Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tenaga mesin dengan satuan daya kuda (dk) paling banyak terdengar. Istilah ini berasal dari James Watt, ilmuwan abad
19 aasal Skotlandia yang menemukan bahwa pada masa itu, seekor kuda poni miliknya rata-rata maampu mengangkat beban
seberat 550 pounds (249,4 kg) sejauh 1 kaki (30,48 cm) per detik. Dari 550 pounds dikali 60 detik lalu keluarlah angka sebesar
33.000 foot pounds per min (ft lbs/min)m istilah inilah yang lalu disebut 1 horsepower (daya kuda)................................................
Seiring perkembangan zaman, penyebutan horsepower (hp) berlaku untuk Amerika dan Inggris. Sedang penyebutan di
negara lain berbeda satu sama lain seperti Belanda dengan istilah paardenkracht (pk), Jerman dengan Pferdestarke (PS). Indonesia
sendiri mengartikannya dengan daya kuda (dk). Beda cara penyebutan, namun memiliki maksud sama......................................
Ada juga isilah bhp (brake horsepower) yang berarti keluaran tenaga murni mesin tanpa mempertimbangkan kehilangan
tenaga akibat alternator, AC, termasuk transmisi dan kopling. Namun agar lebih seragam dan tidak membingungkan, sekarang ini
diputuskan bahwa 1 hp sama dengan. 7746 watt walau tidak semua negara langsung mengadopsinya. Misal tenaga mesin
mencapai 100 dk, artinya tenaga tersebut sama dengan 74.600 watt......................................................................................................
Torsi sendiri merupakan satuan tenaga yang sebenarnya untuk mengukur gaya puntir. Contohnya torsi sebesar 1 Nm
adalah gaya puntir yang dibutuhkan untuk menopng beban sebesar satu pound pada sebuah bidang horizontal tanpa bobot sejauh 1
foot dari pusat. Sesungguhnya, saat mengukur tenaga mesin pada mesin dynamometer, yang diukur ialah besaran torsinya. Baru
setelah itu dikonversi ke daya kuda. Rumusnya daya kuda = (torsi x putaran mesin)/5252. Jadi dk ialah satuan yang digunakan
untuk mengukur daya yang dihasilkan oleh torsi tersebut pada putaran mesin tertentu...............................................................
Lalu apakah yang lebih berpengaruh untuk kondisi pengendaraan sehari-hari? Tentu tergantung cara berkendara masing-
masing. Dengan kata lain, dalam arti yang mudah, torsi menetukan kemampuan akselerasi kendaraan, sedangkan tenaga mesin
lebih menentukan kecepatan tertinggi yang bisa dicapai. Bayangkan, sebuah truk dan sportscar yang masing-masing bertenaga
sama 1.000 dk. Tanpa mempertimbangkan bobot kendaraan, sebuah truk tentu akan lebih kuat mengangkut beban berat dengan
kecepatan rendah daripada sporstcar yang lebih mementingkan pencapaian top speed..................................................................
Perumpamaan sederhana ketika kita mengayuh sepeda, saat start awal pedal terasa berat (torsi besar), namun
begitu sudah berjalan dengan kecepatan tinggi (tenaga mesin), kekuatan kayuhan tentu sudah jauh berkurang. Begitu pula saat
memilih mobil baru, saat membaca brosur perhatikan keseimbangan besaran torsi dengan tenaga yang dihasilkan oleh
mesin........................................................................................................
Torsi Mesin
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah
besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun
perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda
berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah:
T = F x d (N.m)
dimana:
T = Torsi benda berputar (N.m)...................................................................................................................
F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)...................................................................................
d= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)
Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada
usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang berlawanan.
Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya. Pengukuran torsi pada poros motor
bakar menggunakan alat yang dinamakan Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban
yang berlawanan terhadap arah putaran sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama dengan torsi
poros. Dapat dilihat dari gambar diatas adalah prinsip dasar dari dinamometer. Dari gambar diatas dapat dilihat
pengukuran torsi pada poros ( rotor) dengan prinsip pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin
dinyalakan kemudian pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur torsi mesin pada poros
mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai poros
mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan
gaya putar poros mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah sebuah torsi,
dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan rumus:
T = w x d (Nm)
dengan :
T = adalah torsi mesin (Nm)............................................................................................................................
w = adalah beban (N)........................................................................................................................................
d= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m)
Ingat w (beban/berat) disini kita bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg, adapun beban disini adalah
gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg
Pada mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu asesoris mesin ( pompa
air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki, listrik penerangan, penyalan busi), gesekan mesin
dan komponen lainnya.
Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada poros. Jumlah energi yang
dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin
dayanya disebut daya poros.
Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP) mempunyai
hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb :
Komponen-komponen mesin juga merupakan beban yang harus diatasi daya indikator. Sebagai contoh pompa
air untuk sistim pendingin, pompa pelumas untuk sistem pelumasan, kipas radiator, dan lain lain, komponen ini biasa
disebut asesoris mesin. Asesoris ini dianggap parasit bagi mesin karena mengambil daya dari daya indikator.
Disamping komponen-komponen mesin yang menjadi beban, kerugian karena gesekan antar komponen pada mesin
juga merupakan parasit bagi mesin, dengan alasan yang sama dengan asesoris mesin yaitu mengambil daya indikator.
