Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Hasil dari stasiun press adalah crude oil dan press cake yang terdiri dari fiber dan nut. Fiber
harus dipisahkan dari nut untuk persiapan proses pemecahan di ripple mill agar diperoleh
efisiensi pemecahan yang tinggi (minimal 95%) dengan kernel pecah (broken kernel) rendah.
Depericarper
Berfungsi untuk memisahkan antara biji ( nut ) dengan serabut / ampas (fiber) sehingga biji
yang keluar dari drum depericarper benar - benar bersih dari serabut / ampas ( fiber ). Di
dalam depericarper ini terdapat penghisap dan dibantu oleh fiber cyclone untuk menghisap
fiber yang ringan menuju fuel conveyor sebagai bahan bakar untuk ketiga unit boiler,
sedangkan nut yang masih bercampur dengan batu - batu kecil yang lebih berat akan jatuh ke
bawah dan masuk ke nut polishing drum.
Batu - batu kecil beserta nut akan diaduk-aduk di nut polishing drum yang berputar. Sehingga
nut dan batu-batu kecil akan jatuh ke bawah melalui lubang - lubang yang terdapat pada
permukaan nut polishing drum yang berdiameter sekitar 7 cm, sedangkan fiber - fiber yang
tidak terhisap di depericarper dan ikut jatuh ke nut polishing drum akan tertahan dan keluar
dari nut polishing drum menuju ke tempat pembuangan akibat putaran dari nut polishing
drum tersebut. Nut dan batu-batu yang jatuh ke bagian bawah nut polishing drum, akan
didistribusikan oleh nut inclined conveyor menuju ke destoner column.
Destoner Coulumn
Dari destoner column, kemudian dipisahkan antara batu-batu dengan nut. batu - batu yang
lebih berat jatuh ke bawah, sedangkan nut nya masuk ke bagian ripple mill.
Ripple Mill
Sebelum masuk ke ripple mill, nut akan ditampung di nut hopper terlebih dahulu.
Ripple Mill terdiri dari :
a. Rotor Bar
Bagian alat yang bergerak terdiri dari batang-batang besi sebagai alat pemecah nut
b. Ripple Plate
Bagian alat yang diam terdiri dari plat yang bergerigi sebagai landasan nut agar proses
pemecahannya bagus.
Ripple mill berfungsi untuk memecah biji ( nut ) yang sudah matang setelah proses sterilisasi.
Di ripple mill nut akan dipecah oleh rotor bar di atas ripple plate sehingga kernel terlepas dari
shell-nya. Namun tidak semua kernel yang berhasil dipisahkan dari shellnya di ripple mill ini
misalnya ada nut yang berukuran kecil yang sulit untuk dipecahkan.
Sawi Pack
Berfungsi sebagai tempat penampungan biji setelah dari LTDS dan Di dalam sawi pack ini
biasanya masih terdapat sisa shell yang tidak ikut terhisap di LTDS. Untuk memisahkan
antara nut dan shell maka digunakan claybath.
Claybath
Berfungsi untuk memisahkan antara kernel dan shell dari cracked mixture (sistem LTDS)
dengan menggunakan campuran air, kalsium karbonat ditambah tanah merah untuk proses
pemisahannya.
Claybath menggunakan prinsip kerja pemisahan berdasarkan perbedaan specific gravity
antara shell dan kernel. campuran kalsium karbonat mempunyai specific grafity (SG) 1,13
1,15. Karena SG kernel < SG kalsium karbonat, sedangkan SG Shell > SG kalsium karbonat.
maka kernel akan terapung dan shell akan tenggelam.
kernel yang memiliki SG lebih rendah dari SG CaCO3 terapung di permukaan dan akan
masuk ke Vibrating Screen Kernel. Selanjutnya kernel masuk kedalam vibrating screen dan
air kapur akan masuk kembali ke Drum Claybath selanjutnya kernel akan dibawa oleh wet
kernel conveyor ke drier silo atau ke kernel tray drier.
Sedangkan shell yang SG nya lebih besar dari SG CaCO3 akan tenggelam dan masuk
Vibrating screen Shell selanjutnya dibawa oleh shell conveyor ke tempat pembuangan.
Berfungsi untuk menghantar kernel ke hopper kernel elevator dan dari kernel elevator
diangkut untuk dinaikkan dan dimasukkan ke silo drier.
