Você está na página 1de 12

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT(MTBS)

Definisi

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan suatu bentuk pengelolaan balita yang
mengalami sakit yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak serta kualitas
pelayanan kesehatan anak. Bentuk manajemen ini dilaksanakan secara terpadu tidak terpisah,
dilakukahn terpadu karena bentuk pelayanannya dilaksanakan secara bersama dan
penanganan kasus tidak terpisah, yang memberikan pelayanan anak sakit, dengan nutrisi,
pemberian imunisasi pencegahan penyakit serta promosi untuk tumbuh kembang

Pada Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) model pengelolaannya dapat meliputi :

Penilaian adanya tanda dan gejala

Membuat klasifikasi

menentukan tindakan dan mengobati

Memberikan konseling

Memberikan pelayanan tingkat lanjut pada tinjauan ulang

Kategori MTBS

Dalam pelaksanaannya MTBS dapat dilaksanakan pada 2 kategori :

Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun

a. Memeriksa tanda tanda dan bahaya umum

- Bisa anak minum / menetek ?

- Selalu memuntahkan semuanya ?

- Anak tidak sadar ?

- Anak kejang
b. Menanyakan keluhan utama

1) Anak batuk / sukar bernafas

Klasifikasi

- Pneumonia berat atau penyakit sangat berat

Gejala : Ada tanda bahaya umum, .kedalam stridor

Tindakan : - Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai

- Rujuk segera

- Pneumonia

Gejala : - Nafas cepat

Tindakan :- Beri antibiotik

- Beri pelega tenggorokan dan obat batuk

- Kunjungan ulang setelah 5 hari

- Batuk bukan pneumonia

Gejala : Tidak ada tanda pneumonia/penyakit sangat berat

Tindakan :- Beri pelega tenggorokan dan obat batuk

- Kunjungan ulang setelah 5 hari

2) Anak diare

Klasifikasi

a. Dehitrasi
- Dehitrasi berat

Gejala : Terdapat dua atau lebih tanda berikut

- Letargi

- Mata cekung

- Tidak bisa minum / makan minum

- Turgor jelek (kembali sangat lambat)

Tindakan : Rujuk segera (beri cairan pengunyah)

- Dehitrasi ringan / sedang

Gejala : Terdapat dua atau lebih tanda berikut

- Gelisah / rewel

- Mata cekung

- Haus / minum dengan lahap

- Turgor jelek (kembali lambat)

Tindakan : - Beri cairan oralit dan gunakan sesuai indikasi

- ASI diteruskan

- Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada perbaikan

- Tanpa dehitrasi

Gejala : Tidak cukup tanda untuk dehitrasi

Tindakan : - Beri cairan dan makanan sesuai rencana

- Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada perbaikan


b. Diare 14 hari atau lebih

- Diare desisten berat jika ada dehitrasi

Pengobatan : Atasi dehitrasi sebelum dirujuk

- Diare persistensi tanpa dehitrasi

Tindakan : - Nasehati ibu tentang pemberian makanan

- Kunjungan ulang setelah 5 hari

c. Jika terdapat daerah dalam tinja (disentri)

Tindakan : - Beri antibiotik yang sesuai untuk shigella

- Kunjungan ulang setelah 2 hari

3) Demam

Klasifikasi

a. Malaria

Resiko tinggi malaria

- Penyakit berat dengan demam

Gejala : Ada tanda bahaya uleum dan kaku kuduk

Tindakan anti malaria

Antibiotik parasetanol

Cegah agar gula darah tidak turun

Rujuk segera

- Malaria
Gejala : Demam (375oC atau lebih)

Tindakan anti malaria

Antibiotik parasetanol

Cegah agar gula darah tidak turun

Kunjungan ulang setelah 2 hari

Resiko rendah malaria

- Penyakit berat dengan demam

- Malaria

Gejala tidak ada pilek /campak/dan penyebab lain dan gejala

- Demam mungkin bukan malaria

Gejala ada pilek /campak /ada penyebab lain

Tindakan : - Parasetamol

- Kunjungan ulang setelah 2 hari

Tanpa resiko malaria

- Penyakit berat dengan demam

- Demam bukan malaria

b. Campak

Dengan komplikasi berat

Gejala : - Ada tanda


- kekeruhan pada kornea mata

- Luka pada kulit

Tindakan : - Beri vit A, antibiotik, parasetamol

- Salep mata tetrasiklin/kroramfenikel

- Rujuk segera

Campak dengan komplikasi pada mata / mulut

Gejala : Mata bernanah dan luka dimulut

Tindakan : - Beri vit A, salep mata dan gentian violet

- Kunjungan ulang setelah 2 hari

Campak tidak ada tanda tanda diatas dan hanya diberi vitamin A

c. Demam berdarah dengue

DBD

Gejala : Ada tanda tanda syok, muntah bercampur darah, bercak sama hitam,
pendarahan dari hidung / gusi bintik merah dikulit dan sering muntah

Tindakan : Rujuk segera

Mungkin DBD

Gejala : Nyeri ulu hati / gelisah, bintik merah di kulit (uji ) (-)

