Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Yang dimaksud dengan kalimat-kalimat yang diterima Adam dari Tuhan dalam surat
Al-Baqarah ayat 37 adalah berupa ijab-qabul antara Adam dan Hawa tanda menikah,
setelah Allah menerima taubatnya dan sejak itu resmi menjadi suami isteri.
Tanggapan :
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang {Al-Baqarah (2) : 37}
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-
orang yang merugi (Q.S. 7/al-Arf: 23)
Definisi taubat secara bahasa (etimologi) adalah kembali dari mukhlafah menuju
mutbaah, yakni dari kemaksiatan menuju ketaatan.
Keduanya mengucapkan kalimat tersebut sebagai bentuk taubat kepada Allah, maka
Allah-pun menerima taubat mereka sebab Allah Maha Pemberi taubat dan Maha Penyayang.
Jika kita melihat sekilas mengenai ayat-ayat sebelumnya dalah QS-Al-Baqarah (2) :
30 yang berbunyi
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?"
Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur
hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah
roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Awalnya
Nabi Adam a.s. ditempatkan di surga, tetapi terkena tipu daya iblis kemudian diturunkan
ke bumibersama istrinya karena mengingkari ketentuan Allah.
Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan dari sejak
akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun
tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai
khalifah pertama.
Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang
dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar
menyembah Allah. Di antara sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang
membangkang.
Untuk penjelasan ayat-ayat dalam Al-Quran tentang pentawil dan perubahannya, juga telah
dijelaskan dalam sebuah ayat yang terdapat pada QS. Ali Imran (3) : 7, yang berbunyi :
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-
ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka
mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah
dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya
melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman
kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
Muhkamaat : ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya
dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah orang-
orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat
orang-orang yang dzalim itu.
Karena, Al-Quran merupakan sumber kebenaran, yang murni, asli, dan jelas seperti yang
tertera pada QS. Yasin (36) : 69 yang berbunyi :
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak
baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas,