Você está na página 1de 45

ANALISIS KUALITATIF ZAT

ANORGANIK
TUJUAN ???

METODA
1. KLASIK
Dasar : - Reaksi dalam larutan
- Pengamatan : warna, bau,
bentuk kristal, dsb
2. MODERN
Biasanya menggunakan instrumen, misalnya
kromatografi
Analisis kualitatif dapat dilakukan
- dalam skala mikro, semi mikro, makro
- dengan cara kering dan cara basah

CARA PENGENALAN
1. Sifat yang langsung dapat diamati
Contoh : Warna, bau, bentuk kristal
2. Sifat fisik
Contoh : titik didih, titik leleh, indeks bias
3. Reaksi dengan zat lain
Pengenal : endapan, gas, kompleks yang
berwarna
PEMBENTUKAN KOMPLEKS

Pembentukan ion kompleks


Mn+ + :L (M:L)n+
atom pusat ligan

Contoh Ion Kompleks :


[ Fe (CN)6 ]
4-

[ Fe (CN)6 ]3-

[ Cu (NH3)4 ]2+

[ Cu (CN)4 ]
3-
Dalam analisis kualitatif,
pembentukan kompleks sering
digunakan untuk pemisahan atau
identifikasi.
Terbentuknya ion kompleks antara
lain ditandai dengan adanya :
- perubahan warna dalam larutan
- kenaikan kelarutan
Stabilitas kompleks yang satu berbeda
dengan yang lainnya. Tetapan
kestabilan penguraian ion kompleks
disebut tetapan ketidakstabilan (K inst)
CONTOH
Cu 2+ + 4 NH3 [Cu (NH3)4 ]2+
Biru Biru tua gelap
Fe2+ + CN- Fe (CN)6 ]4-
Hijau Muda Kuning
AgCl (p) + 2NH3 Ag (NH3)2 ] + + Cl-
AgCN (p) + CN- Ag (CN)2 ]-
PENGENDAPAN
Banyak digunakan dalam analisis
kualitatif anorganik.
Pemisahan Pengendapan
Kelarutan (S)
Kesetimbangan Kelarutan

Contoh: AgCl (s) Ag+(aq) + Cl-(aq)

[ Ag ][Cl ]
K
[ AgCl ]
Ksp = [Ag+] [Cl-]

Konstanta Solubility Product


A2B3 2A3+ + 3 B2-
Ksp = [A3+]2 [B2-]3
Harga Ksp tetap

Tetapan hasil kali kelarutan sama dengan hasil kali konsentrasi


ion-ion yang terdapat dalam kesetimbangan dipangkatkan
koefisiennya dalam persamaan kesetimbangan.

Harga Ksp menentukan kelarutan dan sebaliknya


.
Contoh soal

1. Kelarutan perak kromat adalah 0,0279 g/L pada suhu 25oC.


Hitunglah KSP dengan mengabaikan hidrolisis ion kromat!

Mengubah satuan g/L menjadi M :


0,0279 g / L
M Ag2CrO4 = = 8,4 x 10-5 mol/L
332 g / mol

Menghitung molaritas masing-masing ion yang terbentuk:


Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42-
[Ag+] = 2 x 8,4.10-5M = 1,7.10-4M
[CrO42-] = 8,4.10-5M
Menghitung harga Ksp: Ksp = [Ag+]2 [CrO42-]
= (1,7.10-4)2 x (8,4.10-5)
= 2,4 . 10-12M
2. Hasil kali kelarutan timbal fosfat adalah 1,5.10-32.
Hitunglah konsentrasi larutan jenuh dalam satuan g/L!

Jawab:
Pb3(PO4)2 3 Pb2+ + 2 PO43-
Dimisalkan Kelarutan timbal fosfat adalah S mol/L maka:
[Pb2+] = 3S M
[PO43-] = 2S M
Menentukan harga kelarutan (mol/L):
KSP = [Pb2+]3 [PO43-]2
1,5.10-32= (3S)3 (2S)2
1,5.10 32
= 108 S5 maka kelarutan (S) = 5
108 = 1,69.10-7 mol/L
Mengubah satuan mol/L menjadi g/L :
g/L = 1,69.10-7 mol / L x 811 g / mol = 1,37.10-4 g/L
PEMBENTUKAN ENDAPAN
Q = Quotient reaksi = hasil kali konsentrasi ion-ion dalam
larutan

