Você está na página 1de 6

Nyimas dan Merry | Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut pada Pasien Dewasa

Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut pada Pasien Dewasa

Nyimas Farisa Nadhilla, Merry Indah Sari


Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Tonsilitis adalah peradangan cincin waldeyer yang disebabkan oleh infeksi (virus atau bakteri) dan inflamasi pada
tonsil.Tonsilitis kronikmerupakan penyakit yang sering terjadi dalam kasus THT dan umumnya menyeranganak-anak usia 5-
15 tahun dengan prevalensi tonsillitis bakterial 15-30% pada anak dengan gangguan tenggorokan dan 5-15% pada dewasa
dengan gangguan tenggorokan.Hal ini berkaitan dengan kerentanan anak terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas(ISPA
)dan sistem imunyang belum sempurna. Terdapat beberapa faktor resiko yang memungkinkan orang dewasa terkena
tonsillitis kronik.Pasien laki-laki usia 29 tahun datang dengan keluhan nyeri tenggorokan yang bertambah berat sejak 1
bulan yang lalu,nyeri menelan, terasa mengganjal pada tenggorokandan demam hilang timbul.Pasien juga mengaku tidur
mengorok dan napas berbau. Pada pemeriksaan tenggorokan, didapatkan hasil terdapat pembesaran tonsil dimana, ukuran
tonsil T3-T3, permukaan tidak rata, warna hiperemis, kripta melebar, detritus (+)/(+). Pada pemeriksaan penunjang
diperoleh peningkatan kadar leukosit yang menandakan adanya proses infeksi yang terjadi.Faktor resiko pasien mederita
tonsillitis kronik eksaserbasi akut ini adalah higienitas mulut dan menurunnya sistem imun penderita. Tatalaksana yang
diberikanmerupakan ,simptomatik dan kuratif berupa analgetik yaitu paracetamol, antibiotik golongan penisilin dan obat
kumur serta rencana tonsilektomi setelah infeksi pada pasien tersebut sembuh.

Kata kunci: demam, nyeri tenggorokan, tonsilitis kronik

A 29 Year Old Man with Acute Exacerbationof Chronic Tonsilitis


Abstract
Tonsillitis was an inflammation in Waldeyers ring that caused by infection (viral or bacteria) and inflammation in tonsil.
Chronic tonsiltiis was a disease that often happen in ENT cases and it common happened to children 5-15 years old with
prevalention of bacterial tonsillitis 15-30% in children with sore throat and 5-15% in adult with sore throat. This term
because of children were easily got Upper Respiratory Tract Infection (ISPA) and immune system was still unstable. A 29
year old man came with throat pain that getting worse since 1 month ago, pain when swollen, fell of fid in throat and
unstable fever. Patient also snored when he slept, and having bad smell of breath. In orofaring examination, there was
enlargement of tonsil, size of tonsil T3-T3, unflat surface, hiperemis, widely cypta, detritus (+/+). Laboratorium test found
an increasing of leucocyt lead to process infection that happen in patient. The risk factor of this patient were lack of mouth
hygiene and depression of imunity system of the patient. The treatment can be given as analgetic and curativetreatment
incude analgetic that was paracetamol, antibiotic penicillin group, mouthwash and tonsilectomi after the infection healed.

Keywords: chronic tonsillitis,cold, throat pain

Korespodensi: Nyimas Farisa Nadhilla, S.Ked, alamatJl. Sam Ratulangi Bandar Lampung,HP 085758948522, e-
mailfarisanadhilla@gmail.com

