Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANORGANIK
TUJUAN ???
METODA
1. KLASIK
Dasar : - Reaksi dalam larutan
- Pengamatan : warna, bau,
bentuk kristal, dsb
2. MODERN
Biasanya menggunakan instrumen, misalnya
kromatografi
Analisis kualitatif dapat dilakukan
- dalam skala mikro, semi mikro, makro
- dengan cara kering dan cara basah
CARA PENGENALAN
1. Sifat yang langsung dapat diamati
Contoh : Warna, bau, bentuk kristal
2. Sifat fisik
Contoh : titik didih, titik leleh, indeks bias
3. Reaksi dengan zat lain
Pengenal : endapan, gas, kompleks yang
berwarna
PEMBENTUKAN KOMPLEKS
[ Fe (CN)6 ]3-
[ Cu (NH3)4 ]2+
[ Cu (CN)4 ]
3-
Dalam analisis kualitatif,
pembentukan kompleks sering
digunakan untuk pemisahan atau
identifikasi.
Terbentuknya ion kompleks antara
lain ditandai dengan adanya :
- perubahan warna dalam larutan
- kenaikan kelarutan
Stabilitas kompleks yang satu berbeda
dengan yang lainnya. Tetapan
kestabilan penguraian ion kompleks
disebut tetapan ketidakstabilan (K inst)
CONTOH
Cu 2+ + 4 NH3 [Cu (NH3)4 ]2+
Biru Biru tua gelap
Fe2+ + CN- Fe (CN)6 ]4-
Hijau Muda Kuning
AgCl (p) + 2NH3 Ag (NH3)2 ] + + Cl-
AgCN (p) + CN- Ag (CN)2 ]-
PENGENDAPAN
Banyak digunakan dalam analisis
kualitatif anorganik.
Pemisahan Pengendapan
Kelarutan (S)
Kesetimbangan Kelarutan
[ Ag ][Cl ]
K
[ AgCl ]
Ksp = [Ag+] [Cl-]
Jawab:
Pb3(PO4)2 3 Pb2+ + 2 PO43-
Dimisalkan Kelarutan timbal fosfat adalah S mol/L maka:
[Pb2+] = 3S M
[PO43-] = 2S M
Menentukan harga kelarutan (mol/L):
KSP = [Pb2+]3 [PO43-]2
1,5.10-32= (3S)3 (2S)2
1,5.10 32
= 108 S5 maka kelarutan (S) = 5
108 = 1,69.10-7 mol/L
Mengubah satuan mol/L menjadi g/L :
g/L = 1,69.10-7 mol / L x 811 g / mol = 1,37.10-4 g/L
PEMBENTUKAN ENDAPAN
Q = Quotient reaksi = hasil kali konsentrasi ion-ion dalam
larutan
Contoh:
Harga KSP untuk larutan kalsium florida adalah 3,2 . 10-11. Ramalkan
apakah terbentuk endapan atau tidak apabila larutan berikut
dicampurkan.
a. 100 mL larutan Ca2+ 2,0.10-4M + 100 mL larutan F- 2,0.10-4M
b. 100 mL larutan Ca2+ 2,0.10-2M + 100 mL larutan F- 6,0.10-3M
Jawab:
CaF2 Ca2+ + 2 F-
a. - Menghitung konsentrasi Ca2+ dan F- setelah dicampurkan:
[Ca2+] = 1,0.10-4M [F-] = 1,0.10-4M
- Menghitung harga Q
Q = [Ca2+] [F-]2
= (1,0.10-4) x (1,0.10-4)2 = 1,0.10-12
- Membandingkan harga Q dengan KSP
Q < KSP Tidak terbentuk endapan
Jawab:
Kesetimbangan yang terjadi: CaF2(p) Ca2+(aq) + 2 F- (aq)
Cara Pengenalan:
1. Sifat yang langsung dapat diamati.
Contoh: warna, bau, bentuk kristal
2. Sifat fisik
Contoh: ttk didih, ttk leleh, daya hantar, indeks bias
3. Reaksi dengan zat lain
Pengenal, endapan, gas, komples yang berwarna
Contoh lain analisa kualitatif : analisa pendahuluan
Meliputi :
Pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering
Pemeriksaan hasil-hasil yang mudah menguap yang diperoleh dengan larutan
NaOH (untuk amonium)
Larutan asam sulfat encer dan pekat (untuk radikal asam atau basa)
Tes nyala dilakukan antara lain dengan cara mencelupkan kawat platina atau
nikrom yang telah bersih ke dalam HCl pekat lalu disentuhkan ke dalam zat yang
akan diperiksa, kemudian dimasukan ke dalam nyala pada daerah oksidasi bawah.
Warna nyala dapat dilihat dengan mata langsung atau pada kaca kobalt.
Tabel Beberapa Warna Nyala :
Enda Filtrat
pan Tidak blh mengeluarkan endapan lagi dng HCl 2N
Gol. + 5 mL HCl 4 N
HCl Dipanaskan sp hampir mendidih (+ 80oC) lalu dialiri gas H2S selama 2 3
menit.
Baik ada endapan / tidak, larutan diencerkan sp + 100 mL dng aquades sp
keasaman menjadi + 0,2 N (periksa dng metil lembayung).