Jika Q > KSP berarti mengendap


Q = KSP berarti tepat jenuh Makin kecil KSP makin sukar
larut
Q < KSP berarti larut

Contoh:
Harga KSP untuk larutan kalsium florida adalah 3,2 . 10-11. Ramalkan
apakah terbentuk endapan atau tidak apabila larutan berikut
dicampurkan.
a. 100 mL larutan Ca2+ 2,0.10-4M + 100 mL larutan F- 2,0.10-4M
b. 100 mL larutan Ca2+ 2,0.10-2M + 100 mL larutan F- 6,0.10-3M
Jawab:
CaF2 Ca2+ + 2 F-
a. - Menghitung konsentrasi Ca2+ dan F- setelah dicampurkan:
[Ca2+] = 1,0.10-4M [F-] = 1,0.10-4M
- Menghitung harga Q
Q = [Ca2+] [F-]2
= (1,0.10-4) x (1,0.10-4)2 = 1,0.10-12
- Membandingkan harga Q dengan KSP
Q < KSP Tidak terbentuk endapan

b. - Menghitung konsentrasi Ca2+ dan F- setelah dicampurkan:


[Ca2+] = 1,0.10-2M [F-] = 3,0.10-3M
b.- Menghitung harga Q: Q = [Ca2+] [F-]2
= (1,0.10-2) x (3,0.10-3)2 = 9,0.10-8
- Membandingkan harga Q dengan KSP
Q > KSP Terjadi endapan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN
ENDAPAN
1. Suhu
Umumnya kelarutan endapan garam anorganik meningkat dengan
bertambahnya suhu.
2. Jenis Pelarut
Kebanyakan garam anorganik lebih larut dalam air daripada dalam pelarut
organik.
3. Ion Senama
Suatu endapan biasanya lebih larut dalam air murni dibandingkan dalam
larutan yang mengandung salah satu ion dari endapan.
4. Pengaruh pH
Gejala pengaruh ion sejenis dapat dipakai untuk menerangkan mengapa
pH berpengaruh pada kelarutan suatu zat.
5. Terbentuknya ion kompleks
Pembentukan ion kompleks akan mengurangi konsentrasi ion logam
bebas dalam larutan, sehingga endapan dari logam akan melarut kembali
untuk menggantikan kation yang hilang
Contoh soal pengaruh ion senama:
Hitung kelarutan molar dari larutan CaF2 dalam:
a. Air
b. Larutan CaCl2 0,010 M
c. Larutan NaF 0,010 M
jika diketahui harga KSP = 4,0 . 10-11!

Jawab:
Kesetimbangan yang terjadi: CaF2(p) Ca2+(aq) + 2 F- (aq)

a. Misal kelarutan molar CaF2 = x mol/L


maka [Ca2+] = x dan [F-] = 2x
KSP = [Ca2+] [F-]2
4.10-11 = (x) (2x)2
= 4 x3 x = 2,1.10-4 mol/L
b. Misal kelarutan molar CaF2 = x mol/L dalam larutan CaCl2 0,010 M
maka [Ca2+] = 0,010 M + x; dan [F-] = 2x
KSP = [Ca2+] [F-]2
4.10-11 = (0,010 + x) (2x)2 ; x << 0,010 maka:
4.10-11 = 0,010 x 4x2
4x2 = 4.10-9
Jadi x (kelarutan molar CaF2) = 3,2.10-5 mol/L

b. Misal kelarutan molar CaF2 = x mol/L dalam larutan NaF 0,010 M


maka [Ca2+] = x ; [F-] = (0,010 + 2x)
KSP = [Ca2+] [F-]2
4.10-11 = (x) (0,010 + 2x)2 ; 2x << 0,010 maka:
4.10-11 = (0,010)2 x x
= 1.10-4 x mol/L
Jadi x (kelarutan molar CaF2) = 4.10-7 mol/L
ANALISIS KUALITATIF ZAT ANORGANIK
Tujuan : ???
Metode : 1. Klasik, didasarkan pada: - reaksi dalam larutan
- pengamatan: warna, bau,
bentuk kristal, dsb.
2. Modern, menggunakan instrumen
Misal : kromatografi.