Pendahuluan menunjukkan total penyakit pada telinga


Tonsilitis merupakan peradangan tonsil hidung dan tenggorokan berjumlah 190-230
palatina yang merupakan bagian dari cincin per 1.000 penduduk dan didapati 38,4%
waldeyer.Tonsilitis adalah infeksi dan diantaranya merupakan penderita penyakit
inflamasi pada tonsil.1Penyebaran infeksi tonsilitis kronis.3
dapat melalui udara (air bone droplets), Berdasarkan data medical record tahun
tangan dan ciuman.2 2010 di RSUP dr M. Djamil Padang bagian THT-
Tonsilitis bisa disebabkan oleh beberapa KL subbagian laring faring, ditemukan tonsilitis
jenis bakteri dan virus.Berdasarkan durasi sebanyak 465 dari 1110 kunjungan di Poliklinik
waktu, tonsilitis dibagi menjadi tonsillitis akut subbagian laring faring dan yang menjalani
dan tonsilitis kronik.2Tonsilitis kronis tonsilektomi sebanyak 163 kasus.Sedangkan
merupakan penyakit yang paling sering terjadi insiden tonsilitis kronis di RSUP dr Kariadi
dari seluruh penyakit THT.Data epidemiologi Semarang 23,36% sebagian besar diantaranya
penyakit THT di tujuh provinsi di Indonesia, pada usia 6-15 tahun.4
prevalensi tonsilitis kronis sebesar 3,8% Tonsilitis baik akut maupun kronik
tertinggi setelah nasofaringitis akut 4,6%. Hasil dapat terjadi pada semua umur, namun lebih
pemeriksaan pada anak-anak dan dewasa sering terjadi pada anak. Faktor yang menjadi

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |109


Nyimas dan Merry | Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut pada Pasien Dewasa

penyebab utama hal tersebut adalah ISPA dan atau bakteri) dan inflamasi pada tonsil. Fungsi
tonsillitis akut yang tidak mendapat terapi cincin waldeyer adalah sebagai benteng bagi
yang adekuat.4,5 Tonsilitis lebih umum pada saluran makanan maupun saluran napas
anak-anak usia 5-15 tahun dengan prevalensi terhadap serangan kuman-kuman yang ikut
tonsillitis bakterial 15-30% pada anak dengan masuk bersama makanan/ minuman dan
gangguan tenggorokan dan 5-15% pada udara pernapasan.3,8Selain itu, organ-organ
dewasa dengan gangguan tenggorokan.5 limfoid pada cincin waldeyer menghasilkan
antibodi dan limfosit.9
Kasus Pada tonsillitis kronik, proses radang
Tn E, 29 tahun, datang ke poliklinik THT yang berulang akan mengakibatkan terkikisnya
dengan keluhan nyeri tenggorokan yang epitel mukosa dan jaringan limfoid, sehingga
bertambah berat sejak 1 bulan yang lalu. pada proses penyembuhan jaringan limfoid
Pasien juga mengeluh sulit menelan, dan digantikan oleh jaringan parut yang akan
terasa ada yang mengganjal ketika menelan mengalami pengerutan sehingga kriptus
serta napas berbau.Keluhan ini dirasakan melebar. Secara klinis kriptus diisi oleh
hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu namun detritus. Proses berjalan terus sehingga
memperberat sejak 1 bulan ini.Pasien juga menembus kapsul tonsil dan akhirnya
