Você está na página 1de 5

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

Norma-norma yang mengatur tindakan Negara-negara dan kesatuan lain yang pada
suatu saat diakui mempunyai kepribadian Internasional . Sedangkan Mochtar
kusumaatmadja dan Etty R.Agoes menyatakan hukum Internasional sebagai
keseluruhan .
Secara operasional , studi hukum Internasional dibedakan menjadi 2 yaitu
studi hukum Internasional publik dan hukum Internasional privat . perbedaan
keduanya adalah terletak pada objek pengaturan dan yurisdiksi berlakunya hukum
atas perbuatan orang dan benda .
Unsur-unsur terpenting dari hukum Internasional :
Objek dari hukum Internasional ialah badan hukum Internasional yaitu Negara
dan organisai intrenasional
Hubungan yang terjalin antara badan hukum intrnasional adalah hubungan
internasional dalam arti bukan dalam lingkup wilayah tertentu, merupakan
hubungan luar ngri yang melewati batas territorial atau geografis Negara,
berlainan dengan hukum Negara yang hanya mengatur hubungan dalam negri
Kaidah hukum internasional ialah kaedah wajib, seperti layaknya semua kaedah
hukum, dan ini yang membedakan antara hukum internasional dengan kaedah
internasional yang berlaku di Negara tanpa sifat wajib ( hanya life service dan
adat kebiasaan internasional).
Esensi atau hakikat hukum Internasional adalah suatu hukum yang mengatur
segala hubungan internasional demi berlangsungnya kehidupan Internasional yang
terlepas dari segala bentuk tindakan yang merugikan nergara lain . kepentingan
hukum Internasional adalah memberikan batasan yang jelas terhadap kewenangan
nergara dalam pelaksanan hubungan antar Negara . hal ini bertolak belakang dengan
kepentingan penyelenggaraan politik Internasional yang bertujuan untuk
mempertahankan atau memperbesar kekuasaan .

ASAS ASAS HUKUM INTERNASIONAL


Menurut Huge De Sroot, dalam hubungannya Internasional asas persamaan
derajat merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa
atau semua negara . Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang
menyatukan diri didalamnya . Ada 3 Asas dalam hubungan Internasional yang saling
mempengaruhi , yaitu :
1. Asas territorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara atas daerahnya menurut asas ini ,
Negara melaksanakan hukum bagi semua orang yang ada di wilayahnya .
Terhadap semua barang atau orang yang berada diluar wilayah tersebut , berlaku
hukum asing ( Internasional ) seluruhnya .
2. Asas kebangsaan
Asas ini didasarkan kepada kekuasaan Negara untuk warga negaranya . menurut
asas ini setiap warga Negara dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan
hukum dari negaranya . asas ini mempunyai kekuatan exteritorial . yang artinya
bahwa hukum dari Negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya,
walapun berada di Negara asing.
3. Azas Kepentingn umum
Azas ini didasarkan pada wewenang Negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini Negara dapat
menyesuaikan diri denagn semua keadaan dan peristiwa yang bersangkt paut
dengan kepentingan umum. Jadi hukum tidak terikat pada batas batas wilayah
suatu Negara.

SUMBER SUMBER HUKUM INTERNASIONAL


Sumber sumber yang digunakan dalam memutuskan maslah masalah
hukum internasional yang dicantumkan dalam pasal 38 piagam Mahkamah
Internasional yaitu :
1. Perjanjian Internasional
Baik yang umum sifatnya atau yang khusus, yang menetapkan kebutuhan -
kebutuhan yang diakui oleh negra Negara yang sedang berselisih
2. Kebiasaan Internasional
Yang diterima sebagai hukum karena secara umum dipraktekan. Hukum
kebiasaan berasal dari praktek Negara Negara melalui sikap dan tindakan dala
menghdapi setiap persoalan. Terbentunya hukum kebiasaan didasari oleh praktek
yang sama, dilakukan secara constant tanpa adanya pihhak yang menentang serta
diikutioleh banyak Negara, sehinggga lama kelamaan menjadi berlaku secara
universal.
Suatu kebiasaan internasinal dapat dikatakan sebagai sumber hukum perlu
adanya unsur -unsur sebagai berikut
Harus terdapa suatu kebiasaan yang sifatnya umum ( unsur maerial )
Kebiasaan itu harus dapat diterima sebagai hukum ( unsur Psikologis )
Kebiaan internasional dirasakan memenuhi suruhan kaidah atau kewajban
hukum ( opinion juris sive necessitates ). Secara praktis kebiasaan internasional dapat
dikatakan sebagai hukum apabila Negara Negara tidak menyatakan keberatan
terhadapnya, missal dengan jalan diplomatic ( protes ) atau dengan jalan hukum (
mengajukan keberatan kemahkamah )
1. Azas azas umum dari hukum yang diakui oleh bangsa bangsa yang beradap
2. Keputusan keputusan pengadilan dan ajaran ajaran dari pengarang para ahli
sebagai alat pembantu untuk menetapkan kaidah hukum . keputusan pengadilan
yang dimaksud adalah keputusan baik pengadilan Internasional maupun
pengadilan nasional , satu-satunya mahkamah internasional yang mempunyai
yuridiksi umum adalah Internasional Coert Of Justice ( ICJ ) , yang telah
mengeluarkan banyak keputusan dan opini nasehat mengenal masalah-masalah
penting Internasional .
Keputusan pengadilan nasional dapat mengarah pada pembentukan kaidah
hukum Internasional , dengan 2 cara :
1. Keputusan itu dapat dipandang sebagai prseden penting atau sebagai sumber
hukum yang mengikat .
2. Keputusan keputusan pengadilan nasional dapat dengan langsung membentuk
kebiasaan hukum Internasional

SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL


Subjek huku Internasional dapat dirumuskan sebagai pemegang atau
pendukung hak dan kewajiban menurut hukum Internasional . Hak dan kewajiban
tersebut berasal dari semua ketentuan baik yang bersifat formal ataupun non formal
dari perjanjian Internasional atapun dari kebiasaan Internasional . Subjek-subjek
hukum Internasional adalah :
1. NEGARA
Negara adalah suatu pengertian abstrak . Negara merupakan konsep hukum
teknis yang didalamnya merupakan suatu organisasi kekuasaan yang bisa
menyelenggarakan hubungan Internasional dalam mencapai tujuan bersama (
Common goals ), dibanding subjek hukum Internasonal lainya adalah bahwa
Negara memiliki kedaulatan kemampuan untuk melakukan hubungan dengan
subjek HI yang lain adalah ditunjukan dengan pengakuan Negara . Pengakuan de
facto adalah pengakuan yang diberikan dengan anggapan kepercayaan bahwa
yang di akui untuk sementara dan dengan resevarsi dikemudian hari telah
memenuhi syarat untuk ikut serta dalam hubungan Internasional .
2. ORGANISASI INTERNASIONAL
Muncul sekitar abad 19 ditandai dengan berdirinya Internasional
telecommunication organization ( sekarang Internasional Telecommunication
Union / ITU ) diikuti oleh organisasi Internasional dalam bidang-bidang lain ,
sampai berdirinya liga bangsa-bangsa pada 19 , 18 kemudian PBB pada 1945
serta organisasi Internasional dalam berbagai kehidupan
3. PALANG MERAH INTERNASIONAL
Merupakan salah satu organisasi Internasional karena faktor sejarah maka posisi
palang merah Internasional di Indonesia dalam hubungan dan hukum
Internasional menjadi sangat unik sekaligus dan strategis
4. TAHTA SUCI ( VATIKAN )
Berada diroma sejak pada zaman dahulu . Tahta suci atau pemimpin tertinggi
gereja katolik , diakui diseluruh dunia .
5. KAUM PEMBERONTAK BELIGERENSI ( BELLIGERENT )
Pada awalnya muncul sebagai akibat dari masalah suatu negara berdaulat .
6. INDIVIDU
Merupakan subjek hukum Internasional yang utama berdasarkan pendapat dari
Hans kelsen karena memiliki kapasitas aktif maupun pasif . kapasitas pasif
berarti individu atau kelompok individu merupakan susunan atau target dari
ketentuan keempat cabang ilmu hukum tersebut dan juga posisi individu sebagai
korban dari pelanggaran ketentuan normatif yang ada .
7. PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Di beberapa tempat, Negara-negara dan organisasi Internasional mengadakan
hubungan dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang kemudian
melahirkan hak-hak dan kewajiban Internasional .
8. LEMBAGA PERADILAN INTERNASIONAL
Mahkamah Internasional ( Internatioal Court Of Justice atau IC )
Mahkamah Internasional berkedudukan di Deen Haag , Belanda didirikan pada
tahun 1945 berdasarkan piagam PBB, berfungsi sejak tahun 1945 sebagai
pengganti dari Mahkamah Internasional permanen . sejak di bentuk pada tahun
1945 , MI atau Internasional Court Of Justice ( ICJ ), telah menangani kurang
lebih 100 kasus Internasional, baik yang bersifat sengketa antara pihak (
Contentious ) maupun advisory. fungsi mahkamah Internasional adalah
menyelesaikan kasus-kasus persengketaan Internasional yang subjeknya adalah
negara .
9. Mahkamah pidana Internasional ( International Criminal Court / ICC )
Dibentuk pada 2002 merupakan lembaga hukum independen dan permanen yang
dibentuk oleh masyarakat Negara-negara internasional untuk menjatuhkan
hukuman kepada setiap bentuk kesejahteraan menurut hukum internasional
diantaranya genosida , kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dan
kejahatan agresi .
Mahkamah pidana Internasional bertujuan untuk mewujudkan supremasi
hukum internasional dan memastikan pelaku kejahatan internasional , yuridikasi
atau kewenangan yang dimiliki oleh makamah pidana internasional adalah
memutuskan perkara terhadap pelaku kejahatan berat oleh warga Negara dari Negara
yang telah meratifikasi mahkamah pidana internasoal mempunyai yuridikasi untuk
menjatukan hukuman kepada pelaku kejahatan ketika :
a. Kejahatan dilakukannya diwilayah yang telah meratifikasi statuta roma
b. Kejahatan dilakukan oleh warga Negara yang telah meratifikasi statuta roma
c. Negara yang belum meratifikasi statuta roma telah memutuskan untuk menerima
yuridikasi pengadilan atas kejahatan tersebut .
d. Kejahatan dilakukan dalam situasi yang mengancam PBB sudah mengajukan
situasi tersebut kemuka

PANEL KHUSUS DAN SPESIAL PIDANA INTERNASIONAL


Panel khusus dan spesial pidana internasional adalah lembaga peradilan
Internasional yng berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat Internasional
yang bersifat tidak permanen atau sementara ( Ad Hoc ) dalam arti setelah selesai
mengadili maka peradilan ini di bubarkan . Contoh spesial Court For Eust Timor dan
Indonesia membentuk peradilan HAM dengan UU No.26 tahun 2000

Você também pode gostar