Analisis kualitatif dapat dilakukan:


Dalam skala mikro, semimikro, dan makro
Dengan cara kering dan cara basah

Cara Pengenalan:
1. Sifat yang langsung dapat diamati.
Contoh: warna, bau, bentuk kristal
2. Sifat fisik
Contoh: ttk didih, ttk leleh, daya hantar, indeks bias
3. Reaksi dengan zat lain
Pengenal, endapan, gas, komples yang berwarna
Contoh lain analisa kualitatif : analisa pendahuluan

Serbuk biru ?? Sifat fisik(sulit) berguna

diperlukan sifat kimia


Kesimpulan : sementara dari sifat fisik CuSO4 xx
atau CuSO4 5H2O vv
Penegasan.
1. CuSO4.5H2O CuSO4 + 5 H2O
biru putih
2. Serbuk CuSO4 (biru) dilarutkan dalam air
+ NH4 OH(aq) 1 tetes end. Biru muda
+ NH4 OH tetes demi tetes
s/d jumlah ttt makin banyak
+ NH4 OH berlebih endp.larut

larutan biru tua


Pers.Reaksi :
CuSO4 5H2O + 2NH4OH Cu(OH)2 + (NH4)2SO4 + 5H2O
biru muda
Cu(OH)2 + 4NH4OH Cu(NH3)4 (OH)2 + 4H2O
biru tua
Langkah-langkah Analisis Kualitatif:
1. Pemeriksaan pendahuluan
2. Pemeriksaan kation
3. Pemeriksaan anion

Zat yang dianalisis: - zat padat non logam, logam, larutan


- zat murni tunggal, campuran
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

Meliputi :
Pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering
Pemeriksaan hasil-hasil yang mudah menguap yang diperoleh dengan larutan
NaOH (untuk amonium)
Larutan asam sulfat encer dan pekat (untuk radikal asam atau basa)

Pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering, meliputi :


Mempelajari rupa dan bentuk zat pada suhu kamar (bentuk, warna, bau)
Memanaskan zat dalam pipa pijar
berdasarkan sifat waktu dipanaskan, zat dibagi menjadi 2 golongan besar,
yaitu :
a. Zat-zat yang bentuknya berubah tetapi tidak terurai
b. Zat-zat yang terurai
Gejala-gejala yang terlihat adalah :
1. Perubahan warna
Contoh :
o Tanpa penguraian :
Fe2O3 dingin : coklat
panas : hitam
ZnO dingin : putih
panas : kuning
o Dengan Penguraian :
CuSO4.5H2O dingin : biru
panas : putih
FeSO4.7H2O dingin : hijau muda
panas : putih
2. Melumer
Tanpa penguraian atau disusul dengan penguraian : KOH, H2C2O4
Dengan Penguraian : CaCl2.6H2O tidak terjadi
MgSO4.7H2O perubahan warna
3. Menyublim
Contoh : HgCl2, warna sublimat putih
As2S3, warna sublimat kuning
4. Keluarnya uap air
5. Keluarnya uap atau gas
a) Gas tidak berwarna dan tidak berbau, contoh : CO2
b) Gas tidak berwarna tapi berbau, contoh : NH3, H2S
c) Gas berwarna dan berbau, contoh :NO2 (coklat), I2 (merah lembayung)
Pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering
a. Mempelajari rupa dan bentuk zat pada suhu kamar.
b. Memanaskan zat dalam pipa pijar
bentuk berubah, tidak terurai
Zat
terurai
Gejala yang dapat dilihat: - Perubahan warna
- Melumer
- Menyublim
- Keluarnya uap air
- Keluarnya gas
c. Tes nyala
d. Tes mutiara boraks, fosfat, Natrium karbonat
e. Tes reduksi arang kayu
c. Tes Nyala
Beberapa senyawa logam tertentu dapat menimbulkan warna-warna yang khas
pada nyala pembakar Bunsen, misalnya kuning (Na) dan lembayung (K)

Tes nyala dilakukan antara lain dengan cara mencelupkan kawat platina atau
nikrom yang telah bersih ke dalam HCl pekat lalu disentuhkan ke dalam zat yang
akan diperiksa, kemudian dimasukan ke dalam nyala pada daerah oksidasi bawah.
Warna nyala dapat dilihat dengan mata langsung atau pada kaca kobalt.
Tabel Beberapa Warna Nyala :

