Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
11
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimana tahapan proses dalaam industri pencairan gas
alam.
2. Mengetahui alat apa saja yang digunakan dalam proses pencairan gas
gas alam.
3. Mengetahui apa saja kandungan dalam minyak bumi mentah.
4. Mengetahui apa itu LNG.
5. Mengetahui alat utama yang digunakan dalam proses pencairan gas
alam.
12
BAB II
URAIAN PROSES
13
Orang berfikir bahwa gas alam hanya dapat dipakai oleh konsumen jika masing-
masing konsumen mempunyai pipa khusus untuk penyaluran gas alam dari pabrik.
Disamping itu alam yang dihasilkan juga sulit untuk diangkut ke tempat-tempat
terpencil dan jauh, tapi seiring dengan kemajuan teknologi, kendala tersebut dapat
diatasi. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh LNG adalah:
a. Sifatnya yang hampir tidak mengakibatkan polusi udara
b. Tidak beracun
c. Aman
d. Lebih ringan dari udara
e. Mempunyai nilai bakar tinggi
Perbandingan nilai kalor dari berbagai jenis bakar dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini:
Tabel 2.1 Nilai Kalor berbagai jenis bahan bakar
Jenis Bahan Bakar Nilai Kalor Kotor (GCV)
Gas alam 9.350 kKal/Nm3
Minyak tanah 11.100 kKal/kg
Minyak diesel 10.800 kKal/kg
Minyak diesel ringan (L.D.O) 10.700 kKal/kg
LSHS (low sulphur heavy stock) 10.600 kKal/kg
Minyak Tungku/Furnace 10.500 kKal/kg
Batubara Indonesia 5.500 kKal/kg
Sumber: Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia, 2004
Batasan komposisi dari LNG didominasi oleh CH4 (metana) dan sedikit
C2H6 (etana) dan C3H8 (propana). Adapun komposisi feed gas yang akan diproses
menjadi LNG dapat dilihat pada Tabel 3.2.
14
Tabel 2.2 Komposisi Feed Gas
Komposisi % Mol
N2 0,957
C1 70,747
CO2 22,369
C2 3,666
C3 1,183
i - C4H10 0,277
n - C4H10 0,322
i C5H12 0,149
n C5H12 0,091
nC6+ 0,239
Total 100
Sumber: Production Division Laboratory, PT. Arun NGL (12 Februari 2009)
15
Produk kondensat umumnya diekspor ke negara-negara seperti Jepang,
Singapura, Amerika, Australia, Perancis dan Selandia Baru. Di negara-negara
tersebut, kondensat digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia yang
berguna sebagai penghasil polimer, plastik, pelarut dan sebagainya atau dapat juga
diolah kembali pada kilang minyak untuk dijadikan bahan bakar minyak.
16
dari gas. Kemudian gas alam dicairkan pada alat pendingin campuran atau disebut
Mixed Component Refrigerant (MCR). LNG selanjutnya dipompa ke tangki
penyimpanan dan siap untuk dikapalkan.Sementara hidrokarbon berat (kondensat)
yang terdapat dibagian bawah drum pemisah bergabung dengan condensate feed
dari Point-A dan condensate yang datang dari NSO, selanjutnya dikirim ke unit
20B (tidak melewati first stage flash drum D-2001ABCD) untuk proses
penstabilan dan pengumpulan kondensat atau disebut dengan second stage flash
drum untuk pengolahan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil studi secara kontinyu yang dilakukan oleh Technical
Engineer dan Operation, ketika condensate feed masuk ke unit 20B sudah ada
indikasi penurunan secara bertahap, maka Technical mulai mengantisipasinya,
dimana tindakan yang diambil adalah diatur kembali ke kondisi operasi, terutama
flow, pressure dan suhu yang disesuaikan dengan condensate feed yang tersedia,
dengan cara melakukan modifikasi dan meng-off-line sebagian equipment dan
piping system yang tidak diperlukan lagi.Pada saat proyek ReBOG dikerjakan,
sistem yang dimatikan adalah booster compressor KM-2501, Condensate
Stabilizer Column serta mengalihkan aliran yang masuk ke D-2002AB dari aliran
paralel ke aliran seri. Setelah dilakukan modifikasi dan isolating system secara
bertahap, equipment yang masih difungsikan sampai sekarang adalah D-2002AB
system (D-2002A online sedang D-2002B stand-by), fin fan dan line-nya, coolers
E-2003/E-2007 system.
Kondensat dari first stage flash drum masuk ke second stage flash drum
melalui bagian puncak. Proses pemisahan disini sama prinsipnya dengan first
stage flash drum, hanya tekanan operasinya yang berbeda. Gas yang dipisahkan
dari kondensat keluar dari puncak second stage flash drum mengalir melalui pipa
8 in, dan dikirim ke Unit 75. Sedangkan kondensat keluar dari bagian dasar drum
dan dialirkan ke Condensate Rundown Tank F-2101.
Debutanizer bottom produck (condensate feed) dari unit 52 dengan flow
rate rata-rata 3.800 bbls/d, tekanan 7,5 kg/cm2 dan suhu 32,9C dialirkan ke inlet
E-2003AB/E-2007AB dan bergabung dengan aliran kondensat yang mengalir dari
Condensate Rundown Tank, selanjutnya dialirkan ke tangki penyimpanan dan siap
17
dikapalkan. Sedangkan gas dari first stage flash drum menuju proses II untuk
pemurnian gas. Proses pembuatan LNG dapat dilihat pada Gambar 3.1
18
menaikkan tekanan menjadi 94 kg/cm2, lalu dialirkan ke pipe line control dengan
pipa 12 in. Pipe line control berfungsi untuk menerima produksi dari tiap cluster
dan mengalirkan ke point B.
2.4 Proses I
Secara umum tugas dari proses I ini adalah sebagai berikut:
a. Menerima gas dan kondensat dari point A Lhoksukon dan gas alam dari
ladang NSO.
b. Menjaga kestabilan penyediaan gas ke proses selanjutnya untuk bahan
pembuatan LNG.
c. Mensuplai gas ke PT. PIM
d. Menyiapkan bahan-bahan untuk Multi Component Refrigerant (MCR).
Pada proses ini meliputi unit 17 (unit perpipaan gas), unit 18 (unit
perpipaan kondensat), unit 19 (unit perpipaan gas untuk pabrik PIM), unit 20A
(inlet facilities), unit 20B (unit penstabilan kondensat), unit 25 (unit feed booster
compressor), dan unit fraksinasi.
19
penerima pig scraper.Unit 19 terdiri dari saluran pipa gas yang membawa gas dari
point A ke pabrik pupuk dan sebuah bejana yang memisahkan segala cairan dari
umpan gas. Umpan gas dan umpan kondensat dikombinasikan tepat sebelum
memasuki 4 inlet pemisah gas dalam unit 20A yang dikenal sebagai first stage
flash drums. Di dalam pemisah, campuran antara umpan gas dan cairan
kondensat yang memisahkan dalam sekejap hidrokarbon ringan dan berat ke
dalam uap sebagai produk atas dan cairan kondensat sebagai produk bawah.
20
gas menjadi LNG diperlukan suatu komponen yang disebut MCR yang terdiri dari
Nitrogen 2,0%, Metana 40,1%, Etana 47,0%, Propana 10,9%.
Unit 52 berfungsi untuk memisahkan bahan-bahan yang didapat dari
produk bawah scrub tower unit 4X dan ditambah dengan fraksi hidrokarbon berat
yang berasal dari bottom deethanizer unit 5U LPG menjadi komponen-komponen
etana, propana, butana, dan fraksi yang lebih berat berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Unit 52 yang biasa disebut Refrigerant Preparation Unit mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. Menfraksinasikan hidrokarbon liquid untuk mendapatkan komponen (fraksi-
fraksi) yang diinginkan.
b. Menyediakan media pendingin untuk MCR make-up yang akan digunakan di
train, seperti etana dan propana.
c. Mengirim kembali excess atau kelebihan ethana, propana untuk re-injection ke
Main Heat Exchanger E-4X18 di train-train dimana pengirimannya dialirkan
setelah didinginkan terlebih dahulu.
d. Mengirim butane liquid sebagai butane reycle ke unit 4X (D-4X11) untuk
menjaga suhu di puncak scrub tower di setiap train, disamping itu diperlukan
untuk menjaga nilai BTU dalam LNG.
e. Mengalirkan bottom product debuthanizer ke unit 20B setelah melalui fase
pendinginan.
f. Menyiapkan propane liquid dan menirim ke propane Spherical Tank D-6201,
yang digunakan untuk MCR make-up dan propanemake-up di unit 4X.
g. Mengirim fraksi ringan (metana) ke HP fuel Gas line unit 75.
Sistem deetanizer digunakan untuk mengekstrak dan memproduksi etana.
