Você está na página 1de 36

BAB I

PENDAHULUAN

Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang tinggi disektor


kesehatan oleh karena rata-rata sekitar 30% dari jumlah tempat tidur yang ada
di rumah sakit ditempati oleh bayi dan anak dengan penyakit diare selain itu
juga dipelayanan kesehatan primer, diare masih menempati urutan kedua dalam
urutan 10 penyakit terbanyak dipopulasi.1
Diare mengakibatkan kehilangan sejumlah besar air dan elektrolit
terutama natrium dan kalium dan seringkali dikomplikasi oleh asidosis sistemik
berat. Pada sekitar 70% penderita, kehilangan air dan natrium sebanding
sehingga terjadi dehidrasi isonatremik.2
Diare akut sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak
saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakit diare masih
sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak
dalam waktu yang singkat.3,4
Di negara maju diperkirakan insiden sekitar 0,5-2 episode/orang/tahun
sedangkan di negara berkembang lebih dari itu. Di USA dengan penduduk
sekitar 200 juta diperkirakan 99 juta episode diare akut pada dewasa terjadi
setiap tahunnya.5
WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun dengan
mortalitas 3-4 juta pertahun.6
Penyakit diare di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang utama, hal ini disebabkan karena masih tingginya angka
kesakitan diare yang menimbulkan banyak kematian terutama pada balita.7
BAB II
STATUS PASIEN

II.IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA


II.I Identitas Pasien
Nama : An. Haidar
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 11 bulan
Berat Badan : 7 Kg
Alamat : Bojong 01/05 Banjarejo Kaliangkrik Magelang
MRS : 5 Oktober 2016

II.I.2 Identitas Kepala Keluarga


Nama : M. Edi Susanto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bojong 01/05 Banjarejo Kaliangkrik Magelang
Pendidikan : Akmil
Agama : Islam
Pekerjaan : TNI

II.2 PROFIL KELUARGA YANG TINGGAL SATU RUMAH


Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung

Hubungan Status Keterangan


No Nama Usia Pendidikan Pekerjaan
Keluarga perkawinan Kesehatan
1. Edi 39 thn Akmil TNI Kepala Kawin Sehat
Keluarga
2. Tri budi 38 thn SMA IRT Istri Kawin Sehat
3. Mirza 15 thn SMP Pelajar Anak Belum Sehat, ada
Kawin riwayat
Kejang
demam
4. Salsa 11 thn SMP Pelajar Anak Belum Sehat
Kawin
5. Hafiz 9 thn SD Pelajar Anak Belum Sehat, Ada
Kawin riwayat
thypoid
6. Haidar 11 bln Belum Belum Anak Belum Diare Akut,
sekolah sekolah kawin ada riwayat
asma
Genogram Keluarga

Keterangan :

Laki-laki
Pasien
Perempuan
Gambar 1. Genogram keluarga pasien

II.3. RESUME PASIEN DAN PENATALAKSANAAN YANG DILAKUKAN KEPADA


PASIEN

II.3.1 Hasil rekam medis pasien


Alloanamnesa pada tanggal 5 Oktober 2016
Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan diare
Sebanyak 4x