Warna nyala Warna nyala melalui kaca kesimpulan


kobalt
Kuning Tidak tampak (tidak ada warna) Na
Lembayung Merah tua K
Merah Bata Hijau Muda Ca
Merah Tua Ungu Sr
Hijau Hijau kebiruan Ba
Kekuningan
Tes Mutiara Boraks
Memakai kawat platina, yang ujmung lepas kawatnya dilingkarkan
membentuk loop kecil.
Dipanaskan pada nyaala bunsen sampai panas merah
Segera dicelupkan pada serbuk boraks, Na2B4O7.10H2O
Padatan yang menempel dipanaskan di bagian yang terpanas
Garam boraks akan membengkak air kristalnya menguap & menciut
Pada loop terbentuk padatan semacam mutiara kaca tak berwarna dan
tembus cahaya
Na2B4O7 2 NaBO2 + B2O3
Pemeriksaan hasil reaksi dengan asam sulfat encer dan pekat
Sedikit zat + 1 mL H2SO4 1M (1 2 mL H2SO4 P)
Dipanaskan (jika perlu)
Terjadi gas: - tidak berwarna (H2S, CO2, HOAc)
- berwarna (Br2, NO2, Cl2)
H2S. Bau telur busuk
- Menghitamkan kertas Pb asetat
CO2: - Mengeruhkan air barit

HoAc : - Kertas lakmus biru merah


- Bau cuka
Pemeriksaan kation & anion yang senyawanya mudah menguap
1. Ion amonium
- larutan dipanaskan uapnya diuji dengan kertas lakmus merah
Apa yang terjadi??? Mengapa ???
- Dengan pereaksi Nessler, Celupkan batang pengaduk yang telah
mengandung pereaksi Nessler ke dalam larutan yang akan diperiksa pada
suasana basa.
2 K2HgI4 + 4OH- + NH4+ NHg2I.H2O + 4K+ + 7 I-
Coklat kuning
2. Ion karbonat
CO32- + 2 H+ CO2 (g) + H2O
CO2 + Ca2+ + 2 OH- CaCO3(p) + H2O
3. Ion Asetat.
Zat asal digerus dengan KHSO4 adanya bau asam asetat menunjukkan
tes positif.
4. Ion hipoklorit
OCl- + Pb2+ + H2O PbO2 (p) + 2H+ + Cl-
5. Ion Sulfida
S2- + 2 H+ H2S(g)
H2S + Pb2+ PbS (p) + 2 H+
H2S + 2 Ag+ Ag2S (p) + 2 H+
Untuk cuplikan padat yang non logam pemerikasaan pendahuluan antara
lain meliputi rupa (warna ,bau), pemanasan dalam tabung uji, dan tes
nyala. Sedangkan untuk cuplikan cairan ( Cuplikan dalam larutan ),
selain mengamati tersebut terhadap kertas lakmus.
Beberapa contoh senyawa berwarna adalah sebagai berikut :
a. Merah jingga : dikromat
b. Merah jambu : garam-garam dari mangan dan kobalt yang berhidrat
c. Hijau : garam-garam besi (II), garam-garam nikel, dan
CuCl2.2H2O
d. Hitam : MnO2
Bila zat dilarutkan dalam air atau dalam asam encer,warna larutan
harus diperhatikan karena mungkin memberikan keterangan yang
berharga. Di bawah ini diberikan beberapa contoh warna ion yang
terdapat dalam larutan encer.

a. Biru : Tembaga (II)


b. Hijau : nikel,besi(II), kromium(III)
c. Kuning : kromat , heksasianoferat (II)
d. Merah jingga : dikromat
e. Ungu : permanganat
f. Merah jambu : kobalt
Zat + aquades (dingin panas)
Yang larut Residu + HCl encer (dingin panas)
yang larut Residu + HCl pekat
Yang larut Residu + HNO3 encer
Yang larut Residu + HNO3 pkt
Yang larut Residu + air raja
Gambar 1. Tahapan proses pelarutan
Bila :
HCl pekat diuapkan

HNO3 / air raja semua asam dihilangkan


cara
Menguapkan larutan sampai hampir kering
+ HCl
diuapkan
Diencerkan dengan air
2. Pemeriksaan kation berdasarkan skema H2S
Cara Basah
- Cuplikan padat dilarutkan (seperti tahapan
pada gambar 1)
- Larutan dianalisis kationnya sesuai urutan
langkah analisis kation :
- Pemisahan kation-kation ke dalam
golongan
- Pemisahan kation-kation dari tiap
golongan
- identifikasi tiap kation
Ke dalam 5 mL larutan contoh diteteskan HCl 2N. Bila ada endapan, penambahan
HCL diteruskan sampai tidak terbentuk lagi endapan. Lalu disaring

