Você está na página 1de 4

Studi Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Akibat Masuknya Distributed..........................................

Zamzami

STUDI HUBUNG SINGKAT SATU FASA KE TANAH AKIBAT MASUKNYA


DISTRIBUTED GENERATION PADA SISTEM DISTRIBUSI
TENAGA LISTRIK 20 kV

Zamzami 1
1
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe
Email: z4mz4mi@yahoo.com

ABSTRACT
Distributed Generation is one of the alternative of renewable energy electric power plant as a solution to supply
power to consumer. The incoming of Distributed Generation in a distribution system means the input power of one
point, whereas no power before at that point. This condition can increase the level of short circuit current as the
short circuit happens. This research aims to notice the effect of the incoming Distributed Generation at the
distribution system of 20 kV toward the short circuit one phase to earth fault. This research has been conducted of
two study cases. First one, is the one phase to earth fault at the 20 kV system which before as the incoming of
Distributed Generation. The second one is, the study case of one phase to earth fault ath the 20 kV after the
incoming of Distributed Generation. Both cases have been simulated using EDSA program (Electrical
Distribution and Transmission System Analysis). The results show that at the incoming point of Distributed
Generation at the 7 buses distribution power system of 20 cause the increase of short circuit current of one
phase to earth fault, at the peak time of cycles, 5 cycles and 30 cycles at every bus which got fault on it.
Key words: Distributed Generation, distribution system, the short circuit one phase to earth fault.

I. PENDAHULUAN wilayah atau negara Distributed Generation dikenal


dengan istilah yang berbeda-beda, seperti negara-
Distributed Generation merupakan salah
negara Anglo-Saxon dikenal dengan embedded
satu alternatif sistem pembangkitan tenaga listrik
generation, di Amerika bagian utara dikenal dengan
sebagai solusi penyediaan energi terbarukan.
dispersed generation, dan di Eropa serta sebagian
Distributed Generation merupakan pembangkit
Asia dikenal dengan decentralised generation
tenaga listrik yang berkapasitas kecil, memiliki
(Knazkins, 2004).
teknologi yang memanfaatkan sumber daya alam
Ada beberapa definisi mengenai Distributed
terbaharui seperti turbin berpenggerak air kecil dan
Generation, diantaranya adalah :
terhubung pada sistem distribusi tenaga listrik
Gopal dkk (1999) mendefinisikan
tegangan menengah 20 kV serta berlokasi di area
Distributed Generation adalah pembangkit listrik
dekat pusat beban.
yang ditempatkan di dekat pusat beban yang dapat
Masuknya Distributed Generation pada
dihubung dan dilepas dari saluran sesuai dengan
sistem distribusi tenaga listrik 20 kV Sistem 7 Bus
kebutuhannya dan mempunyai nilai lebih dari grid
mengakibatkan bertambahnya arus hubung singkat
power.
tiga fasa pada saat puncak, siklus, 5 siklus dan 30
Menurut Barker dan Mello (2000)
siklus pada setiap bus yang mengalami gangguan
Distributed Generation adalah pembangkit yang
(Zamzami, 2010).
memiliki kapasitas daya terbatas sekitar 10 MW atau
Pada kesempatan ini akan dilakukan studi
kurang dan dihubungkan ke suatu gardu induk,
hubung singkat satu fasa ke tanah akibat masuknya
penyulang distribusi atau di tingkat pelanggan.
Distributed Generation pada sistem distribusi tenaga
Kemudian dari hasil diskusi yang
listrik 20 kV. Tujuannya adalah untuk mengetahui
dikumpulkan pada white paper on distributed
besarnya arus hubung singkat satu fasa ke tanah pada
generation (2007) Distributed Generation hanya
saat puncak, siklus, 5 siklus dan 30 siklus akibat
mencakup pembangkit berkapasitas kecil, memiliki
masuknya Distributed Generation pada sistem
teknologi ramah lingkungan yang dihubungkan pada
distribusi tenaga listrik 20 kV. Hal ini dilakukan
jaringan distribusi atau pada daerah yang dekat
karena gangguan satu fasa ke tanah merupakan
dengan pelanggan, dan mencakup juga pembangkit
gangguan yang paling sering terjadi (70 %) pada
diesel dengan tingkat polusi yang rendah yang
sistem distribusi. Sebagai bahan studi, diambil data
memiliki kapasitas hingga ratusan megawatt. Dari
pendekatan jaringan distribusi tenaga listrik 20 kV
hasil diskusi tersebut juga memberikan definisi yang
Sistem 7 Bus.
lainnya yaitu:
II. TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit yang dihubungkan pada sistem
distribusi.
Distributed Generation
Distributed Generation adalah suatu konsep Pembangkit yang berlokasi didekat pusat beban.
sistem tenaga listrik yang tidak terpusat. Di beberapa

