Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DASAR
Komite Nasional Pemuda Indonesia
PEMBUKAAN
Kaum muda sebagai sumber insani dan ahli waris serta penerus cita-cita
bangsa, perlu mempersiapkan dan membina diri menjadi kader-kader bangsa,
agar dapat menjadi generasi penerus yang berpandangan rasional, berbudi
pekerti luhur, dan memiliki keterampilan serta bertanggung jawab demi masa depan
yang lebih baik. Generasi muda Indonesia sebagai bagian dari Bangsa Indonesia,
memiliki tanggung jawab moral untuk menumbuhkan dan mengembangkan
kesadaran kaum muda sebagai suatu bangsa yang berdasarkan Pancasila dan
Undang Undang Dasar
1945, ikut serta mengisi kemerdekaan dengan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mempercepat pembangunan nasional demi kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
Untuk melanjutkan dan melaksanakan citacita bangsa serta mempersiapkan
tunas
tunas bangsa dengan panggilan sejarah dan mewujudkan tanggung jawabnya,
maka organisasi kemasyarakatan pemuda dan seluruh potensi pemuda
Indonesia yang berhimpun dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia, dengan
landasan semangat kebersamaan untuk menumbuhkan, menggerakkan militansi
serta idealisme, serta menyalurkan aspirasi dan potensi pemuda Indonesia demi
tercapainya masa depan yang lebih baik.
Sadar sepenuhnya akan panggilan sejarah, potensi, peranan, dan tanggung jawab
kaum muda, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami generasi muda
Indonesia dengan ini menetapkan ANGGARAN DASAR KOMITE NASIONAL
PEMUDA INDONESIA sebagai berikut :
Page 1
BAB I
NAMA, WAKTU DAN
KEDUDUKAN
Pasal 1
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 2
KNPI berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 3
KNPI memiliki tujuan sebagai berikut :
BAB IV
STATUS, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5
Status
Page 2
Pasal 6
Sifat
Pasal 7
Fungsi
KNPI memiliki fungsi, sebagai berikut :
BAB V
USAHA
Pasal 8
Berdasarkan azas, tujuan, status, sifat dan fungsinya maka KNPI sebagai wadah
berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda memiliki usaha sebagai berikut :
Page 3
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Pasal 10
Struktur Organisasi
1. Organisasi KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia dan Dewan Pengurus;
2. Majelis Pemuda Indonesia merupakan forum koordinasi dan konsultasi
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang berhimpun di KNPI guna
memberikan masukan-masukan dan saran-saran yang konstruktif dan strategis
untuk kemajuan KNPI;
3. Majelis Pemuda Indonesia hanya memiliki sifat koordinasi dari pusat sampai
kecamatan;
4. Dewan Pengurus mempunyai hubungan hirarkhi dan vertikal dari pusat sampai
kecamatan;
5. Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri terdiri dari unsur-unsur Pemuda, Mahasiswa
dan Pelajar Indonesia yang berada di luar negeri.
Pasal 11
Hirarki dan Kedudukan Organisasi
1. KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Dewan Pengurus Pusat
Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), berkedudukan di Ibukota
Negara;
2. KNPI Daerah Provinsi terdiri dari MPI Provinsi dan Dewan Pengurus Daerah
Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi, berkedudukan di
Ibukota Provinsi;
3. KNPI Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari MPI Kabupaten/Kota dan Dewan
Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI)
Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota;
4. KNPI Kecamatan terdiri dari MPI Kecamatan dan Pengurus Kecamatan Komite
Nasional Pemuda Indonesia (PK KNPI) berkedudukan di Ibukota Kecamatan.