Silo drier
Untuk memanaskan kernel dari claybath dan LTDS dengan memakai udara panas yang
dihasilkan dari alat pemanas ( heater ) sehingga kadar air (moisture) kernel berkurang.
Standar moisture kernel adalah 7%. Temperatur pemanasan di silo drier ini berkisar antara
60oC sampai dengan 85oC.
Berfungsi untuk menghantar kernel yang telah dipanaskan dari silo drier menuju ke bulk silo.
Bulk silo
Kernel yang telah dipanaskan dari silo drier selanjutnya dikirim ke bulk silo dengan bantuan
dry kernel elevator.Disini kernel akan disimpan sementara menunggu pengangkutan untuk
dipasarkan
Cara kerja pengoperasian Stasiun Kernel/inti sawit
Menghidupkan CBC dan memonitor apabila ada suara dan getaran yang tidak normal.
Memeriksa penunjukkan ampermeter saat tanpa beban dan beban penuh. Jika penunjukkan
ampermeter terlalu tinggi maka cake breaker conveyor harus dihentikan dan dilakukan
pemeriksaan.
B. Langkah 2 : Proses Pengoperasian Polishing Drum, Separating Column, dan Fan Fibre
Cyclon
Membersihkan adanya debu, pasir, fibre dan kernel pecah di sekitar unit mesin dan lantai
secara periodik.
Memeriksa kondisi gearbox penggerak, V-belt dan baut baut housing bearing.
Memastikan mesin mesin penunjang (wet nut conveyor, fan nut cyclone, fan fibre cyclone,
fuel feeding conveyor) telah dijalankan sebelum polishing drum dioperasikan.
Memeriksa kemungkinan terjadinya kebocoran udara pada separating column.
Ampas press yang keluar dari Screw Press berupa gumpalan yang terdiri dari serabut, nut, cangkang
dan kernel selanjutnya dicacah dengan Cake Breaker Conveyor (CBC) sehingga mudah dipisahkan
dengan hisapan Blower Fan diantara fraksi ringan dan fraksi berat. Fraksi ringan terdiri dari serabut,
kernel pecah halus, pecahan cangkang tipis dan debu sedangkan fraksi berat terdiri dari nut utuh, nut
pecah, kernel utuh, kernel pecah. Dengan adanya daya hisap dari Blower Fan maka bagian dari ampas
yang berat jenisnya ringan terhisap dan jatuh di Fibre Cyclone sedangkan bagian yang berat jenisnya
lebih besar jatuh ke Polishing Drum.
e. Kecepatan Putaran Polishing Drum mempengaruhi terhadap gaya gesekan antara nut dengan nut.
C. Beberapa peralatan utama yang ada pada stasiun pemisahan nut antara lain
Fungsi alat ini adalah mencacah gumpalan ampas press yang terdiri dari serabut dan
nut yang kandungan airnya masih tinggi. Cake Breaker Conveyor terdiri dari sebuah as dilengkapi
dengan paddle yang dipasang dengan sudut tertentu atau dapat juga berupa semi Screw Conveyor.
Penggerak Motor dan Gearbox 20 Hp dengan putaran sekitar 70 80 rpm diameter Screw sekitar 60
dan 80 cm.
2. Depericarper Column
Fungsinya sebagai kolom pemisah campuran serabut, nut, cangkang dan kernel. Fraksi yang berat
seperti nut, kernel bulat, kernel pecah dan partikel berat lainnya akan jatuh kedalam Nut Polishing
Drum.
Fungsinya memisahkan udara dan serabut dengan bantuan efek sentrifugal. Sedangkan Air Lock
berfungsi meminimalkan/mencegah kebocoran udara pada discharge Fibre Cyclone dan
mengeluarkan serabut dari Fibre Cyclone ke Fibre Shell Conveyor.
Fungsi utamanya adalah menghisap udara dalam jumlah yang cukup untuk menaikkan fibre dari
Depericarper ke Fibre Cyclone. Fan yang digunakan bertekanan medium dengan kapasitas hisapnya
dapat mencapai 45,000 m3 per jam.
Fungsi Nut Transfort Fan untuk memisahkan batu, besi, atau kotoran lainnya yang lebih berat dari nut
dengan bantuan hisapan udara dari Blower Fan. Kecepatan udara di kolom Destoner berkisar 25
sampai 30 meter/detik
7. Nut Silo
Fungsinya menampung nut dari Destoner sebelum diolah di Ripple Mill. Kapasitas Nut Silo disesuaikan
dengan kapasitas pabrik. Pada bagian dalam Silo diberi sekat-sekat segitiga horizontal. Tujuan dari
penyekatan adalah agar nut didalam Nut Silo mempunyai permukaan yang luas untuk kontak
langsung dengan udara panas, sehingga udara dapat dengan mudah melalui semua permukaan dari
nut.
