Você está na página 1de 27

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di zaman era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini kenakalan

remaja semakin mengkhawatirkan. Perlu adanya bimbingan dan pendekatan secara psikologis

agar kenakalan remaja tidak semakin parah. Banyak hal yang menjadi penyebab kenakalan

remaja, salah satu di antaranya adalah mengenai latar belakang remaja itu sendiri. Setiap

remaja memiliki lingkungan yang berbeda-beda serta latar belakang ekonomi yang berbeda-

beda, pergaulan, keluarga, pendidikan dan seterusnya. Pergaulan yang salah menjadi salah

satu penyebab terjadinya kenakalan remaja. Apalagi di zaman sekarang ini dengan alasan

modernisasi para remaja ingin mencoba sesuatu yang seharusnya tak pantas dikerjakan.

Misalnya penggunaan obat terlarang seperti narkoba, minum-minuman keras, pergaulan

bebas dan sebagainya. Apabila kenakalan remaja dibiarkan begitu saja, tentu akan merusak

masa depan mereka sendiri, terlebih masa depan bangsa ini. Kenakalan remaja di era modern

ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal

rokok, narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak

dapat dipungkuri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja zaman sekarang.

Hal-hal seperti ini telah menjadi sebuah kelaziman dikalangan remaja.

Padahal remaja atau pemuda adalah harapan agama dan bangsa.Merupakan sebuah tonggak

harapan , yang menjadi agent of change, social controldan iron stock.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Siapa remaja itu ? Kapan orang disebut remaja ?


2. Apa saja contoh kongrit kenakalan remaja ?

3. Adakah faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja ?

4. Bagaimana solusi perspektif Islam dalam menanggapi kenakalan remaja ?

5. Bagaimana sebaiknya etika pergaulan remaja itu ?

6. Apa andil remaja dalam pembangunan agama dan bangsa ?

1.3 TUJUAN

Tujuan pembahasan ini adalah untuk menggambarkan kehidupan dan

kenakalan remaja dewasa ini. Serta mendeskripsikan solusi perspektif Islam dalam

menanggapi berbagai macam integritas etika pergaulan remaja.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 REMAJA DAN KENAKALAN

2.1.1 Kenakalan Remaja


Remaja adalah usia yang dipenuhi dengan semangat yang sangat tinggi tetapi

adakalanya semangat tersebut mengarah ke sesuatu yang bersifat negatif sehingga sering

disebut dengan kenakalan remaja. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah

mereka yang berusia 13-18 tahun. Masa remaja awal merupakan masa transisi atau yang

biasa disebut dengan usia belasan yang tidak

menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik,

psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Pada masa transisi tersebut

kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan

munculnya perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku menyimpang tersebut

akan menjadi perilaku yang mengganggu . Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui

masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.

Seiring denga perubahan fisik dan psikis muncullah prilaku menyimpang atau

kenakalan. Kenakalan didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma,

menyimpang dari hukum dalam masyarakat, peraturan sosial, adat, hukum dan agama. Oleh

karena itu setiap tindakan remaja yang dianggap salah atau tidak pada tempatnya dapat

dikatakan atau dikualifikasikan sebagai kenakalan. Kenakalan remaja meliputi semua

perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.

Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Definisi kenakalan remaja juga dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:

a. Kartono, ilmuwan sosiologi


Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency

merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian

sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.

b. Santrock

Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat

diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

c. Paul Moedikdo,SH

1). Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak

merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri,

menganiaya dan sebagainya.

2). Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan

keonaran dalam masyarakat.

3). Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.

