Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AMINOGLIKOSIDA
ANGKATAN XX
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2016
Bioavailabilitas (F) menunjukkan suatu pengukuran laju dan jumlah obat yang aktif
terapetik yang mencapai sirkulasi umum. Bioavalabilitas digunakan untuk menggambarkan
fraksi dari dosis obat yang mencapai sirkulasi sistemik yang merupakan salah satu bagian dari
aspek farmakokinetik obat. Untuk obat yang diberikan secara oral, bioavailabilitasnya mungkin
kurang dari 100% karena :
Obat diabsorpsi tidak sempurna
Eliminasi lintas pertama (First-Pass Elimination), Obat diabsorpsi menembus dinding
usus, darah vena porta mengirimkan obat ke hati sebelum masuk ke dalam sirkulasi
sistemik. Obat dapat dimetabolisme di dalam dinding usus atau bahkan di dalam darah
vena porta. Hati dapat mengekskresikan obat ke dalam empedu.
Laju absorpsi
Faktor yang mempengaruhi Bioavailabilitas:
a) Bentuk kimia (garam, ester)
b) Bentuk sediaan (tablet, kapsul)
c) Rute pemberian
d) Stabilitas dari kandungan bahan aktif di gastrointestinal
e) Banyaknya dari metabolism obat sebelum mencapai sirkulasi sistemik
Jumlah obat yang diabsorbsi= (F) (dosis)
AMINOGLIKOSIDA
A. Farmakodinamik Aminoglikosida
Aktivitas bakterisid aminoglikosida tergantung pada konsentrasi plasma melebihi 10 kali
konsentrasi hambat minimum dan lebih efektif dibanding dari konsentrasi hambat minimumnya.
Farmakodinamik aminoglikosida menyarankan pengurangan frekuensi pemberian dari dosis
besar yang dapat memaksimalkan aktivitas bakterisidalnya. Penggunaan antibiotik ini dapat
berpengaruh terhadap korteks ginjal dan bagian dalam telinga sehingga mengakibatkan
nefrotoksik dan ototoksik.
Untuk pasien non obesitas atau dengan berat badan ideal yaitu menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Berat badan ideal dalam kg (pria) = 50 + (2,3)(tinggi badan dalam inchi >60) [Pers.1.2]
Berat badan ideal dalam kg (wanita) = 45 + (2,3)(tinggi badan dalam inchi >60) [Pers.1.3]
Volume distrbusi aminoglikosida meningkat pada pasien dengan ascites, edema atau
perluasan ruang volume lainnya. Pendekatan ini berdasarkan asumsi bahwa volume distribusi
aminoglikosida hampir sama dengan volume cairan ekstraselular. Hal ini konsisten dengan
ikatan protein yang rendah dan fakta bahwa masuknya aminoglikosida ke dalam membrane
sangat kurang baik.
V Aminoglikosida (L)
0,25 ,
=( ) + 0,1 ( ) + ( ) [Pers. 1.4]
() () ()
Persamaan 1.4 juga digunakan untuk memperkirakan pada non obesitas, tidak kelebihan cairan
yang dihitung sebagai berat badan ideal, dan kelebihan berat adipossa sebagai perbedaan antara berat non
obesitas dan total berat pasien tanpa kelebihan cairan. Untuk pasien anak-anak dibawah 5 tahun volume
distribusinya cenderung 0,5 L/kg. Antara anak baru lahir sampai umur 5 tahun, volume distribusi
mungkin antara 0,5 L/kg sampai 0,25 L/kg untuk dewasa.
E. Kliren (Cl)
Antibiotik aminoglikosida hampir dieliminasi seluruhnya oleh ginjal. Aminoglikosida
dan kliren kreatinin hampir sama dengan rentang fungsi ginjal, kliren aminoglikosida dapat
diperkirakan menggunakan formula kliren kreatinin (pers. 1.6 dan 1.7) ketika konsentrasi masuk
rentang teurapetik.