Alat ini memiliki fungsi memisahkan nut menjadi 2-3 fraksi, yaitu ukuran kecil, sedang dan besar.
Tujuannya adalah proses pemecahan di Ripple Mill menjadi lebih baik.
7.1. FUNGSI
Untuk mendapatkan produksi kernel yang baik sesuai dengan standard yang diinginkan.
1. Depericarfer
2. Polishing drum
3. Nut silo
4. Ripple mill
5. Separating coloumb ( LTDS I & LTDS II )
6. Clay bath
7. Kernel silo
1. DEPERICARFER
2. POLISHING DRUM
Untuk membersihkan ( memoles ) fiber yang masih ada melekat pada nut, selain itu
memisahkan nut dari batu batu, kayu, dan tangkai jangjangan yang terikut.
3. NUT SILO
4. RIPPLE MILL
Untuk memecahkan nut dimana cangkang akan pecah dan didapatkan hasil produksi
berupa kernel.
Pengaturan kecepatan ripple mill (rpm tinggi maka persentase kernel pecah tinggi).
Kerapatan antara rotor bar dengan plate linier disesuaikan dengan rata rata ukuran
nut.
Kekeringan nut di nut silo.
Kondisi keausan rotor bar dan plate liner ripple mill.
Effisiensi nut pecah > 95 %.
Fungsi dari coulomb ini adalah media untuk memisahkan kernel dan cangkang hasil
dari pemecahan ripple mill.
Prinsip pemisahannya adalah perbedaan berat, dimana fraksi ringan menuju shell
hopper dan fraksi berat berupa kernel dan cangkang kasar akan dikirim ke coulumb 2.
Sebagai larutan pemisah antara kernel dan cangkang berdasrkan berat jenis
Maka untuk memisahkan kernel dan cangkang tersebut dibuat larutan dengan berat jenis 1,12.
Untuk membuat larutan dengan berat jenis = 1,12 maka air pada clay bath dicampur dengan
calcium carbonat ( CaCO3 ) untuk keadan darurat ( stock habis ) maka bisa juga dicampurkan
abu jangjangan ( ash ).
1. KERNEL SILO
Mengurangi kadar air pada kernel sebelum dikirim ke tanki produksi ( bulk silo )
pengeringan dilakukan dengan steam heater yang dihembuskan oleh fan kedalam kernel silo.
Pengalaman mengatasi moisture kernel tinggi Minggu III des 2008 saya melakukan mill
visit ke salah satu pabrik, group perusahaan tempat saya bekerja. Sejak pabrik beroperasi
moisture kernel selalu tidak dapat sesuai standard, sangat berfluktuasi tapi lebih banyak
diatas standar. Dimana standar yg ditentukan adala 6.5 7.5. Sebelumnya saya informasikan
bahwa Kapasitas pabrik 30 ton/jam , Di stasiun kernel digunakan kernel drying silo sebagai
pengering kernel, bukan tray kernel drier. Menggunakan dua silo, masing-masing kapasitas
40 metrik ton. Transfer kernel ke silo menggunakan winnowing fan. Data fan adalah : 1. Fan
size : 270 SWSI 2. Type : L 3. Daya : 20 HP x 4P 4. Putaran fan : 1450 rpm Pihak pabrik
sudah melakukan beberapa perbaikan, diantaranya : 1. Saringan kernel di dihidrocyclone
dibuat lebih panjang, dengan tujuan meminimalkan air terikut ke kernel drying silo. 2.
Temperatur dinaikkan maksimal (dg membuka valve fully open), malah mengakibatkan
sebagian kernel hangus. 3. Drying silo dibersihkan rutin setiap 2 bulan 4. Retention time
diperpanjang (tapi akibatnya kernel menumpuk akibat kapasitas turun akibat retention time
ditambah) Dari beberapa perbaikan yg dilakukan pihak pabrik belum menghasilkan kualitas
yg dinginkan. Bahkan ada usulan utk menambah volume silo dg meninggikan. Padahal secara
design kapasitas silo sudah lebih dari cukup walaupun rendemen kernel 6%. Dasar teori :
Kapasitas kernel drying silo : 40 x 0.6 = 24 Ton ( BJ kernel = 0.6), jadi untuk 2 silo jadi 24 x
2 = 48 ton Produksi kernel perjam : 35 x 0.06 = 2.1 Ton (asumsi rendemen kernel = 6%,
troughput maks = 35 t/jam)). Asumsi : masing2 silo hanya terisi 75% thd volum silo, Kap.
