Você está na página 1de 3

Apa itu Polip Serviks: Gejala, Penyebab,

Diagnosis, dan Cara Mengobati


Apa itu Polip Serviks?
Polip adalah pertumbuhan jaringan kecil yang biasanya bersifat jinak (non-kanker), namun
juga dapat bersifat ganas (kanker) dalam beberapa kasus yang langka. Pertumbuhan polip
pada serviks atau mulut rahim adalah suatu hal yang normal. Bahkan, sebagian besar wanita
yang berusia di atas 20 tahun telah memiliki polip serviks, walaupun polip serviks lebih
umum ditemukan pada wanita yang berusia di atas 40 tahun.

Pada kebanyakan kasus, hanya ada satu polip yang tumbuh di saluran serviks atau di
permukaan mulut rahim. Pada beberapa kasus, ada dua, maksimal tiga polip yang tumbuh di
mulut rahim.

Polip serviks biasanya tidak akan menyebabkan masalah apapun. Namun, ketika polip serviks
menyebabkan gangguan kesehatan, maka polip serviks menyebabkan gejala seperti
pendarahan yang tidak normal dan menstruasi yang banyak.

Harus dipahami bahwa polip adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal. Walaupun
sebagian besar polip bersifat jinak, namun ada beberapa polip yang bersifat ganas karena
polip ini adalah pertumbuhan yang tidak normal dan sel kanker adalah sel abnormal yang
terus tumbuh dan menyebar ke berbagai organ tubuh.

Kanker serviks merupakan penyakit yang jarang terjadi. Bahkan, berdasarkan statistik, hanya
sekitar satu persen wanita dengan polip serviks yang terkena kanker serviks.

Penyebab Polip Serviks


Penyebab tumbuhnya polip pada serviks belum sepenuhnya diketahui. Dokter percaya bahwa
pertumbuhan polip pada serviks dapat disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen,
penyumbatan pembuluh darah, dan/atau peradangan kronis pada rahim, vagina, atau mulut
rahim.

Kadar estrogen seorang wanita sering mengalami perubahan. Menstruasi, kehamilan, dan
masa menjelang menopause adalah saat di mana estrogen mencapai kadar tertinggi. Kadar
estrogen juga dapat meningkat karena lingkungan. Bahan kimia yang digunakan pada wadah
plastik, pengharum udara, dan produk daging komersial adalah beberapa hal yang dikenal
dapat meningkatkan kadar estrogen.

Infeksi, misalnya human papillomavirus (HPV), herpes, bakteri, dan infeksi ragi (yang
disebabkan oleh jamur candica) juga dapat menyebabkan pertumbuhan polip serviks.
Sayangnya, infeksi justru biasanya malah lebih berbahaya dibandingkan polip.

Apabila polip tidak menyebabkan gangguan, misalnya pendarahan berlebih, maka biasanya
polip tidak perlu dihilangkan. Apabila polip menyebabkan gangguan yang mengganggu
kehidupan atau kesehatan Anda, maka Anda harus menemui dokter untuk membahas situasi
Anda.

Gejala Polip Serviks


Polip biasanya tidak akan menimbulkan gejala yang tidak diinginkan. Bahkan, kebanyakan
wanita tidak menyadari bahwa mereka memiliki polip. Mereka baru akan mengetahui
keberadaan polip apabila mereka menjalani pap smear atau pemeriksaan serviks lainnya
untuk penyakit lain.

Apabila polip menimbulkan gejala, kemungkinan hal ini terjadi karena polip mulai
mengalami pendarahan, sehingga terjadi pendarahan berlebih saat menstruasi, atau
pendarahan yang tidak normal di selang menstruasi. Apabila hal ini terjadi, maka polip harus
diangkat oleh dokter kebidanan dan kandungan.

Siapa yang Harus Ditemui & Jenis Pengobatan yang


Tersedia
Pasien yang mengalami pendarahan berlebih atau pendarahan pada selang menstruasi harus
menemui dokter kebidanan dan kandungan. Kedua hal tersebut merupakan kondisi tidak
normal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun apabila penyebabnya hanya polip,
maka pasien tidak perlu terlalu khawatir.

Polip dapat dihilangkan melalui tindakan bedah kecil yang biasanya dilakukan saat
pemeriksaan mulut rahim. Operasi pengangkatan polip tidak menyebabkan rasa sakit.
Bahkan, Anda tidak perlu diberi obat penenang atau obat penghilang rasa sakit.

Polip dapat diangkat dengan memutar ujungnya, menggunakan forcep, atau dengan
mengikatkan benang di bagian bawah polip yang kemudian digunakan untuk memotong
polip. Apabila dokter ingin mengurangi kemungkinan polip tumbuh kembali di tempat yang
sama, dokter dapat membekukan polip dengan nitrogen cair, atau dengan tindakan bernama
electrocautery ablation (penghilangan polip dengan aliran listrik). Saat ini, peralatan modern
seperti laser juga dapat digunakan untuk menghancurkan polip.

Apabila Anda menjalani tindakan penghilangan polip, kemungkinan Anda akan merasakan
sedikit nyeri. Setelah tindakan, Anda juga dapat mengalami pendarahan dari vagina saat tidak
menstruasi dan kram ringan sampai sedang pada vagina. Kebanyakan dokter akan memilih
tindakan ini untuk mengangkat polip agar polip tidak tumbuh kembali.

Namun, tindakan ini memiliki risiko tersendiri, seperti infeksi. Untuk mencegah terjadinya
komplikasi, sebaiknya Anda mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari katun untuk
memperlancar sirkulasi udara, menghindari terkena panas secara berlebihan, menjaga agar
mulut rahim tidak terlalu lembab, dan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

Harus dipahami bahwa tindakan pencegahan tidak menjamin keberhasilan 100%. Walaupun
Anda telah melakukan semua tindakan pencegahan, tetap ada kemungkinan polip akan
tumbuh di mulut rahim. Sebaiknya Anda tidak membiarkan polip tumbuh sampai terlalu
besar, karena nantinya polip akan menyebabkan komplikasi. Dengan menjalani pemeriksaan
panggul rutin dan pap smear, dokter dapat mengetahui keberadaan polip sejak dini dan
melakukan tindakan pengobatan secepat mungkin.

Semakin lama polip didiamkan, semakin besar juga risiko polip akan menyebabkan
komplikasi. Ada kemungkinan polip terkena infeksi dan menyebabkan vagina mengeluarkan
cairan yang berwarna kuning atau putih. Apabila hal ini terjadi, Anda tidak hanya harus
menjalani tindakan pengangkatan polip, namun juga pengobatan untuk infeksi.

Você também pode gostar