Você está na página 1de 18

SHALAWAT ZIKIR

La makbud illallah 2x
Laa ilahaillallah
O ..ya tuhan lon dosa neu ampon
Keu kamoe bandum seubagoe hamba
Beu neu peu ampon dosa mak ngon yah 2x
Yang that hek susah geuasoh hamba

Lamakbud illallah 2x
Laa ilahaillallah
Beu neu peu ampon dosa dum guree
Yang bri ileumee di dalam dada
Dak konna guree sunggoh supot klam 2x
Hudep dum insan di dalam dosa
Lamathlub illallah 2x
Laa ilahaillallah
O ya tuhan lon droe neuh yang mabud
kamoe neu peujeut seubagoe hamba
Bek biroh kamoe keu hamba syaitan 2x
Yang hamba insan laloe ngon donya

Lamathlub illallah 2x
Lailahailallah
O ya tuhan lon yarabbul ibad
neu bie beu kuat meujaga mata
meubek teugantuk wate ibadat 2x
bak pue buet taat e ya rabbana
lamasyhud ilallah 2x
Lailahailallah
Adak na neujok teungeut meusiat
Cukop sekejap keu ubat mata
Neubri keu kamoe rasa beumangat 2x
Sabe lam taat si umu masa

lamasyhud ilallah 2x
Lailahailallah
O ya tuhan lon tuhan di kamoe
nibak bala nyoe neubri beu saba
bala di donya bala akhirat 2x
bandua tempat lam sejahtera
Catatan sejarah tertua dan pertama-tama mengenai kerajaan-kerajaan di Aceh, didapati dari
sumber-sumber tulisan sejarah Tiongkok. Dalam catatan sejarah dinasti Liang (506-556), disebutkan
adanya suatu kerajaan yang terletak di Sumatra bagian utara pada abad ke-6 yang dinamakan Po-Li
dan beragama Budha(sebelum masuknya agama Islam).Pada abad ke 13 teks-teks Tiongkok (Zhao
Ru-gua dalam bukunya Zhu-fan zhi) menyebutkan Lan-wu-li (Lamuri) di pantai timur Aceh. Dan pada
tahun 1282, diketahui bahwa raja Samudra-Pasai mengirim dua orang (Sulaiman dan Shamsuddin)
utusan ke Tiongkok. Di dalam catatan Ma Huan (Ying-yai sheng-lan) dalam pelayarannya bersama
dengan Laksamana Cheng Ho, dicatat dengan lengkap mengenai kota-kota di Aceh seperti, A-lu
(Aru), Su-men-da-la (Samudra), Lan-wu-li (Lamuri).

Dalam catatan Dong-xi-yang- kao (penelitian laut-laut timur dan barat) yang dikarang oleh Zhang Xie
pada tahun 1618, terdapat sebuah catatan terperinci mengenai negara Aceh modern. Samudra-Pasai
adalah sebuah kerajaan dan kota pelabuhan yang ramai dikunjungi oleh para pedagang dari Timur
Tengah, India sampai Tiongkok pada abad ke 13 -16. Samudra Pasai ini terletak pada jalur sutera laut
yang menghubungi Tiongkok dengan negara-negara Timur Tengah, di mana para pedagang dari
berbagai negara mampir dahulu /transit sebelum melanjutkan pelayaran ke/dari Tiongkok atau
Timur Tengah, India.

Kota Pasai dan Perlak juga pernah disinggahi oleh Marco Polo (abad 13) dan Ibnu Batutah/Batistuta
(abad 14) dalam perjalanannya ke/ dari Tiongkok. Barang dagangan utama yang paling terkenal dari
Pasai ini adalah lada dan banyak diekspor ke Tiongkok, sebaliknya banyak barang-barang Tiongkok
seperti Sutera, Keramik, dll. diimpor ke Pasai ini. Pada abad ke 15, armada Cheng Ho juga mampir
dalam pelayarannya ke Pasai dan memberikan Lonceng besar yang tertanggal 1409 (Cakra Donya)
kepada raja Pasai pada waktu itu. Samudra Pasai juga dikenal sebagai salah satu pusat kerajaan
Islam (dan Perlak) yang pertama di Indonesia dan pusat penyebaraan Islam keseluruh Nusantara
pada waktu itu. Ajaran-ajaran Islam ini disebarkan oleh para pedagang dari Arab (Timur Tengah) atau
Gujarat (India), yang singgah atau menetap di Pasai. Di kota Samudra Pasai ini banyak tinggal
komunitas Tionghoa, seperti adanya "kampung Cina", seperti ditulis dalam Hikayat Raja-raja Pasai.