Maksimal = 35 T/jam, rendemen kernel = 6%) Maka : retention time = 48 x 0.8/2.1 = 17.14
17 jam, waktu ini sebenarnya sudah cukup utk mengeringkan kenel. Setelah sampai di site
hal yg pertama saya lakukan adalah mengambil data moisture sebelum masuk ke kernel
drying silo. Setelah itu mengukur kuat arus (ampere) fan. Datanya sebagai berikut : Gambar
1.1 Data analisa moisture kernel Dari data diatas moisture masuk ke kernel drying silo
berkisar rata2 = 17 - 19%. data tersebut OK, karena selisihnya dari LTDS I hanya sekitar 1
2 %. Ada satu hal yg terasa lain, yaitu saat saya merasakan hisapan fan. Hisapannya kecil
sekali, dari sana saya coba perhatikan amper motor ternyata hanya 12 A dan 13 A, sangat
rendah, untuk fan jenis tersebut diatas amper operasional biasanya sekitar 20A. Berarti bisa
disimpulkan CFM fan rendah sehingga tidak mencukupi utk mengeringkan kernel dg
kapasitas silo 40T. Setelah mengetahui problemnya saya coba perhatikan arah putaran fan
(hasil diskusi dg pak ichsan), terbalik apa tdk, ternyata tdk ada masalah. Jadi cara utk
mengatasi kurangnya CFM adalah menaikkan putaran operasi (karena CFM berbanding lurus
dg putaran. Indikator amper rendah menunjukkan putaran fan belum mencukupi untuk
menghasilkan CFM yg diinginkan Rumus yg digunakan : Daya (bhp) = V.I (voltase tetap),
jadi daya (bhp) I (ampere), maka persamaannya menjadi : Dari persamaan 1.3 kita hitung
putaran fan yg dinginkan : Data : Putaran fan saat ini ( = 1450 rpm Kuat arus saat ini = 12 A
Kuat arus dinginkan = 20 A Pulley 1 (D1) = 8 Pulley 2 (D2) = 8 Maka putaran fan yg
dinginkan : rpm2 = = 1450 (20/12)1/3 = 1719 rpm ~ 1720 rpm Penggantian pulley (D2) = D2
= = (1450 x 8)/1720 = 6.74 7 atau 6 jika pulley 7 tdk ada. Dari hasil perhitungan tersebut
diaplikasikan ke lapangan penggantian pulley di fan jadi 6 (karena stokpulley 7" tdk ada
digudang) dan di motor tetap 8. Hasilnya adalah : putaran fan 1900 rpm dan kuat arus 24 A,
CFM meningkat, ditandai hisapan fan sudah terasa (kertas diletakkan di depan fan lengket,
tdk jatuh). Data moisture pun menunjukkan perbaikan rata2 moisture kernel berada dibawah
7.5 % (sudah masuk kedalam standar).
KESIMPULAN Jika anda menemui masalah pada moisture kernel maka langkah yg harus
dilakukan adalah : 1. Cek moisture nut kernel dari LTDS I dan sebelum masuk kernel tray
drier atau kernel drier silo. Bandingkan perbedaan moisturenya, jika beda terlalu jauh 3-4%
maka air dari hidrocyclone banyak terikut ke conveyor atau winower. Moisture yg baik
sebelum masuk drier berkisar 17-18%. 2. Pastikan retention time cukup, untuk kernel tray
drier biasanya +- 4 jam, untuk kernel drying silo +- 7 jam. Tapi ini tidak baku, tergantung
kondisi masing2 pabrik. 3. Untuk kernel tray drier pastikan louvre tdk tersumbat, dan harus
dicek minimal 1 kali sebulan 4. Pastikan CFM fan cukup dengan memperhatikan ampere
motor utk fan (untuk phoenix fan SWSI 270, 20 HP amper operasi minimal 20A. 5. Pastikan
ketebalan kernel +- 15 cm (hal ini tidak baku tergantung kondisi pabrik)
Daya (bhp) = V.I (voltase tetap), jadi daya (bhp) I (ampere), maka persamaannya menjadi