Seperti pada gambar diatas terlihat bahwa daya untuk meggerakan asesoris dan untuk mengatsi gesekan adalah 5%
bagian. Untuk lebih mudah pemahaman dibawah ini dalah perumusan dari masing masing daya. Satuan daya
menggunakan HP( hourse power )
N = N N + N ( HP)
dengan
Dalam merancang mesin dengan sumber penggerak motor, atau sejenisnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih motor penggeraknya. Motor penggerak pun memiliki berbagai macam jenis, seperti motor pembakaran
dalam, dan motor listrik. Motor pembakaran dalam seperti mesin bensin atau spark ignition engine, dan mesin diesel
atau compression ignition engine. Motor listrik, seperti motor AC dan DC, motor stepper, motor servo, dan lain-lain.
Pemilihan dalam hal ini tergantung kebutuhan mesin dan macam gerakan yang dibutuhkan. Dalam ulasan ini, saya
tidak membahas tentang pemilihan jenis ini, namun yang lebih umum, seperti kecepatan dan daya motor, sesuai
dengan pengalaman praktis saya dalam pekerjaan.
Untuk beberapa merek motor, mereka selalu menawarkan produk gearbox juga, atau sering disebut geared motor.
Sebenarnya secara desain, gearbox dan motornya dapat dipisahkan sehingga gearbox merek A dapat dipasang dengan
motor merek B, dengan menggunakan universal flange, atau langsung dapat disambung jika memiliki posisi joining
baut yang sama. Umumnya informasi dalam katalog tentang motor ber-gearbox ini terdiri dari tipe geared motor, daya
motor, rasio gearbox, faktor keamanan, torsi output, dan kecepatan output gearbox. Jika ingin mengganti motor
dengan daya lebih besar dan gearbox tidak diubah, pastikan flange penghubung antara gearbox dan motor bersesuaian,
dan juga perhitungkan ulang daya output yang dihasilkan (asumsi daya output dan input sama, dengan perubahan
kecepatan rotasi dan torsi motor) apakah sudah sesuai dengan desain sebelumnya.
Nameplate Motor
Secara umum, informasi pada nameplate motor bisa menjelaskan spesifikasi motor. Umumnya nameplate terdiri atas
tipe motor dan gearbox, rasio gearbox, dan daya motor. Penggantian motor dengan merek lain perlu dikonsultasikan
lebih lanjut dengan pihak supplier motor, dengan memperhatikan desain mesin, kecepatan output dan daya yang
dibutuhkan.
Menentukan Daya Motor
Daya motor sangat tergantung pada besar dan jenis beban yang dibawa oleh mesin. Semakin besar beban yang
ditanggung mesin, semakin besar daya motor yang dibutuhkan. Beban yang dimaksud termasuk rugi gesekan
transmisi, dan juga impact saat loading beban. Satuan daya yang umum digunakan adalah kiloWatt dan Horse Power.
Umumnya tiap motor memiliki kecepatan tertentu sesuai dengan katalog. Ada motor dengan 2800-an rpm, 1400-an
rpm, dan 900-an rpm, tergantung merek dan jenis motor. Yang terpenting adalah kecepatan output yang dihasilkan.
Dengan motor dan gearbox yang bersesuaian pada katalog atau melalui perhitungan, kita dapat memperoleh kecepatan
output gearbox. Sedang kecepatan output tergantung pada kapasitas mesin. Kapasitas di sini adalah seberapa banyak
beban yang dipindahkan dalam satuan waktu. Semisal, konveyor yang memindahkan botol dengan diameter 7 cm
dengan kebutuhan 120 botol per menit, maka butuh pergerakan linear konveyor sebesar 840 cm/menit. Jika diameter
efektif atau pitch diameter dari sprocket penggerak sebesar 400 mm, maka dibutuhkan kecepatan putar output motor
gearbox sebesar kurang lebih 42 rpm atau revolutions per minute. Pengaturan kecepatan output dapat dilakukan
dengan mengatur inverter motor untuk motor AC sampai benar-benar diperoleh kecepatan motor yang diharapkan.
Atau pengaturan governor atau sejenisnya untuk mengatur masukan bahan bakar pada motor pembakaran dalam.
Secara umum perhitungan yang digunakan adalah turunan hukum kekekalan energi. Daya output sama dengan daya
input, dengan asumsi rugi-rugi transmisi diabaikan.
P1 = P2
Jika P1 adalah daya input dan P2 adalah daya output. Sedang Daya adalah Usaha dibagi Waktu. Usaha secara umum
yang kita kenal adalah gaya kali jarak perpindahan. Sehingga secara umum persamaan Daya adalah gaya kali jarak
perpindahan dibagi waktu yang dibutuhkan.
P = F.s/t
Jika s/t adalah kecepatan, maka persamaan di atas dapat menjadi berikut.
P = F.v
Jika pergerakan yang dialami adalah radial alias berputar, maka v atau kecepatan linear diganti dengan atau
kecepatan radial, sehingga persamaan menjadi berikut.
P = F.r.
Di mana r adalah jari-jari efektif dari sprocket atau pulley penggerak mesin. Jika gaya dikalikan dengan jari-jari, akan
didapati torsi, sehingga persamaan menjadi berikut.
P = T.
Dengan mensubstitusikan persamaan awal dengan persamaan di atas diperoleh persamaan berikut.
T1.1 = T2.2
Persamaan di atas kurang lebih dapat digunakan untuk perhitungan motor dengan asumsi tidak ada rugi transmisi. Di
mana T1 adalah torsi input, 1 adalah kecepatan rotasi input, T2 adalah torsi output, dan 2 adalah kecepatan rotasi
output.
Untuk beberapa merek motor gearbox, mereka sudah memperhitungkan dan menjelaskan torsi output dan kecepatan
rotasi output. Jika informasi tersebut sudah ada di katalog, lebih baik mengikuti perhitungan katalog dan tidak
menghitungnya kembali. Semoga bermanfaat.