Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pengertian
Tuberkulosis paru adalah panyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh
ovum).
Etiologi
1. Mycobakterium tuberkulosa
2. Mycobacterium bovis
tuberkulosa:
secara genetic.
Jenis kelamin: pada akhir masa kanak-kanak dan remaja, angka kematian dan
Pada masa fuber dan remaja dimana terjadi masa pertumbuhan yang cepat,
mudah.
Patofisiologi
penyakit. Infeksi dipengaruhi oleh virulensi dan banyaknya basil tuberculosis serta
terjadi eksudasi dan konsolidasi yang terbatas yang disebut focus primer. Basil
kekelenjar limpe regional malalui saluran getah bening menuju kekelenjar regional
sehingga terbentuk komplek primer dan mengadakan reaksi eksudasi terjadi sekitar
terhadap tuberkuloprotein yang dapat diketahui melalui uji tuberculin. Masa terjadi
Pada anak, lesi dalam paru dapat terjadi dimanapun terutama diperifer dekat
pleura, tetapi lebih banyak terjadi dilapangan bawah paru dibanding dengan lapangan
atas. Pembesaran kelenjar regional serta penyembuhannya mengarah keklasifikasi
Pada reaksi radang dimana leukosit polimorfonuklear tampak pada alveoli dan
dan sirkulasi. Dalam beberapa minggu limfosit T menjadi sensitif tehadap organisme
Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pnemonia akut.
Pnemonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa
nekrosis yang tertinggal, atau proses dapat berjalan terus dan bakteri terus
menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel
epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit. Nekrosis pada bagian sentral, lesi
memberikan gambaran yang relatif padat seperti keju yang disebut nekrosis
kaseosa.
Klasifikasi tuberculosis
Sejumlah anak dan orang dewasa tidak memperlihatkan gejala apapun pada
saat infeksi awal, tetapi beberapa diantaranya dapat mengalami sakit ringan dan
Gejala-gejala pada penyakit paru awal, jika terjadi biasanya nonspesifik dan
mungkin disertai demam (jarang lebih dari 39c) yang berlangsung hanya
beberapa hari, tetapi kadang-kadang bertahan hingga 2-3 minggu. Juga terjadi
anoreksia, penurunan berat bedan, iritabilitas, malaise, dan mudah lelah serta ini
multiflikasi bakteri secara aktif. Gejala dini yang paling sering terjadi adalah
batuk kering; dengan berkembangnya lesi maka penderita mulai mengeluarkan
sputum yang pada mulanya bersifat mukoid, tetapi akan berubah menjadi
terjadi seperti ulserasi bronkus dan trakea, pneumotoraks spontan, pleuritis dan
banyak organ.
hematogen terjadi dalam waktu satu tahun setelah terbentuknya focus awal
Bagian stuktur saluran napas bagian atas dapat terinfeki melalui inokulasi
hematogen. Tonsil, adenoid, mukosa pipi, laring, telinga tengah dan mastoid dapat
menetap.
e. Tuberkulosis milier
Penyakit ini sering ditemukan pada bayi dan anak-anakserta terjadi dalam
dari invasi kedalam pembuluh darah oleh suatu focus perkijuan, disusul dengan
menginvasi berbagai organ tubuh dalam waktu singkat. Gejala yang terjadi yaitu
berat selain penurunan berat badan, iritabilitas dan kematian terjadi dalam
tersebut mungkin terjadi akibat dari drainase berasal dari lesi-lesi awal yang
letaknya berdekatan.
Meningitis sering terjadi dalam waktu 6 bulan setelah awitan infeksi awal dan
kanak berusia muda (umur 6-24 bulan) tetapi dapat pula tejadi pada semua
kelompok umur. Ada tiga tipe penyakit susunan saraf pusat yaitu meningitis,
h. Tuberculosis urogenital
Manifestasi penyakit ini lebih sering dijumpai pada usia pubertas dan dewasa
i. Tuberculosis kulit
Organ ini dapat terlibat dalam proses tuberculosis yaitu kulit mengalami
inokulasi langsung, basil tuberkulossis masuk kedalam kulit dan biasanya akan
j. Tuberkulosis mata
akan terjadi peradangan bilateral yang hebat. Stuktur mata yang lebih dalam
sputum mereka. Gejala yang muncul bersifat nanspesifik dan terdiri dari rasa
Secara jarang, infeksi awal mungkin terjadi pada kelenjar lakrimaris, saliva
kelompok ini bersifat unik. Infeksi intra uterin karena penyebaran hematogen
disertai aspirasi cairan amnion. Dengan demikian infeksi dapat terjadi secara
langsung melalui aliran darah janin, sedangkan tempat awal terjadinya infeksi
adalah hati, diikuti kelenjar limfe portahepatis dan limpa, selanjutnya bergerak
aspirasi cairan amnion yang terinfeksi langsung pada susunan alat pernapasan
yang terjadi setelah bayi lahir. Ini terjadi akibat pemaparan terhadap ibunya
tuberculosis.