Etana overhead dari kolom deetanizer digunakan untuk refluks kolom deetanizer,
umpan atau reinjeksi ke Main Heat Exchanger (MHE) dan untuk MCR make up.
Produk bawah deetanizer diumpankan ke kolom depropanizer. Sistem
depropanizer digunakan untuk mengekstrak dan memproduksi propana. Propana
overhead dari kolom depropanizer digunakan untuk refluks kolom depropanizer,
refrigerant make up dan reinjeksi propana ke MHE. Produk bawah depropanizer
digunakan sebagai umpan untuk debutanizer. Sistem debutanizer digunakan
21
untuk mengekstrak dan memproduksi butana, butana overhead dari kolom
debutanizer digunakan untuk injeksi pada kondensat stabil dan reinjeksi ke MHE.
Produk bawah debutanizer menjadi bagian dari produk kondensat yang
distabilkan.
CARBONATE DEA
STORAGE STORAGE
UNIT-63 UNIT-63
PENGHILANGAN PENGHILANGAN
PEMISAHAN HC PENGHILANGAN GAS TO
MERKURI CO2 DAN H2S
BERAT,AIR DAN CO2 DAN H2S LIQUEFACTION
(MERKURI ( CARBONATE
GAS (DEA SISTEM)
REMOVAL) SISTEM)
PEMISAHAN HC
RESERVOIR CAIR, AIR DAN
GAS
UTILITIES
22
2.5.1.1 Knock Out drum
Proses ini adalah proses untuk memisahkan cairan hidrokarbon dan air dari
dalam gas. Cairan hidrokarbon berat diperoleh akibat penurunan tekanan gas
melalui sebuah kerangan penurunan tekanan dan memasuki feed gas knock out
drum. Hidrokarbon dan air yang terkondensasi dari gas terkumpul di bagian
bawah dan dikembalikan ke second stage flash drum di condensate recovery unit.
Gas akan melewati demister keluar dari atas knock out drum, bila ada butiran-
butiran cairan hidrokarbon yang terikut di dalam gas, maka butiran-butiran
tersebut akan tersangkut pada demister dan kemudian jatuh ke bagian bawah
drum.Selanjutnya gas dipanaskan dengan larutan karbonat di dalam feed gas/lean
carbonate exchanger (E-3X01 B) dengan tujuan untuk menguapkan hidrokarbon
berat yang masih tersisa di dalam gas sebelum memasuki merkuri removal.
23
Setelah melewati bawah bed, gas meninggalkan adsorber melalui sebuah gauge
strainer besar ke dalam pipa outlet utama 20 in.Dalam penyerapan ini, activated
carbon akan mengalami masa jenuh dimana tidak mampu lagi menyerap
komponen-komponen merkuri. Apabila activated carbon ini jenuh harus diganti
dengan yang baru biasanya 5 tahun.
24
yang sangat korosif terhadap peralatan-peralatan yang ada pada pabrik. Oleh
karena itu, kedua komponen ini harus dihilangkan dari dalam gas umpan.
25
regenerator sebagai wash tower), kemudian kelebihan air dialirkan ke saluran
buangan oily water.
Larutan karbonat yang mengalir turun pada kolom melewati tiga packing
bed yang berisi stainless steel pall rings, kemudian dilewatkan secara gravitasi
melalui sebuah chimney tray draw off ke carbonate regenerator. Pengisian
pertama larutan karbonat dengan tambahan DEA dan kalium bikarbonat dibuat di
dalam sebuah pump dan telah diaduk sebelum ditambahkan ke dalam sistem.
Penambahan ini berfungsi untuk menggantikan kehilangan larutan karbonat pada
saat diregenerasi dari CO2 dalam kolom carbonate regenerator.
26
a. 2R2NH + H2O + CO2 (R2NH2)2CO3
Lean DEAUnsaturated air Carbon dioksida rich DEA
. (2.6)
b. (R2NH2)2 CO3 + H2O + CO2 2R2NH2HCO3
unsaturated rich DEA air carbon dioksida rich DEA
. (2.7)
Reaksi ini dapat dicapai pada tekanan tinggi dengan temperatur rendah.
Batas maksimum CO2 dan H2S yang diizinkan di dalam gas umpan yang keluar
dari DEA Absorber masing-masing 40 ppm dan 3 ppm. Gas yang telah
dibersihkan melalui sebuah demister akan keluar melalui puncak absorber yang
melewati fin-fan cooler untuk didinginkan sebelum memasuki treated gas wash
tower.
