Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Andy Supiandy (F1B2 13 008 / Tahun Angkatan 2013)
Hironimus Renggi Unggu (F1B2 13 030 / Tahun Angkatan 2013)
Fauzi Dwi Dzul Fahmi (F1B2 13 022 / Tahun Angkatan 2013)
Intan Eka Oktavia (J1A1 13 272 / Tahun Angkatan 2013)
Wa Ode Istiqamah Madjid (O1A1 14 062 / Tahun Angkatan 2014)
RINGKASAN
Ketersediaan air bersih yang memenuhi standart minimal air bersih menjadi
kendala bagi sebagian besar warga Konawe Utara, khususnya warga Desa Awila
Puncak Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi
Tenggara. Sebagian besar warga Kecamatan Molawe menggunakan air dengan
memanfaatkan air gunung atau mata air yang ada dan belum tentu air tersebut layak
untuk digunakan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, dikarenakan sumber air
gunung tersebut dekat dengan kawasan wilayah pertambangan yang rentan
tercemar logam berat. Dari kondisi yang ada maka terlintas sebuah gagasan
membuat program pengabdian masyarakat yaitu suatu instalasi sistem penjernihan
air yang memanfaatkan batubara sebagai filternya di Kecamatan Molawe
Kabupaten Konawe Utara. Alat yang digunakan yaitu alat sederhana. Metode yang
dilakukan yaitu membentuk swadaya masyarakat setempat sebagai panitia,
pemberian suatu pengarahan, proses perancangan sistem, proses pembangunan
sistem tahap pengujian laboratorium untuk mengetahui kelayakan air dan jika
memenuhi syarat maka akan didistribusikan ke masyarakat. Setelah didapatkan
hasil akhir perlu dilakukan uji kualitas air apakah telah memenuhi syarat air sehat
ataukah tidak. Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium agar teruji
secara klinis. Sehingga terciptanya instalasi sistem penjernihan air yang
memanfaatkan batubara sebagai filternya dan terbentuknya suatu komunitas
masyarakat yang peduli dengan hidup bersih dan sehat.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber paling penting bagi manusia untuk keberlangsungan
hidup. Namun kondisi air dari setiap tempat itu berbeda-beda, tergantung kemajuan
dari daerahnya masing-masing. Di Indonesia jangkauan pelayanan air bersih dari
PAM atau PDAM masih sangat rendah, mereka hanya mampu memasok air bersih
untuk daerah perkotaan saja. Akibatnya masih banyak masyarakat di perdesaan
yang menggunakan air tanah, air sungai dan air gunung untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Namun tidak semua air tersebut memenuhi standar kelayakan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan. Departemen Kesehatan RI (1990)
menyatakan bahwa tanpa pengolahan, kualitas fisik, kimiawi, dan biologis air
permukaan dan air tanah di sebagian besar wilayah Indonesia belum memenuhi
standar sehingga tidak layak untuk diminum.
Berbagai permasalahan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari tidak
lepas dari aktivitas manusia. Mulai dari hal yang kecil seperti ini yang menjadi
kebiasaan hingga suatu saat bisa saja menimbulkan masalah yang besar. Hal itu
dikarenakan tidak terlalu dianggap penting bagi masyarakat. Kebiasaan tidak peduli
dengan lingkungan misalnya, seperti air yang keruh untuk kebutuhan sehari-hari
mulai dari mandi, mencuci pakaian, mencuci peralatan rumah tangga bahkan
sampai mengkonsumsi air itu. Semakin meningkatnya penggunaan air tidak bersih
maka kecenderungan tingkat kesehatan pun akan semakin menurun.
Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara yang kaya mineral,
sehingga air tanahnya sering mengandung logam berat yang bersifat toksik dan
berbahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang
karena dapat menyebabkan kematian. Di negara-negara sedang berkembang saat
ini, hampir 25 juta orang mati setiap tahun akibat pencemaran biologis dan kimia
dalam air (Schimdt, 1998:106).