Dipanaskan
Dialiri H2S selama 10 kemudian disaring
Enda Filtrat
Pan - Tdk blh mengeluarkan endapan lagi dng H2S
Gol. - Lart dimasak u/ menghilangkan H2S (dicek dng kertas Pb asetat)
H2S - Ditambah + 2 mL HNO3 pkt & dimasak 2 3
- Ditambah + 5 mL NH4Cl
- Ditambah NH4OH sampai alkalis lemah
- Ditambah (NH4)2S
- Lart dimasak lalu disaring
Endapa Filtrat
n Tidak blh mengeluarkan endapan lagi dng (NH4)2S
Gol. Lrt dikisatkan sp + 10 mL
(NH4)2S Ditambah NH4OH dan (NH4) 2CO3 berlebih .
Dipanaskan sebentar pada suhu + 60oC
Dibiarkan 5 kemudian disaring
Enda Filtrat
Pan - Larutan dibagi dua secara tidak sama
Gol. - Bag yg sedikit dikisatkan sp kering, residu putih menunjukkan
(NH4)2CO3 adanya golongan sisa.
Larutan contoh
+ HCl encer
Endapan Filtrat
Gol I + H2S/H+ (HCl : 2 0,2 N)
Endapan Filtrat
Gol II + NH4Cl, +NH4OH, +(NH4)2S t.b
Endapan Filtrat
Gol III + NH4OH, +(NH4)2CO3
Endapan Filtrat
Gol IV
Endapan gol I : PbCl2, Hg2Cl2, AgCl ( berwarna putih)
Endapan gol II : - HgS, PbS dan CuS (berwarna hitam)
- CdS, As2S3, As2S5, dan SnS2 (berwarna kuning)
- Bi2S3 , SnS2 (berwarna sawo matang)
- Sb2S3 dan Sb2S5 (berwarna merah jingga)
Endapan gol III : - FeS, CoS dan NiS (berwarna hitam)
- MnS (warna daging)
- ZnS (putih)
- Cr (OH)3 hijau
- Al (OH)3 putih
Endapan gol IV : - BaCO3, SrCO3 dan CaCO3 (putih)
Golongan V : K+, Na+, Mg2+ dan NH4+
PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN I
+ HCl e
+ NH4OH
+SnCl2
AgCl (p) AgI (p)
putih kuning
Hg2Cl2 (p) putih
+ Hg abu-abu
REAKSI PENGENDAPAN KATION GOL I
Kation : Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+ dan Sn4+
Kation-kation di atas jika ditambah H2S dan dipanaskan pada kondisi HCl
2 0,2 N menghasilkan endapan sulfidanya.
Gol II B
- As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+
- Sulfida dari sub gol As, larut dalam amonium polisulfida membentuk
garam tio.
- Ion-ion gol II B ini bersifat amfoter
- Oksidanya membentuk garam baik dengan asam maupun dengan basa
Misal : As2O3 + 6 HCl 2 As3+ + 6 Cl- + 3 H2O
As2O3 + 6 OH- 2 AsO33- + 3 H2O
- Semua sulfida dari sub gol As larut dalam (NH4)2S tak berwarna, kecuali
SnS.
SnS (p) + S2- SnS32-
Pengendapan gol II dan III dibedakan atas dasar pengaturan keasaman.
[H+] 2 N
Pengendapan gol II diolah dengan
[H+] 0,2 N (u/ KSP tinggi)
H2S 2 H+ + S2-
Ka = [ H ]2 [ S 2 ] = 6,8 X 10-23
[H 2S ]
[ H ]2 [ S 2 ]
6,8.10-23 = 0,1 [H+]2 [S2-] = 6,8 . 10-24
6,8 . 10-24
Jika pada suasana HCl 2 M, maka : [S2-] =
22
= 1,7 . 10-24
Jika konsentrasi kation gol II dan III masing-masing 0,1M. Tentukan garam
sulfida mana yang mengendap (Bandingkan dengan harga KSP).
Hasil kali kelarutan beberapa endapan sulfida
dan hidroksida
Zat Hasilkali Kelarutan Zat Hasilkali
kelarutan
HgS 1,6 x 10-52
CuS 6,3 x 10-36
Bi2S3 1,0 x 10-97
PbS 1,3 x 10-28
CdS 8,0 x 10-27
SnS 1,2 x 10-27
Sb2S3 1,7 x 10-93
As2S3 Sangat kecil
ZnS 1,6 x 10-23 Zn(OH)2 7,5 x 10 -18
CoS 5,0 x 10-22 Co(OH)2 1,6 x 10 -18
NiS 1,0 x10-22 Ni(OG)2 6,3 x 10 -18
FeS 6,3 x 10-18 Fe(OH)2 4,8 x 10 -16
MnS 1,1 x 10-15 Mn(OH)2 4,5 x 10 -14
Al(OH)3 1,0 x 10 -32
Cr(OH)3 1,0 x 10 -30
TUGAS
Cari informasi mengenai cara pemisahan dan
identifikasi kation golongan II kemudian buat
bagan alirnya
SEKIAN DULU
Terima Kasih