27
2.5.1.7 Treated Gas Wash Tower
Gas yang telah diolah dari DEA absorber memasuki wash tower di bagian
atas. Tower tersebut berfungsi sebagai pembersih untuk memisahkan hidrokarbon
yang terkondensasi setelah pendinginan. Fungsi membersihkan tower yaitu untuk
memisahkan adanya DEA yang terbawa dalam aliran gas. Cairan dalam wash
tower mengalami pemisahan dengan lapisan air bagian bawah dan lapisan
hidrokarbon bagian atas, setelah itu gas tersebut melewati dua bubble cap trays
dan sebuah demister sebelum meninggalkan wash tower dan mengalir ke unit 40.
Larutan rich DEA yang mengalir ke bawah DEA absorber terkumpul di chimney
tray kemudian dikirim ke DEA regenerator untuk diregenerasi.
Pada proses regenerasi terjadi proses pemisahan CO2 dan H2S dari larutan
rich DEA menurut reaksi :
Pada H2S :
a. 2R2NH2S (R2NH2)2S + H2S ........................................ (2.8)
rich DEA Unsaturated Hidrogen
rich DEA Sulfida
Pada CO2 :
a. 2R2NH2HCO3 (R2NH2)2CO3 + H2O + CO2
rich DEA unsaturated rich DEA air carbon dioksida
..................... (2.10)
28
2.5.2 Sistem Pencairan Gas (Liquefaction)
Unit ini merupakan bagian pencairan gas pada kilang PT. Arun. Unit 40
ini didesain untuk menerima gas alam yang telah diolah dari unit 30. Fungsi dari
unit ini adalah untuk memisahkan sisa kandungan air dalam gas, dan
mendinginkan gas sampai temperatur mengalami perubahan fasa menjadi cair
yaitu pada temperatur -158oC dengan menggunakan media pendingin Multi
Component Refrigerant (MCR) yang dikenal dengan refrigeration system, setelah
itu LNG yang dihasilkan dikirim ke tangki LNG di unit 60. Refrigeration system
yang dibutuhkan disuplai oleh dua rangkaian terutup yang terpisah dan berdiri
sendiri, yaitu propana dan campuran MCR, sedangkan propana sendiri
didinginkan oleh air laut. Selain mendinginkan dan mengkondensasi gas yang
telah diolah, propana juga mendinginkan dan mengkondensasi MCR. MCR
merupakan campuran komposisi metana, etana, propana, dan nitrogen.
Gas umpan yang keluar dari sistem pemurnian yang telah bebas dari impurities,
masuk ke proses pencairan (unit 40) yang meliputi tiga seksi yaitu:
a. Seksi pengeringan (dehydration section)
b. Seksi pemisahan (scrubbing section
c. Seksi pendinginan dan pencairan (refrigerant and liquefaction section)
29
mengandung air lebih besar dari 0,5 ppm, maka gas belum dapat dialirkan ke
scrubbing section. Namun bila kandungan air keluaran drier telah mengizinkan,
gas dialirkan ke E-4X09 untuk didinginkan oleh propana cair sehingga -7C dan
setelah pendinginan gas masuk ke scrub tower.
30
Ada dua bagian sistem utama dalam proses pendinginan dan pencairan gas
alam sebelum gas alam (sweet gas) yang masuk ke Main Heat Exchangers (MHE)
yaitu Sistem Propana dana Sistem MCR.
1. Sistem Propana
Dalam sistem propana ini terdapat tiga tingkatan tekanan dan temperatur
yang berbeda. Propana yang telah dikompres dialirkan ke desuperheater dan
kondenser dengan media pendingin air laut. Akibatnya propana akan
terkondensasi pada tekanan yang masih tinggi dan ditampung pada propane
accumulator. Kemudian propana cair ini dialirkan ke high level C3 suction drum
dan sebagian lagi ke high level exchangers, juga untuk mendinginkan gas umpan,
MCR dan reaktivasi gas (cooling drier). Sebelum propana cair masuk ke dalam
peralatan tersebut, dilewatkan dulu melalui level valve yang berfungsi juga
sebagai expansi valve. Uap propana setelah mendinginkan atau mengambil panas
dari gas umpan MCR dialirkan ke exchanger-exchanger medium level, untuk
mendinginkan gas umpan dan MCR. Juga sebelum masuk exchanger-exchanger
ini propana dilewatkan melalui level valve yang juga berfungsi sebagai
ekspansivalve, sehingga tekanannya menjadi tekanan menengah dan
temperaturnya agak lebih dingin.