Dilihat dari kondisi pemukiman warga di Kecamatan Molawe Kabupaten
Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, warga di sekitar lokasi tersebut
memanfaatkan air gunung sebagai keperluan sehari-hari dan pemukiman tersebut
dekat dengan kawasan pertambangan. Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan
yang sangat berdampak pada lingkungan. Kegiatan pembukaan lahan pada industri
pertambangan mengakibatkan vegetasi berkurang sehingga mengakibatkan erosi
dan sedimentasi. Hasil dari erosi dan sedimentasi tersebut juga mengakibatkan
terbawanya logam-logam berat bersamaan dengan material sedimen, sehingga
kualitas air di sekitar pertambangan menurun yang dicirikan dengan warna air
menjadi merah (keruh). Logam-logam tersebut antara lain Pb, Fe, As, Cd dan lain-
lain yang dapat mengakibatkan meningkatnya TSS dan TDS air tersebut. TSS
(Total Suspended Solid) atau Total zat padat tersuspensi adalah padatan yang
menyebabkkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap.
Timbulnya TSS dalam air diakibatkan oleh erosi tanah dan erosi dari saluran sungai.
2
TDS (Total Dissolved Solid) atau Total zat padat terlarut adalah padatan yang
terlarut dalam air. Timbulnya TDS dalam air berasal dari limpahan dari pertanian,
limbah rumah tangga, dan industry (pertambangan).
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan program ini, adalah
sebagai berikut :
1. Pemberdayaan masyarakat dalam sistem penjernihan air menggunakan karbon
aktif dari batubara berkalori rendah.
2. Program penjernihan air agar dapat terus terawat,berlanjut dan berkembang di
Kecamatan Molawe.
1.5. Kegunaan
Adapun kegunaan dari program ini yang diharapkan yaitu mampu
membantu memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dengan
mengkonsumsi air bersih yang telah dinetralkan menggunakan sistem penjernihan
air menggunakan filter batubara berkalori rendah.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1. Kuantitatif Potret
Masyarakat sasaran untuk kegiatan program kreativitas mahasiswa ini
adalah masyarakat desa Awila Puncak, kecamatan Molawe. Menurut data
administrasi pemerintahan desa, jumlah penduduk desa Awila Puncak adalah 117
KK, dengan jumlah total 286 jiwa. Tingkat kemiskinan di desa Awila Puncak
mencapai lebih dari 50% KK atau sekitar 57 KK. Riwayat pendidikan sebagian
warga desa Awila Puncak merupakan lulusanMI/SD dan MTs/SMP.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1.Teknik Penyuluhan
Teknik penyuluhan berguna untuk menyukseskan teknik pelatihan. Teknik
peyuluhan dilakukan tim PKM terdiri dari rapat anggota, survei lokasi, perizinan,
kerja sama dan rapat koordinasi.
1. Rapat anggota; bertujuan untuk meyerahkan persepsi anggota dengan ketua.
Rapat anggota membahas hal umum tentang keberlanjutan program,
langkah strategis yang akan diambil, dan pembagian dan membagi tugas
setiap anggota.
2. Rapat koordinasi; bertujuan untuk menyerahkan persepsi tim PKM dengan
pembimbing. Rapat koordinasi diperlukan untuk mendapat masukan
pembimbing serta membahas langkah strategis yang akan diambil dalam hal
pelaksanaan dan keberlanjutan.
3. Survei lokasi; bertujuan untuk melihat latar belakang pendidikan,
masyarakat dan wilayah lebih detail. Latar belakang pendidikan
berpengaruh terhadap sasaran program. Kondisi masyarakat akan
mempengaruhi cara penyampaian dalam pelatihan. Kondisi wilayah
berguna untuk menentukan lokasi pelatihan dan penempatan teknologi.
4. Melakukan perizinan; bertujuan menjalin hubungan yang terlindung secara
hukum antara tim PKM dengan objek sasaran program. Perizinan dilakukan
di Kecamatan Molawe. Perizinan terdiri dari perizinan pelaksanaan dan
komponen pendukung pelaksanaan. Komponen pendukung pelaksanaan
terdiri dari pinjaman tempat, perlengkapan dan perizinan.
