Você está na página 1de 21

Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

BAB VI :
KEBUTUHAN KEAMANAN & KENYAMANAN

A. KONSEP KEBUTUHAN KEAMANAN & KENYAMANAN


1. PENGERTIAN KEAMANAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga

keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006). Kebutuhan akan keselamatan atau
keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap

keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis,, kimiawi, retmal


dan bakteriologis. Kebutuhan akan keaman terkait dengan konteks fisiologis dan

hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang


mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya

imajinasi (mis, penyakit, nyeri, cemas, dan sebaginya).


2. KLASIFIKASI KEBUTUHAN KESELAMATAN ATAU KEAMANAN
a. Keselamatan Fisik

Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau


mengelurkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut

mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya, atau pemajanan pada lingkungan. Pada


saat sakit, seorang klien mungkin rentan terhadap komplikasi seperti infeksi, oleh

karena itu bergantung pada profesional dalam sistem pelayanan kesehatan untuk
perlindungan. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil

prioritas lebih dahulu di atas pemenuhan kebutuhan fisiologis. Misalnya, seorang


perawat perlu melindungi klien dari kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum

memberikan perawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.


b. Keselamatan Psikologis

Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus memahami apa
yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan profesionl
pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus mengetahui apa yang diharapkan

dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang dijumpai dalam

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 1


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

lingkungan. Setiap orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis


pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal.(Potter&Perry,2005). Orang

dewasa yang sehat secara umum mampu


memenuhi kebutuhan keselamatan fisik dan psikologis merekat tanpa bantuan

dari profesional pemberi perawatan kesehatan. Bagaimanapun, orang yang sakit


atau cacat lebih rentan untuk terancam kesejahteraan fisik dan emosinya,

sehingga intervensi yang dilakukan perawat adalah untuk membantu melindungi


mereka dari bahaya.

3. CARA MENINGKATKAN KEAMANAN


a. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
b. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah

c. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti


d. Penghalang sisi tempat tidur

e. Bel yang mudah dijangkau


f. Meja yang mudah dijangkau

g. Kereta dorong ada penghalangnya


h. Kebersihan lantau

i. Prosedur tindakan.
4. DEFINISI KENYAMANAN
Kenyamanan/ rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan

dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan

tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara
holistik yang mencakup empat aspek yaitu:

a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.


b. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
c. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang

meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 2


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal


manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.

Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan


kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan. Secara umum dalam

aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas
dari rasa nyeri, dan hipo/hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan

hipo/hipertermia merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien


yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien.

5. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAMANAN & KENYAMANAN


a. Emosi Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan

b. Status Mobilisasi Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran


menurun memudahkan terjadinya resiko injury

c. Gangguan Persepsi Sensory Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang


berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan

d. Keadaan Imunitas Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit

e. Tingkat Kesadaran Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap

rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.


f. Informasi atau Komunikasi Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat

membaca dapat menimbulkan kecelakaan.


g. Gangguan Tingkat Pengetahuan Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan

dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya.


h. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional Antibiotik dapat menimbulkan resisten

dan anafilaktik syok


i. Status nutrisi Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit
tertentu.

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 3


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

j. Usia Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-


anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri

k. Jenis Kelamin Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna
dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.

l. Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu


mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka punyai.

6. JENIS DASAR RESIKO TERHADAP KEAMANAN


a. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan yang dilaporkan dari seluruh kecelakaan yang

terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami oleh klien lansia. Selain usia,
riwayat jatuh terdahulu, masalah pasa sikap berjalan dan mobilisasi, hipotensi

postural, perubahan sensorik, disfungsi saluran dan kandung kemih, dan beberapa
kategori diagnose tertentu seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, neurologi, dan

penggunaan obat- obatan dan interaksi obat juga dapat menyebabkan jatuh
modifikasi dalam lingkungan pelayanan kesehatan dengan mudah mengurangi resiko

jatuh. Oleh karena itu semua hal yang berhubungan dengan klien harus diperhatikan,
seperti ; pegangan yang aman ditoilet, kunci pada tempat tidur, pagar tempat tidur

dan bel pemanggil beberapa bentuk keamanan yang ditemukan dalam pelayanan
kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah jatuh :

Orientasikan klien terhadap lingkungan fisik sekitarnya


Jelaskan penggunaan system bel pemanggil

Kaji resiko klien untuk jatuh

Tempatkan klien yang beresiko jatuh dekat dengan ruangan perawat


Ingatkan seluruh petugas terhadap resiko klien jatuh

Instruksikan klien dan keluarga untuk mencari bantuan bila klien bangun dari
tempat tidur
Jawablah panggilan bel klien dengan cepat

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 4


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

Jaga agar tempat tidur klien tetap berada pada posisi rendah dengan sisi
pembatas tempat tidur yang terpasang jika diperlukan

Jaga barang-barang pribasi tetap berada dalam jangkuan klien


Kurangi keributan

Kunci seluruh temapt tidur, kursi roda atau brankar


Observasi klien secara teratur

Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan klien (Potter&Perry,


2005).

b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan

mempengaruhi keamanan pasien. Namun bila tidak digunakan secara benar oksigen
juga bisa menimbulkan ketidakamanan.

c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan public yang penting. Tata pencahayaan

dalam ruang rawat inap dapat mempengaruh kenyamanan pasien selama menjalani
rawat inap, disamping juga berpengaruh bagi kelancaran paramedis dalam

menjalankan aktivitasnya untuk melayani pasien.(Adi Santosa) Depkes RI (1992)

mendefinisikan pencahayaan sebagai jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja


yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Pencahayaan alam

maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan silau dan intensitasnya sesuai
dengan peruntukannya.

d. Kecelakaan yang disebabkan oleh prosedur Kecelakaan yang disebabkan oleh


prodesur terjadi selama terapi. Hal ini meliputi kesalahan pemberian medikasi dan

cairan. Perawat dapat melaksanakan sesuai prosedur agar tidak terjadi kecelakaan.

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 5


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

B. PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN


1. MEMAKAI DAN MELEPASKAN MASKER

DEFINISI
Masker digunakan sebagai alat pengaman yang menutup lubang hidung dan

mulut.
TUJUAN

1. Mencegah atau mengurangi transmisi mikroorganisme melalui udara (droplet


infection) saat merawat pasien yang diisolasi

2. Melindungi perawat dari infeksi pernapasan, seperti tuberkolosis


PERANGKAT ALAT

1. Masker bersih sekali pakai


PROSEDUR
NO. TINDAKAN KEPERAWATAN

MEMAKAI MASKER
1. Cuci tangan sesuai prosedur cuci tangan
2. Ambil penutup kepala lalu kenakan hingga membungkus seluruh rambut
3. Ambil masker, temukan tepi atas masker (biasanya mempunyai strip logam
tipis di salah satu tepinya yang dapat ditekuk untuk disesuaikan dengan
pangkal hidung pengguna).
4. Pegang masker pada kedua tali bagian atas, ikatkan kedua tali tersebut
dibelakang kepala dengan tali diatas telinga.
5. Ikat kedua tali bawah disekitar leher dengan tepi masker bawah tepat di
bawah dagu.
MELEPASKAN MASKER
6. Bila menggunakan sarung tangan, lepaskanlah terlebih dahulu sarung
tangan kemudian masker baru cuci tangan.
7. Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan
permukaan dalam saling berhadapan.
8. Buang masker ke dalam tempat yang sudah disediakan.

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 6


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

2. MEMAKAI DAN MELEPASKAN HANDSCOEN


DEFINISI

Menggunakan sarung tangan (handscoon) merupakan komponen kunci dalam


meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas

infeksi.
TUJUAN

1. Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari klien


2. Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien

3. Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang


dapat berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya

PERANGKAT ALAT
1. Handscon steril
2. Wastafel/air mengalir untuk cuci tangan

3. Handuk bersih
4. Sabun

5. Bedak untuk ditaburkan ke tangan


6. Bengkok (tempat barang barang kotor)

7. Korentang
8. Tromol

PROSEDUR
NO. TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang di tarik ke atas
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3. Perawat mencuci tangan
4. Buka pembungkus bagian luar dari kemasan sarung tangan dengan
memisahkan sisi - sisinya
5. Jaga agar sarung tangan tetap di atas permukaan bagian dalam
pembungkus
6. Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan sarung tangan pada
tangan yang dominan terlebih dahulu

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 7


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

7. Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan pegang
tepi mancet sarung tangan untuk menggunakan sarung tangan dominan
8. Dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari - jari ke
dalam mancet sarung tangan kedua
9. Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan
10. Jangan biarkan jari -jari tangan yang sudah bersarung tangan menyentuh
setiap bagian atau benda yang terbuka
11. Setelah sarung tangan kedua digunakan mancet biasanya akan jatuh ke
tangan setelah pemakaian sarung tangan
12. Setelah kedua tangan bersarung tangan tautkan kedua tangan ibu jari
adduksi ke belakang
13. Pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril hanya memegang alat -
alat steril

3. MENCUCI TANGAN

DEFINISI
Tindakan menggosok semua permukaan tangan secara kuat dan singkat dengan

sabun yang diikuti dengan membilas tangan dengan aliran air.


