Você está na página 1de 10

Bab 6

Gerak dan Kenampakan Benda Langit


Berdasarkan tata koordinat ekuator :
Matahari melakukan dua gerakan yaitu gerak semu harian dari barat ke timur dan
gerak semu tahunan di sepanjang ekliptika.

Lama siang dan malam


Rumus : cos t 0 = - tg tg ASUMSI : tidak ada refraksi atmosfer Bumi
t 0 = setengah busur siang
= deklinasi matahari
= lintang pengamat

Di Ekuator
= 00 --> cos t0 = 0 , maka t0 = 900 dan 2t0 = 1800 = 12 jam
(ingat ! 150 = 1 jam )
Jadi , lama siang dan malam di ekuator sama panjang yaitu 12 jam.

Pada saat vernal equinox


= 00 --> cos t0 = 0, maka t0 = 900 --> 2t0 = 1800 karena 150 = 1 jam,
sehingga 1800 = 12 jam.
Hal ini menunjukkan lama siang = lama malam yaitu 12 jam dan hal ini
terjadi di semua tempat (21/3 21/9).

Jika cos t o >1 --> pada hari tersebut tidak terdapat titik terbit dan titik
terbenam Matahari ( tg g . t >1 )

Aspek dan fase planet

Untuk planet dalam :

Keterangan :
Elongansi : Sudut yang diapit oleh garis hubung antara bumi dengan matahari
dan garis hubung bumi dengan planet.
Konjungsi : kedudukan planet ketika kedudukannya searah dengan matahari.
Konjungsi atas (konjungsi superior) terjadi ketika jarak bumi-planet lebih besar
daripada jarak bumi-matahari.
Konjungsi bawah (konjungsi inferior) terjadi ketika jarak antara bumi dengan
planet lebih dekat daripada jarak antara bumi dengan matahari

Untuk planet luar

.F '
.F ' /
B /

Keterangan :
Konjungsi : kedudukan planet ketika kedudukannya searah dengan matahari.
Oposisi terjadi ketika planet sedang kulminasi atas (titik tertinggi penampakan
suatu benda langit), sedangkan matahari sedang kulminasi bawah (titik terendah
penampakan suatu benda langit)
Salah satu keunikan gerak planet luar adalah gerak retrogade. Gerak retrogade
adalah gerak balik / berlawanan arah (ke arah barat) selama periode tertentu.

Apa yang menjadi penyebab gerak retrogade ??

Bumi dan planet-planet lainnya melakukan revolusi mengelilingi Matahari dengan


periode berbeda. Berdasarkan hukum Kepler, periode planet superior akan lebih
panjang daripada periode revolusi bumi mengelilingi Matahari. Hal ini menyebabkan
kadang kala Bumi berhasil mendahului planet superior dan setelah beberapa selang
waktu kemudian planet superior berhasil kembali mengejar Bumi.
Periode Sideris dan Sinodis

Periode sinodis : kala edar dari satu fase ke fase itu lagi.
Periode sideris : kala edar dari suatu titik tetap di orbit ke titik itu lagi.

Periode sinodis untuk planet superior

360 0
360 0 P
1
Psideris 2

bumi
Posisi Posisi
hari ini planet 1 hari berikutnya
superior

Dalam 1 hari bumi menempuh 3600 / P


Dalam 1 hari planet superior menempuh 3600 / P
0 0 sideris
Beda sudut per hari ( ) = 360 - 360
P Psideris

Setelah 1 periode sinodis --> = 3600

2%$ $ 2%$ $ ) 2%$$


5 '
'

Maka : - - -
)5 7
' '

Psinodis : periode sinodis dari planet superior


Psideris : periode revolusi planet superior (dapat ditentukan lewat hukum Kepler /
gravitasi Newton )
P = periode revolusi Bumi = 1 tahun = 365,25 hari

Periode sinodis untuk planet inferior

360 0
360 0
Psideris
P 1
2
planet
Posisi inferior
hari ini Posisi
1 hari berikutnya
bumi
Dalam 1 hari bumi menempuh 3600 / P
Dalam 1 hari planet inferior menempuh 3600 / P
sideris
$
Beda sudut per hari ( ) = 2%$ 2%$$
5
'
Setelah 1 periode sinodis --> = 3600

2%$ $ 2%$ $
5 ' ) 2%$$
'

- - -
Maka : ) 5
' '

Psinodis : periode sinodis dari planet inferior


Psideris : periode revolusi planet inferior (dapat ditentukan lewat hukum Kepler /
gravitasi Newton )
P = periode revolusi Bumi = 1 tahun = 365,25 hari