Jadi jauh sebelum kerajaan Aceh Darussalam berdiri, komunitas Tionghoa telah berada di Aceh sejak
abad ke-13. Karena Samudra Pasai ini terletak dalam jalur perdagangan dan pelayaran internasional
serta menjadi pusat perniagaan internasional, maka berbagai bangsa asing lainnya menetap dan
tinggal disana yang berkarakter kosmopolitan dan multietnis. Tome Pires menyebutkan bahwa kota
Pasai adalah kota penting yang berpenduduk 20.000 orang. Pada tahun 1524 Samudra Pasai
ditaklukan oleh Sultan Ali Mughayat Syah dari kerajaan Aceh Darussalam dan sejak itu Samudra
Pasai merosot dan pudar pamornya untuk selamanya. Puncak kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam
adalah ketika pada jaman Sultan Iskandar Muda (1607-36), Aceh pada waktu jaman Iskandar Muda
ini adalah negara yang paling kuat di seluruh Nusantara, bahkan di Asia Tenggara.

Kekuasaan Aceh pada saat itu meliputi Barus, Tiku, Pariaman(Minangkabau), Riau, Siak, sebagian
Bangkahulu dan sebagia Semenanjung Malaya(Johor, Pahang, Perak). Aceh meluaskan kekuasaannya
dan memerangi Portugis, Kesultanan Johor, Pahang dll. Aceh juga merupakan sebuah negara
maritim dan sebagai salah satu pusat perdagangan internasional. Banyak pedagang asing singgah
dan menetap di Aceh, seperti dari Arab, Persia, Pegu, Gujarat, Jawa, Turki, Bengali, Tionghoa, Siam,
Eropah dll. Pada saat itu Aceh menjalin kerjasama militer dengan negara Turkey Ottoman. Di kota
kerajaan ini (Banda Aceh sekarang), banyak dijumpai perkampungan perkampungan dari berbagai
bangsa, seperti kampong Cina, Portugis, Gujarat, Arab, Pegu, Benggali dan Eropah lainnya. Kota
Banda Aceh ini benar-benar sebuah kota kosmopolitan yang berkarakter internasional dan
multietnis. Seperti di Samudra Pasai, Aceh juga banyak menghasilkan Lada yang diekspor ke
Tiongkok.

Pada waktu itu orang Aceh telah menguasai pembuatan atau pengecoran pembuatan Meriam dan
tidak semua meriam di Aceh adalah buatan luar negeri (seperti meriam buatan Turki atau Portugis).
Orang Aceh mendapatkan ilmu pembuatan meriam ini dari orang Tionghoa (Kerajaan Aceh, Denys
Lombard). Demikian juga dengan pertenakan sutera yang sudah dikuasai oleh orang Aceh yang
kemungkinan besar diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa. Pengganti Sultan Iskandar Muda
adalah mantunya sendiri yang bernama Sultan Iskandar Tsani (1636-41).

Periode pemerintahan Iskandar Tsani ini adalah awal dari kemerosotan Kerajaan Aceh Darussalam,
periode pemerintahannya juga sangat singkat. Iskandar Thani tidak melakukan politik ekspansi
wilayah lagi seperti mertuanya dan lebih memusatkan kepada pengetahuan dan ajaran Islam.

Pada jaman Iskandar Tsani ini, di ibukota kerajaan telah dibangun sebuah taman yang dinamakan
"Taman Ghairah", seperti yang dikisahkan dalam buku Bustan us-Salatin karangan Nuruddin ar-
Raniri(orang Ranir, Gujarat, penasihat Sultan, ahli tasawuf). Diceritakan bahwa didalam taman itu
telah dibangun sebuah "Balai Cina" (paviliun) yang dibuat oleh para pekerja orang Tionghoa.