Manifestasi klinik
pada anak tanpa gejala atau keluhan, dengan tuberculin secara rutin dapat ditemukan
penyakit tersebut.
Gejala tuberculosis primer dapat berupa demam yang naik turun selama 1-2
minggu dengan atau tanpa batuk dan filek. Gambaran klinik tuberkulosis primer ialah
demam, batuk, anoreksia dan penurunan berat badan (atau sulit naik). Kadang
dijumpai demam yang menyerupai tifus abdominalis atau malaria yang disertai atau
tanpa hepatosplenomegali. Karena itu bila dijumpai keadaan demikian harus ada
lainnya sesuai dengan organ tubuh yang terkena, tetapi pada umumnya jika
menjumpai anak dengan demam naik turun dan lama, dengan atau tanpa batuk pilek,
anoreksia, berat badan sukar naik atau turun perlu dipikirkan kemungkinan anak
Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat penyakit yaitu riwayat kontak dengan individu yang terinfeksi penyakit.
Reaksi terhadap test tuberculin yaitu reaksi test positif (diameter = 5 mm)
dengan luas dalam test tuberculin ini adalah cara mantoux dengan suntukan IC .
Reaksi lokal yang terdapat pada uji mantoux terdiri dari eritema karena
vasodilatasi primer, edema karena reaksi antara antigen yang disuntikan dengan
Kultul sputum : Kultur bilasan lambung atau sputum, cairann pleura, urin, cairan
Uji BCG : reaksi positif jika setelah mendapat suntikan BCG langsung terdapat
reaksi lokal yang besar dalam waktu kurang dari 7 hari setelah penyuntikan.
Penatalaksanaan Terapeutik
o Nutrisi adekuat
o Kemoterapi
basil yang berkembang cepat ditempat yang kaya akan oksigen, basil yang hidup
dalam lingkungan yang kurang oksigen berkembang lambat dan dorman hingga
beberapa tahun, basil yang mengalami mutasi sehingga resisten terhadap obat.
Isonized (INH) bekerja sebagai bakterisidal terhadap basil yang tumbuh aktif,
diberikan selama 18-24 bulan, dosis 10-20 mg/kg BB/hari peroral. Selanjutnya
bulan. Selama 2 bulan pertama obat diberikan setiap hari, selanjutnya obat
diberikan dua kali dalam satu minggu. Obat tambahan antara lain Streptomycin
(diberikan IM) dan Ethambutol. Terapi kortikosteroid diberikan berasamaan
pada meningitis.
o Pembedahan
Pencegahan
mempertahankan status kesehatan dengan intake nutrisi yang adekuat, isolasi jika
pada sputum terdapat bakteri hingga dilakukan kemoterapi, pemberian vaksinasi BCG
untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi oleh basil tuberkulosis
virulen.
Prognosis
Prognosis dipengaruhi oleh banyak factor seperti umur anak, berapa lama telah
menderita infeksi, luasnya lesi, keadaan gizi, keadaan social ekonomi keluarga,
diagnosis dini, pengobatan adekuat dan adanya infeksi lain seperti morbili, pertusis,
Pengkajian
2. Keluhan utama
Menceritakan keluhan saat masuk rumah sakit dan menceritakan keluhan yang
a. Prenatal
b. Intra natal
c. Post natal
Kondisi bayi, warna kulit waktu lahir, aktivitas anak, menangis atau tidak,
warna kulit waktu pulang, pola buang air besar, pertamakali ibu melihat bayi
tambahan.
7. Riwayat imunisasi
a. Pertumbuhan
BB saat lahir, BB sabalum sakit, BB saat dikaji, PB saat lahir, PB saat dikaji.
b. Perkembangan
9. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
Nadi : takikardi
b. Sistem pernapasan
c. Sistem kardiovaskuler
Takikardi
d. System endokrin
a. Test kulit
b. Pencucian lambung
c. Kultur sputum
d. Foto thorax
e. Biopsi pleura
f. Mantoux test
Diagnosa keperawatan
Tupen : menunjukan tanda-tanda pertukaran gas yang adekuat dan bunyi napas
tidak ngorok .
yang adekuat.
kembali efektif.
a. Ijinkan anak untuk makan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan
untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat
( analisa bilasan lambung pada anak yang masih sangat muda) untuk melihat