2.1.2 Contoh, Faktor Faktor, dan Dampak

a. Contoh Kongkrit

Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang

dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat

beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang

dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya:

pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada

mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau

mengagumkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh atau jenis - jenis kenakalan remaja

yang sering timbul di masyarakat :

a. Membolos sekolah

b. Kebut-kebutan di jalanan

c. Geng motor

d. Penyalahgunaan narkotika

e. Perilaku seksual pranikah

f. Perkelahian antar pelajar

g. Melawan orang tua dan guru

h. Malas beribadah

i. Merusak fasilitas umum

j. Tawuran

k. Berkelahi dengan teman

l. Nonton majalah atau video porno

m. Main game berlebihan

n. Judi besar dan kecil-kecilan

o. Menghabiskan uang sekolah

p. Bersifat agresif

q. Bersifat pengangguran

r. Lari dari rumah

s. Informasi dan tehnologi yang negative

t. Pengaruh negatif perkembangan teknologi modern


Masih banyak contoh kongkret yang biasa kita jumpai di lingkungan sekitar.

Hanya saja terkadang kita terlalu lalai untuk memperthatikan sekitar. Tidak terkecuali para

orang rua yang selalu disibukkan dengan pekerjaannya.

b. Faktor yang Mempengaruhi

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke

dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah

sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan

sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang

dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya

sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung

makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur

tersebut berarti telah menyimpang.

Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu

membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang

disengaja, diantaranya karena pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada,

perilaku menyimpang yang disengaja, bukan karena pelaku tidak mengetahui aturan.

Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah

mengapa seseorang melakukan penyimpangan, padahal ia tahu apa yang dilakukan

melanggar aturan. Prilaku menyimpang yang muncul pada diri remaja bukanlah sesuatu yang

instan. Ada banyak factor yang menyebabkan prilaku itu muncul, baik secara internal (factor

dalam rumah dan psikologi) maupun eksternal (factor lingkungan luar)


a. Faktor Internal

Masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan, pengenalan diri dan

sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali tersinggung. Karena remaja lebih

cenderung memiliki sifat egosentris. Dalam factor internal penyebab penyimpangan prilaku

remaja, lebih cenderung kepada:

1) Psikologi Pribadi

Karena mental remaja yang masih tergolong labil dengan

didukung keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka cenderung

melakukan apa saja tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.

2) Keluarga

Rasulullah bersabda:

- - - -

Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia

yahudi, atau nasrani, atau majusi (HR. Bukhori).

Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan

prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari

orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang

baik.Begitupu dengan kerusakan moral pada remaja juga tidak terlepas dari kondisi dan

suasana keluarga. Keadaan keluarga yang carut-marut dapat memberikan pengaruh yang

sangat negatif bagi anak yang sedang/sudah menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka

tidak merasakan ketenangan dan kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka

akan mencarinya ditempat lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang
terjadi, secara otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang anak. Bukan

hanya itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada waktu untuk mendidik

anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral anaknya bejat.

b. Faktor Eksternal

1) Lingkungan Masyarakat

Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh dalam pembentukan

karakter moral generasi muda. Pertumbuhan remaja tidak akan jauh dari warna lingkungan

tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah arab mengatakan al insan ibnu biatihi.

Lingkungan yang sudah penuh dengan tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan

melahirkan generasi yang durjana.

2) Teman Pergaulan

Perilaku seseorang tidak akan jauh dari teman pergaulannya. Pepatah arab

mengatakan, yang artinya: dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi, sedangkan

dekat pandai besi akan ikut bau asap. Menurut beberapa psikolog, remaja itu cenderung

hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas kelompoknya di mata orang lain.

Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul diantara mereka itu sulit untuk dilihat

perbedaannya. Tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke dunia hitam, karena pengaruh

teman pergaulannya. Karena takut dikucilkan dari kelompok/gengnya, maka seorang remaja

cenderung menurut saja dengan segala tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota

geng tanpa berfikir lagi plus-minusnya.

a. Dampak
Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila

tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok dengan bekepribadian buruk. Remaja

yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan

oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang

yang tidak berguna. Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa

mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia

akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan

membenci orang-orang sekitarnya.

Tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat

merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan

menyadari tentang beban keluarganya. Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa

menunggu para remaja yang melakukan kenakalan. Bayangkan bila ada seorang remaja yang

kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa dipastikan dia tidak akan memiliki masa

depan cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak sempat memperbaikinya.

2.2 ANTISIPATIF DAN SOLUSI PERSPEKTIF ISLAM

Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan mempengaruhi sikap

dan prilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkunga n

setempatnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikir

dan tokoh dunia sejak dahulu.

Lingkunga adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari dan memiliki

karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang mempunyai peran yang lebih

kompleks dan riil.

Telah disampaikan bahwa terciptanya manusia dimuka bumi ini adalah menjadi

kholifah bagi ummat. Realitanya banyak remaja yang kehilangan jati dirinya, dikarenakan

berbgai macam alasan. Sehingga berdampak sangat fatal, mulai dari integritas moral samapi

dengan tindak kriminalitas yang mengkhawatirkan. Kegagalan mencapai identitas peran dan

lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus

bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang mampu menjadi suri

tauladan yang baik. Pastinya yang tidak memiliki penyimpangan moral. Rasulullah bersabda:

Innama buitstu li utammima makarima al-akhlaq, Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlaq ummat. Rasulullah merupakan figur terhebat dalam Islam. Yang

memiliki

2.2.1 Cara Islam Mengatur Pergaulan Manusia

Hakikat manusia menurut Islam adalah makhluk (ciptaan) Tuhan, hakikat wujudnya

bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi olehpembawaan dan

lingkungan. Manusia adalah makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai

potensi pokok, manusia yang mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah al Qashash:

77.

Pergaulan secara sehat menurut syariat Islam ialah pergaulan yang

diidentifikasikan secara sehat dan menurut syariat Islam pergaulan ini sangat bagus

dan tidak merugikan siapa pun terutama diri kita sendiri. Karena secara fisik ialah

pergaulan yang sangat luar biasa yang ditanamkan kepada semua umat Islam agar
tidak salah pilih terhadap pergaulan. Banyak keuntungan yang bisa kita rasakan dari

pergaulan sehat.

Islam telah mengatur perilaku remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-

batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus

diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi

batasan dalam pergaulan adalah:

a. Menutup Aurat

Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi

menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang

harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya,

terutama kepada lawan jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta tidak

menimbulkan fitnah.

Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan bagi

perempuan yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Disamping

aurat, pakaian yang dikenakan jug a tidak boleh ketat, transparan atau tipis sehingga

tembus pandang tidak memperlihatkan lekuk tubuh.

Dalam (QS. An Nur [24] : 31): "Janganlah mereka menampakkan perhiasannya selain

yang biasa tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutupkan kerudung (khimar) ke

bagian dada mereka"

b. Menjauhi Perbuatan Zina

Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak

membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian.
Pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam

pergaulan denngan lawan jenis haruslah ada jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya

kejahatan seksual yang pada akhirnya akan merusak pridasi pelaku sendiri maupun

masyarakat umum. Allah berfirma dalam surat Al-Isra ayat 32:

artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu

perbuatan yang keji dan suatu jalan buruk

dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agarterhindar dari perbuatan

zina, Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:

1) Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya.

Jikalaki-laki dan perempuan di tempat yang sepi maka yang ketiga adalah syetan.

2) Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik.

Saling besentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan

disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja dan tidak disertai

nafsu.

2.2.2 Etika Pergaulan yang Baik

Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran

islam sebagai pedoman hidup ummatnya juga telah mengatur tata cara pergaulan

remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi:

a. Mengucapkan Salam

Mengucapan salam ketika bertemu dengan teman atau

orang lain sesama muslim. Ucapan salam merupakan doa, dengan

kata lain kita telah mendoakan orang tersebut.


b. Meminta Izin

Meminta izi disini berarti tidak boleh meremehkan hak-hak orang lain.