Propana yang menguap setelah mengambil panas dari gas umpan dan
MCR, dialirkan ke Suction compressor bertekanan menengah. Kemudian propana
liquid dari exchanger-exchanger medium level dialirkan ke exchanger-exchanger
low level. Untuk mendinginkan gas umpan dan MCR, dimana sebelum masuk ke
dalam exchanger-exchanger tersebut juga dilewatkan melalui level valve yang
juga berfungsi sebagai ekspansi valve, sehingga akan menghasilkan tekanan yang
lebih rendah dan temperaturnya akan lebih rendah lagi. Propana vapor yang
dihasilkan setelah mendinginkan gas umpan dan MCR, dikembalikan ke suction
drum low level, sebagai suction compressor tekanan rendah. Media yang
didinginkan setelah keluar dari exchanger low level ini seperti C2+ akan menjadi
liquid.
31
2. Sistem MCR
MCR adalah singkatan dari Multi Component Refrigerant. MCR ini adalah
media yang dipakai untuk mendinginkan gas umpan menjadi LNG di dalam Main
Heat Exchanger. MCR terdiri dari metana, etana, propana dan nitrogen.
MCR tersebut dikompresi oleh first stage MCR kompressor, dimana discharge
first stage akan menjadi suction pada second stage MCR kompressor berikutnya,
yang sebelumnya didinginkan dulu dalam Inter Cooler, dengan media pendingin
air laut. Kemudian discharge dari second stage MCR kompressor ini, didinginkan
dengan fin fancoolers, sea water coolers dan chiller high level, medium level, dan
low level, sehingga akan dihasilkan MCR yang bertekanan tinggi dan
bertemperatur rendah.
Uap etana dan propana yang terkandung dalam MCR ini akan
terkondensasi, sedangkan nitrogen dan metana tetap berupa uap. Kemudian MCR
tersebut ditampung dalam separator, sehingga akan didapatkan dua jenis MCR,
yaitu MCR liquid dan MCR vapor. Selanjutnya bersama-sama dengan gas umpan
yang keluar dari top scrub toweraccumulator, kedua jenis MCR ini (MCR vapor
dan MCR liquid) dialirkan ke tube-tube di bottom MHE. Di MHE, tube-tube ini
terpisah satu sama lain dalam bentuk bundle tube. MHE ini berukuran besar di
bagian bawah yang disebut warm bundle section, dimana pada seksi ini berisikan
bundle tube gas umpan, bundle tube MCR liquid dan bundle tube MCR vapor.
Sedangkan bagian atas dari MHE agak kecil, yang disebut cold bundle, dimana
pada seksi ini hanya berisikan bundle tube gas umpan dan MCR vapor saja.
Setelah melalui warm bundle, MCR liquid ini dialirkan melalui ekspansi valve ke
bagian shell side MHE, yang mengakibatkan penurunan tekanan dan temperatur.
MCR liquid di bagian shell side MHE ini ditampung dalam internal separator dan
kemudian dialirkan ke distributor valve, untuk dispraykan ke bagian luar dari
tube-tube yang ada pada bagian luar warm bundle ini, sehingga gas umpan dan
MCR vapor yang ada dalam tube-tube tersebut akan mengalami pendinginan dan
seterusnya mengalir ke bagian cold bundle.Setelah melalui cold bundle, MCR
vapor ini dialirkan melalui ekspansi valve ke shell side MHE, yang menyebabkan
32
penurunan tekanan dan temperatur yang jauh lebih rendah lagi, sehingga sebagian
dari MCR vapor tadi akan mengalami kondensasi.
MCR vapor yang telah berubah menjadi liquid ditampung di dalam
internal separator dan kemudian dialirkan melalui distributor valve untuk
dispraykan sehingga akan mendinginkan lagi gas umpan dan MCR vapor yang
ada dalam tube-tube tadi. Dengan melalui tahapan pendinginan ini gas umpan
yang keluar dari top MHE ini akan mencapai temperatur cairnya yang disebut
LNG. Sedangkan MCR liquid dan MCR vapor yang sudah mengalami ekspansi
yang disertai dengan penyerapan panas dari gas umpan, akan kembali mengalir ke
suction drum first MCR compressor. Demikian seterusnya akan terjadi proses
sirkulasi dari MCR.