5
Jurnal Litek Volume 8 Nomor 1, Maret 2011: hal. 5-8

Pembangkit diesel yang berfungsi sebagai Penelitian ini mengkaji tentang hubung
emergency dan standby. singkat satu fasa ke tanah. Besarnya arus hubung
Pembangkit yang berkapasitas dari 10 kW sampai singkat satu fasa ke tanah adalah (Saadat, 1999):
dengan 50 MW. (1)
Pada penelitian ini, Distributed Generation
didefinisikan sebagai pembangkit tenaga listrik yang III. METODE PENELITIAN
berkapasitas kecil, memiliki teknologi yang
memanfaatkan sumber daya alam terbaharui seperti Sistem distribusi 20 kV Sistem 7 Bus yang
turbin berpenggerak air kecil dan terhubung pada merupakan objek di dalam penelitian ini, terdiri dari 1
sistem distribusi tenaga listrik tegangan menengah 20 gardu induk 150 kV dan 6 pembangkit diesel.
kV serta berlokasi di area dekat pusat beban. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Sistem Distribusi Tenaga Listrik masuknya Distributed Generation pada sistem
Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian distribusi tenaga listrik 20 kV terhadap arus hubung
utama yaitu, sistem pembangkitan, sistem transmisi singkat satu fasa ke tanah. Simulasi ini dilakukan
dan sistem distribusi. Dari ketiga sistem tersebut dengan memberikan hubung singkat satu fasa ke
sistem distribusi merupakan bagian yang letaknya tanah pada masing-masing bus.
paling dekat dengan konsumen, fungsinya adalah 1. Membuat diagram segaris sebelum dan sesudah
menyalurkan energi listrik dari suatu gardu induk masuknya Distributed Generation. Sistem
distribusi ke konsumen (Basri, 1997). distribusi tenaga listrik 20 kV Sistem 7 Bus
Adapun bagian-bagian dari sistem distribusi sebelum masuknya Distributed Generation
tenaga listrik adalah: (Gambar 2).
Gardu induk distribusi GI
Jaringan distribusi primer (JTM) 20 kV 1 2 3 5
Transformator distribusi
Jaringan distribusi sekunder (JTR) 380/220 V
Menurut jenisnya jaringan distribusi primer 7
terdiri dari sistem tertutup (loop), sistem jaring 4 6 G1 G2 G3 G4 G5 G6
jaring, sistem radial, dan sistem spindle.
Studi Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah
Studi hubung singkat adalah studi yang
mempelajari pengaruh arus hubung singkat yang Gambar 2. Diagram segaris sebelum masuknya
mengalir pada setiap cabang di dalam sistem tenaga Distributed Generation
listrik sewaktu terjadi gangguan hubung singkat.
Studi hubung singkat merupakan suatu Sistem distribusi tenaga listrik 20 kV
bagian penting dalam analisis sistem tenaga. Hubung Sistem 7 Bus sesudah masuknya Distributed
singkat dalam sistem tenaga dibagi ke dalam hubung Generation, dapat dilihat pada Bus 4
singkat tiga fasa dan hubung singkat tidak seimbang. ditempatkan 2 unit pembangkit baru (Gambar 3).
Jenis-jenis hubung singkat tidak seimbang adalah Pembangkit ini memiliki kapasitas masing-
hubung singkat satu fasa ke tanah (Gambar 1), masing 1,75 MVA.
hubung singkat fasa ke fasa, dan hubung singkat dua GI
fasa ke tanah. Informasi yang diperoleh dari studi 1 2 3 5
hubung singkat digunakan untuk penyetelan dan
koordinasi relai. Informasi dari hubung singkat fasa
ke tanah digunakan untuk relai tanah. Studi hubung 7
singkat juga digunakan untuk memperoleh rating dari 4 6 G G G G G G
protective switchgears.
DG DG

Ia
Z Gambar 3. Diagram segaris sesudah masuknya
Distributed Generation
Ea 2. Menentukan kapasitas dan lokasi Distributed
Generation yaitu sebesar 2 x 1,75 MW yang
E Eb V Z
Ia Ib =
terhubung pada bus 4. Besaran ini sama dengan
Z tingkat penetrasi 13,23 % dengan menggunakan
Z Z
Ic = persamaan 3.1 berikut:
V
V
Gambar 1. Rangkaian hubung singkat satu fasa ke (2)
tanah

6
Studi Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Akibat Masuknya Distributed..........................................Zamzami

dengan PL adalah tingkat penetrasi (Knazkins, Hasil simulasi hubung singkat satu fasa ke
2004). tanah untuk sistem distribusi tenaga listrik 20 kV
3. Mensimulasikan aliran daya sistem distribusi Sistem 7 Bus sesudah masuknya Distributed
tenaga listrik 20 kV Sistem 7 Bus untuk Generation dengan menggunakan perangkat lunak
mengetahui tegangan dan daya yang EDSA standar IEC 60909 (versi 2001) dapat dilihat
dibangkitkan oleh pembangkit-pembangkit pada dalam tabel 2.
beban puncak sistem. Dari tabel 1 dan 2 dapat dilihat bahwa Arus
4. Mensimulasikan hubung singkat satu fasa ke hubung singkat satu fasa ke tanah, kenaikan terbesar
tanah pada masing-masing bus secara bergantian terjadi pada bus 4 yang merupakan bus terdekat
satu per satu untuk sistem distribusi tenaga listrik dengan Distributed Generation, yaitu untuk arus
20 kV Sistem 7 Bus sebelum masuknya puncak hubung singkat naik sebesar 1615 A, arus
Distributed Generation. hubung singkat pada saat siklus naik sebesar 82 A,
5. Mensimulasikan hubung singkat satu fasa ke saat 5 siklus naik sebesar 58 A, dan saat 30 siklus
tanah pada masing-masing bus secara bergantian naik sebesar 57 A. Kenaikan terkecil untuk arus
satu per satu untuk sistem distribusi tenaga listrik puncak hubung singkat terjadi pada bus 2 yang
20 kV Sistem 7 Bus sesudah masuknya merupakan bus terjauh dengan lokasi Distributed
Distributed Generation. Generation, yaitu sebesar 55 A, sedangkan kenaikan
6. Mengamati besarnya arus hubung singkat satu terkecil untuk arus hubung singkat pada saat siklus,
fasa ke tanah pada saat puncak, siklus, 5 siklus 5 siklus, dan 30 siklus terjadi pada bus 5, yaitu
dan 30 siklus untuk sistem sebelum dan sesudah masing-masing naik sebesar 22 A, 15 A, dan 15 A.
masuknya Distributed Generation.
V. KESIMPULAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Masuknya Distributed Generation pada
sistem distribusi tenaga listrik 20 kV Sistem 7 Bus
Hasil simulasi hubung singkat satu fasa ke
mengakibatkan bertambahnya arus hubung singkat
tanah untuk sistem distribusi tenaga listrik 20 kV
satu fasa ke tanah pada saat puncak, siklus, 5
Sistem 7 Bus sebelum masuknya Distributed
siklus dan 30 siklus pada setiap bus yang mengalami
Generation dengan menggunakan perangkat lunak
gangguan.
EDSA standar IEC 60909 (versi 2001) dapat dilihat
Arus hubung singkat satu fasa ke tanah,
dalam tabel 1.
kenaikan terbesar terjadi pada bus 4 yang merupakan
bus terdekat dengan masuknya Distributed
Tabel 1. Arus hubung singkat satu fasa ke tanah
Generation, yaitu untuk arus puncak hubung singkat
sebelum masuknya Distributed Generation
naik sebesar 1615 A, arus hubung singkat pada saat
- 5- 30-
Puncak siklus naik sebesar 82 A, saat 5 siklus naik sebesar 58
Bus Siklus Siklus Siklus
(A) A, dan saat 30 siklus naik sebesar 57 A. Kenaikan
(A) (A) (A)
terkecil untuk arus puncak hubung singkat terjadi
1 18385 208 147 147 pada bus 2 yang merupakan bus terjauh dengan lokasi
2 19696 194 137 137 masuknya Distributed Generation, yaitu sebesar 55
3 17692 174 123 122 A, sedangkan kenaikan terkecil untuk arus hubung
singkat pada saat siklus, 5 siklus, dan 30 siklus
4 17902 191 135 135 terjadi pada bus 5, yaitu masing-masing naik sebesar
5 18295 141 99 99 22 A, 15 A, dan 15 A.
6 18654 199 141 140
DAFTAR PUSTAKA
7 18180 205 145 145
Anonymous, 2000, White Paper on Distributed
Tabel 2. Arus hubung singkat satu fasa ke tanah Generation, National Rural Electric
sesudah masuknya Distributed Generation Cooperative Association.
- 5- 30-
Puncak Barker, P.P. and Mello, R.W., 2000, Determining
Bus siklus Siklus Siklus
(A) the Impact of Distributed Generation on
(A) (A) (A)
Power System: Part 1 Radial Distribution
1 19606 284 201 200 Systems, IEEE, Vol. 3 , pp 1645 1656.
2 19751 237 167 167
Basri, H., 1997, Sistem Distribusi Daya Listrik,
3 18975 229 162 161 ISTN, Jakarta Selatan.
4 19517 273 193 192
Gopal, J., Grau, J., ONeill, E.,1999, Energy
5 18356 163 114 114 Commission Staff Distributed Energy
6 19568 264 187 187 Resources Training Seminar, California
19430 281 198 198 Energy Commission, Sacramento.
7

7
Jurnal Litek Volume 8 Nomor 1, Maret 2011: hal. 5-8

Knazkins, V., 2004, Stability of Power Systems with


Large Amounts of Distributed Generation,
KTH Institution, Stockholm, Sweden.
Saadat, H., 1999, Power System Analysis,
McGraw-Hill Book Company, New York.
Zamzami, 2010, Studi Hubung Singkat Tiga Fasa
pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kV
Akibat Penambahan Pembangkitan
Tersebar, LiTEK, Lhokseumawe

Você também pode gostar