Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Audit internal merupakan salah satu program mutu manajerial. Standar akreditasi Bab 3, kriteria
3.1.4. EP2, 3, dam 4 mensyarakatkan dilakukan audit internal secara periodik
Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas melakukan evaluasi kegiatan
perbaikan kinerja melalui audit internal yang dilaksanakan secara periodik (3.1.4)
Pokok Pikiran:
Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai sasaran-
sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil temuan audit internal disampaikan
kepada Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab manajemen mutu, Penanggung jawab
Program/Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan.
Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh Pimpinan dan karyawan Puskesmas, maka permasalahan
tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti.
Elemen Penilaian:
Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.
Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya perbaikan mutu dan kinerja
dalam upaya mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang
ditetapkan.
Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Manajemen mutu dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk
mengambil keputusan dalam strategi perbaikan program dan kegiatan Puskesmas.
Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal.
Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah dari hasil rekomendasi jika tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh Puskesmas
Pengertian Audit
Kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan (dapat dipertanggung jawabkan) melalui
interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang berujung pada penarikan kesimpulan) secara
sistematis, objektif, dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat
Audit merupakan instrumen bagai manajemen untuk membantu mencapai visi, misi dan tujuan
organisasi
Kriteria audit:
o Kumpulan kebijakan, prosedur atau persyaratan yang dipakai sebagai acuan
o Kriteria audit digunakan sebagai acuan pembanding terhadap bukti audit
Bukti audit:
o Rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan dengan kriteria audit dan
dapat diverifikasi
Temuan audit:
o Hasil evaluasi bukti audit yang terkumpulkan terhadap kriteria audit
o Temuan audit dapat menunjukkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan kriteria
audit, atau peluang perbaikan
Jenis Audit
Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi oleh auditor internal yang juga karyawan
organisasi sendiri, untuk kepentingan internal organisasi sendiri.
o Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik atas apa yang
dilakukan dan dilaporkannya sebagai termuan, dsebut juga sebagai: audit pihak
pertama
o Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau panitia
Audit eksternal: audit yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi,
o Audit pihak kedua (oleh pelanggan: misalnya audit yang dilakukan oleh BPJS
terhadap Faskes yang menjadi mitra kerja sama BPJS) dan
o Audit pihak ketiga (oleh institusi independen: survei akreditasi, audit Bawas)
1. Adalah proses interaktif antara auditor dan auditee (poihak yang diaudit)
2. Adalah kegiatan sistematis: direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan dan dikendalikan
secara efisien
3. Dilakukan dengan azas manfaat
4. Dilakukan secara objektif
5. Berpijak pada fakta dan kebenaran
6. Melibatkan proses penilaian/pengujian, evaluasi, analisis
7. Bermuara pada pengambilan keputusan
8. Dilaksanakan berdasar standar/kriteria tertentu
9. Merupakan kegiatan berulang
10. Menghasilkan laporan
Tujuan Audit
Mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan berupa data , hasil analisa, hasil penilaian,
rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan
atau perubahan
Aktivitas Audit
1. Telaah dokumen
2. Observasi
3. Meminta penjelasan dari auditee
4. Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
5. Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria
6. Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
7. Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
8. Pemeriksaan silang (cross-check)
9. Mengakses catatan yang disimpan auditee
10. Mewawancarai auditee
11. Menyampaikan angket survey
12. Menganalisis data
Tahapan Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#16)
Tahap I : penyusunan rencana audit: menentukan unit-unit kerja yang akan diaudit, tujuan
audit, jadual audit, dan menyiapkan instrumen audit
Tahap II: pengumpulan data dengan menggunakan instrumen audit yang disusun berdasar
standar/kriteria tertentu
Tahap III: analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah dan rencana tindak lanjut
audit
Tahap IV: pelaporan dan diseminsasi hasil audit
Tujuan audit internal: contoh: melakukan penilaian kinerja dibandingkan strandar kinerja
Lingkup audit: menjelaskan unit kerja yang akan diaudit
Objek audit: apa saja yang perlu diaudit
Alokasi waktu: berapa lama akan dilakukan
Metoda audit: komunikasi internaksi secara langsung, metoda survei, dsb
Persiapan audit: persiapan auditor, penetapan kriteria audit, penyusunan instrumen audit
Laporan hasil audit: perhatikan format laporan
Contoh Form : Rencana Audit
Unit/ Kegiatan/ Standar/
Tanggal Tanggal
No Auditor
sasaran proses yang kriteria yang audit I audit II
audit diaudit digunakan
Pelaksanaan Audit
Analisis Data
Membandingkan fakta yang diperoleh pada waktu proses pengumpulan data dibandingkan
dengan kriteria audit yang digunakan
Bila ditemukan kesenjangan (adanya gap antara fakta dengan kriteria), maka auditor bersama
auditee melakukan analisis lebih lanjut untuk mengenal penyebab timbulnya kesenjangan, dan
menyusun rencana perbaikan
Hasil audit harus dilaporkan kepada Kepala Puskesmas/FKTP dan kepada unit yang diaudit.