Karna setiap hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar

kita.

c. Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda

Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih

tua dan bisa mengambil hikmah dari sejarah kehidupan mereka. Ini semua tidak

hanya berlaku untuk orang yang lebih tua, kepada orang yang lebih muda dari

merekapun remaja harus memberi tuntunan dan bimbingan untuk selalu berada di

jalan yang benar.

d. Bersikap Santun dan Tidak Sombong

Dalam bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat dicamkan, agar orang

lain bisa merasa nyaman bersama kita.kemudian sikap dasar remaja yang biasanya

ingin terlihat lebih dari temannya. Hal seperti ini tidak pernah diterapkan dalam

Islam. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.

e. Berbicara dengan Sopan

Islam mengajarkan untuk bertutur sopan dan lembut, mengutamakan

perkataan yang bermanfaat dengan gaya yang wajar dan tidak bual.
f. Tidak saling Menghina

Adalah sebuah kebiasaan yang tidak baik untuk remaja pada dewasa ini.

Mengumpat hukumnya dilarang dlam Islam, sehinggadalam pergaulan antar sesama

sebaiknya selalu menjaga perkataan.

g. Tidak Saling membenci dan Iri Hati

Rasa iri akan berdampak dan berkembang menjadi kebencian yang pada

akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik antar sesame. Iri hati merupakan

penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketidaktenangan serta

merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

h. Mengisi Waktu luang dengan Kegiatan yang Bermanfaat

Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang

bermanfaat. Remaja harus membagi waktunya dengan subjektif dan efesien, dengan

cara membagi waktunya menjadi 3 bagian, yaitu: sepertiga untuk beribadah kepada

Allah, sepertiga untuk dirinya, dan sepertiga terakhir untuk orang lain.

i. Mengajak Orang Lain untuk berbuat Kebaikan

Orang yang memberi petunjuk kepada orang lain menuju jalan kebenaran

akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu.

2.2.3 Solusi
Dari berbagai permasalahan yang terjadi dikalangan remaja masa kini, maka

tentunya ada beberapa solusi yang saya tawarkan dalam pembinaan dan perbaikan remaja

masa kini.

a. Membentuk Lingkungan yang Baik.

Sebagaimana disebutkan di atas lingkungan merupakan factor terpenting yang

mempengaruhi prilaku manusia, maka untuk menciptakan generasi yang baik kita harus

menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan

orang-orang yang sholeh, memilih teman yang dekat dengan sang Khalik dan masih banyak

cara lain yang bisa kita lakukan, jika hal ini mampu kita lakuakan, maka peluang bagi remaja

atau anak untuk melakuakan hal yang negative akan sedikit berkurang.

b. Pembinaan dalam Keluarga.

Sebagaimana disebut diatas bahwa keluarga juga punya andil dalam

membentuk pribadi seorang anak, jadi untuk memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari

diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Mulailah perbaikan

dari sikap yang paling kecil, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan. Jangan sampai

ada kata-kata bohong, membaca doa setiap malakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan

agama yang baik kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan, memang

tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi kita bisa lakukan itu

dengan perlahan dan sabar.

c. Sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat

terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk

memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan remaja

lewat kegiatan keagamaan seperti rohis, sispala, patroli keamanan sekolah dan lain

sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen organisasi ini maka kemungkinan terjadinya

kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi.

2.3 REMAJA, AGAMA DAN BANGSA

Remaja, agama dan bangsa pada hakikat memiliki hubungan yang sepadan. Remaja

bisa juga disebut dengan pemuda. Pemuda (manusia) adalah salah satu makhluk ciptaan

Tuhan yang paling sempurna keadaannya. Selain diberi bentuk atau rupa yang sempurna, ia

masih juga dibekali dengan kemammpuan akalnya. Dengan dibekali kemampuan akal inilah

manusia menciptakan berbagaimacam peralatan hidup, pengetahuan, membentuk masyarakat,

menyelenggarakan pemerintahan dan bahkan menciptakan kerusuhan.