Enda Filtrat
pan Tidak blh mengeluarkan endapan lagi dng HCl 2N
Gol. + 5 mL HCl 4 N
HCl Dipanaskan sp hampir mendidih (+ 80oC) lalu dialiri gas H2S selama 2 3
menit.
Baik ada endapan / tidak, larutan diencerkan sp + 100 mL dng aquades sp
keasaman menjadi + 0,2 N (periksa dng metil lembayung).
Dipanaskan
Dialiri H2S selama 10 kemudian disaring
Enda Filtrat
Pan - Tdk blh mengeluarkan endapan lagi dng H2S
Gol. - Lart dimasak u/ menghilangkan H2S (dicek dng kertas Pb asetat)
H2S - Ditambah + 2 mL HNO3 pkt & dimasak 2 3
- Ditambah + 5 mL NH4Cl
- Ditambah NH4OH sampai alkalis lemah
- Ditambah (NH4)2S
- Lart dimasak lalu disaring
Endapa Filtrat
n Tidak blh mengeluarkan endapan lagi dng (NH4)2S
Gol. Lrt dikisatkan sp + 10 mL
(NH4)2S Ditambah NH4OH dan (NH4) 2CO3 berlebih .
Dipanaskan sebentar pada suhu + 60oC
Dibiarkan 5 kemudian disaring
Enda Filtrat
Pan - Larutan dibagi dua secara tidak sama
Gol. - Bag yg sedikit dikisatkan sp kering, residu putih menunjukkan
(NH4)2CO3 adanya golongan sisa.
Larutan contoh
+ HCl encer

Endapan Filtrat
Gol I + H2S/H+ (HCl : 2 0,2 N)

Endapan Filtrat
Gol II + NH4Cl, +NH4OH, +(NH4)2S t.b

Endapan Filtrat
Gol III + NH4OH, +(NH4)2CO3

Endapan Filtrat
Gol IV
Endapan gol I : PbCl2, Hg2Cl2, AgCl ( berwarna putih)
Endapan gol II : - HgS, PbS dan CuS (berwarna hitam)
- CdS, As2S3, As2S5, dan SnS2 (berwarna kuning)
- Bi2S3 , SnS2 (berwarna sawo matang)
- Sb2S3 dan Sb2S5 (berwarna merah jingga)
Endapan gol III : - FeS, CoS dan NiS (berwarna hitam)
- MnS (warna daging)
- ZnS (putih)
- Cr (OH)3 hijau
- Al (OH)3 putih
Endapan gol IV : - BaCO3, SrCO3 dan CaCO3 (putih)
Golongan V : K+, Na+, Mg2+ dan NH4+
PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN I

Endapan mungkin mengandung PbCl2, AgCl, dan Hg2Cl2


Cuci endapan di atas kertas saring: Mula-mula dengan 2 mL HCl, lalu
2 3x dengan sedikit air dingin. Air cucian dibuang.
Endapan dipindahkan ke dalam gelas kimia kecil tambahkan + 15 mL air,
kemudian panaskan.
Saring pada keadaan panas
Filtrat:
Residu:
Mungkin mengandung PbCl2. Lart
- Mungkin mengandung Hg2Cl2 dan AgCl didinginkan biasanya PbCl keluar sbg
2
-Endapan dicuci bbrp kali dng air panas kristal
sampai air cucian tidak membbentuk Filtrat dibagi 3 bagian:
endapan dengan K2CrO4 (tanda bahwa Pb 1. + lart K2CrO4 PbCrO4(p) kuning
sudah tidak ada) (tdk larut dalam CH3COOH encer)
- Tambahkan 10-15 mL lart NH4OH (1:1)
panas pada endapan.

Residu Filtrat: 2. + lart KI PbI2(p) kuning (larut


dlm air mendidih lart t.b.)
Jika hitam terdiri Mungkin
dari Hg(NH2)Cl + Hg mengandung Ketika didinginkan keluar kristal
[Ag(NH3)2]Cl kuning.
Endapan dilarutkan
dlm 3-4 mL air raja Lartn dibagi 2:
mendidih, encerkan, 1. Asamkan dng 3. + H2SO4 e PbSO4(p) putih
saring. Jika perlu + HNO3e AgCl(p) (larut dlm lrtn amonium asetat)
lart SnCl2 2. + bbrp tts KI
endapan putih terbentuk AgI
Hg2Cl2 berubah (kuning muda)
menjadi putih
Ag +
Hg ++
Lart contoh
Ag+, Pb2+, Hg22+