Page 4
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 12
Permusyawaratan dan Rapat-Rapat
1. Jenis-jenis Permusyawaratan :
a. Kongres;
b. Kongres Luar Biasa;
c. Rapat Pimpinan Nasional;
d. Rapat Kerja Nasional;
e. Musyawarah Daerah KNPI (Musda KNPI) Provinsi;
f. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI (Musdalub KNPI) Provinsi;
g. Rapat Pimpinan Daerah KNPI (Rapimda KNPI) Provinsi;
h. Rapat Kerja Daerah KNPI (Rakerda KNPI) Provinsi;
i. Musyawarah Daerah KNPI (Musda KNPI) Kabupaten/Kota;
j. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI (Musdalub KNPI) Kabupaten/Kota;
k. Rapat Pimpinan Daerah KNPI (Rapimda KNPI) Kabupaten/Kota;
l. Rapat Kerja Daerah KNPI (Rakerda KNPI) Kabupaten/Kota;
m. Musyawarah Kecamatan KNPI (Muscam KNPI);
n. Musyawarah Luar Biasa KNPI (Muslubcam KNPI) Kecamatan;
o. Rapat Kerja KNPI Kecamatan;
p. Musyawarah KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri;
q. Rapat Pimpinan KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri;
r. Rapat Kerja KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri.
2. Jenis-jenis Rapat :
a. Rapat Pleno Dewan Pengurus;
b. Rapat Harian Dewan Pengurus;
c. Rapat Bidang Dewan Pengurus;
d. Rapat Koordinasi dan atau Konsultasi;
e. Rapat Majelis Pemuda Indonesia;
f. Rapat Konsultasi MPI dengan Dewan Pengurus.
Pasal 13
Kongres
Pasal 14
Kongres Luar Biasa
3. Kongres Luar Biasa berwenang untuk memilih dan menetapkan Ketua Umum
Dewan Pengurus Pusat KNPI pada periodisasi berjalan serta kebijakan
organisasi strategis lainnya yang dianggap penting dan mendesak.
Pasal 15
Musyawarah Daerah KNPI Provinsi
Pasal 16
Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi
1. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi dapat diadakan apabila Ketua
DPD KNPI Provinsi melanggar AD/ART KNPI;
2. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi diadakan atas permintaan tertulis
dari :
a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat
Provinsi yang berhimpun, dan;
Page 6
b. Lebih dari setengah jumlah Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
c. Pelaksanaan Musdalub KNPI Provinsi dikonsultasikan kepada DPP KNPI.
3. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi berwenang untuk memilih dan
menetapkan Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi pada Periodesasi
berjalan.
Pasal 17
Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota
Pasal 18
Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota
Page 7
Pasal 19
Musyawarah Kecamatan
Pasal 20
Musyawarah Luar Biasa KNPI Kecamatan
3. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kecamatan berwenang untuk memilih dan
menetapkan Ketua Pengurus KNPI Kecamatan pada Periodisasi berjalan.
BAB IX
Pasal 21
Rapat Pimpinan Nasional
Page 10
2. Rapat Pimpinan Nasional diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali diantara 2
(dua) Kongres;
Pasal 22
Rapat Kerja Nasional
Pasal 23
Rapat Pimpinan Daerah KNPI Provinsi
Pasal 24
Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi
Page 11
arah dan kebijakan serta program kerja yang akan dilaksanakan dalam satu
periode masa bakti kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
2. Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
diantara 2 (dua) Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;
3. Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi diselenggarakan oleh Dewan Pengurus
Daerah KNPI Provinsi.
Pasal 25
Rapat Pimpinan Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 26
Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 27
Rapat Pimpinan KNPI Kecamatan
Page 12
lainnya yang tidak bertentangan dengan hasil Ketetapan Musyawarah
Kecamatan;
2. Rapat Pimpinan KNPI Kecamatan diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
diantara 2 (dua) Musyawarah KNPI Kecamatan;
3. Rapat Pimpinan KNPI Kecamatan berwenang :
a. Memutuskan kebijakan organisasi sebagai penjabaran dari hasil Musyawarah
KNPI Kecamatan;
b. Menetapkan kebijakan strategis lainnya sesuai kebutuhan daerah yang akan
diberlakukan secara lokal di Kecamatan;
c. Menyiapkan rancangan materi dan menetapkan peserta Musyawarah KNPI
Kecamatan berikutnya.