33
2.6.1 Unit Sistem Gas Bahan Bakar (Unit 75)
Unit ini berfungsi untuk membakar gas buang dari proses yang tidak
mungkin diolah kembali begitu juga yang akan dibuang karena keadaan darurat
(pada tekanan yang tinggi). Unit ini terdiri dari 5 buah flare, yaitu 3 buah dry flare
untuk LNG dan 2 buah wet flare untuk non LNG.
34
8 buah generator listrik, dimana daya masing-masing turbin adalah 33.000 Hp,
sedangkan kapasitas masing-masing generator listrik adalah 21 MW.
35
unit-unit pemakai dengan meggunakan pompa yang digerakkan oleh motor
diesel dan listrik. Kapasitas masing-masing pompa adalah 454 m3/jam.
Unit ini bertugas untuk menyediakan uap air (steam) yang akan digunakan
sebagai pemanas di unit proses LNG, storage and loading, dan utilitas. Proses
yang terjadi adalah sistem tertutup, dimana uap yang telah digunakan berubah
menjadi air (kondensat) dan dikembalikan ke boiler yang selanjutnya dibakar
dengan tekanan yang rendah untuk diubah bentuknya menjadi uap kembali. Unit
ini dilengkapi dengan beberapa peralatan utama seperti:
a. Deaerator sebanyak 3 unit, berfungsi sebagai tempat pemanasan pendahuluan
boiler feed water disamping sebagai tempat pembuangan gas yang terlarut
dalam boiler feed water.
b. HRSG (Heat Recovery Steam Generation) sebanyak 10 unit, berfungsi untuk
menghasilkan steam. HRSG ini bisa membangkitkan steam sebanyak 17.000
ton/hari, dengan menghemat 36 MMSCFD fuel gas.
c. Boiler feed water pump sebanyak 4 buah setiap pembangkit uap, berfungsi
memompakan boiler feed water dari deaerator ke steam drum.
Sepuluh unit HRSG yang dibangun di beberapa lokasi pabrik, yaitu:
a. Enam unit fired HRSG di area pembangkit listrik dengan menggunakan burner
yang mana dapat menghasilkan maksimum 120 ton/jam steam bertekanan
rendah.
b. Dua unit HRSG di train 4 dengan memanfaatkan gas panas yang keluar dari
exhaust stack CGT (Compressor Gas Turbine) dengan temperatur 530C
yang menghasilkan maksimum 65 ton/jam steam bertekanan 10 kg/cm2.
c. Dua unit HRSG di train 5 dengan memanfaatkan gas panas yang keluar dari
exhaust stack KGT (Compressor Gas Turbine) dengan temperatur 530C
yang menghasilkan maksimum 65 ton/jam steam bertekanan 10 kg/cm2.
36
2.6.7 Unit Penyedia Nitrogen (Unit 77)
Unit ini berfungsi untuk menyediakan nitrogen cair dan gas guna
memenuhi kebutuhan pabrik, antara lain sebagai make up MCR, purging pipe
lines dan sebagainya. Unit ini terdiri dari 3 unit penyedia nitrogen dengan
kapasitas 600 Nm3/jam untuk nitrogen gas dan 4 m3/jam untuk nitrogen cair.
a. Inlet air filter, berfungsi untuk menyerap dan menyaring udara luar (atmosfer)
yang akan diproses untuk menghasilkan gas nitrogen.
b. Compressor, berfungsi untuk menaikkan tekanan udara dari atmosfer hingga
mencapai tekanan sebesar 10,4 kg/cm3g untuk proses pencairan nitrogen.
c. Air Chiller and Separator, Air Chiller adalah alat pendingin yang bekerja
dengan freon sistem, berfungsi untuk mendinginkan udara yang berasal dari
kompressor agar tekanannya diturunkan sehingga sebagian dari udara berubah
menjadi uap. Separator adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan udara
yang berembun dan mengalirkan udara yang terbebas dari air.
d. Dryers, berfungsi untuk mengeringkan udara yang bebas dari air agar berubah
menjadi gas yang kering. Dryers terdiri dari molecular sieve yang bekerja
bergantian dalam waktu yang bersamaan, satu tabung mengeringkan dan
tabung yang lain di regenerasi.
e. Cold Box, berfungsi untuk memisahkan gas nitrogen dari udara yang masih
mengandung oksigen dengan temperatur yang sangat rendah -164 oC.
37
dengan kapasitas masing-masing 800.000 barel, kilang LNG ARUN memiliki
lima tangki penyimpanan masing-masing dengan kapasitas 127.200 M3.