Peranan orang Tionghoa di bidang perdagangan di Aceh diperkirakan bertambah besar pada paruh
kedua abad ke-17. Selain ada yang tinggal dan berdagang secara permanen di ibukota Aceh ini, ada
juga pedagang musiman yang datang dengan kapal layar (10-12 kapal sekali datang) pada bulan-
bulan tertentu seperti pada bulan Juli. Kapal-kapal (Jung) Tionghoa tersebut juga membawa beras ke
Aceh (impor beras dari Tiongkok). Mereka tinggal dalam perkampungan Cina dekat pelabuhan , yang
sekarang mungkin lokasinya disekitar "Peunayong" (Pecinan Banda Aceh).

Bersama dengan kapal itu juga datang para pengrajin bangsa Tionghoa seperti tukang kayu, mebel,
cat dll. Begitu tiba mereka mulai membuat koper, peti uang, lemari dan segala macam lainnya.
Setelah selesai mereka pamerkan dan jual di depan pintu rumah. Maka selama dua atau dua bulan
setengah berlangsunglah "pasar (basar) Cina" yang
meriah. Toko-toko penuh sesak dengan barang dan seperti biasanya orang-orang Tionghoa ini tidak
lupa juga untuk bermain judi seperti kebiasaannya. Pada akhir September, mereka berlayar kembali
ke Tiongkok dan baru kembali lagi tahun depannya. Barang-barang dari Tiongkok ini ada beberapa
diantaranya diekspor ke India.(Kerajaan Aceh, Denys Lombard).

Cakra Donya

Lonceng atau genta yang terkenal dan termasyhur (icon kota Banda Aceh) di Aceh ini sekarang
diletakkan di Musium Aceh, Banda Aceh. Lonceng yang dibawa oleh Cheng Ho ini adalah pemberian
Kaisar Tiongkok, pada abad ke-15 kepada Raja Pasai. Ketika Pasai ditaklukkan oleh Aceh Darussalam
pada tahun 1524, lonceng ini dibawa ke Kerajaan Aceh. Pada awalnya lonceng ini ditaruh diatas
kapal Sultan Iskandar Muda yang bernama "Cakra Donya"

(Cakra Dunia) waktu melawan Portugis, maka itu lonceng ini dinamakan Cakra Donya.
Kapal Cakra Donya ini bagaikan kapal induk armada Aceh pada waktu itu dan berukuran sangat
besar, sehingga Portugis menamakannya "Espanto del Mundo" (Teror Dunia). Kemudian
Loncengyang bertuliskan aksara Tionghoa dan Arab (sudah tak dapat dibaca
lagi aksaranya sekarang) ini diletakkan dekat mesjid Raya Baiturrahman yang berada dikompleks
Istana Sultan. Namun sejak tahun 1915 lonceng ini dipindahkan ke Musium Aceh dan ditempatkan
didalam kubah hingga sekarang (halaman Musium). Lonceng Cakra Donya ini telah menjadi benda
sejarah kebanggaan orang Aceh hingga sekarang. Lonceng ini juga juga merupakan bukti dan simbol
hubungan bersejarah antara Tiongkok dan Aceh sejak abad ke-15.

Lonceng raksasa Cakra Donya merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang bermutu tinggi
yang disimpan di Museum Aceh. Lonceng raksasa Cakra Donya merupakan sebuah bingkisan
Maharaja Cina yang diantar oleh Laksamana Cheng Ho pada tahun 1414. Di atas Lonceng tersebut
tertera aksara Cina "Sing Fang Niat Toeng Juut Kat Yat Tjo".v
CARA MENG HADAPI BENCANA ALAM

tanda-tandanya dan cara menyelamatkan diri dari bencana alam. Usaha yang dapat dilakukan dalam
meghadapi bencana alam adalah dengan mitigasi.

