Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB VI :
KEBUTUHAN KEAMANAN & KENYAMANAN
keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006). Kebutuhan akan keselamatan atau
keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap
karena itu bergantung pada profesional dalam sistem pelayanan kesehatan untuk
perlindungan. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil
Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus memahami apa
yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan profesionl
pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus mengetahui apa yang diharapkan
dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang dijumpai dalam
i. Prosedur tindakan.
4. DEFINISI KENYAMANAN
Kenyamanan/ rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan
tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara
holistik yang mencakup empat aspek yaitu:
aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas
dari rasa nyeri, dan hipo/hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan
d. Keadaan Imunitas Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit
k. Jenis Kelamin Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna
dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami oleh klien lansia. Selain usia,
riwayat jatuh terdahulu, masalah pasa sikap berjalan dan mobilisasi, hipotensi
postural, perubahan sensorik, disfungsi saluran dan kandung kemih, dan beberapa
kategori diagnose tertentu seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, neurologi, dan
penggunaan obat- obatan dan interaksi obat juga dapat menyebabkan jatuh
modifikasi dalam lingkungan pelayanan kesehatan dengan mudah mengurangi resiko
jatuh. Oleh karena itu semua hal yang berhubungan dengan klien harus diperhatikan,
seperti ; pegangan yang aman ditoilet, kunci pada tempat tidur, pagar tempat tidur
dan bel pemanggil beberapa bentuk keamanan yang ditemukan dalam pelayanan
kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah jatuh :
Instruksikan klien dan keluarga untuk mencari bantuan bila klien bangun dari
tempat tidur
Jawablah panggilan bel klien dengan cepat
Jaga agar tempat tidur klien tetap berada pada posisi rendah dengan sisi
pembatas tempat tidur yang terpasang jika diperlukan
b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan
mempengaruhi keamanan pasien. Namun bila tidak digunakan secara benar oksigen
juga bisa menimbulkan ketidakamanan.
c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan public yang penting. Tata pencahayaan
dalam ruang rawat inap dapat mempengaruh kenyamanan pasien selama menjalani
rawat inap, disamping juga berpengaruh bagi kelancaran paramedis dalam
maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan silau dan intensitasnya sesuai
dengan peruntukannya.
cairan. Perawat dapat melaksanakan sesuai prosedur agar tidak terjadi kecelakaan.
DEFINISI
Masker digunakan sebagai alat pengaman yang menutup lubang hidung dan
mulut.
TUJUAN
MEMAKAI MASKER
1. Cuci tangan sesuai prosedur cuci tangan
2. Ambil penutup kepala lalu kenakan hingga membungkus seluruh rambut
3. Ambil masker, temukan tepi atas masker (biasanya mempunyai strip logam
tipis di salah satu tepinya yang dapat ditekuk untuk disesuaikan dengan
pangkal hidung pengguna).
4. Pegang masker pada kedua tali bagian atas, ikatkan kedua tali tersebut
dibelakang kepala dengan tali diatas telinga.
5. Ikat kedua tali bawah disekitar leher dengan tepi masker bawah tepat di
bawah dagu.
MELEPASKAN MASKER
6. Bila menggunakan sarung tangan, lepaskanlah terlebih dahulu sarung
tangan kemudian masker baru cuci tangan.
7. Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan
permukaan dalam saling berhadapan.
8. Buang masker ke dalam tempat yang sudah disediakan.
infeksi.
TUJUAN
PERANGKAT ALAT
1. Handscon steril
2. Wastafel/air mengalir untuk cuci tangan
3. Handuk bersih
4. Sabun
7. Korentang
8. Tromol
PROSEDUR
NO. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang di tarik ke atas
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
3. Perawat mencuci tangan
4. Buka pembungkus bagian luar dari kemasan sarung tangan dengan
memisahkan sisi - sisinya
5. Jaga agar sarung tangan tetap di atas permukaan bagian dalam
pembungkus
6. Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan sarung tangan pada
tangan yang dominan terlebih dahulu
7. Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan pegang
tepi mancet sarung tangan untuk menggunakan sarung tangan dominan
8. Dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari - jari ke
dalam mancet sarung tangan kedua
9. Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan
10. Jangan biarkan jari -jari tangan yang sudah bersarung tangan menyentuh
setiap bagian atau benda yang terbuka
11. Setelah sarung tangan kedua digunakan mancet biasanya akan jatuh ke
tangan setelah pemakaian sarung tangan
12. Setelah kedua tangan bersarung tangan tautkan kedua tangan ibu jari
adduksi ke belakang
13. Pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril hanya memegang alat -
alat steril
3. MENCUCI TANGAN
DEFINISI
Tindakan menggosok semua permukaan tangan secara kuat dan singkat dengan
3. Kertas pengering
PROSEDUR
DEFINISI
AKPER METUARI WAYA MANADO Page 11
Keperawatan Dasar Kebutuhan Nutrisi
Mencuci tangan secara steril (suci hama) khususnya bila akan melakukan
tindakan steril.
TUJUAN
1. Mencegah infeksi silang
1. Wastafel/air mengalir
2. Sabun biasa/antiseptik
3. Sikat lembut
4. Spon
10. Hati-hati jangan sampai menyetuh keran air atau tepi wastafel selama
keseluruhan prosedur
11. Gunakan handuk steril untuk mengeringkan satu tangan mulai dari jari
tangan sampai siku. Keringkan mulai dari area paling bersih ke area kurang
bersih.
12. Ulangi mengeringkan tangan yang lainnya dengan menggunakan handuk
yang baru. Bila hanya tersedia 1 handuk, gunakan setiap sisi untuk masing-
masing tangan.
13. Buang handuk tersebut.
Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak
memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti. Terapi relaksasi otot progresif
yaitu terapi dengan cara peregangan otot kemudian dilakukan relaksasi otot.
INDIKASI
TUJUAN
1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan
3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokus perhatian seperti relaks.
6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan dan
gagap ringan.
1. Kursi
2. Bantal
PROSEDUR
1. Persiapan :
1. Pahami tujuan, manfaat, prosedur.
2. Posisikan tubuh secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup
menggunakan bantal di bawah kepala dan lutut atau duduk di kursi
dengan kepala di topang, hindari posisi berdiri.
3. Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu.
4. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain sifatnya mengikat.
2. Tahap Kerja :
1. Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
a) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
b) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan
yang terjadi.
c) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
d) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan
relaks yang dialami.
e) Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
2. Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
a) Tekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan
sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang.
b) Jari-jari menghadap ke langit-langit.
3. Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada
bagian atas pangkal lengan).
a) Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang
mengalami nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan
tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara
yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki
dan rasakan kehangatannya
8. Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apa bila rasa nyeri
kembali lagi
9. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan
secara mandiri
4. Tahap Terminasi
1. Observasi keadaan pasien
2. Cuci tangan
3. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya
DEFINISI
mental merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar
maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa
PROSEDUR
8. BACKRUB MASSAGE
PERANGKAT ALAT
1. Selimut
2. Lotion
3. Handuk
4. Bedak (bila perlu)
5. Penghangat Lotion (bila perlu)
PROSEDUR