Fase - fase Bulan

Bulan dalam penampakkannya menunjukkan penampakan yang berbeda. Bagian


piringan Bulan yang terlihat dari hari ke hari terus berubah. Satu siklus fase Bulan
dari satu fase sampai ke fase yang sama berikutnya disebut periode sinodis. Lamanya
kira-kira 29,5 hari. Periode revolusi Bulan disebut periode sideris. Lamanya 27,3 hari.

cahaya matahari
Bagian maksimum
piringan Bulan yang
bias dilihat pengamat di bagian piringan bulan yang
Bumi terlihat oleh pengamat saat itu

bagian piringan bulan pengamat


yang tidak terlihat oleh
pengamat saat itu bagian yang terkena cahaya
matahari

Perubahan penampakan Bentuk Bulan (Fase Bulan).


Perubahan penampakan wajah Bulan itu disebabkan perubahan kedudukan Bulan
terhadap Matahari yang menyebabkan bagian piringan Bulan yang terkena sinar
Matahari berubah-ubah.
Fenomena lain yang unik juga adalah kenyataan bahwa permukaan Bulan yang
menghadap permukaan Bulan selalu (hampir) sama. Hal ini disebabkan periode
revolusi Bulan dan rotasi Bulan sama.
Bulan juga berevolusi terhadap Matahari bersama-sama dengan Bumi. Jadi Bulan
melakukan 3 gerak sekaligus yaitu gerak rotasi, gerak revolusi terhadap Bumi dan
juga sekaligus gerak revolusi terhadap Matahari bersama-sama dengan Bumi.

Cara menggunakan diagramnya :


1. Untuk mencari kapan Bulan terbit pada fase tertentu
Putar titik terbit dan titik terbenam sampai titik terbit berhimpit dengan fase
Bulan yang ditanyakan.
Lihat jam berapa yang ada di atas kepala orang ( orang juga diputar ketika
Anda memutar titik Terbit dan titik Terbenam )
Jam yang muncul adalah jam saat terbit.
2. Untuk mencari kapan Bulan pada meridian pada fase tertentu.
Bulan pada meridian adalah 6 jam setelah terbit
3. Untuk mencari kapan Bulan terbenam pada fase tertentu.
Bulan sedang terbenam adalah 12 jam setelah terbit.

Beberapa hal tentang gerak dan kenampakan planet

- Planet inferior.
Selain bulan, planet inferior juga menunjukkan adanya perubahan fase. Hal ini
juga disebabkan karena perbedaan porsi dan arah cahaya matahari yang sampai ke
planet tersebut.
Planet inferior hanya bisa nampak tidak lama setelah matahari terbenam dan
beberapa saat sebelum matahari terbit. Hal ini disebabkan planet inferior tidak pernah
terpisah jauh dari Matahari. Contohnya planet Merkurius yang sudut separasi
maksimumnya dari Matahari hanya 280. Sudut separasi maksimum terjadi saat planet
tersebut sedang elongansi barat atau timur. Hal ini berarti bahwa merkurius paling
jauh ada 280 di barat atau di timur matahari.
Planet inferior dapat diamati pagi hari (beberapa saat sebelum matahari terbit)
saat ada di sebelah barat matahari sehingga planet tersebut akan terlebih mendahului
matahari. Sedangkan planet inferior dapat diamati saat sore hari (tidak lama setelah
matahari terbenam) jika planet tersebut ada di sebelah timur matahari sehingga planet
akan terbenam lebih terlambat dibandingkan matahari.

Venus
Utara
Utara Venus

Bumi Bumi

Planet inferior (Venus) nampak di sebelah Planet inferior (Venus) nampak di sebelah
timur Matahari sehingga Venus tersebut barat Matahari sehingga Venus tersebut
akan nampak sebagai bintang sore akan nampak sebagai bintang pagi

Dari gambar terlihat bisa terlihat bahwa planet inferior tidak mungkin nampak
jauh dari Matahari. Sebagai contoh: planet Venus hanya nampak tidak lebih dari
selang waktu 3 jam setelah Matahari terbenam atau sebelum Matahari terbit.
Saat planet inferior melewati/melintas di depan piringan Matahari, maka akan
terjadi peristiwa transit. Transit akan terjadi saat planet ada di posisi konjungsi bawah
(inferior). Saat melintas di depan piringan mathari, planet akan nampak sebagai titik
hitam di piringan Matahari. Peristiwa transit tidak akan terjadi setiap satu periode
sinodis karena transit hanya akan terjadi jika planet inferior cukup dekat dengan
ekliptika atau ada di ekliptika.

