Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Adanya perubahan nilai dan norma yang terjadi saat ini menjadi masalah yang cukup serius
untuk di selesaikan. Kesenjangan social yang terjadi di masyarakat dan tidak adekuatnya
mekanisme koping seseorang bisa memunculkan terjadinya konflik antar daerah. Seperti yang
terjadi beberapa pecan lalu di Lampung Selatan menyisakan kepedihan dan trauma pada
masyarakat tersebut. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun bisa mengalami trauma yang
berkepanjangan atau dengan istilah yang ada yaitu PTSD (Post Trauma Stress Disosder).
Beberapa individu cenderung berusaha untuk mengatasi kecemasan dan kepanikannya melalui
mekanisme koping yang baik, tetapi msaih terdapat beberapa individu tidak kuat untuk
merespon trauma tersebut secara adaptif sehingga bisa mengakibatkan terjadinya depresi,
perilaku kekerasan pada orang lain dan lingkungan bahkan resiko bunuh diri. Melihat kondisi
tersebut mahasiswa keperawatan melaksankan praktek lapangan untuk membantu masyarakat
dalam menanggulangi masalah psikososial yang terjadi sehingga tidak sampai mengalami
gangguan jiwa. Berdasarkan hasil pengkajian awal diidentifikasi 30% warga mengalami
trauma, cemas bahkan 5%nya sampai mengalami gangguan skizofrenia dengan gejala
halusinasi, isolasi social, perilaku kekerasan (PK) bahkan sampai terjadi perilaku percobaan
bunuh diri.
1. Masalah-masalah psikososial yang terjadi pada kasus diatas yaitu :
a. Stress pasca trauma
Sesuai teori stress pasca trauma yaitu reaksi normal dari individu terhadap kejadian
yang luar biasa (Parkinson, 1993). Penyebab gangguan bervariasi, tetapi perdefinisi,
stresor harus sedemikian berat sehingga cenderung menimbulkan trauma psikologis
pada kebanyakan orang normal,walaupun tidak berarti bawa semua orang harus
mengalami gangguan akibat trauma ini. Faktor psikologis, fisik, genetik dan sosial
ikut berpengaruh pada gangguan ini. Berdasarkan kasus diatas masalah psikologi
stress pasca trauma terjadi karena adanya konflik antar daerah di Lampung akibat
perubahan nilai dan norma yang terjadi sehingga masalah menjadi cukup serius.
b. Tindak kekerasan sosial
Masalah psikososial tindak kekerasan terjadi karena beberapa individu tidak kuat
untuk merespon trauma tersebut secara adaptif sehingga terjadi prilaku kekerasan pada
orang lain dan juga pada lingkungan
c. Resiko prilaku bunuh diri
Resiko prilaku bunuh diri terjadi karena ketidakmampuan seseorang dalam
menanggulangi salah yang terjadi pada dirinya sendiri maupun pada lingkungannya
Diagnosa prioritas
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kurang pengendalian lingkungan, kurang
control situasional, stimulasi lingkungan mengganggu ditandai dengan cemas, stresss,
perasaan yang tidak nyaman, gelisah
2. Sindrome pasca trauma berhubungan dengan konflik antar daerah ditandai dengan
depresi, cemas, respon terkejut, ketakutan
3. Isolasi social berhubungan dengan perubahan status mental, prilaku social yang tidak
diterima, nilai serta norma social yang tidak diterima ditandain dengan tadak
komunikatif, menarik diri
3. POA diagnosa kasus
No Tujuan Tujuan Khusus Rencana Kegiatan Kriteria Standar Evaluasi Sumber Temp Penanggu
Dx Umum Evaluasi Dana at ng jawab
1. 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Setelah Setelah diberikan 1. Observasi Verbal 1. Teridentifikasi Sumbang Posko Mahasisw
diberikan tindakan keperawatan 3 x keadaan keadaan an dari pengu a,
askep dalam 1 bulan diharapkan lingkungan lingkungan sponsor ngsian pemerinta
2. Memberikan 2. Lingkungan
diharapka dapat memberikan rasa verbal dan h setempat
lingkungan yang menjadi nyaman
n dapat nyaman pada warga Pemerinta serta
tenang
memberik Lampung Selatan dengan 3. Masyarakat h tenaga
3. Memberikan
an rasa kriteria Verbal mampu setempat kesehatan
pengalihan
nyaman 1. Lingkungan dan mengontol setempat