Hasil audit juga dilaporkan pada saat rapat tinjauan manajemen:
o Hasil audit
o Tindak lanjut yang telah dilakukan
o Kendala pada waktu perbaikan
1. Latar belakang
2. Tujuan audit
3. Lingkup audit
4. Objek audit
5. Standar/kriteria yang digunakan
6. Auditor
7. Proses audit
8. Hasil dan analisis hasil audit
9. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati bersama dengan auditee
Unit yang diaudit wajib melakukan tindak lanjut terhadap temuan audit dalam bentuk upaya-
upaya perbaikan
Setelah memperoleh laporan hasil audit, auditee harus mempelajari laporan audit, sebagai
dasar menyusun rencana perbaikan
Rencana perbaikan disusun dengan batas waktu yang jelas
Pada saat pelaksanaan kegiatan perbaikan, auditor dapat melakukan monitoring
Auditor internal wajib menyampaikan hasil-hasil audit pada saat pertemuan tinjauan
manajemen
Hasil perbaikan wajib dilaporkan kepada Kepala Puskesmas/FKTP dan disampaikan
tembusan kepada auditor internal
Uraian
Bukti Bukti Obyektif Metode Audit
Ketidaksesuaian
Perencanaan Wawancara
belum dilakukan (jelaskan bukti/fakta-fakta yang mendukung) Periksa
berdasarkan dokumen/rekaman
masukan dari
sasaran dan lintas
sector
Capairan kinerja
K1 dan K4 belum
sesuai dengan
standar yang
ditetapkan
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu
penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
(lakukan analisis sehingga ditemukan akar masalahnya)
Tanggal:
Dalam akreditasi puskesmas kegiatan kaji banding diperlukan sebagai kesempatan untuk belajar dari
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Admen, UKM dan UKP puskesmas di puskesmas yang lain
dan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan kinerja masing-masing
puskesmas.
Sebelum kaji banding dalam akreditasi sebaiknya teman-teman menyiapkan instrumen kaji banding
puskesmas, rencana pelaksanaan kaji banding, kerangka acuan kaji banding. Ada baiknya juga
dilakukan evaluasi internal sebagai acuan bagian mana saja yang akan diperbaiki nanti. Saya coba
mendeskripsikan hal tersebut untuk memudahkan teman-teman dalam pelaksanaannya nanti.
2. Kerangka acuan kaji banding. Membuat kerangka acuan sesuai petunjuk yang sudah ada.
3. Instrumen kaji banding. Adalah alat bantu yang akan di gunakan pada saat kaji banding
misalnya ( ceklist wawancara, kamera, quisioner, bahan persentasi, diskusi personal dan
observasi ).
1. Laporan kaji banding. Tim akreditasi membuat laporan perjalanan dinas yang isi nya
memuat tentang apa saja yang dikerjakan pada saat kaji banding ( misalnya, diskusi apa saja,
diterima siapa, hal apa saja yang di dapat dan akan diterapkan di puskesmas ).
2. Rencana perbaikan. Membuat rencana dan time line pelaksanan perbaikan setelah
kajibanding.
3. Laporan pelaksanaan perbaikan. Setelah implementasi perbaikan dilaksanakan. Di buatkan
laporan perbaikan. Di sisi mana saja yang sudah di perbaiki atau diperbaharui sesuai dari hasil
kaji banding tersebut.
4. Hasil evaluasi kaji banding. Membuat laporan matrik hasil evaluasi kaji banding.
5. Hasil evaluasi perbaikan kaji banding. Setiap kegiatan di evaluasi perbaikannya sehingga
terukur arah perubahannya ( membuat matrik evaluasi perbaikan kaji banding dapat
melibatkan tim auditor ).
INSTRUMENKAJIBANDING
TAHUN
1. Menggali informasi manajemen pengelolaan dan pelaksanaan program dan pelayanan kesehatan
puskesmas XXX KabupatenXXX
2. Menggali informasi pengelolaan lingkungan dan sarana prsarana puskesmasXXX KabupatenXXX
3. Menggali informasi tentang penyusunan kelengkapan pedoman tata naskah terkait dengan
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasiXXX KabupatenXXX.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas XXX
..................................
NIP.