- Planet superior.
Planet superior mempunyai lintasan/orbit di luar orbit Bumi sehingga planet
superior tidak mungkin melintas di depan piringan Matahari. Planet superior akan
nampak paling terang saat sedang beroposisi karena di posisi ini, planet superior akan
nampak penuh (bandingkan dengan bulan di fase purnama). Saat sedang dalam posisi
oposisi, planet superior terletak berseberangan dengan Matahari sehingga ia memiliki
perbedaan sudut jam 12 jam dengan Matahari. Hal ini berarti planet tersebut akan
terbit saat Matahari terbenam dan terbenam saat Matahari terbit, serta ada di meridian
saat tengah malam.
Karena orbit planet yang berupa elips, maka jarak Bumi dan planet superior pada
saat oposisi tidak sama. Jarak antara Bumi dengan planet superior akan mencapai
maksimum saat Bumi ada di perihelion dan planet superior ada di aphelion. Peristiwa
ini sangat jarang terjadi. Contohnya oposisi planet Mars tahun 2003 yang merupakan
oposisi dengan jarak terdekat selama selang waktu yang lama.
Salah satu keunikan planet superior adalah gerak retrogade yang sebenarnya
hanyalah ilusi optik belaka. Gerak ini disebabkan karena perbedaan kecepatan
revolusi antara planet superior dengan Bumi.
Semakin dekat planet superior terhadap kita maka periode sinodisnya semakin
panjang. Oleh sebab itu, planet Mars memiliki periode sinodis terpanjang
dibandingkan planet superior lainnya.
Kadang kala satelit dari planet superior melintas di depannya sehingga terang
planet tersebut berkurang. Peristiwa ini disebut dengan okultasi. Dengan mengamati
peristiwa okultasi ini, salah satunya dapat dimanfaatkan dalam menghitung kecepatan
cahaya.
Baik planet superior maupun planet inferior mempunyai orbit/lintasan yang
hampir berhimpit dengan ekliptika, kecuali planet Pluto.

Beberapa hal tentang gerak dan kenampakan Bulan


Orbit/ lintasan Bulan hampir berhimpit dengan ekliptika dengan kemiringan
sebesar +/- 5o. Oleh sebab itu, dalam gerak semu tahunannya Bulan juga melewati
rasi-rasi zodiak, hanya ditambah beberapa rasi lainnya, seperti : Leo dan Sextan.
Titik terbenam bulan juga ada di dekat Matahari, sekitar 5o di sekitar titik
terbenam matahari. Titik terbenam Bulan bisa berada di selatan Matahari walaupun
Matahari ada di titik paling selatannya bagi pengamat yang berada di ekuator Bumi.
Bulan setiap hari terlambat terbit +/- 50 menit dibandingkan Matahari. Hal ini
membuat waktu terbit satu fase dengan fase lainnya berbeda dan seiring dengan
majunya daur fase bulan, waktu terbitnya akan semakin terlambat.
Orbit Bulan memotong ekliptika dua kali dalam sebulan tapi tidak selalu terjadi
gerhana. Hal ini karena syarat-syarat gerhana tidak selalu bisa terpenuhi akibat
kompleksitas gerak bulan dan kemiringan orbit Bulan terhadap ekliptika.
Bulan juga melakukan gerak nutasi disamping gerak rotasi dan revolusi. Hal ini
menyebabkan bagian bulan yang bisa dilihat dari Bumi mencapai 59 %. Sedangkan
sisanya tidak akan pernah terlihat dari Bumi, karena periode rotasi dan revolusi Bulan
sama (sekitar 27 1/3 hari).
Diameter sudut bulan juga tidak konstan. Hal ini disebabkan orbit Bulan yang
berupa elips sehingga jarak bumi-bulan tidak konstan. Kenyataan ini mempengaruhi
gerhana matahari yang terjadi, apakah gerhana matahari total atau cincin. Jika saat
terjadi gerhana matahari dan bulan sedang ada di perigee (jarak terdekat) maka akan
terjadi gerhana matahari total sedangkan jika bulan ada di apogee (jarak terjauh)
maka yang terjadi adalah gerhana matahari cincin.

Beberapa hal tentang gerak dan kenampakan Matahari


Deklinasi matahari berubah sepanjang tahun. Hal ini disebabkan perubahan
orientasi Bumi menghadap matahari ketika berevolusi. Bumi berotasi tidak tegak
lurus ekliptika tetapi miring 230. Deklinasi matahari bervariasi dari + 230 (pada
tanggal 22 Juni) sampai dengan 230 (pada tanggal 23 September). Perubahan ini
mengakibatkan perubahan musim di belahan bumi utara dan selatan. Perhatikan
diagram di bawah ini !