+ HCl e

Endapan klorida gol I: AgCl, PbCl2, Hg2Cl2


+ air panas

Filtrat mengandung Pb2+ Residu AgCl, Hg2Cl2

+ NH4OH

+K2CrO4 +KI +H2SO4


Lart Ag(NH3)2+ Endapan Hg(NH2)Cl + Hg
PbCrO4 (p) PbI2 (p) PbSO4 (p)
kuning kuning putih + air raja

+HNO3 +KI HgCl42-

+SnCl2
AgCl (p) AgI (p)
putih kuning
Hg2Cl2 (p) putih
+ Hg abu-abu
REAKSI PENGENDAPAN KATION GOL I

Ag+ + Cl- AgCl (p) putih


Pb2+ + 2Cl- PbCl2 (p) putih
2 Hg+ + 2 Cl- Hg2Cl2 (p) putih
AgCl + 2 NH3 [ Ag(NH3)2]+ + Cl-
[ Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ AgCl (p) + 2 NH4+
Hg2Cl2 + 2 NH3 Hg(NH2)Cl (p) + NH4+ + Cl- + Hg
PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN II (GOL H2S)

Kation : Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+ dan Sn4+
Kation-kation di atas jika ditambah H2S dan dipanaskan pada kondisi HCl
2 0,2 N menghasilkan endapan sulfidanya.

Sumber H2S antara lain:


1. Reaksi antara FeS dan HCl dalam alat Kipp
FeS(s) + 2 HCl (aq) FeCl2(aq) + H2S(g)
2. Hidrolisis tioasetamida
SH
CH3C +2 H2O CH3COO- + NH4+ + H2S
NH

Sub gol IIA (sub gol Cu)


Gol II Sub gol IIB (sub gol As)
Gol II A
- Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+ dan Cd2+
- Sulfida dari sub gol Cu tidak larut dalam amonium polisulfida
(membentuk endapan kuning)

Gol II B
- As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+
- Sulfida dari sub gol As, larut dalam amonium polisulfida membentuk
garam tio.
- Ion-ion gol II B ini bersifat amfoter
- Oksidanya membentuk garam baik dengan asam maupun dengan basa
Misal : As2O3 + 6 HCl 2 As3+ + 6 Cl- + 3 H2O
As2O3 + 6 OH- 2 AsO33- + 3 H2O
- Semua sulfida dari sub gol As larut dalam (NH4)2S tak berwarna, kecuali
SnS.
SnS (p) + S2- SnS32-
Pengendapan gol II dan III dibedakan atas dasar pengaturan keasaman.
[H+] 2 N
Pengendapan gol II diolah dengan
[H+] 0,2 N (u/ KSP tinggi)

H2S 2 H+ + S2-

Ka = [ H ]2 [ S 2 ] = 6,8 X 10-23
[H 2S ]

[ H ]2 [ S 2 ]
6,8.10-23 = 0,1 [H+]2 [S2-] = 6,8 . 10-24

6,8 . 10-24
Jika pada suasana HCl 2 M, maka : [S2-] =
22
= 1,7 . 10-24
Jika konsentrasi kation gol II dan III masing-masing 0,1M. Tentukan garam
sulfida mana yang mengendap (Bandingkan dengan harga KSP).
Hasil kali kelarutan beberapa endapan sulfida
dan hidroksida
Zat Hasilkali Kelarutan Zat Hasilkali
kelarutan
HgS 1,6 x 10-52
CuS 6,3 x 10-36
Bi2S3 1,0 x 10-97
PbS 1,3 x 10-28
CdS 8,0 x 10-27
SnS 1,2 x 10-27
Sb2S3 1,7 x 10-93
As2S3 Sangat kecil
ZnS 1,6 x 10-23 Zn(OH)2 7,5 x 10 -18
CoS 5,0 x 10-22 Co(OH)2 1,6 x 10 -18
NiS 1,0 x10-22 Ni(OG)2 6,3 x 10 -18
FeS 6,3 x 10-18 Fe(OH)2 4,8 x 10 -16
MnS 1,1 x 10-15 Mn(OH)2 4,5 x 10 -14
Al(OH)3 1,0 x 10 -32
Cr(OH)3 1,0 x 10 -30
TUGAS
Cari informasi mengenai cara pemisahan dan
identifikasi kation golongan II kemudian buat
bagan alirnya
SEKIAN DULU

Terima Kasih

Você também pode gostar