Pasal 28
Rapat Kerja Kecamatan
BAB X
KEPENGURUSAN
Pasal 29
Dewan Pengurus Pusat
1. Dewan Pengurus Pusat KNPI dipilih oleh Kongres untuk masa jabatan 3 (tiga)
tahun;
2. Dewan Pengurus Pusat KNPI terdiri dari Pengurus Harian dan Pengurus Pleno;
3. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua Umum, beberapa Ketua, seorang
Sekretaris Jenderal, beberapa Sekretaris, seorang Bendahara Umum dan
beberapa Bendahara;
4. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian, Anggota-anggota Departemen dan
Pimpinan Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom;
5. Dalam melaksanakan program kerjanya Dewan Pengurus Pusat KNPI didukung
beberapa Badan-Badan Khusus atau Lembaga Otonom;
Page 13
6. Jumlah Pengurus DPP KNPI terdiri dari 50% unsur keterwakilan 1 (satu) orang
dari 1 (satu) OKP secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan, 20% unsur
potensi pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi.
Pasal 30
Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi
1. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dipilih oleh Musyawarah Daerah KNPI
Provinsi untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun;
2. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi terdiri dari Pengurus Harian dan
Pengurus Pleno;
3. Pengurus Harian KNPI Provinsi terdiri dari seorang Ketua, beberapa Wakil
Ketua, seorang Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara,
beberapa Wakil Bendahara;
4. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian, Anggota-anggota Departemen
serta Pimpinan Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom;
5. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dibantu
oleh beberapa Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom;
6. Jumlah Pengurus DPD KNPI Provinsi terdiri dari 50% unsur keterwakilan 1 (satu)
orang 1 (satu) OKP secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan, 20% unsur
potensi pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi.
Pasal 31
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 32
Pengurus KNPI Kecamatan
Page 14
3. Dalam melaksanakan tugasnya Pengurus KNPI Kecamatan dibantu oleh
Anggota-anggota Bagian;
4. Jumlah Pengurus KNPI Kecamatan dibagi sesuai potensi wilayah masing -
masing.
BAB XI
MAJELIS PEMUDA INDONESIA
Pasal 33
Majelis Pemuda Indonesia
Page 15
menyelenggarakan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi/Musyawarah Daerah
KNPI Kabupaten-Kota/Musyawarah Kecamatan setelah mendapat persetujuan
Dewan Pengurus Pusat KNPI.
BAB XII
BAB XIII
ATRIBUT
Pasal 35
KNPI memiliki Lambang, Lagu dan atribut-atribut lainnya, yang diatur dalam ART
KNPI.
BAB XIV
KEUANGAN
Pasal 36
Sumber Dana
Keuangan KNPI diperoleh dari :
1. Iuran personalia Dewan Pengurus KNPI yang ditetapkan oleh masing-masing
tingkatan Dewan Pengurus KNPI;
2. Sumbangan anggota dari OKP yang berhimpun disemua tingkatan;
3. Bantuan perorangan dan instansi lainnya yang halal dan tidak mengikat.
Pasal 37
Page 16
2. Bendahara Umum/Bendahara secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali
memberikan laporan keuangan kepada Rapat Pleno Dewan Pengurus KNPI
sesuai tingkatannya;
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 38
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui Kongres dan atau
Kongres Luar Biasa yang diadakan khusus untuk itu;
2. Untuk melakukan pembubaran organisasi KNPI, Kongres Luar Biasa harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah utusan yang
hadir.
BAB XVI PEMBUBARAN
ORGANISASI
Pasal 39
Pasal 40
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga;
2. Hal-hal yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.
Page 17
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 41
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 27 Oktober 2011
Page 18