mengeluh sering demam hilang menimbulkan perlekatan dengan jaringan
timbul.Keluarga pasien mengaku pasien disekitar fosa tonsilaris. Pada anak proses ini
terkadang mendengar pasien mengorok ketika disertai dengan pembesaran kelenjar limfa
tidur.Keluhan tidak disertai sakit kepala, submanibula.1,2
hidung tersumbat, penurunan pendengaran, Tonsilitis dibagi menjadi tonsilitis akut,
gigi dan gusi berdarah, pengeluaran air liur membranosa dan kronik.Tonsilitis akut terdiri
berlebih, maupun suara serak.Riwayat dari tonsilitis viral dengan penyebab paling
penyakit keluarga yang berhubungan dengan sering adalah virus Epstein Barr, dan tonsilitis
keluhan pasien tidak ada, dan pasien belum bakterial disebabkan oleh kuman grup A
pernah menderita keluhan serupa Streptococcuss Hemolitikus.Tonsilitis
sebelumnya.Pasien menduga menderita membranosa,penyakit yang termasuk dalam
diabetes mellitus (DM) karena riwayat tonsillitis membranosa adalah tonsillitis difteri,
keluarga pasien yang menderita DM. tonsillitis septik, Angina Paut Vincent dan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan, penyakit kelainan darah. Tonsilitis
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80x/menit, kronik,kuman penyebabnya sama dengan
pernapasan 20x/menit, dan suhu 37,6oC. Pada tonsillitis akut tetapi kadang-kadang berubah
pemeriksaan tonsil, didapatkan hasil terdapat menjadi kuman golongan Gram negatif.2
pembesaran tonsil dimana, ukuran tonsil T3- Berdasarkan insidensinya, tonsilitis baik
T3, permukaan tidak rata, warna hiperemis, akut maupun kronik lebih sering mengenai
kripta melebar, detritus (+)/(+). anak-anak dibandingkan dewasa.5Hal ini
Pada pemeriksaan penunjang, dilakukan disebabkan pada anak rentan terkena ISPA
pemeriksaan darah lengkap dan diperoleh dan umumnya anak yang menderita tonsillitis
Hb12g/dl, trombosit 300.000 ul/L, leukosit mengalami infeksi virus.9 Dari penelitian yang
12.100 ul/L, dan GDS (Gula Darah Sewaktu) dilakukan Modena, dkk (2009) terhadap 121
156 gr/dL. anak dengan tonsillitis, 118 mengalami infeksi
Pasien diberikan terapi simptomatik dan virus, dengan virus terbanyak adalah Epsteinn
kuratif untuk infeksinya.Pasien diberikan Barr Virus.10
amoksisilin 3x500mg tablet, parasetamol Pada kasus ini, pasien merupakan
3x500mg tablet, serta untuk menjaga seorang pria dewasa dengan usia 29
higienitas mulut diberikan obat betadine tahun.Tonsilitis jarang terjadi pada orang
kumur.Pasien direncanakan kontrol kembali 3 dewasa, dan umumnya menyerang anak-
hari kemudian dan rencana tonsilektomi ketika anak.Hal ini disebabkan sistem imun yang
infeksinya sudah sembuh. belum sempurna dan anak rentan terkena
ISPA. Tonsilitis dapat terjadi pada orang
Pembahasan dewasa akibat dari faktor resiko tertentu
Tonsilitis adalah peradangan cincin seperti rangsangan menahun dari rokok,
waldeyer yang disebabkan oleh infeksi (virus beberapa jenis makanan, higene mulut yang