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan diare sebanyak 4 kali dengan konsistensi
cair, ampas sedikit, warna kuning, bau khas, ada lendir dan tanpa disertai
darah. Diare dirasakan sejak 3 hari smrs disertai demam naik turun
sampai kemarin malam. Mual dan muntah sejak 3 hari lalu, muntah
sebanyak kurang lebih 5 kali tiap hari berisi asi dan ciran warna kuning
dengan jumlah yang banyak kurang lebih 1 gelas. Pada hari ini muntah
sudah muntah 3 kali dengan jumlah yang lebih sedikit kurang lebih
seperempat gelas. Ibu mengatakan anak selalu terlihat kehausan. Batuk
pilek sejak seminggu yang lalu. BAK tidak ada keluhan. Tidak ada
perdarahan minimal seperti mimisan atau gusi berdarah. Nafsu makan
anak menurun tetapi ibu juga mengatakan kalau anak sulit makan sejak
kecil.
Riwayat Penyakit Dahulu : -Pernah mengalami penyakit ini
sebelumnya dan pernah dirawat pada umur
4 bulan
- Anak memiliki riwayat Asma
Riwayat Penyakit Keluarga : -Tidak ada anggota keluarga yang
mempunyai keluhan serupa
-Ayah memiliki riwayat asma sewaktu kecil
-Kakak pernah kejang saat demam dan
thypoid
Riwayat Pengobatan : Pasien sudah berobat kedokter dan
diberikan paracetamol dan zinkid tapi tidak ada perbaikan
Riwayat Alergi : Tidak ada riwayat alergi obat atau
makanan.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar :
HbO : sudah dilakukan saat baru lahir
BCG : 1x, pada umur 1 bulan
Hepatitis B : 3x, pada umur 2-3-4 bulan
Polio : 4x, pada umur 1-2-3-4
DPT : 3x, pada umur 2-3-4
HiB : 3x, pada umur 2-3-4
Campak : belum pernah.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
G4P4A0, anak keempat, lahir dengan berat 2500 gram secara spontan. Riwayat
kelahiran cukup bulan (38 minggu), di bidan. Bayi lahir langsung menangis.
Tidak ada riwayat kuning.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
o Tengkurap : 3 bulan
o Duduk : 7 bulan
o Merangkak : 7 bulan
o Mencoba berdiri : 10 bulan
o Jalan : belum bisa
II.3.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Pasien
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis E4M6V5 GCS 15
Tanda Vital
- Nadi : 127 x/menit, regular, kuat angkat, pulsus defisit (-)
- RR : 28 x/menit
- T : 37C
- Sat 02 : 99%
Status Gizi : BB/U = -3 < z score < -2, kesan underweight
PB/U = -1 < z score < 0, kesan normal
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-), anemis (-)
Kepala : Bentuk normocephal, rambut warna hitam, terdistribusi
merata dan tidak rontok
Wajah : Nyeri ketok sinus (-), edema (-), wajah kanan dan kiri simetris
(+)
Mata : Konjungtiva anemis -/+-, sclera ikterik -/-, pupil isokor
diameter 3 mm / 3 mm, mata cekung +/+
Telinga : Normotia, sekret -/-
Hidung : Deviasi septum (-), Massa -/-, secret -/-,
Mulut : Sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-), kering (+)
Tenggorokan : Hiperemis (-), uvula ditengah, arcus faring simetris kanan dan
kiri, Tonsil T1-T1.
Leher : Pembesaran KGB (-), trakea ditengah (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks :
- Pulmo :
o Inspeksi :
Statis : Normochest, lesi (-), dinding dada simetris kanan dan
kiri
Dinamis : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri,
retraksi sela iga (-)
o Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
o Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi : Suara dasar bronkovesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing -
/-
- Cor :
o Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
o Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V, thrill (-)
o Perkusi :
Batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri ICS V linea midclavikularis sinistra
Pinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistra
o Auskultasi : BJ 1-2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
- Inspeksi : Perut datar, supel
- Auskultasi : BU (+)
- Palpasi : NT (-) pada region epigastrium, Hepar tidak teraba, Lien tidak
teraba, shifting dullness (-)
- Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
- Atas : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik +/+
- Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik +/+

II.3.3 Pemeriksaan Penunjang Lab Rst Soedjono:


Pemeriksaan Hasil
3
Lekosit 9700/mm
Eritrosit 4.23 juta/ul
Haemoglobin 8.4 gr% ()
Hematokrit 24.3 %
Trombosit 485.000/mm3
MCV 76.7
MCH 23-31
MCHC 26-34
II.3.4 Diagnosa Kerja
Diare Akut
Vomitus
Dehidrasi ringan-sedang

II.3.5 Terapi
1. Infus D5 1/4 NS 700 cc/24 jam
2. Inj Anitid 2 x ampul
3. Otopan drop 3 x 0.8 ml
4. Orezinc 1 x 1 cth
5. L bio 2 x 1 sch
II.4 Follow Up
Tanggal SOAP
5 Oktober 2016 S : Diare dengan muntah sejak 3 hari smrs. Muntah
sebanyak >5x sehari. Diare sudah 3x hari ini. Batuk pilek
(+), anak terlihat kehausan, perdarahan minimal (-).
O:
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis E4M6V5 GCS 15
Tanda Vital
- Nadi : 92x/menit, regular, kuat angkat,
pulsus defisit (-)
- RR : 24 x/menit
- T : 36,6C
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-),
anemis (-)
Kepala : Bentuk normocephal, rambut warna
hitam, terdistribusi merata dan tidak
rontok
Wajah : Nyeri ketok sinus (-), edema (-),
wajah kanan dan kiri simetris (+)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera
ikterik -/-, pupil isokor diameter 3
mm / 3 mm, mata cekung +/+
Telinga : Normotia, sekret -/-, gendang teliang
intak +/+
Hidung : Deviasi septum (-), Massa -/-, secret
-/-
Mulut : Sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi
berdarah (-), kering (-)
Tenggorokan : Hiperemis (+), uvula ditengah, arcus
faring simetris kanan dan kiri, Tonsil
T1-T1
8