+ 230

- 230
Pada tanggal 21 Maret, matahari ada di ekuator (deklinasi = 00) sehingga lama
siang dan malam bagi seluruh penduduk bumi akan sama panjang yaitu 12 jam. Bagi
penduduk bumi belahan utara, mereka sedang mengalami musim semi sedangkan
bagi penduduk bumi belahan bumi selatan, ini menandakan awal musim gugur
(autumn). Pada tanggal ini, matahari sedang ada di perpotongan ekuator dan ekliptika
(vernal equinox) sehingga bagi pengamat di ekuator Bumi, matahari akan terbit tepat
di titik timur dan terbenam tepat di titik barat. Selanjutnya titik terbit dan terbenam
matahari akan terus bergeser sekitar 0 setiap harinya semakin ke arah utara. Bagi
penduduk di kutub utara, pada tanggal ini akan menyaksikan matahari terbit
sedangkan di kutub selatan, matahari akan terbenam.
Pada tanggal 22 Juni, Matahari ada di garis balik utara (deklinasi = +230), maka
penduduk di belahan bumi utara akan mengalami puncak musim panas (summer
soltice). Pada saat itu, panjang siang mencapai maksimum dan temperatur permukaan
menjadi lebih panas. Sedangkan penduduk bumi di belahan selatan akan mengalami
hal yang sebaliknya. Matahari akan berada di titik tertingginya di kutub utara yaitu
230 dari horizon di sana sedangkan di kutub selatan, matahari sedang menjadi
bintang sirkumpolar di bawah horizon selama kurang lebih 6 bulan (kurang lebih 3
bulan lagi dari tanggal ini, matahari akan terbit di sana)
Pada tanggal 23 September, matahari kembali ada di perpotongan ekuator dan
ekliptika (titik vernal equinox) deklinasi = 00. Bagi penduduk belahan utara bumi,
hal ini menandakan awal musim gugur sedangakan bagi belahan bumi selatan ini
menandakan datangnya musim semi. Pada tanggal ini, lama siang dan malam akan
sama bagi penduduk bumi manapun. Selanjutnya titik terbit dan terbenam matahari
akan terus bergeser sekitar 0 setiap harinya semakin ke arah selatan. Bagi penduduk
di kutub utara, pada tanggal ini akan menyaksikan matahari terbenam sedangkan di
kutub selatan, matahari akan terbit.
Pada tanggal 22 Desember, Matahari ada di garis balik selatan (deklinasi = -
230), maka penduduk di belahan bumi utara akan mengalami puncak musim dingin
(winter soltice). Pada saat itu, panjang siang mencapai minimum dan temperatur
permukaan menjadi sangat dingin. Sedangkan penduduk bumi di belahan selatan akan
mengalami hal yang sebaliknya. Matahari akan berada di titik tertingginya di kutub
selatan yaitu 230 dari horizon di sana sedangkan di kutub utara, matahari sedang
menjadi bintang sirkumpolar di bawah horizon selama kurang lebih 6 bulan (kurang
lebih 3 bulan lagi dari tanggal ini, matahari akan terbit di sana).

Beberapa hal tentang gerak dan kenampakan Bintang


Sebagian bintang terbit dan terbenam setiap hari.Hal ini merupakan gerak semu
akibat rotasi Bumi. Jika anda ada bukan di ekuator, mungkin Anda akan menemukan
beberapa bintang tidak pernah selalu ada di atas horison. Bintang itu disebut bintang
sirkumpolar. Setiap hari bintang terbit lebih cepat 4 menit daripada Matahari. Jadi,
jika Anda ingin mengamati langit berlatar belakang bintang dengan posisi yang sama
seperti kemarin, maka Anda harus mengamati 4 menit lebih terlambat dibandingkan
kemarin.
Bintang bintang dikelompokkan menjadi rasi-rasi. Bintang bintang dalam satu
rasi tidak berarti jarak bintang-bintang itu ke kita sama atau memiliki karakteristik
fisis yang sama. Bintang-bintang tersebut termasuk satu rasi karena posisi bintang-
bintang tersebut di bola langit berdekatan. Jadi, kalau kita pindah ke tempat lain yang
jauh dari Bumi, maka posisi bintang-bintang akan berubah sehingga bentuk rasi-rasi
pun akan berubah. Jumlah seluruh rasi ada 88 rasi, mencakup rasi di belahan bumi
utara dan selatan.
zodiak