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |110


Nyimas dan Merry | Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut pada Pasien Dewasa

buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan proses infeksi. Pada pasien juga dilakukan
pengobatan tonsilitis akut yang tidak pemeriksaan gula darah sewaktu karena
adekuat.2Faktor resiko pada pasien ini adalah pasien menduga memiliki riwayat DM
hygiene mulut yang buruk serta menurunnya sebelumnya.Kadar GDS pasien adalah 156
imun pasien sehingga pasien lebih rentan gr/dL, yang menandakan normal.
terkenatonsillitis. Pada pemeriksaan kultur bakteripada
Gejala klinis tonsilitis kronis didahului pasien tidak dilakukan. Berdasarkan
gejala tonsilitis akut seperti nyeri tenggorok anamnesis maupun pemeriksaan fisik sudah
yang tidak hilang sempurna. Halitosis akibat mengarah ke tonsilitis bakteri.Bakteri
debris yang tertahan di dalam kripta tonsil, penyebab tonsilitis tersering adalah Grup A
yang kemudian dapat menjadi sumber infeksi streptococcus B hemolitikus.
berikutnya.10,11 Pembesaran tonsil dapat Daerah tenggorokan banyak
mengakibatkan terjadinya obstruksi sehingga mengandung flora normal.Permukaan tonsil
timbul gangguan menelan, obstruksi sleep mengalami kontaminasi dengan flora normal
apneudan gangguan suara. Pada pemeriksaan di saluran nafas atas.Patogen yang didapatkan
fisik dapat ditemukan tonsil yang membesar dari daerah ini bisa jadi bukan merupakan
dalam berbagai ukuran, dengan pembuluh bakteri yang menginfeksi tonsil. Pemeriksaan
darah yang dilatasi pada permukaan tonsil, kultur dari permukaan tonsil saja tidak selalu
arsitektur kripta yang rusak seperti sikatrik, menunjukkan bakteri patogen yang
eksudat pada kripta tonsil dan sikatrik pada sebenarnya, sehingga pemeriksaan
pilar.11,13 bakteriologi dapat dilakukan dengan swab
Nyeri tenggorokan pada pasien yang jaringan inti tonsil.4Pemeriksaan kultur dari
bertambah berat sejak 1 bulan yang lalu dapat inti tonsil dapat memberikan gambaran
disebabkan oleh peradangan orofaring yang penyebab tonsilitis yang lebih akurat.
terjadi. Pasien juga mengeluhkan sulit Pemeriksaan kultur dari inti tonsil ini
menelan dan terasa mengganjal ketika dilakukan sesaat setelah tonsilektomi atau
menelan, nafas berbau. Keluhan dirasakan dengan aspirasi jarum halus dengan pasien
pasien semakin berat sejak 1 bulan yang lalu diberikan narkose lokal terlebih
yang menunjukkan adanya proses kronis pada dahulu.Bakteri yang menginfeksi tonsil adalah
penyakit ini yang sifatnya menjadi akut karena bakteri yang masuk ke parenkim tonsil.
keluhannya bertambah berat yang juga Bakteri ini sering menumpuk di dalam kripta
didukung dari pemeriksaan fisik yang tersumbat.4
ditemukan pada pasien. Tidur yang mengorok Bakteri yang paling sering menyebabkan
menandakan adanya obstruksi saluran napas tonsillitis adalah grup A Streptococcuus
akibat dari pembesaran tonsil pada pasien. hemolitikus.Bakteri ini dapat mengakibatkan
Pasien juga mengeluh mengalami demam komplikasi seperti peritonsilar abses,
hilang timbul yang menandakan adanya parafaring abses, demam rematik dan
proses infeksi yang sedang glomerulonefritis akut dan radang katup
berlangsung.Keluhan-keluhan pada pasien jantung.2,4
tersebut merupakan gejala yang sering Tonsilitis kronik eksaserbasi akut
muncul pada penderita tonsillitis kronik berbeda dengan tonsillitis akut rekuren,
eksaserbasi akut. dimana tonsilitis akut rekuren didefinisikan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu sebagai tonsilitis akut yang berulang lebih dari
tubuh pasien yakni 37,60C (subfebris) yang 4 kali dalam satu tahun kalender, atau lebih
menandakan adanya proses infeksi yang dari 7 kali dalam 1 tahun, 5 kali setiap tahun
sedang berlangsung pada pasien, dan pada selama 2 tahun, atau 3 kali setiap tahun
pemeriksaan tonsil didapatkan ukuran tonsil selama 3 tahun. Namun demikian dapat
membesar yaitu T3-T3, permukaan tidak rata, ditemukan eritema peritonsil, meningkatnya
warna hiperemis, kripta melebar, serta debris pada kripta tonsil, dilatasi pembuluh
detritus (+/+). darah tonsil, maupun ukuran tonsil yang
Kemudian, dari hasil pemeriksaan sedikit berubah.4
penunjang pasien yaitu darah lengkap, Pengobatan tonsilitis meliputi
diperoleh meningkatnya kadar leukosit pasien medikamentosa dan pembedahan.Terapi
yaitu 12.100 ul/L yang menandakan adanya medikamentosa ditujukan untuk mengatasi

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |111


Nyimas dan Merry | Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut pada Pasien Dewasa

infeksi pada tonsilitis.Antibiotik golongan berkurangnya keluhan nyeri tenggorokan, dan


