Você está na página 1de 2

Keterkaitan Hakikat Allah dengan Penyataan Allah

Allah tidak terpahami oleh manusia dengan usaha dan kemampuannya sendiri, bukan
berarti Allah tidak dapat dikenal atau diketahui oleh manusia. Keberadaan Allah dapat
diketahui oleh penyataan Allah, yaitu penyataan umum dan khusus. Penyataan umum
dimana Allah menyatakan diriNya melalui ciptaanNya, seperti alam. Manusia melihat dan
merasakan bahwa alam ini sungguh amat hebat juga mendukung beberapa teori keberadaan
Allah, contohnya teori teleologis dan teori kosmologis atau kausalitas.

Teori teleologis mengatakan bahwa oleh karena di dalam seluruh kosmos ada suatu
tata tertib, suatu harmoni, suatu keselarasan, dan suatu tujuan, maka harus ada suatu zat
yang sadar, yang menentukan tujuan itu terlebih dahulu, yaitu Allah yang menjadikan dan
mengatur semuanya. Teori kosmologis atau kausalitas mengatakan bahwa segala yang ada
memiliki sebab (dunia ada karena memiliki suatu sebab, yaitu Tuhan Allah).

Sedangkan penyataan khusus dari Allah adalah penyataan Allah melalui tokoh-tokoh
nabi, serta Tuhan Yesus sendiri. Penciptaan Allah selama enam hari yang ditulis dalam kitab
Kejadian mendukung adanya keberadaan Allah. Setiap harinya pada masa penciptaan, ada
yang Allah buat berguna, indah, menakjubkan, dan menurut pandangan Allah semuanya itu
baik.

Ada dalam Alkitab, Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian
1:1). Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan
tanganNya (Mazmur 19:2). Sebab apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitu kekuatanNya
yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran dari karyaNya sejak dunia
diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih (Roma 1:20).

Keberadaan manusia juga menyatakan bahwa Allah (Pencipta manusia itu sendiri)
adalah benar adanya. Alkitab menyatakan bahwa Allah meciptakan manusia dari debu dan
tanah, sedangkan kelompok evolusionis percaya bahwa asal manusia adalah dari primata
yang berkembang dalam jutaan tahun kemudian menjadi manusia. Banyak ilmuwan pro-
kreasi telah membuktikan secara ilmiah bahwa konsep evolusi terlalu banyak mendasarkan
teorinya pada spekulasi. Para ahli genetika saat ini menyatakan bahwa kode genetik suatu
spesies sangat sulit untuk berubah. Ribuan tahun kode genetik manusia tidak berubah dan
DNA manusia sangat berbeda dengan DNA primata.

Dalam Kejadian 1:26, Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia


menurut gambar dan rupa Kita..., maksud dari manusia adalah gambar Allah (Imago Dei)
dalam ayat tersebut adalah Allah menjadikan manusia tidak sebatas secara lahiriah, namun
bagaimana kita meneladani segala sifat dan tindakan Allah. Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja... (Kejadian 2:18), dari ayat tersebut kita tau bahwa manusia membutuhkan
manusia yang lainnya, dan yang pasti manusia membutuhkan Tuhannya (Penciptanya).
Wujud Allah yang sebenarnya tidak dapat dipahami oleh manusia yang terbatas.
Manusia hanya dapat memahami Allah dalam wujud yang dapat dikenali oleh manusia itu
sendiri. Demikian pula dengan keberadaan Allah Tritunggal. Kata Tritunggal berasal dari
bahasa Latin yaitu Trinitas yang terdiri dari dua kata yaitu Tres yang berarti tiga, dan Unus
yang berarti esa, tunggal, dan satu. Istilah Allah Tritunggal masih sangat sulit dimengerti oleh
manusia karena pada dasarnya, manusia tidak akan pernah dapat memahami dengan
sempurna Allah yang sempurna. Seperti yang dikatakan Scheunemann, dalam memahami
keberadaan Allah, manusia haruslah dalam Roh dan iman karena Allah melebihi akal
manusia. Karena Allah adalah sempurna, maka Ia mempunyai beberapa sifat berikut, yakni
Tuhan Allah adalah Mahatau, Mahatinggi, Mahakudus, Mahahadir, Mahasuci, dan
Mahakasih.

Penyataan Allah yang terakhir adalah melalui Alkitab. Alkitab adalah rekaman karya
agung Allah dalam kehidupan manusia yang dicatat dengan tuntunan Roh Kudus. Alkitab
mencatat kisah perjalanan nabi-nabi serta Yesus sendiri saat Ia lahir sampai mati di dunia.
Mengalami kebenaran Alkitab adalah lebih penting daripada mengetahui isi Alkitab semata.
Seperti tertulis pada Amsal 1:7, Takut akan Tuhan adlaah permulaan pengetahuan, tetapi
orang bodoh menghina himat dan didikan, serta dalam 2 Timotius 3:16, Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Daftar Pustaka:

- Modul MPK Agama Kristen Protestan Universitas Indonesia


- www.reformedreader.org
- www.bibleinfo.com
- www.sarapanpagi.fr.yuku.com
- www.alkitabsabda.org

Você também pode gostar