Tindakan : - Parasetamol, Banyak minum

- Kunjungan ulang setelah 2 hari


Demam mungkin bukan DBD tidak ada satupun gejala diatas

Tindakan : Parasetamol dan kunjungan ulang setelah 2 hari

4) Masalah telinga

Klasifikasi

a. Mastodinas

Gejala : Pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga

Tindakan : - Antibiotik parasetamol

- Rujuk segera

b. Infeksi telinga akut

Gejala : Tampak cairan keluar dari telinga dan telah terjadi 14 hari

Tindakan : - Antibiotik parasetamol

- Keringkan telinga dan kunjungan ulang setelah 5 hari

c. Infeksi telinga kronis

Gejala : Tampak cairan keluar dari telinga dan telah terjadi 14 hari

Tindakan : - Antibiotik, keringkan telinga dan kunjungan ulang setelah 5 hari

d. Tidak infeksi telinga

Tidak ada nyeri dan tidak ada cairan yang keluar dari telinga
c. Status gizi dan anemia

1) Gizi buruk atau anemia berat

Gejala : Badan tampak sangat kurus / bengkak pada kedua kaki / pusat di telapak tangan

Tindakan : Vit A dan rujuk segera

2) BGM dan / atau anemia

Gejala : Telapak tangan agak pucat / BB menurut umur sangat rendah (BGM)

Tindakan :- Beri zat besi

- Konseling bagi ibu, jika BGM, kaji ulang setelah 4 minggu

3) Tiadk BGM dan tidak anemia

Gejala : BB menurut umur tidak BGM dan tidak ada tanda malnutrisi / anemia

Tindakan : Nasehati ibu dalam pemberian makan, kunjungan ulang setelah 5 hari

d. Imunisasi anak

0 7 hari Hep. B 1

1 bulan BCG

2 bulan Hep B.2 Polio. DPT.1

3 bulan Hep B.3 Polio. DPT.2

4 bulan Polio. DPT.3

9 bulan campak Polio.4


e. Vitamin A

Dosis pertama sebesar 100.000 IV pada 6 bulan sampai 1 setahun

Dosis selanjutnya sebesar 200.000 IV setiap 6 bulan (sampai umur 5 tahun) setiap Februari dan
Agustus

f. Pemberian pelayanan tindak lanjut

g. Konseling bagi ibu

1) Makan

a. Menilai cara pemberian makan anak

b. Anjurkan makanan selama anak sakit maupun sehat

c. Menasehati ibu tentang pemberian makanan

2) Cairan

a. Menasehati ibu untuk meningkatkan pemberian cairan selama anak sakit

3) Kapan harus kembali

a. Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan

b. Menasehati ibu tentang kesehatan dirinya

Pemberian klasifikasi dan tindakan / pengobatan bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan

a. Memeriksa kejang

Kaji respon kejang


Gejala : Trehor, menangis melengking tiba tiba, gerakan yang tidak terkendali pada
mulut, mata, anggota gerak, dan kaku seluruh badan

Tindakan : - Bebas kan jalan nafas, obat anti kejang, antibiotik PP

- Rujuk segera

b. Memeriksa gangguan nafas

Gejala : Henti nafas (apnea) > 20 detik / nafas > 60 x/mnt / Nafas lambat < 30 x/mnt
hidung / bayi merintih

Tindakan : - Berikan jalan nafas, reisistensi jika perlu, cegah agar gula
darah tidak turun, antibiotik, rujuk segera

c. Hipotermi

1) Hipotermi berat

Gejala : Suhu < 36oC / mengantuk atau, letargis / ada bagian badan bayi

Tindakan : Beri tindakan hangat, cegah agar gula darah tidak turun, rujuk segera

2) Hipotermi sedang

Gejala : Suhu 36oC 36,4oC, kaki tangan teraba dingin yang disertai gerakan bayi kurang
dari normal

Tindakan : Hangat bayi segera, cegah agar gula darah tidak turun, lakukan asuhan dasar
bayi muda, kunjungan ulang setelah 2 hari
d. Infeksi bakteri

1) Mungkin infeksi bukan istemik

Gejala : Mengantuk / letargis / kejang / gangguan nafas / skleremia / suhu > 37,5oC / suhu <
36oC

Tindakan : Penanganan kejang, gangguan nafas, tangani hipotermi, antibiotik, rujuk segera

2) Mungkin infeksi bakteri lokal berat

Gejala : Postal kulit / mata bernanah banyak / nanah keluar dari telinga/ pusar
kemerahan meluas sampai ke kulit perut / bernanah

Tindakan : Antibiotik, antiseptik lokal, jaga bayi tetap hangat, rujuk segera

3) Infeksi bakteri lokal

e. Ikterus

1) Ikterus patologik

2) Ikterus fisiologik

f. Gangguan saluran cerna

g. Diare

h. Kemungkinan BB rendah dan atau masalah pemberian ASI

1) BB sangat rendah dan atau masalah pemberian ASI berat

2) BB rebndah dan atau masalah pemberian ASI

3) BB tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI


Referensi

- Depkes RI2001. Buku bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta

- Hidayat. A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Jilid I. Jakarta

Você também pode gostar