penisilin merupakan antibiotik pilihan pada keluhan yang diberikan pada dokter.15
sebagian besar kasus karena efektif dan Indikasi tonsilektomi dahulu dan
harganya lebih murah.Namun, pada anak sekarang tidak berbeda, namun terdapat
dibawah 12 tahun, golongan sefalosporin perbedaan prioritas relatif dalam menentukan
menjadi pilihan utama karena lebih efektif indikasi tonsilektomi pada saat ini.Dahulu
terhadap streptococcus.Golongan makrolida tonsilektomi diindikasikan untuk terapi
dapat digunakan hanya jika terdapat alergi tonsillitis kronik dan berulang.Saat ini, indikasi
terhadap penisilin, hal ini disebabkan efek yang lebih utama adalah obstruksi akibat
samping yang ditimbulkan golongan makrolida hipertrofi tonsil.Obtruksi yang mengakibatkan
lebih banyak.4,13 gangguan menelan maupun gangguan nafas
Pada kasus ini, pasien diberikan merupakan indikasi absolut. Namun, indikasi
antibiotik berupa amoksisilin.Amoksisilin relatif tonsilektomi pada keadaan non
merupakan antibiotic golongan emergensi dan perlunya batasan usia pada
penisilin.Golongan penisilin merupakan keadaan ini masih menjadi perdebatan.4
antibiotik spektrum luas.Penisilin akan The American Academy of
menghasilkan efek bakterisid dengan Otolaryngology-Head and Neck Surgery
menghambat pembentukkan mukopeptida Clinical Indicators Copendium menetapkan
yang diperlukan untuk sintesis dinding el indikasi tonsilektomi antara lain: serangan
mikroba.14 tonsillitis lebih dari 3 kali per tahun walaupun
Pasien diberikan analgesik berupa mendapatkan terapi yang adekuat, tonsil
paracetamol.Analgesik diberikan untuk hipertrofi yang menyebabkan gangguan
mengurangi nyeri pada penderita tonsillitis pertumbuhan orofasial, sumbatan jalan napas,
kronik baik pada anak maupun rhinitis dan sinusitis, napas berbau yang tidak
dewasa.Analgesik yang menjadi pilihan utama berhasil dengan pengobatan, tonsillitis
adalah ibuprofen.Hal ini dikarenakan berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A
ibuprofen memiliki efikasi yang tinggi dengan streptokokkus B hemolitikus, hipertrofi tonsil
efek samping yang minimal jika dibandingkan curiga keganasan, dan otitis media efusa/otitis
dengan parasetamol dan asam salisilat.Selain media supuratif.2
itu, masa kerja ibuprofen lebih panjang yaitu Efek samping dari tonsilektomi adalah
6-8 jam.Namun, penggunaan parasetamol post tonsillectomy hemorrhage (PTH). PTH
pada orang dewasa juga primer dapat terjadi 24 jam setelah operasi
diperbolehkan.Metamizol tidak dianjurkan disebabkan oleh tidak adekuatnya
pemberiannya pada anak karena memiliki efek penjahitan/ligasi arteri yang bersangkutan.
minimal dan dapat menimbulkan efek Sedangkan PTH sekunder dapat terjadi pada
samping berupa agranulositosis.14 hari ke 5 sampai ke 10 post pembedahan.
Penggunaan obat kumur yang Pasien dengan usia tua (>70 tahun), laki-laki,
mengandung klorheksidin atau benzidamin riwayat tonsillitis kronik dan atau tonsillitis
pada pasien dewasa maupun anak dengan rekuren, tonsillitis dengan histologist kriptik,
tonsillitis yang ditujukan untuk menjaga kehilangan darah massif intraoperatif dan
higienitas mulutnya, namun pada anak peningkatan mean arterial pressure
terdapat keterbatasan penggunaan khususnya postoperatif dan anemia (khususnya wanita),
pada obat kumur herbal dimana tidak merupakan faktor resiko dari PTH.15
dianjurkan pemakaiannya pada anak <12 Pada kasus ini, pasien diberikan
tahun. Hal ini berkaitan dengan kandungan pengobatan simptomatik dan kuratif untuk
etanol sebagai larutan pengekstraknya.14 menyembuhkan infeksi akutnya dan
Tonsilektomi menjadi prosedur direncanakan tonsilektomi kemudian setelah
pembedahan pilihan utama bagi pasien anak infeksinya tersebut telah sembuh. Hal ini
maupun dewasa dengan tonsillitis rekuren untuk menghindari adanya penyebaran
maupun tonsillitis kronik. Berdasarkan studi mikroorganisme saat proses operasi
retrospektif yang dilakukan oleh Akgundkk., berlangsung jika masih dalam keadaan
pasien tonsillitis akut dan tonsillitis kronik terinfeksi.
setelah tonsilektomi menunjukkan perbaikan
yang signifikan, hal ini dibuktikan dengan Simpulan

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |112


Nyimas dan Merry | Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut pada Pasien Dewasa

Tonsilitis kronik umumnya menyerang 7. Muscari EM. Keperawatan pediatrik:


anak-anak dibandingkan dewasa.Pada orang infeksi saluran pernapasan bagian
dewasa, terdapat faktor-faktor resiko yang atas. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit
dapat mempengaruhi timbulnya Buku Kedokteran ECG; 2005.
tonsillitis.Faktor resiko pada pasien ini adalah 8. Herawati S, Rukmini S. Anatomi
higienitas mulut yang buruk, serta Faring. Dalam: Buku Ajar Ilmu
menurunnya sistem imun penderita.Pasien Penyakit Telinga Hidung
didiagnosa menderita tonsillitis kronik Tenggorokan.Jakarta: Penerbit Buku
eksaserbasi akut berdasarkan anamnesis, Kedokteran ECG; 2004.
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan 9. Health Technology Assessment (HTA)
penunjang. Departemen Kesehatan Republik
Terapi pada pasien iniberupa Indonesia Tahun 2004. Tonsilektomi
simptomatik dan kuratif dengan pemberian padaanak dan dewasa. Jakarta; 2004.
analgetik, antibiotik, dan obat kumur. Serta 10. Modena JL, Fabianan CP, Marcos GJ,
rencana terapi pembedahan yaitu Guilherme PB, Tamara HS, Lucia L,et
tonsilektomi yang akan dilakukan ketika al. High rates of detection of
infeksi yang diderita pasien telah sembuh. respiratory viruses in tonsillar tissue
from children with chronic
Daftar Pustaka adenotonsillar disease. BMJ Publishing
1. Sembiring RO, John P, Olivia W. Group Ltd. 2009; 10:503.
Identifikasi bakteri dan uji kepekaan 11. Ramez S, Bahauddin,Rafiqul I, Shahriar
terhadap antibiotik pada penderita I,Sadlee, Mostafa KA. Chronic
tonsilitis di Poliklinik THT-KL BLU RSU. tonsillitis and its relation with
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode childhood asthma. IJSR. 2014;
November 2012-Januari 2013. Jurnal 3(3):2319-7064.
E-biomedik. 2013; 1(2):1053-7. 12. Isnaeni D, Rizalinda S, Muh.Nasrum M.
2. Rusmarjono, Efiaty AS. Faringitis, Perbandingan bakteri streptococcus
tonsilitis, dan hipertrofi adenoid. pada swab tonsilofaringitis dengan
Dalam: Iskandar N, Efiaty J, Jenny B, darah. Makasar: Fakultas Farmasi
Ratna D,Editor. Buku Ajar Ilmu Universitas Hasanuddin; 2010.
Kesehatan THT-KL. Jakarta: Balai 13. Klaus S. Tonsillitis and sore throat in
Penerbit FKUI; 2007. Hlm. 217-25. children. GMS Curr Top
3. Vivit S.Karakteristik penderita tonsilitis OtorhinolaryngolHead Neck Surg.
kronis yang diindikasikan tonsilektomi 2014;13:ISSN1865-1011.
di bagian THT Rumah Sakit Umum 14. Istiantoro YH, Vincent HS. Penisilin
Raden Mattaher Jambi pada Bulan sefalosporin, dan antibiotik
Mei-Juli 2013. Universitas Jambi betalaktam lainnya. Dalam: Sulisya
[internet]. 2013. [disitasi tanggal 16 G,Editor. Farmakologi dan Terapi.
april 2016]. Tersedia dari: Jakarta: Universitas Indonesia; 2001.
http://www.e-jurnal.com/ 2014/10/ Hlm. 622-50.
karakteristik-penderita-tonsilitis.html. 15. Skevas T, Christoph K, Serkan S, Peter
4. Pulungan MR, Novialdi N. K, Plinkert, Ingo B. Measuring quality
Mikrobiologi tonsilitis kronis.Padang: of life in adult patients with chronic
Fakultas Kedokteran Universitas tonsillitis.The Open
Andalas Padang; 2010. Otorhinolaryngology Journal.
5. Epocrates. Tonsillitis epidemiology. 2010;(4):34-46.
AnAthenahealth Service[internet]. 16. Lescanne E,Chiron B, Constant I,
2015 [disitasi tanggal 1 mei 2016]. Couloigner V,Fauroux B, Hassani Y,et
Tersedia al. Pediatric tonsillectomy: clinical
dari:http://onlie.epocrates.com/disea practice guidelines. European Annals
ses/59823/Tonsillitis/Epidemiology of Otorhinolaryngology, Head and
6. Georgalas CC, Neil ST, Antony N. Neck Diseases. 2012; 5(129):264-71.
Tonsillitis. BMJ Publishing Group Ltd. 17. Pribuisiene R, Alina K, Valdas S,
2009; 10:503. Viktoras S, Kipras P, Ieva R. The

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |113


Nyimas dan Merry | Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut pada Pasien Dewasa

mostimportant throat-related adult tonsillectomy. Medicina


symptoms suggestive of chronic (Kaunas). 2013;a49(5):219-22.
tonsillitis as the main indication for

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |114

Você também pode gostar