(140)()
ClCr untuk pria = [Pers. 1.6]
(72)( )
(140)()
ClCr untuk wanita = (0,85) [Pers. 1.7]
(72)( )
Keterangannya yaitu umur dalam tahun, berat dalam kg, dan serum kreatinin dalam
mg/dL. Pada pasien yang obesitas (obesitas dengan berat badan mendekati dua kali berat badan
idealnya), kreatinin dan kliren aminoglikosida diperkirakan dengan menggunakan berat ideal dan
total beraat badannya. Untuk alasan ini, maka digunakan persamaan sebagai berikut :
F. Kliren Non-Ginjal
Faktor lain yang dipertimbangkan ketika memperkirakan kliren aminoglikosida yaitu
kliren non-ginjal, yaitu 0,0021 L/kg/jam (atau 2,5 mL/menit/70 kg). Pada pasien anephric
dan menjalankan hemodialisis, nilai kliren yaitu 0,0043 L/kg/jam (atau 5 mL/menit/70 kg)
menunjukkan residu kliren ginjal dan kliren non ginjal. Nilai ini hanya merupakan pendekatan,
sehingga perlu monitoring konsentrasi serum aminoglikosida pada pasien dengan fungsi ginjal
yang kurang baik.
H. Contoh
Pertanyaan 1
YB, 70 kg, 38 tahun, pasien dengan serum 1,8 mg/dL, telah menerima tobramisin IV
100 mg selama satu setengah jam setiap 8 jam, selama beberapa hari. Diperoleh konsentrasi
plasma puncak 1 jam setelah dimulainya infus adalah 8mg/L dan konsentrasi terendah yang
diperoleh tepat sebelum dosis awal adalah 3 mg / L. Perkirakan konstanta eliminasi (k),
clearance (Cl), dan volume distribusi (V) untuk tobramisin pada pasien YB.
Konsentrasi pada plasma diukur dari sampel yang diperoleh selama fase eliminasi.
Sejak 7 jam selang waktu antara sampel melebihi paruh tobramisin di YB (yaitu konsentrasi
terendah dalam waktu kurang dari satu setengah puncak diukur konsentrasi), dua konsentrasi
yang dapat digunakan untuk memperkirakan laju eliminasi konstan.
1
ln 2
=
8,0
ln 3,0
=
7
0,98
= = 0,14/jam
7
Menggunakan konstanta laju eliminasi 0,14 jam-1, yang diamati konsentrasi puncak
8mg / L, dan aturan pemberian dosis dari 100 mg diberikan selama satu setengah jam setiap 8
jam, volume distribusi dapat dihitung dengan Persamaan di bawah ini untuk C SS1 di mana T
adalah 8 jam dan diperoleh sampel adalah 0,5 jam setelah akhir infus 0,5 jam menjadi t1 1 jam.
()()()
CSS1 =
1
(1 )
()()()
V=
(1 1 )
(1)(1)(100) 0,14
8 / ( )(1 )
V=
(
0,14
)(8 )
(1 )
12,5
= (0,87)
0,67
= 16,2 L
Pertanyaan 2
Laporan mikrobiologi mengungkapkan Pseudomonas aeruginosa dengan MIC 1 mcg /
mL. Hitung dosis regimen untuk Y.B. yang akan mencapai puncak konsentrasi > 10 mg / L
(puncak: MIC > 10:1) dan AUC24 dalam kisaran hingga 100 mg. hr/L. Untuk memilih interval
pemberian dosis yang tepat, bagaimanapun, harus terlebih dahulu mempertimbangkan waktu
paruh, yang dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan di bawah ini dengan k 0,14 dan t 1
jam.
0,693 0,693
t1/2 = = = 4,9
0,14/
(10 )(17,5 )( (0,14/)(24 )
= (
0,14
)(1 )
(1)(1)(
(10 )(17,5)(0,97)
=
(1)(1)(0,87)
= 195,1 mg 200 mg
Persamaan di bawah ini dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi terendah.
Sebuah "" dari 25 jam dan C 10 mg / L harus digunakan.
C = Coe-kT
= (10 mg/L)(e-(0,14 /jam)(25 jam)
= (10 mg/L)(0,04)
= 0,04 mg/L