kepada
pada terkendali Psikomot emosinya dari
masyarakat agar
2. Stimulasi lingkungan
warga or kasus konflik
tidak berpikir hal
tidak terganggu
Lampung antar daerah
3. Situasional terkontrol tsb
4. Masyarakat
Selatan 4. Memberikan
termotivasi dan
motivasi kpd
akan tdk
masyarakat
mengalami stress
Lampung Selatan Verbal
lagi akibat
bertujuan agar
konflik
masyarakat tdk
stress lagi
2 Setelah Setelah dilakukan askep 3 1.Mengobservasi Verbal 1. Keadaan Sumbang Posko Mahasisw
dilakukan x dalam 1 bulan keadaan teridentifikasi an dari pengu a,
2. Masyarakat
intervensi masyarakat tidak trauma masyarakat sponsor ngsian pemerinta
mampu
keperawat dengan kriteria : Lampung dan h setempat
2.Memberikan mengalihkan
an 1. Masyrakat mampu Verbal Pemerinta serta
pengalihan pikirannya
masyaraka beradaptasi dan h tenaga
3. Masyrakat
dengan kegiatan
t tidak kembali psikomot setempat kesehatan
mampu
2. Masyrakat dapat lain
mengalam or setempat
3.Mensosialisasikan mengontrol
melakukan
i trauma Verbal
kepada keadaan yang
kegiatan seperti
masyarakat bahwa emosional
dulu sebelum
4. Masyarakat
konflik antar
terjadinya konflik
mendapat bantuan
daerah tidak baik
antar daerah
dari pemerintah
utk pemerintah,
setempat
masyakat dan
individu itu
sendiri
4.Kolaborasi
dengan Verbal
pemerintah dan
setempat mau psikomot
memperbaiki or
barang-barang
masyarakat yang
rusak.
Klien dengan resiko bunuh diri dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya atau
mencederai dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain,
memecahkan perabot, membakar rumah, dll.
Tanda dan gejala:
a. Memperlihatkan permusuhan.
b. Keras dan menuntut.
c. Mendekati orang lain dengan ancaman.
d. Memberi kata-kata ancaman.
e. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan.
f. Rencana melukai diri sendiri dan orang lain
7. Tindakan yang tepat yang bisa dilakukan ketika individu pada situasi krisis dan
melakukan perilaku kekerasan yaitu :
a. Tim Krisis PK (Perilaku Kekerasan)
Tim krisis PK terdiri dari ketua tim krisis yang berperan sebagai pemimpin (leader)
dan anggota tim minimal 2 orang, ketua tim adalah perawat yang berperan sebagai
kepala ruangan, penanggungjawab shift, perawat primer, ketua tim atau staf
perawat, yang penting ditetapkan sebelum melakukan tindakan. Anggota tim krisis
dapat staf perawat, dokter/konselor yang telah melatih menangani krisis.
b. Aktivitas yang dilakukan oleh tim krisis adalah sebagai berikut (Stuar dan Laraia,
1998) :
1) Tunjuk ketua tim krisis
2) Susun anggota tim krisis
3) Beritahu petugas keamanan jika perlu
4) Pindahkan klien lain dari area penanganan
5) Uraikan rencana penanganan pada tim
6) Ambil alat pengikat (jika pengekangan akan dilakukan)
7) Tunjuk anggota tim untuk mengamankan gerak klien
8) Jelaskan tindakan pada klien dan berusaha membuat klien kooperatif
9) Ikuti klien dengan petunjuk ketua tim
10) Berikan obat sesuai dengan program terapi
11) Pertahankan sikap yang tenang dan konsisten terhadap klien
12) Evaluasi tindakan yang telah dilakukan bersama anggota tim
13) Jelaskan kejadian kepada klien dan staf lain jika diperlukan
14) Integrasikan klien kembali kepada lingkungan secara bertahap
c. Kita sebagai perawat mempunyai tugas untuk mengatasi masalah krisis seperti kasus
diatas dengan cara :
1) Mengumpulkan masyarakat yang mengalami gangguan psikososial seperti perilaku
kekerasan
2) Melalukan sosialisasi dengan memberikan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok)
seperti TAK musik untuk memberikan kenyamanan, relaksasi pikiran agar tidak
terjadi stress. Terapi rekreasi seperti menggambar dengan tujuan agar masyarakat
mampu untuk mengungkapkan perasaan yang dirasakan.
Dengan demikian perilaku untuk melakukan perilaku kekerasan akan beralih menjadi
kegiatan yang positif serta dapat mengontrol emosinya agar tidak terjadi hal tersebut
lagi.