Leher : Pembesaran KGB (-), trakea
ditengah (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks :
Pulmo :
a. Inspeksi :
i. Statis : Normochest, lesi (-), dinding
dada simetris kanan dan kiri
ii. Dinamis : Pergerakan dinding
dada simetris kanan dan kiri, retraksi
sela iga (-)
b. Palpasi : Vokal fremitus kanan sama
dengan kiri
c. Perkusi : Sonor pada seluruh
lapang paru
d. Auskultasi : Suara dasar
bronkovesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing -
/-
Cor :
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
b. Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS
V, thrill (-)
c. Perkusi :
i. Batas jantung kanan ICS IV linea
parasternalis dekstra
ii. Batas jantung kiri ICS V linea
midclavikularis sinistra
iii. Pinggang jantung ICS III linea
parasternalis sinistra
d. Auskultasi : BJ 1-2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
a. Inspeksi : Perut datar, supel
9



b. Auskultasi : BU (+)
c. Palpasi : NT (+), Hepar tidak teraba,
Lien tidak teraba, shifting dullness (-)
d. Perkusi : Timpani pada
seluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
Atas : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
A:
1. Diare akut
2. Vomitus
3. Dehidrasi ringan-sedang
P:
1. D5 ns 700cc/24 jam
2. Injeksi anitid 2 x ampul
3. Otopan drop 3 x 0.8 ml
4. Orezinc 1x1 cth
5. L Bio 2 x 1 sch

6 Oktober 2016 S : muntah 1x hari ini dan diare sudah 2 kali. Batuk pilek
(+), keadaan umum terlihat baik, perdarahan minimal (-).
O:
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis E4M6V5 GCS 15
Tanda Vital
- Nadi : 110x/menit, regular, kuat angkat,
pulsus defisit (-)
- RR : 30 x/menit
- T : 36,7C
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-),

10



anemis (-)
Kepala : Bentuk normocephal, rambut warna
hitam, terdistribusi merata dan tidak
rontok
Wajah : Nyeri ketok sinus (-), edema (-),
wajah kanan dan kiri simetris (+)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera
ikterik -/-, pupil isokor diameter 3
mm / 3 mm, mata cekung -/-
Telinga : Normotia, sekret -/-, gendang teliang
intak +/+
Hidung : Deviasi septum (-), Massa -/-, secret
-/-
Mulut : Sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi
berdarah (-), kering (-)
Tenggorokan : Hiperemis (+), uvula ditengah, arcus
faring simetris kanan dan kiri, Tonsil
T1-T1
Leher : Pembesaran KGB (-), trakea
ditengah (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks :
Pulmo :
Inspeksi :
i. Statis : Normochest, lesi (-), dinding
dada simetris kanan dan kiri
ii. Dinamis : Pergerakan dinding
dada simetris kanan dan kiri, retraksi
sela iga (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama
dengan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh
lapang paru
11



Auskultasi : Suara dasar
bronkovesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS
V, thrill (-)
Perkusi :
i. Batas jantung kanan ICS IV linea
parasternalis dekstra
ii. Batas jantung kiri ICS V linea
midclavikularis sinistra
iii. Pinggang jantung ICS III linea
parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ 1-2 reguler, murmur (-), gallop (-
)
Abdomen :
a. Inspeksi : Perut datar, supel
b. Auskultasi : BU (+)
c. Palpasi : NT (+), Hepar tidak teraba,
Lien tidak teraba, shifting dullness (-)
d. Perkusi : Timpani pada
seluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
Atas : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
A:
Diare akut
Vomitus
Dehidrasi ringan-sedang
P:
12



D5 ns 700cc/24 jam
Injeksi anitid 2 x ampul
Otopan drop 3 x 0.8 ml
Orezinc 1x1 cth
L Bio 2 x 1 sch

7 Oktober 2016 S : Muntah sebanyak 2x sehari. Pasien masih diare. Batuk


pilek (+), anak terlihat tidak rewel lagi, asi masih kuat,
perdarahan minimal (-).

O:
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis E4M6V5 GCS 15
Tanda Vital
- Nadi : 110x/menit, regular, kuat angkat,
pulsus defisit (-)
- RR : 30 x/menit
- T : 36,7C
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-),
anemis (-)
Kepala : Bentuk normocephal, rambut warna
hitam, terdistribusi merata dan tidak
rontok
Wajah : Nyeri ketok sinus (-), edema (-),
wajah kanan dan kiri simetris (+)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera
ikterik -/-, pupil isokor diameter 3
mm / 3 mm, mata cekung -/-
Telinga : Normotia, sekret -/-, gendang teliang
intak +/+
Hidung : Deviasi septum (-), Massa -/-, secret
-/-
13