5. Melakukan kerjasama; bertujuan untuk meningkatkan teknik pelatihan dan
mencari dukungan dengan instansi atau orang lain.
3.2.Teknik Pelatihan
Teknik pelatihan bertujuan untuk mencetak generasi yang mengerti tentang
sistem penjernihan air. Teknik pelatihan yang digunakan tim PKM terdiri dari
presentasi, praktik, diskusi, dan pemasangan teknologi.
5
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN
4.1. Hasil Yang Dicapai
1. Observasi dan pengambilan sampel batubara
Kami melakukan pengambilan sampel batubara jenis lignit di Desa
Tawanga Tua, Kecamatan Ulu Iwoi, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Gambar 4.2. Penghilangan kadar air batubara
Gambar 4.4. Pembuatan sistem penjernihan air
Gambar 4.5. Pengambilan sampel air
Gambar 4.7. Sosialisasi dan pelatihan
8
Gambar 4.8. Hasil uji sampel air yang melalui SPA Bajenli
Berdasarkan hasil laboratorium pada sampel air yang melalui SPA Bajenli,
dapat dilihat bahwa terjadi penurunan parameter-parameter yang telah di uji, ini
dapat terjadi dikarenakan teknologi yang tim PKM-M buat dapat berkerja,
walaupun sampel air sebelum melalui penyaringan tidak melewati baku mutu air
yang dapat dikonsumsi.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah:
1. Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini adalah:
Menyosialisasikan SPA Bajenli kepada warga desa.
Membuat SPA Bajenli sebagai alat penjernihan air bagi warga desa.
Warga desa dapat mengembangkan SPA Bajenli untuk memenuhi
kebutuhan air.
2. Masyarakat sasaran adalah warga desa Awila Puncak, masalah yang ada
adalah masalah ekonomi dan kelangkaan air jernih.
3. Alternatif pemecahan masalah terdiri atas pembuatan teknologi SPA Bajenli,
pendidikan teknologi SPA Bajenli, teknologi tepat guna untuk meningkatkan
kesejahteraan warga desa Awila Puncak, teknologi tepat guna untuk
meningkatkan perekonimian warga desa Awila Puncak.
4. Hasil yang dicapai adalah;
Terbentuknya masyarakat yang dapat meneruskan teknologi SPA Bajenli
di desa Awila Puncak.
Desa Awila Puncak menjadi rujukan dalam produksi SPA Bajenli yang
dapat menjernihkan air.
Memunculkan inovasi kreatif dalam menjernihkan air di desa Awila
Puncak.
Masyarakat termotivasi untuk ikut dalam penjernihan air melalui teknologi
SPA Bajenli.
Memantau dan mengembangkan teknologi SPA Bajenli melalui
pendidikan jarak jauh.
10
5.2. Saran
1. Saran untuk Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
disarankan meningkatkan kualitas SDM dalam lingkungan perguruan tinggi
dengan kegiatan-kegiatan serupa.
2. Saran untuk Pelaksana Program; disarankan untuk lokasi sosialisasi tim PKM
diadakan di lokasi yang benar-benar mempunyai masalah dengan air tercemar
dan disarankan ide-ide lebih kreatif dengan tetap mengontrol warga desa
Awila Puncak.
3. Saran untuk Warga Desa; disarankan warga desa Awila Puncak dapat
melanjutkan dan mengembangkan teknologi SPA Bajenli.
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
Rincian Penggunaan Dana PKM-M Pelatihan Pembuatan Spa (Sistem Penjernihan Air)
Menggunakan Filter Bajenli (Batubara Jenis Lignit) Di Daerah
Sekitar Kawasan Pertambangan Di Kecamatan Molawe
Kabupaten Konawe Utara
13
14
1. Pengambilan batubara
16
1. Pengambilan batubara
21
22
23
24
Lampiran 5. Hasil uji laboratorium sampel air yang melalui SPA Bajenli
25