Mitigasi adalah usaha-usaha yang bersifat fisik dan non-fisik dalam menghadapi bencana alam.
Persiapan fisik dapat berupa penataan atau bangunan. Misalnya membuat bangunan yang tahan
terhadap gempa. Sedangkan persiapan non-fisik adalah pendeteksian datangnya gejala alam
melalui Badan Meteorologi Geofisika (BMG), mengetahui cara mengenali gejala alam, dan reaksi
dalam menghadapi bencana alam.

Berikut penjelasan tentang cara menghadapi beberapa bencana alam.


Masing-masing bencana alam memiliki karakteristik berbeda. Kita harus mengetahui
A. Cara menghadapi banjir

Bencana banjir sering melanda banyak daerah di Indonesia. Curah hujan yang tinggi, penggundulan
hutan, genangan sampah, dan banyaknya pemukiman warga di bantaran sungai, menjadi penyebab
terjadinya banjir.

Dampak dari banjir tidak hanya melumpuhkan kegiatan masyarakat, tetapi juga menimbulkan
penyakit seperti diare dan penyakit kulit. Selain itu bencana banjir juga dapat mengakibatkan korban
jiwa.

Hal-hal yang dilakukankan apabila terjadi banjir adalah


melakukan evakuasi atau pengungsian ke tempat yang aman

mengamankan barang-barang berharga untuk menghindari pencurian

pintu air pengaman di tanggul sungai harus dibuka agar tidak jebol

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu :

1. Melakukan Reboisasi

Reboisasi adalah penghijauan kembali hutan yang gundul. Menanam pohon kembali pada daerah
yang gundul.

2. Tidak menebang pohon di hutan secara sembarangan

Hutan merupakan daerah penyerapan air. Apabila hutan gundul, maka akar-akar pohon yang
seharusnya menyerap air hujan yang turuntidak ada lagi sehingga air tersebut akan langsung
mengalir ke daerah yang lebih rendah.

3. Menerapkan system tebang pilih

System tebang pilih maksudnya jika menebang kayu di hutan, perhatikan ukuran dan usia kayu
tersebut.

4. Tidak melakukan peladangan berpindah

Peladangan berpindah adalah kegiatan menebang pohon-pohon besar untuk membuka lading baru
tanpa menanam pohon pengganti.

5. Tidak membuang sampah sembarangan.

Seperti membuang sampah ke sungai, selokan, atau di saluran air. Perbuatan ini dapat menyumbat
aliran air sehingga air meluap dan akan mengakibatkan terjadinya banjir.

6. Membuat kawasan hutan lindung.

B. Cara menghadapi gunung meletus

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya bencana gunung meletus, antara
lain :

Menjauh dari area sekitar gunung

Selalu memantau informasi perkembangan aktivitas gunung api yang disampaikan BMG

Melakukan persiapan untuk evakuasi

C. Cara menghadapi gempa bumi

Beberapa hal yang dapat dilakukan ketika terjadi gempa bumi, yaitu :
Tidak panik dan hadapi dengan pikiran yang tenang. Jika berada di dalam rumah maka segera keluar.
Namun jika berada di dalam gedung dan tidak memungkinkan untuk keluar, maka berlindunglah di
bawah meja.

Jika berada di luar ruangan, menjauhlah dari bangunan, tiang atau pohon besar. Selalu waspada,
untuk mengantisipasi adanya gempa susulan.

Ketika sedang berada di rumah, matikan alat-alat elektronik, kompor, atau alat-alat yang dapat
menimbulkan kebakaran ketika gempa terjadi.

Jika sedang mengendarai kendaraan, kurangi kecepatan dan segera menepi, dan jangan berhenti di
jembatan atau jalan layang.

Utamakan keselamatan jiwa dari pada harta benda.

D. Cara menghadapi tsunami

Bila ada tanda-tanda akan terjadi Tsunami, tindakan yang harus kita lakukan adalah

Secepat mungkin menjauh dari pantai

Segera mencari tempat yang lebih tinggi

Tetap berada di tempat aman sampai keadaan benar-benar aman, karena gelombang tsunami
biasanya terjadi lebih dari satu kali.

Kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mengurangi resiko dari bencana
alam. Bantuan untuk korban bencana alam dapat disalurkan melalui pemerintah, lembaga sosial,
atau perorangan. Untuk mengkoordinasi penyaluran bantuan, pemerintah
membentuk Bakornas(Badan Koordinasi Nasional) penanggulangan bencana di tingkat pusat,
dan Satkorlak (Satuan Koordinasi Pelaksana) penanggulangan bencana di tingkat daerah/provinsi.
Lirik lagu Indonesia merdeka dan padamu negeri
A. Lirik lagu Indonesia merdeka
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa IndonesiaMerdeka
Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih di kandung badan


Kita tetap setia tetap setiaMempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap setiaMembela negara kita

B.Lirik lagu padamu negeri


Padamu Negeri Lyrics
Ciptaan: Kusbini

Padamu negeri kami berjanji


Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami.
Letak astronomis Indonesia
Letak astronomis Indonesia adalah posisi letak negara Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis
bujur. Garis lintang adalah garis khayal horizontal yang melingkari bumi, sedangkan garis bujur
adalah garis khayal vertikal yang menghubungkan belahan bumi paling utara dan selatan.
Menurut posisi astronomisnya, Indonesia terletak pada 6 LU (Lintang Utara) 11 LS (Lintang
Selatan) dan antara 95 BT (Bujur Timur) 141 BT (Bujur Timur).

Source
: http://www.flickr.com/photos/33087855@N06/3089086136/

Letak Astronomis Indonesia


Letak Astronomis Indonesia dan Pengaruhnya
Jika kita melihat gambar peta diatas, maka kota Pontianak dilalui oleh suatu garis yang dinamakan
garis khatulistiwa (garis ini juga biasa disebut garis ekuator dan garis lintang 0). Garis khatulistiwa
berada ditengah bumi, garis ini membagi bumi manjadi 2 bagian yang sama besarnya yaitu bumi
bagian utara dan bumi bagian selatan. Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang memiliki
wilayah didua bagian tersebut. Misalnya saja kota Manado berada dibelahan bumi bagian utara,
sedangkan kota Bandung berada dibelahan bumi bagian selatan.
Baca Juga : Letak Geografis Indonesia
Karena posisi astronomis Indonesia terletak pada 6 LU 11 LS, maka Indonesia merupakan
negara yang memiliki iklim tropis. Secara umum, negara-negara yang beriklim tropis adalah
negara yang hangat dengan sinar matahari yang melimpah. Hanya ada dua musim pada negara-
negara tropis, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Sebagian besar negara-negara yang
berada dikawasan Asia Tenggara beriklim tropis seperti Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Begitu juga dengan negara-negara dikawasan Asia Selatan seperti India, Sri Lanka, dan
Maladewa yang mayoritas daerah-daerahnya beriklim tropis. Hampir semua negara di kawasan
Afrika dan Amerika Latin juga beriklim tropis seperti Ghana, Pantai Gading, Kuba, dan Brasil.
Secara umum, negara-negara tropis memiliki berbagai macam kelebihan seperti tanahnya yang
subur, curah hujan yang tinggi, sinar matahari yang melimpah, flora fauna yang beranegaragam,
sumber daya alam yang melimpah ruah, dan masih banyak lagi kelebihan-kelebihan lainnya. Oleh
karena itu sudah sepatutnya kita mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh Tuhan tersebut
kepada negara kita tercinta, Indonesia. Adapun ciri-ciri negara yang beriklim tropis adalah memiliki
curah hujan tahunan yang tinggi dengan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, suhu udara rata-rata
yang tinggi sekitar 20C 30C, tekanan udara yang relatif rendah dengan perubahannya secara
perlahan-lahan dan beraturan, dan amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil berkisar antara 1C
5C.

