Você está na página 1de 2

Artikel Pengembangan Kepribadian

Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran ekonomi
ABSTRAK Agustin, Sri. 2008. Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalianget. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan Program
studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dra. Sri Umi Mintarti
W, S.E. M.P. Ak. (2) Dr. Hadi Sumarsono, ST, M.si. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang
sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Melalui pendidikan diharapkan siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat diperlukan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa. Proses belajar tidak selalu berhasil, hasil yang
dicapai antara siswa yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan. berhasil tidaknya proses belajar mengajar
tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar banyak jenisnya tapi digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Guru ekonomi harus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi siswa dalam pelajaran
ekonomi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor eksternal. Faktor
internal sangat mempengaruhi belajar siswa namun faktor internal dipengaruhi oleh faktor eksternal.Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui tentang kondisi dan pengaruh faktor eksternal (lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat) secara parsial maupun simultan terhadap prestasi belajar siswa dalam ...
Read More
Peran dan tugas guru
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta
mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam
masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan
tugas-tugas guru sangat minim. Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionalisme guru
sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdiknas,
2005). Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi
fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala
sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran
hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam
segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada: Mendidik
dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai. Membantu
perkembangan aspek aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyusuaian diri, demikianlah dalam proses
belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia
bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia harus mampu ...
Read More
Pendekatan Pengembangan Moral Bagi Anak Taman Kanak-Kanak
Pola Orientasi Moral Anak Taman Kanak-kanak Pada usia Taman Kanak-kanak anak telah memiliki pola moral
yang harus dilihat dan dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya. Orientasi moral diidentifikasikan
dengan moral position atau ketetapan hati, yaitu sesuatu yang dimiliki seseorang terhadap suatu nilai moral
yang didasari oleh cognitive motivation aspects dan affective motivation aspects. Menurut John Dewey tahapan
perkembangan moral seseorang akan melewati 3 fase, yaitu premoral, conventional dan autonomous. Anak
Taman Kanak-kanak secara teori berada pada fase pertama dan kedua. Oleh sebab itu, guru diharapkan
memperhatikan kedua karakteristik tahapan perkembangan moral tersebut. Sedangkan menurut Piaget, seorang
manusia dalam perkembangan moralnya melalui tahapan heteronomous dan autonomous. Seorang guru Taman
Kanak-kanak harus memperhatikan tahapan hetero-nomous karena pada tahapan ini anak masih sangat labil,

1/2
mudah terbawa arus, dan mudah terpengaruh. Mereka sangat membutuhkan bimbingan, proses latihan, serta
pembiasaan yang terus-menerus. Moralitas anak Taman Kanak-kanak dan perkembangannya dalam tatanan
kehidupan dunia mereka dapat dilihat dari sikap dan cara berhubungan dengan orang lain (sosialisasi), cara
berpakaian dan berpenampilan, serta sikap dan kebiasaan makan. Demikian pula, sikap dan perilaku anak
dapat memperlancar hubungannya dengan orang lain. Penanaman moral kepada anak usia Taman
Kanak-kanak dapat dilakukan dengan berbagai cara dan lebih disarankan untuk menggunakan pendekatan yang
bersifat individual, persuasif, ...
Read More

2/2

Você também pode gostar