INDIKASI

1. Sebelum kontak dengan pasien


2. Setelah kontak dengan pasien
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan peralatan pasien

5. Sebelum melakukan tindakan invasif


TUJUAN

1. Menyingkirkan kotoran dan organisme sesaat dari tangan dan mengurangi


jumlah total mikroba.

2. Melindungi perawat dari organisme pathogen.


PERANGKAT ALAT
1. Air yang mengalir
2. Sabun antimikroba

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 8


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

3. Kertas pengering
PROSEDUR

NO. TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONALISASI

1. Inspeksi permukaan tangan apakah Luka terbuka dapat menjadi tempat


ada luka pada kulit atau kutikula. tumbuhnya mikro-organisme dalam
Laporkan dan tutup lesi apapun jika konsentrasi tinggi. Luka terbuka berperan
ada sebelum melakukan perawatan sebagai pintu masuknya mikro-
pada pasien. organisme.
2. Inspeksikan tangan apakah sangat Memerlukan cuci tangan yang lebih lama.
kotor atau tidak.
3. Inspeksi panjang kuku Kuku harus pendek karena kebanyakan
mikroba pada tangan berasal dari bawah
kuku jari tangan.
4. Lepaskan jam tangan dan gulung Memberikan akses total terhadap jari-jari
lengan baju yang panjang di atas tangan, tangan dan pergelangan tangan.
posisi jam tangan. Lepaskan semua Memakai cincin meningkatkan jumlah
perhiasan dari tangan. mikroorganisme pada tangan.
5. Berdiri di depan wastafel, dengan Permukaan dalam wastafel adalah area
tangan dan seragam menjauhi yang terkontaminasi. Menggapai wastafel
permukaan wastafel meningkatkan risiko menyentuh tepi
wastafel yang terkontaminasi.
6. Nyalakan air. Jangan sampai air Mikro organisme berjalan dan
menciprat ke seragam. berkembang kelembapan.
7. Atur aliran air dan pastikan air hangat. Air hangat mengangkat minyak pelindung
lebih sedikit dibandingkan air dingin.
8. Basahi tangan dan pergelangan Tangan adalah daerah yang paling
tangan secara menyeluruh dengan air terkontaminasi untuk dicuci. Air mengalir
yang mengalir. Posisikan tangan dan dari daerah dengan kontaminasi paling
lengan bawah lebih rendah dari siku sedikit ke daerah dengan kontaminasi
selama mencuci tangan. paling banyak.
9. Gosokkan sedikit sabun atau Pemakaian antiseptik saja dapat
antiseptik secara menyeluruh. menyebabkan tangan menjadi kering dan
menimbulkan iritasi kulit.
10. Cuci tangan dengan menggunakan Sabun membersihkan dengan cara
banyak sabun dan gosokkan selama mengemulsifikasi lemak dan minyak

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 9


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

paling kurang 10-15 detik. Silangkan sehingga mengurangi tegangan


jari-jari tangan dan gosok telapak permukaan. Gesekan dan gosokan
tangan serta punggung tangan melepas dan mengangkat kotoran secara
dengan gerakan memutar selama mekanik. Menyilangkan jari-jari tangan
paling kurang 5 kali untuk setiap dan ibu jari memastikan semua
gerakan. Perhatikan khusus pada area permukaan dibersihkan. Buku-buku dan
tertentu seperti buku tangan dan kuku jari tangan menjadi tempat
kuku jari tangan. tumbhnya mikro organisme.
11. Area di bawah kuku jari tangan sering Area di bawah kuku dapat sangat
kali kotor. Bersihkan dengan kuku terkontaminasi yang meningkatkan risiko
tangan yang lain dan gunakan sabun infeksi pada perawat atau pasien.
tambahan bila diperlukan.
12. Bilas tangan dan pergelangan tangan Membilas dari area yang paling bersih ke
secara menyeluruh dengan posisi area yang paling kotor.
tangan di bawah dan siku di atas.
13. Matikan keran dengan menggunakan
kertas pengering.
14. Keringkan tangan secara menyeluruh Mengeringkan dari area yang paling
dari jari tangan sampai pergelangan bersih ke area yang kurang bersih
tangan dan lengan bawah dengan menghindari kontaminasi.
kertas pengering.
15. Buang kertas yang sudah dipakai. Mencegah perpindahan mikroorganisme.

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 10


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

4. MENCUCI TANGAN STERIL

DEFINISI
AKPER METUARI WAYA MANADO Page 11
Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

Mencuci tangan secara steril (suci hama) khususnya bila akan melakukan
tindakan steril.