2.3.1 Remaja dan Agama

Allah SWT telah menyeru kepada kita sebagai manusia dengan berbagai

macam taklif. Allah telah menjadikan kita sebagai sasaran seruan dan taklif melalui syariat-

Nya. Allah akan membangkitkan manusia dan menghisab amal perbuatannya. Allah SWT

menciptakan manusia, baik pria maupun wanita, dengan suatu fitrah yang khas. Wanita

adalah manusia, sebagaimana halnya pria. Masing-masing tidak dapat dibedakan dari segi

kemanusiaannya. Yang satu tidak melebihi yang lainnya dalam hal ini. Diwajibkan kepada

wanita untuk menjalankan sholat lima waktu, puasa ramadhan, zakat, dan haji sebagaimana
diwajibkan pula kepada pria.

Allah berfirman dalam QS. Al Hujurat:49 yang artinya:

Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan, lalu menjadikan kalian berbangsa dan bersuku-suku agar kalian saling

mengenal

Dalam hal ini Allah menyediakan tantangan sebagai stimulan kehidupan yang

untuk merangsang munculnya semangat perubahan sekaligus nurani kepahlawanan dalam diri

manusia. Orang-orang yang tidak memiliki nurani akan melihat tantangan sebagai beban

berat, mereka menghindarinya dan dengan sukarela menerima posisi kehidupan yang tidak

terhormat. bagi orang yang mempunyai nurani kepahlawanan akan mengatakan kepada

tantangan tersebut Ini untuk ku.

Pemuda Islam akan selalu berjuang untuk menjadikan tantangan sebagai

motifasi demi kesejahteraan umat manusia. Dalam beragama mereka tidak memahaminya

sebagai ritual belaka, melainkan sebuah kerja, sebuah aksi nyata. Tidak sedikit yang

memahami agama merupakan ritual belaka, paradigma harus segera diubah karena agama

tidak seperti itu.

Agama merupakan pranata untuk menyempurnakan kemanusiaan manusia,

dan pada waktu yang bersamaan berfungsi untuk mengangkat harkat dan derajat manusia.

Dengan demikian, pemahaman yang komperhensif terhadap agama akan mampu

membangun moral force yang tangguh dan compatible, sebagai salah satu syarat membangun

bangsa yang telah sekian lama dihimpit dan terjerumus dalam kemunduran.

Untuk membangun bangsa menuju kepada kemajuan dan kejayaan, tidak

hanya menitik beratkan pada pembangunan fisik, tetapi ada yang lebih penting untuk
dibangun, yaitu pembangunan kristal nilai dan rasa yang terdapat pada wilayah yang

transenden. Pendekatannyapun menggunakan pendekatan yang berorientasi pada wilayah

spiritual. Maka tugas penting daripada orang tua yaitu menanamkan pendidikan agama sejak

dini kepada anak-anaknya.

2.3.2 Remaja dan Bangsa

Para pemuda ibarat ruh dalam setiap tubuh komunitas atau kelompok, baik itu

dalam lingkup kecil ataupun luas seperti negara. Mereka merupakan motor penggerak akan

sebuah kemajuan bangsa. Makanya tidak heran, jika ada yang mengatakan bahwa sebuah

negara akan menjadi kuat eksistensinya, ketika para pemudanya mampu tampil aktif dan

dinamis di tengah masyarakat.

Ketika kita membicarakan sosok seorang pemuda, maka sebenarnya sama

halnya kita sedang berbicara mengenai dunia remaja. Menurut beberapa pakar psikologi yang

telah disebut di atas, masa remaja merupakan masa yang sangat menentukan. Oleh sebab itu

di sinilah mental remaja itu akan benar-benar diuji. Berbagai fenomena yang syarat akan

jawaban dan persoalan yang menuntut sebuah solusi akan terus senantiasa mengiringinya.