Tugas dari unit ini adalah sebagai berikut:
a. Menerima, menyimpan dan menghasilkan LNG dari proses ke kapal.
b. Menerima, menyimpan dan menghasilkan kondensat stabil dari proses ke
kapal.
c. Menerima dan menyimpan propana cair dari unit 51 dan 52 kemudian
mengirimkannya ke unit 30 dan 40 bila diperlukan.
d. Menerima dan menyalurkan minyak solar untuk mooring boats, tug boats dan
generator utilitas.
e. Menyediakan air laut yang diperlukan untuk pendinginan di pabrik.
38
2.6.9.2 Penyimpanan dan Pemuatan LNG
Produk LNG dari semua train yang diproses II dan III dialirkan ke tangki
penyimpanan LNG (F-600 1/5). Tangki ini di rancang khusus untuk
mempertahankan temperatur yang sangat rendah dari LNG.Operasi pemuatan
LNG ke kapal Tanker LNG di lakukan melaui fasilitas pemindahan LNG.
Jika sedang tiada kegiatan pemuatan maka LNG di sirkulasikan dengan
menggunakan pompa sirkulasi melalui pipa khusus yang ad di faislitas
pemindahan.hal ini bertujuan agar LNG pipe lines tetap pada temperatur yang
sesuai dan mencegah kebocoran LNG pipe lines yang mengakibatkan naiknya
temperatur LNG pemuatan LNG ke kapal mengunakan tiga loading arms.
Sedangkan satu loading arms lagi di gunakan untuk mengalirkan boil of gas yang
ada di dalam tanker sewaktu pengisiaan lalu dikirim ke Marine Flare untuk di
bakar.
Unit
Drying & E
D-2001A~D Unit-3X Scrubbing 4X18 LNG
System Product
From Point-A
D-2002AB
LPG Plant
Utilities KKE-01
Unit-5U
U C
Unit-4X & 5U N 5
I U KGT-03 LPG
T 0 Product
5X 2
Unit-53 & 54
Condensate
Product
From NSO
Unit-26
39
2.7.2 Flowsheet PT. Badak
40
BAB III
PEMBAHASAN ALAT KHUSUS
Minimalisasi beda suhu aliran panas & dingin harus juga memperhatikan
pengaruh suhu terhadap panas spesifik (Cp) fluida. Jika Cp menurun dengan
menurunnya suhu fluida (contoh Hidrogen), maka perbedaan suhu inlet & outlet
harus ditambah dari harga minimal beda suhu aliran.
41
3.2 Gambar Heat Exchanger
Ada dua bagian sistem utama dalam proses pendinginan dan pencairan gas
alam sebelum gas alam (sweet gas) yang masuk ke Main Heat Exchangers (MHE)
yaitu Sistem Propana dana Sistem MCR.
1. Sistem Propana
Dalam sistem propana ini terdapat tiga tingkatan tekanan dan temperatur
yang berbeda. Propana yang telah dikompres dialirkan ke desuperheater dan
kondenser dengan media pendingin air laut. Akibatnya propana akan
terkondensasi pada tekanan yang masih tinggi dan ditampung pada propane
accumulator. Kemudian propana cair ini dialirkan ke high level C3 suction
drumdan sebagian lagi ke high level exchangers, juga untuk mendinginkan gas
umpan, MCR dan reaktivasi gas (cooling drier). Sebelum propana cair masuk ke
dalam peralatan tersebut, dilewatkan dulu melalui level valve yang berfungsi juga
42
sebagai expansi valve. Uap propana setelah mendinginkan atau mengambil panas
dari gas umpan MCR dialirkan ke exchanger-exchanger medium level, untuk
mendinginkan gas umpan dan MCR. Juga sebelum masuk exchanger-exchanger
ini propana dilewatkan melalui level valve yang juga berfungsi sebagai
ekspansivalve, sehingga tekanannya menjadi tekanan menengah dan
temperaturnya agak lebih dingin.
Propana yang menguap setelah mengambil panas dari gas umpan dan
MCR, dialirkan ke Suction compressor bertekanan menengah. Kemudian propana
liquid dari exchanger-exchanger medium level dialirkan ke exchanger-exchanger
low level. Untuk mendinginkan gas umpan dan MCR, dimana sebelum masuk ke
dalam exchanger-exchanger tersebut juga dilewatkan melalui level valve yang
juga berfungsi sebagai ekspansi valve, sehingga akan menghasilkan tekanan yang
lebih rendah dan temperaturnya akan lebih rendah lagi. Propana vapor yang
dihasilkan setelah mendinginkan gas umpan dan MCR, dikembalikan ke suction
drum low level, sebagai suction compressor tekanan rendah. Media yang
didinginkan setelah keluar dari exchanger low level ini seperti C2+ akan menjadi
liquid.