TUJUAN
1. Mencegah infeksi silang

2. Membebaskan kuman dan mencegah kontaminasi tangan


PERANGKAT ALAT

1. Wastafel/air mengalir
2. Sabun biasa/antiseptik

3. Sikat lembut
4. Spon

5. Handuk steril/lab bersih dan kering


PROSEDUR

NO. TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.


2. Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang
3. Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir sampai siku,
gunakan sabun ke arah lengan bawah, lakukan hal yang sama pada
sebelah tangan. Gunakan gerakan melingkar yang agak kuat untuk
mencuci telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan, lengan
bawah, dan ruang antar jari tangan selama 20-25 detik
4. Bilas tangan dan lengan secara menyeluruh di bawah air mengalir (ingat
untuk tetap menjaga jari-jari tangan lebih tinggi dari siku).
5. Sikat kuku setiap tangan 15 kali dengan zat mikroba.
6. Sikat telapak tangan, sisi ibu jari dan jari-jari tangan, serta punggung
tangan sebanyak 10 kali setiap kalinya.
7. Sikat dari pergelangan tangan sampai 5 cm di atas setiap siku yaitu lengan
bawah. Lengan bawah bagian atas dan fossa antekubiti sampai tepi atas
siku.
8. Keseluruhan penyikatan harus dilakukan selama 5-10 menit.
9. Buang sikat dan bilas tangan mulai dari ujung jari-jari tangan sampai siku.

10. Hati-hati jangan sampai menyetuh keran air atau tepi wastafel selama

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 12


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

keseluruhan prosedur
11. Gunakan handuk steril untuk mengeringkan satu tangan mulai dari jari
tangan sampai siku. Keringkan mulai dari area paling bersih ke area kurang
bersih.
12. Ulangi mengeringkan tangan yang lainnya dengan menggunakan handuk
yang baru. Bila hanya tersedia 1 handuk, gunakan setiap sisi untuk masing-
masing tangan.
13. Buang handuk tersebut.

14. Lanjutkan dengan menggunakan baju operasi.

5. LATIHAN OTOT PROGRESIF


DEFINISI

Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak
memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti. Terapi relaksasi otot progresif

yaitu terapi dengan cara peregangan otot kemudian dilakukan relaksasi otot.
INDIKASI

1. Klien yang mengalami insomnia.


2. Klien sering stres.

3. Klien yang mengalami kecemasan.


4. Klien yang mengalami depresi.

TUJUAN
1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan

darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.


2. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.

3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokus perhatian seperti relaks.

4. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.


5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 13


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan dan
gagap ringan.

7. Membangun emosi positif dari emosi negatif.


PERANGKAT ALAT

1. Kursi
2. Bantal

PROSEDUR

NO. TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Persiapan :
1. Pahami tujuan, manfaat, prosedur.
2. Posisikan tubuh secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup
menggunakan bantal di bawah kepala dan lutut atau duduk di kursi
dengan kepala di topang, hindari posisi berdiri.
3. Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu.
4. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain sifatnya mengikat.
2. Tahap Kerja :
1. Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
a) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
b) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan
yang terjadi.
c) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
d) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan
relaks yang dialami.
e) Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
2. Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
a) Tekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan
sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang.
b) Jari-jari menghadap ke langit-langit.
3. Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada
bagian atas pangkal lengan).
a) Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 14


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

b) Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot


biseps akan menjadi tegang.
4. Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
a) Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga
menyentuh kedua telinga.
b) Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang
terjadi di bahu punggung atas, dan leher.
5. Gerakan 5 dan 6 : ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah
(seperti dahi, mata, rahang dan mulut).
a) Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai
otot terasa kulitnya keriput.
b) Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di
sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
6. Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami
oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi
sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang.
7. Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut.
Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan
ketegangan di sekitar mulut.
8. Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan
maupun belakang.
a) Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru
kemudian otot leher bagian depan.
c) Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
d) Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa
sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher
dan punggung atas.
9. Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
a) Gerakan membawa kepala ke muka.
b) Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan
di daerah leher bagian muka.
10. Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung
a) Angkat tubuh dari sandaran kursi.
b) Punggung dilengkungkan
c) Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik,
kemudian relaks.

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 15


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

d) Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan


otot menjadi lurus.
11. Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
a) Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya.
c) Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di
bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
d) Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
e) Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara
kondisi tegang dan relaks
12. Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut
a) Tarik dengan kuat perut ke dalam.
b) Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu
dilepaskan bebas.
c) Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.
13. Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha
dan betis).
a) Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
b) Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga
ketegangan pindah ke otot betis.
d) Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.
e) Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 16


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

6. TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM


DEFINISI

Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang
mengalami nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan

otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri.