Tongkat estafet pembangunan karekter bangsa dan negera ini akan terus

berganti dari masa ke masa, seiring dengan pergantian generasi. Oleh sebab itu, dibutuhkan

sosok generasi yang tangguh dan ulet untuk mengemban amanah besar ini. Pemuda, dengan

segala kelebihan dan keistimewaannya sangat diharapkan untuk dapat mewujudkan cita-cita

nasional menuju bangsa yang bermartabat dan berdaulat secara utuh. Tentunya pemuda yang

dimaksud adalah mereka-mereka yang mempunyai jiwa nasionalisme, patriotisme serta

didukung dengan komitmen moral yang kokoh.


Dalam sejarah kemerdekaan negara republik Indonesia, remaja atau pemuda

telah ikut andil dalam menciptakan sebuah cita-cita bangsa, yaitu memerdekakan bangsa

Indonesia. Teks sumpah pemuda menjadi bukti eksistensi pemuda Indonesia.

Demikianlah Sumpah Pemuda yang diikrarkan 83 tahun yang lalu. Sejarah nasional telah

membuktikan bahwa pemuda merupakan penggerak roda sejarah yang mampu membawa

masyarakat yang tertindas menuju cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya. Bangsa ini

lepas dari cengkeraman kolonial karena jasa kaum muda. Catatan sejarah gerakan

kepemudaan di Indonesia sudah membuktikannya. Mereka, para pemuda ini, muncul atas air

mata, keringat dan darah rakyat Indonesia. Kurang lebih 350 tahun, selama itu, Indonesia
hidup dalam kesengsaraan. Kebebasan yang terampas, dan pergerakkan perjuangan dibawah

tekanan penjajah. Hingga ketika pada tanggal 28 oktober 1928 sebelum kemerdekaan, para

pemuda ini menggetarkan hati rakyat Indonesia, Kami Putra-putri Indonesia, mengaku

bertumpah darah yang satu, darah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia,

menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Semangat mereka mewakili cita-cita

perjuangan bangsa, yang kemudian dikenal dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Para

pemuda ini bekerja tanpa pamrih. Yang diinginkannya hanyalah kemerdekaan , kebebasan,

keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sampai kerja keras mereka

berbuah dengan indah, cita-cita yang diperjuangkan, mengenai kebebasan, sampai kini

dinikmati oleh semua kalangan rakyat Indonesia.

Sekali lagi, sejarah membuktikan pentingnya peran pemuda dalam mengubah

bangsa. Tinta emas yang ditorehkan selalu menyita perhatian dari berbagai jenis kalangan dan

golongan. Tidak peduli dari warna mana pemuda itu berasal, langkah tegapnya selalu dinanti-

nanti. Karena geraknya merupakan manifestasi pembangunan bangsa.

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dewasa ini banyak hal-hal yang terlupakan oleh kita sebagai manusia, khususnya

orang tua dan remaja. Sering sekali terjadi kelalaian dalam proses pendidikan. Hingga tidak

heran banya remaja yang tidak tebentuk sesuai dengan ajaran agama. Hal ini tentu tidak

hanya disebabkan oleh kelalaian dalam peroses pendidikan saja, terdapat banyak faktor yang
menunjang penyimpangan tersebut, misalkan keluarga yang tidak harmonis, teman

sepergaulan, teknologi modern dan lain sebagainya.

Remaja yang menjadi obyek disini merupakan iron stock bagi agama dan bangsa.

Maka apabila terjadi kegagalan dalam proses pendidikan remaja, tidak hanya berdampak

pada keluarga, agama dan bangsa saja tetapi akan lebih berdampak pada spikologi remaja itu

sendiri. Remaja yang sering melakukan penyimpangan akan menjadi terbiasa oleh hal-hal

buruk. Sangat berbeda dengan remaja yang telah ditanamkan pendidikan agama dalam

hidupnya. Sehinggga satu yang harus dicamkan kepada para orang tua yaitu, penanaman

pendidikan agama sejak dini. Karena sangat dikhawatirkan kepada remaja yang tidak

memiliki rasa takut terhadap tuhannya akan mempunyai peluang besar untuk melakukan

penyimpangan moral bahkan sampai dengan tindakan kriminal.