Artikel Lainnya : Letak Geologis Indonesia


Pengaruh posisi astronomis Indonesia di 95 BT 141 BT adalah secara de facto Indonesia terbagi
kedalam 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WIT) dan
Waktu Indonesia Timur (WIT). Pembagian waktu di Indonesia sudah memiliki kekuatan hukum
sejak keluarnnya Keputusan Presiden No. 41 tahun 1987, dan sejak 01 Januari 1988 pembagian
wilayah waktu di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan
kalimantan Tengah. Waktu didaerah tersebut memiliki perbedaan 7 jam (lebih awal)
dengan Greenwich Mean Time (GMT).
2. Waktu Indosesia Tengah (WITA) meliputi wilayah Kalimanatan Timur, Kalimantan Selatan, Bali,
NTB, NTT, Timor Timur (sudah desintegrasi), dan Sulawesi. Waktu didaerah tersebut memiliki
perbedaan 8 jam (lebih awal) dengan Greenwich Mean Time (GMT)

3. Waktu Indosesia Timur (WIT) meliputi wilayah Maluku dan Irian Jaya (sekarang sudah berubah
nama menjadi Papua). Waktu didaerah tersebut memiliki perbedaan 9 jam (lebih awal) dengan
Greenwich Mean Time (GMT).

Berdasarkan pembagian waktu diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa perbedaaan waktu
antara WIB dan WITA adalah 1 jam, WITA dan WIT adalah 1 jam, dan WIB dan WIT adalah 2 jam.
Sebagai contoh jika di Bandung menunjukan pukul 07.00 WIB, berarti di Manado pukul 08.00 WIB
dan di Merauke pukul 09.00 WIT.
Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang
Bermoral

Sejak awal manusia merupakan individu atau kelompok yang tidak


lepas dari kebutuhan, walaupun kebutuhan ini hanya sebatas makan
dan minum serta pakaian yang sederhana. Kebutuhan sederhana itu
hanya memanfaatkan segala sesuatu yang tersedia dari alam, seperti
kegiatan berkebun, berburu, menangkap ikan di laut atau di sungai,
dan sebagainya.

Pada awalnya, kegiatan perekonomian tidak mempunyai susunan atau


struktural yang teratur. Namun, setelah peradaban manusia
berkembang dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup, maka
mulailah manusia mempelajari bagaimana cara untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, atau bagaimana usaha-usaha untuk mencapai
kemakmuran.

Berkenaan dengan hal di atas, lahirlah ilmu ekonomi yang pertama


kali diperkenalkan oleh Xendphon seorang bangsa Yunani.

Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa


merupakan perilaku manusia yang berkaitan dengan kegiatan
ekonomi. Berkenaan dengan hal itu, manusia dikatakan sebagai
makhluk ekonomi atau homo economicus. Sebagai makhluk ekonomi,
manusia akan berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
mempertimbangkan pikiran yang rasional, menghormati adat dan
etika, pranata sosial dan lain-lain. Apabila manusia memenuhi
kebutuhan hidupnya tidak saja memikirkan kepentingan pribadi,
melainkan memikirkan pula kepentingan orang lain, maka ia
merupakan makhluk ekonomi yang bermoral.
Tangga nada ditulis dengan abjad "A" sampai "G", selain abjad itu ga tau deh
tangga yang mana. Ada yang disebut dengan "Tangga nada dasar" dan ada yang
disebut dengan "tangga nada # (baca: kruis/kres) atau b (baca: mol). Mol ini kayak
huruf 'b' rada-rada miring dikit. Nantinya baik tangga nada kres atau mol mulai
dari 1 kres/mol sampai 7 kres/mol.

Tangga nada dasar adalah tangga nada dengan nada dasar 1 (baca: do) = C. Kenapa
tangga nada ini disebut dasar, karena pada tangga nada ini tidak ada kres/mol. Dan
dari tangga nada inilah semua perhitungan kres/mol dimulai.

Tangga nada 1=C bila ditulis menjadi : C-D-E-F-G-A-B-ke C lagi . Dengan


menulis tangga nada yg ditulis "do sama dengan" bisa diartikan sebagai tangga
nada mayor. Kalau tangga nada minor ditulis bukan dengan "do sama dengan",
melainkan umumnya "la sama dengan".

