Você está na página 1de 2

Analisis Kasus

Keluhan Utama: lengan dan tungkai kanan tiba-tiba lemas 1 minggu SMRS
Anamnesis:
Lengan dan tungkai kanan tiba-tiba lemas, kedua mata menjadi buram, ngomong pelo 1 minggu
SMRS saat bangun tidur 1 minggu SMRS. 1 hari SMRS pasien merasa makin lemas sehingga
pasien tidak bias berjalan., lengan dan tungkai kanan gemetaran dan mata terfiksasi kekanan.
Pasien mengaku ada nyeri kepala hilang timbul sejak 1 minggu SMRS, pasien menyangkal ada
mual, muntah, pingsan dan demam. Pasien sempat dibawa ke klinik dekat rumah dan diberi obat
demam, HT dan obat untuk mengatasi lemas namun pasien tidak tahu nama obatnya.

Berdasarkan keluhan utama dan anamnesis maka pasien kemungkinan mengalami penyakit
vaskuler (CVDNH trombolitik atau CVDH).

Riwayat Penyakit Dahulu:


Pasien memiliki Hipertensi dan mengkonsumsi obat HT namun pasien tidak tahu nama obatnya
dan jarang mengontrol tekanan darah. Pasien pernah mengalami stroke 1 tahun yang lalu bagian
kanan juga namun pasien mengaku tidak ada gejala sisa dan hanya dirawat dirumah saja. Pasien
menyangkal adanya riwayat DM.

Berdasarkan riwayat penyakit dahulu, pasien memiliki factor resiko stroke yaitu HT yang tidak
terkontrol. Sehingga hal ini menguatkan diagnosis stroke.

Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 220/120 mmHg (HT Emergency),
hemiparese dextra tipe spastika dengan motoric atas 3 dan motoric bawah 4. Sensori raba pada
tungkai kanan pasien menurun. Pada pemeriksaan XII saraf cranialis didapatkan parese nervus VI
(gazed palsy) dan VII perifer. Yang menunjukan kearah lesi pons yaitu foville sindrom. Reflek
fisiologis bagian kanan atas dan bawah pasien +++, reflek patologis tidak ditemukan, meningeal
sign tidak ditemukan. Foville syndrome merupakan sindrom pada lesi pons dimana terjadi
hemiparese sisi contralateral lesi dan ipsilateral parese nervus VI dan VII tipe perifer.

Berdasarkan pemeriksaan Laboratorium didapatkan total kolesterol pasie 225 mg/dL, HDL 40
mg/dL, LDL 159 mg/dL, Trigliserida 195 mg/dL. Dimana terjadi peningkatan total kolesterol,
LDL dan Trigliserida sehingga hal ini merupakan salah satu factor resiko stroke pada pasien ini.
CT Scan tidak menunjukan tanda bermakna.
Pasien ini diberikan terapi awal berupa nikardipine 5 mg /jam dosis dinaikan 2,5 mg/ 5 menit
untuk menurunkan tensinya. Selain itu pasien juga diberikan aspirin 1 x 80 mg, citicoline 2 x 500
mg, amlodipine 1 x 10 mg, atorvastatin x 40 mg dan ranitidine 2 x 150 mg.
Hasil follow up pemeriksaan fisik pada pasien dari tanggal 22-24 november 2016 tidak ada
perubahan yang signifikan, hanya tensi pasien saja yang tetap tinggi sehingga pada tanggal 24/
11/2016 obat antihipertensi pasien ditambahkan candesartan 1 x 20 mg.

Você também pode gostar