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mendidik remaja. Terlebih dalam mendidik

remaja yang telah terjerumus lebih dulu. Dalam ini para orang tua harus lebih menciptakan

suasana keluarga diniyah yang harmonis dan memperhatikan teman sepergaulannya. Masih

banyak hal lain yang bisa kita lakukan dalam memperbaiki kenakalan yang terjadi saat ini.

Semuanya adalah tanggung jawab kita, orang bijak tidak meyalahkan keadaan tetapi mecari

solusi untuk mengahadapi kenyataan.

3.2 SARAN

Marilah kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk memperbaiki masa depan

generasi kita, karena hitam dan putih bangsa ini ada di tangan mereka semua. Jika kita tidak

memulai dari sekarang dan dari kita sendiri, maka siapa lagi yang akan memulai dan

memperbaikinya. Tidak ada lagi kata untuk saling menyalahkan. Untuk memulai perbaikan
ini butuh keseriusan semua pihak. Marilah kita sama-sama serius untuk memperbaiki masa

depan bangsa ini. Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Marilah kita memulai tidak

hanya dengan bermimpi tetapi dengan usaha yang nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahannaya, Syaamil, Bandung

Darussalam,Burhanuddin Sistem Islam: Solusi Terbaik Bagi Tata Pergaulan Manusia

(Online) http://www.islamuda.com/?imud=rubrik&menu=cetak&kategori=3&id=210

Publikasi: Admin (04-07-2003) Sumber: ISLAMUDA [http://www.islamuda.com].(diakses

22 Januari 2010)

Sidik,Muhammad.Melibatkan Peran Pemuda dalam Mewujudkan Harapan (Online)

Peran dan Tantangan Pemuda dalam Membangun Jati Diri

Bangsa (Online)http://antisains.blogdetik.com/2009/12/30/peran-dan-tantangan-

pemuda-dalam-membangun-jati-diri-bangsa-refleksi-hari-peringatan-hari-sumpah-

pemuda-ke-81/.(diakses 30 desember 2009)

Peran Agama dalma Pembangunan Bangsa

(Online)http://Bangrahmat.Wordpress.Com/2010/06/15/Peran-Agama-Dalam-Rencana-

Pembangunan-Karakter-Bangsa/
Mentoring Agama Islam; Solusi Antisipatif Maraknya Tawuran Pelajar

(Online)http://fuadbawardi.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=

%2Fjournal%2Fitem. (diakses 13 Mei 2004)

Latar Belakang Kenakalan Remaja (online)

http://masrifatinanani.student.umm.ac.id/2010/07/29/latar-belakang-kenakalan-remaja/.

(diakses 29 Juli)

Kenakalan Remaja Dan Solusinya Dalam Islam

(Online)http://www.annajah.net/index.php?

option=com_content&view=article&id=294:kultum&catid=62:sslam&Itemid=107. (diakses

17 Oktober 2011)

Unsilter,Isi Makalah tentang Kenakalan Remaja http://unsilster.com/2011/02/isi-makalah-

tentang-kenakalan-remaja/. (diakses 12 Februari 2011)

Hal Hal Yang Mempengaruhi Timbulnya Kenakalan Remaja

(Online) http://h4b13.wordpress.com/2008/01/14/hal-hal-yang-mempengaruhi-timbulnya-

kenakalan-remaja/. (diakses 14 januari 2008)

Assorfillah,Zenar,Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam (Online)

http://meetabied.wordpress.com/2009/11/02/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan-islam/
http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/09/contoh-kenakalan-remaja.html#ixzz1fotRd8MB

BashirCara Mengatasi Kenakalan Remaja (Online)

http://bashir09.student.umm.ac.id/2010/02/05/cara-mengatasi-kenakalan-remaja/. (diakses 2

Mei 2010)

Ada banyak factor yang menyebabkan kenakalan ini terjadi, setidaknya ada tiga factor
yang mempegaruhi prilaku seorang anak remaja.