TUJUAN

Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri


PROSEDUR

No. TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Tahap Pra Interaksi
1. Membaca status pasien
2. Mencuci tangan
2. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam teraupetik
2. Validasi kondisi pasien
3. Menjaga perivasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
3. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang kurang
jelas
2. Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3. Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi
udara
4. Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara
membiarkannya keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu
bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhatian betapa nikmatnya
rasanya
5. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2
menit )
6. Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan
secara perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki,
menuju keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir ke seluruh

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 17


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara
yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki
dan rasakan kehangatannya
8. Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apa bila rasa nyeri
kembali lagi
9. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan
secara mandiri
4. Tahap Terminasi
1. Observasi keadaan pasien
2. Cuci tangan
3. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 18


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

7. GUIDE IMAGERY (IMAJINASI TERBIMBING)

DEFINISI

Sebuah teknik relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi stress dan


meningkatkan perasaan tenang dan damai. Imajinasi terbimbing atau imajinasi

mental merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar
maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa

ketenangan dan keheningan.


TUJUAN

Teknik ini dapat mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan dan membantu


tubuh mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi dan asma.

PROSEDUR

No. TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Mengatur posisi yang nyaman menurut pasien sesuai kondisi pasien
(duduk/berbaring).
2. Klien menutup mata.
3. Letakkan tubuh senyaman-nyamannya.
4. Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks.
5. Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan melalui mulut
perlahan-lahan (sesuai bimbingan).
6. Minta klien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan atau keindahan,
dan pastikan klien mampu melakukannya.
7. Kalau perlu tanyakan kepada klien, bila belum bisa dan gagal, Secara
terbimbing perawat meminta klien untuk melakukan imaginasi sesuai dengan
ilustrasi yang dicontohkan perawat.
8. Biarkan klien menikmati imaginasinya dengan iringan musik.
9. Setelah terlihat adanya respon bahwa klien mampu, dan waktu dalam rentang
15 menit, minta klien untuk membuka mata.

8. BACKRUB MASSAGE
PERANGKAT ALAT

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 19


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

1. Selimut
2. Lotion
3. Handuk
4. Bedak (bila perlu)
5. Penghangat Lotion (bila perlu)
PROSEDUR

No. TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Tahap Pra Interaksi
1. Membaca status pasien
2. Mencuci tangan
3. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
2. Tahap Orientasi
1. Beri salam dan panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
3. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Jaga privasi klien
4. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
5. Letakkan peralatan di samping tempat tidur klien
6. Tinggikan kepala tempat tidur dan rendahkan side rail yang berada di
dekat perawat
7. Dekatkan klien ke arah dimana perawat berada
8. Minta klien untuk membuka pakaian atas sampai ke bokong, bantu bila
perlu
9. Atur klien ke posisi prone/side lying dengan punggung menghadap ke
arah perawat
10. Tutup bagian tubuh yang lain dengan memakai selimut
11. Letakkan handuk di bawah punggung klien
12. Tuangkan lotion secukupnya di tangan
13. Tuangkan lotion di punggung klien
14. Mulai massage dengan gerakan stroking/effleurage, bergerak dari bokong
menuju bahu dengan gerakan yang kuat, kemudian dari bahu menuju
bokong dengan gerakan yang lebih ringan
15. Ubah gerakan dengan menggunakan gerakan yang sirkuler, khususnya

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 20


Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi

pada daerah sakrum dan pinggang


16. Ubah gerakan dengan gerakan kneading/petrissage, dimulai dari bokong
menuju bahu dan kembali menuju bokong dengan gerakan stroking
17. Ubah gerakan dengan tehnik friction, dimulai dari bokong menuju bahu.
Ubah gerakan menjadi stroking/effleurage saat bergerak dari arah bahu
menuju bokong dan kemudian ulangi gerakan friction saat menuju bahu
18. Ubahlah gerakan menjadi gerakan tapotement dimulai dari bokong
menuju bahu. Ubah gerakan menjadi gerakan stroking saat bergerak
menuju bokong
19. Lengkapi dengan gerakan stroking beberapa kali
20. Katakan pada klien bahwa anda akan mengakhiri massagenya
21. Bersihkan sisa lubrikasi dari punggung dengan handuk
22. Bantu klien memankai bajunya kembali dan mencapai posisi yang nyaman
23. Tinggikan side rail dan turunkan kepala tempat tidur
4. Tahap Terminasi
1. Simpulkan hasil kegiatan
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
5. Bereskan alat-alat
6. Cuci tangan

AKPER METUARI WAYA MANADO Page 21

Você também pode gostar