No. Zodiak Rentang waktu dan lama hari


1. Aries 18 Apr-13 Mei 25 hari
2. Taurus 13 Mei-22 Juni 40 hari
3. Gemini 22 Juni-21 Juli 29 hari
4. Cancer 21 Juli-10 Agst 20 hari
5. Leo 10 Agst-16 sept 37 hari
6. Virgo 16 Sept-31 Okt 45 hari
7. Libra 31 Okt-23 Nov 23 hari
8. Scorpius 23 Nov-29 Nov 6 hari
9. Ophiuchus 29 Nov-18 Des 19 hari
10. Sagittarius 18 Des-21 Jan 34 hari
11. Carpricornus 21 Jan-16 Feb 26 hari
12. Aquarius 16 Feb-11 Mar 24 hari
13. Pisces 11 Mar-18 Apr 38 hari
Rasi-rasi yang termasuk zodiak adalah rasi-rasi yang dilewati Matahari dalam
gerak semu tahunannya. Jadi, kalau orang yang lahir di bulan ini dikatakan berbintang
Aries, maka Matahari sedang ada di rasi Aries saat orang tersebut lahir (meskipun
periode rasi zodiak di astronomi dan astrologi berbeda).
Setiap jam bintang dan Matahari bergerak/berpindah ke arah Barat sebesar 150.
Gerak ini merupakan gerak semu harian. Disebut semu karena sebenarnya yang
menyebabkan gerak tersebut adalah rotasi Bumi pada porosnya, bukan perputaran
benda langit tersebut mengelilingi Bumi.
Titik terbit dan terbenam bintang dan Matahari adalah perpotongan bidang edar
harian bintang dan Matahari. Titik terbit bintang umumnya tidak berubah (bintang
selalu terbit dari arah yang sama) sedangkan matahari senantiasa bergeser 0 ke arah
utara atau selatan per harinya. Matahari dan bintang terbit di/sekitar arah timur dan
terbenam di/sekitar arah barat karena bumi berotasi dari barat ke Timur (prograde)
sedangkan planet Venus dan Uranus berotasi dengan arah retrogade.
North star saat ini adalah Polaris, tetapi kutub langit utara bumi terus bergeser dan
membentuk lintasan berupa elips dengan periode +/- 28.000 tahun. Gerak ini disebut
sebagi gerak presesi Bumi. Bumi seolah seperti gasing yang mau jatuh sehingga
orientasi kutub langit utara (dan selatan) akan berubah juga.
*** Fakta unik : Venus paling terang saat fase sabit. Meskipun piringan Venus
yang terlihat itu kecil bagiannya, tapi jaraknya dekat sekali dengan Bumi sehingga
nampak paling terang dibandingkan Venus di fase-fase lain.

Review
1. Bagaimanakah kita mengetahui panjangnya siang di suatu tempat pada saat
tertentu !
2. Gambarkanlah diagram fase-fase Bulan, beri keterangan tentang jam terbit
masing-masing fase !
3. Mengapa planet Venus kadang-kadang tampak sebagai bintang pagi dan
kadang-kadang sebagi bintang sore ?
4. Apa bedanya rasi yang tergolong zodiak dengan rasi yang non-zodiak ?
5. Gambarkan dan jelaskan perubahan musim di bumi akibat gerak semu tahunan
Matahari !

* Tambahan :

Rumus lama panjang siang dan malam JIKA refraksi atmosfer tidak diabaikan:
Perlu diingat : Jika refraksi atmosfer diabaikan :
Lamanya siang (2H) dapat dicari dengan hubungan :
cos H = - tg tg
H = setengah panajngnya siang (dalam derajat) dan ingat 1 jam = 15o
= deklinasi matahari
= lintang pengamat (perhatikan tanda minus untuk pengamat di lintang selatan)

Jika refraksi atmosfer tidak diabaikan : siang lebih panjang dari perhitungan di atas.
Pertambahan panjangnya siang ( H) :
H = (51/15) (sec sec cosec H) menit
Jadi, panjang siang hari sebenarnya : 2H = 2(H + H)

Contoh : Perkirakan panjang hari sebenarnya di Jakarta (6o10 S, 106o49 T) tanggal


22 Juni 2005.
Jawab : = -6o10 = -6,1667o
Matahari = 23,5o
cos H = - tg(-6,1667o) tg (23,5o)
H = 87,36340o = 5 jam 49 menit
H = (51/15) (sec (-6,1667o) sec (23,5o) cosec (87,3634o))
H = 3,7330 menit = 3 menit 44 detik
H = 5 jam 49 menit + 3 menit 44 detik
H = 5 jam 52 menit 44 detik
2H = 10 jam 104 menit 88 detik = 11 jam 45 menit 28 detik
Panjang siang : 11 jam 45 menit 28 detik

Intermezzo :

Você também pode gostar