Pertama, factor lingkungan. Lingkungan adalah factor yang paling mempengaruhi


prilaku dan watak anak, jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka
akhlanyapun akan seperti itu adanya sebaliknya jika dia berada di lingkungan yang baik
maka ia akan menjadi baik pula. Rasulullah r bersabda :

- -

Dari Abu Hurairah t dari nabi r bersabda : seseorang itu atas din saudaranya. Maka
lihatlah salah seorang diantara kalian, siapa yang ditemani. (HR. Ahmad)

Kedua,pedidikan dan pembinaan dari orang tua.


Rasulullah r bersabda :




Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia
yahudi, atau nasrani, atau majusi (HR. Bukhori)

Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku
anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari
orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang
baik.
Ketiga,Pemerintahan dalam hal ini yang lebih spesfiknya adalah lembaga
pendidikan atau sekolah.
Seorang tabiin terkenal Muhammad bin sirin berkata :

.
Sesungguhnya ilmi ini ( ilmu sanad) adalah agama maka lihatlah dari siapa
kamu mengambil agama kamu.[ muqoddimah sohih muslim]
Sekolah yang kita lihat hari ini jarang yang mendidik untuk menjadi orang yang
bertaqwa. Mereka hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia dan tidak mengajarkan ilmu-ilmu
agama. Maka sangat penting bagi para orang tua untuk memilihkan lingkungan sekolah
yang baik untuk anak-anaknya.

SOLUSI
Dari berbagai permasalahan yang terjadi dikalangan remaja masa kini, maka tentunya
ada beberapa solusi yang saya tawarkan dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa
kini.

Pertama,membentuk lingkungan yang baik. Sebagaimana di sebutkan diatas


lingkungan merupakan factor terpenting yang mempengaruhi prilaku manusia, maka
untuk menciptakan generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang baik
dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh,
memilih teman yang dekat dengan sang Khalik dan masih banyak cara lain yang bisa
kita lakukan, jika hal ini mampu kita lakuakan, maka peluang bagi remaja atau anak
untuk melakuakan hal yang negative akan sedikit berkurang.
Kedua, Pembinaan dalam Keluarga. Sebagaimana disebut diatas bahwa kelurga
juga punya andil dalam membentuk pribadi seorang anak, jadi untuk memulai
perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah
pertama bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling kecil, seperti selalu
berkata jujur meski dalam gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca
doa setiap malakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada
keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan, memang tidak mudah
melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi kita bisa lakukan itu dengan
perlahan dan sabar.
Ketiga, sekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh
kuat terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah
untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring
pembinaan remaja lewat kegiatan keagamaan seperti rohis, sispala, patroli kemanan
sekolah dan lain sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen organisasi ini maka
kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi.
Masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan dalam memperbaiki kenakalan yang terjadi
saat ini. Semuanya adalah tanggung jawab kita, orang bijak tidak meyalahkan keadaan
tetapi mecari solusi untuk mengahadapi kenyataan. Marilah kita bekerja sama dan
sama-sama bekerja untuk memperbaiki masa depan generasi kita, karena hitam dan
putih bangsa ini ada di tangan mereka semua. Jika kita tidak memulai dari sekarang dan
dari kita sendiri, maka siapa lagi yang akan memulai dan memperbaikinya. Tidak ada
lagi kata untuk saling menyalahkan. Untuk memulai perbaikan ini butuh keseriusan
semua pihak. Marilah kita sama-sama serius untuk memperbaiki masa depan bangsa ini.
Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Marilah kita memulai tidak hanya dengan
bermimpi tetapi dengan usaha yang nyata.

Você também pode gostar