Di setiap tangga nada mayor berlaku sebuh hukum yang namanya hukum jarak
yaitu: satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah. Dari mana jarak satu atau
setengah ini. Bila dijabarkan yang tutungatututunga tadi menjadi : jarak C ke D =
1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, G ke A = 1, A ke B = 1, dan B ke C lagi =
1/2. jadi yang berjarak setengah di tangga nada ini adalah dari E ke F dan B ke C.

Kalau tangga nada mayor rumusnya tu-tu-nga-tu-tu-tu-nga, kalau yang minor


rumusnya: satu-setengah- satu - satu -setengah- satu - satu. Sehingga di tangga
nada dasar minornya adalah : A-B-C-D-E-F-G-A

Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C

Tangga nada 1# : G-A-B-C-D-E-F#-G

Untuk menentukan nada-nadanya pake rumus satu-satu-setengah-satu-satu-satu-


setengah di atas.

Uraiannya : G ke A =1, A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F#


= 1, dan F# ke G = 1/2.

Sehingga bila diteruskan menjadi :

Tangga nada 2# : D-E-F#-G-A-B-C#-D

Tangga nada 3# : A-B-C#-D-E-F#-G#-A

Tangga nada 4# : E-F#-G#-A-B-C#-D#-E

Tangga nada 5# : B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B


Tangga nada 6# : F#-G#-A#-B-C#-D#-E#-F#

Tangga nada 7# : C#-D#-E#-F#-G#-A#-B#-C#

Terhenti sampai 7# ,karena semua nadanya udah jadi #, sebenernya masih bisa
dilanjutin, cuma nanti ada nada yang ## (dobel kres).

Sedangkan untuk tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada keempat
tangga nada sebelumnya, dan rumus urutannya seperti di atas juga (satu-satu-
setengah-satu-satu-satu-setengah).

Sehingga urutannya begini:

Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C

Tangga nada 1b : F-G-A-Bb-C-D-E-F

Tangga nada 2b : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb

Tangga nada 3b : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb

Tangga nada 4b : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab

Tangga nada 5b : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db

Tangga nada 6b : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb

Tangga nada 7b : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb

Jadi ada yang namanya chord I sampe VII

Chord I terdiri dari nada pertama, ketiga, dan kelima dari suatu tangga nada.

Misalnya: kalau tangga nada C, chord I-nya terdiri dari nada C,E, dan G. Jadi
jangan disebut do, mi, sol, tapi C,E,G.

Chord II terdiri dari nada ke-2, ke-4, dan ke-6

Chord III terdiri dari nada ke-3, ke-5, dan ke-7


Chord IV terdiri dari nada ke-4, ke-6, dan ke-1 (mestinya sih nada ke-8, tapi karena
setelah nada ke-7 balik lagi ke-1 jadi kita sebut aja nada ke-1)

Chord V terdiri dari nada ke-5, ke-7, dan ke-2

Chord VI terdiri dari nada ke-6, ke-1, dan ke-3

Chord VII terdiri dari nada ke-7, ke-2, dan ke-4

Pada setiap chord I-VII ini juga berlaku rumus jarak (lihat di trit pertama)

Chord I rumus jaraknya 2 - 1,5

Chord II rumus jaraknya 1,5 - 2

Chord III rumus jaraknya 1,5 - 2

Chord IV rumus jaraknya 2 - 1,5

Chord V rumus jaraknya 2 - 1,5

Chord VI rumus jaraknya 1,5 - 2

Chord VII rumus jaraknya 1,5 - 1,5

Jadi jika kita gunakan tangga nada C (do=C) aturan ini menjadi :

Chord I terdiri dari C,E,G (jarak dari C ke E = 2, dan dari E ke G = 1,5)

Chord II terdiri dari D,F,A

Chord III terdiri dari E,G,B

Chord IV tediri dari F,A,C

Chord V terdiri dari G,B,D

Chord VI terdiri dari A,C,E

Chord VII terdiri dari B,D,F


Nah misalnya kita pake tangga nada D (do=D) jadinya :

Chord I : D,F#,A

Chord II : E,G,B

Chord III : F#,A,C#

Chord IV : G,B,D

Chord V : A, C#, E

Chord VI : B, D, F#

Chord VII : C#, E, G

Você também pode gostar