2. Sistem MCR
MCR adalah singkatan dari Multi Component Refrigerant. MCR ini adalah
media yang dipakai untuk mendinginkan gas umpan menjadi LNG di dalam Main
Heat Exchanger. MCR terdiri dari metana, etana, propana dan nitrogen.
MCR tersebut dikompresi oleh first stage MCR kompressor, dimana discharge
first stage akan menjadi suction pada second stage MCR kompressor berikutnya,
yang sebelumnya didinginkan dulu dalam Inter Cooler, dengan media pendingin
air laut. Kemudian discharge dari second stage MCR kompressor ini, didinginkan
dengan fin fancoolers, sea water coolers dan chiller high level, medium level, dan
low level, sehingga akan dihasilkan MCR yang bertekanan tinggi dan
bertemperatur rendah.
Uap etana dan propana yang terkandung dalam MCR ini akan
terkondensasi, sedangkan nitrogen dan metana tetap berupa uap. Kemudian MCR
43
tersebut ditampung dalam separator, sehingga akan didapatkan dua jenis MCR,
yaitu MCR liquid dan MCR vapor. Selanjutnya bersama-sama dengan gas umpan
yang keluar dari top scrub toweraccumulator, kedua jenis MCR ini (MCR vapor
dan MCR liquid) dialirkan ke tube-tube di bottom MHE. Di MHE, tube-tube ini
terpisah satu sama lain dalam bentuk bundle tube. MHE ini berukuran besar di
bagian bawah yang disebut warm bundle section, dimana pada seksi ini berisikan
bundle tube gas umpan, bundle tube MCR liquid dan bundle tube MCR vapor.
Sedangkan bagian atas dari MHE agak kecil, yang disebut cold bundle, dimana
pada seksi ini hanya berisikan bundle tube gas umpan dan MCR vapor saja.
Setelah melalui warm bundle, MCR liquid ini dialirkan melalui ekspansi valve ke
bagian shell side MHE, yang mengakibatkan penurunan tekanan dan temperatur.
MCR liquid di bagian shell side MHE ini ditampung dalam internal separator dan
kemudian dialirkan ke distributor valve, untuk dispraykan ke bagian luar dari
tube-tube yang ada pada bagian luar warm bundle ini, sehingga gas umpan dan
MCR vapor yang ada dalam tube-tube tersebut akan mengalami pendinginan dan
seterusnya mengalir ke bagian cold bundle.Setelah melalui cold bundle, MCR
vapor ini dialirkan melalui ekspansi valve ke shell side MHE, yang menyebabkan
penurunan tekanan dan temperatur yang jauh lebih rendah lagi, sehingga sebagian
dari MCR vapor tadi akan mengalami kondensasi.
MCR vapor yang telah berubah menjadi liquid ditampung di dalam
internal separator dan kemudian dialirkan melalui distributor valve untuk
dispraykan sehingga akan mendinginkan lagi gas umpan dan MCR vapor yang
ada dalam tube-tube tadi. Dengan melalui tahapan pendinginan ini gas umpan
yang keluar dari top MHE ini akan mencapai temperatur cairnya yang disebut
LNG. Sedangkan MCR liquid dan MCR vapor yang sudah mengalami ekspansi
yang disertai dengan penyerapan panas dari gas umpan, akan kembali mengalir ke
suction drum first MCR compressor. Demikian seterusnya akan terjadi proses
sirkulasi dari MCR.
44
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari sumur tersebut gas alam mengandung komponen dari C1, C2, C3, C4,
C5, C6, dan rantai yang lebih tinggi lagi serta (biasanya ) CO2, H2O, dan H2S.
Untuk mendapatkan LNG kita harus separasi C1 dan C2 dari C yang lain
Secara umum proses pencairan gas alam terdiri atas beberapa proses yaitu:
penyiapan bahan baku, Plant 1 - Gas Purification, Plant 2 - Gas Dehydration And
Mercury Removal, Plant 3 Fractination, Plant 4 Refrigeration, Plant 5
Liquefaction.
4.2 Saran
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk menjadi makalah yang lebih baik.
45
DAFTAR PUSTAKA
46