Mulut : Sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi
berdarah (-), kering (-)
Tenggorokan : Hiperemis (+), uvula ditengah, arcus
faring simetris kanan dan kiri, Tonsil
T1-T1
Leher : Pembesaran KGB (-), trakea
ditengah (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks :
Pulmo :
Inspeksi :
Statis : Normochest, lesi (-), dinding
dada simetris kanan dan kiri
Dinamis : Pergerakan dinding
dada simetris kanan dan kiri, retraksi
sela iga (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama
dengan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh
lapang paru
Auskultasi : Suara dasar
bronkovesikuler -/-, ronkhi +/+, wheezing -/-
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS
V, thrill (-)
Perkusi :
Batas jantung kanan ICS IV linea
parasternalis dekstra
Batas jantung kiri ICS V linea
midclavikularis sinistra
Pinggang jantung ICS III linea
parasternalis sinistra
14



Auskultasi : BJ 1-2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
a. Inspeksi : Perut datar, supel
b. Auskultasi : BU (+)
c. Palpasi : NT (-), Hepar tidak
teraba, Lien tidak teraba, shifting dullness (-
)
d. Perkusi : Timpani pada
seluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
Atas : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
A:
Diare akut
Vomitus
Dehidrasi ringan-sedang
P:
D5 ns 700cc/24 jam
Injeksi anitid 2 x ampul
Otopan drop 3 x 0.8 ml
Orezinc 1x1 cth
L Bio 2 x 1 sch

8 Oktober 2016 S : Muntah sebanyak 3x sehari. Pasien masih diare


sebanyak 1x. Batuk pilek (+), anak terlihat tidak rewel lagi,
asi masih kuat, perdarahan minimal (-).

15



O:
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis E4M6V5 GCS 15
Tanda Vital
- Nadi : 110x/menit, regular, kuat angkat,
pulsus defisit (-)
- RR : 32 x/menit
- T : 36,2C
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-),
anemis (-)
Kepala : Bentuk normocephal, rambut warna
hitam, terdistribusi merata dan tidak
rontok
Wajah : Nyeri ketok sinus (-), edema (-),
wajah kanan dan kiri simetris (+)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera
ikterik -/-, pupil isokor diameter 3
mm / 3 mm, mata cekung -/-
Telinga : Normotia, sekret -/-, gendang teliang
intak +/+
Hidung : Deviasi septum (-), Massa -/-, secret
-/-
Mulut : Sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi
berdarah (-), kering (-)
Tenggorokan : Hiperemis (+), uvula ditengah, arcus
faring simetris kanan dan kiri, Tonsil
T1-T1
Leher : Pembesaran KGB (-), trakea
ditengah (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks :
Pulmo :
16



Inspeksi :
Statis : Normochest, lesi (-), dinding
dada simetris kanan dan kiri
Dinamis : Pergerakan dinding dada
simetris kanan dan kiri, retraksi sela iga (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama
dengan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh
lapang paru
Auskultasi : Suara dasar
bronkovesikuler -/-, ronkhi -/-, wheezing -/-
4. Cor :
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
b. Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS
V, thrill (-)
c. Perkusi :
i. Batas jantung kanan ICS IV linea
parasternalis dekstra
ii. Batas jantung kiri ICS V linea
midclavikularis sinistra
iii. Pinggang jantung ICS III linea
parasternalis sinistra
d. Auskultasi : BJ 1-2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
a. Inspeksi : Perut datar, supel
b. Auskultasi : BU (+)
c. Palpasi : NT (-), Hepar tidak teraba,
Lien tidak teraba, shifting dullness (-)
d. Perkusi : Timpani pada
seluruh lapang abdomen

17



Ekstremitas :
Atas : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
A:
Diare akut
Vomitus
Dehidrasi ringan-sedang
P:
D5 ns 700cc/24 jam
Injeksi anitid 2 x ampul
Otopan drop 3 x 0.8 ml
Orezinc 1x1 cth
L Bio 2 x 1 sch

18



9 Oktober 2016 S : Muntah sebanyak 1x sehari. Pasien sudah tidak ada
diare. Batuk pilek (+), anak terlihat tidak rewel lagi, asi
masih kuat, perdarahan minimal (-), keadaan membaik

O:
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis E4M6V5 GCS 15
Tanda Vital
- Nadi : 105x/menit, regular, kuat angkat,
pulsus defisit (-)
- RR : 28 x/menit
- T : 36,5C
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-),
anemis (-)
Kepala : Bentuk normocephal, rambut warna
hitam, terdistribusi merata dan tidak
rontok
Wajah : Nyeri ketok sinus (-), edema (-),
wajah kanan dan kiri simetris (+)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera
ikterik -/-, pupil isokor diameter 3
mm / 3 mm, mata cekung -/-
Telinga : Normotia, sekret -/-, gendang teliang
intak +/+
Hidung : Deviasi septum (-), Massa -/-, secret
-/-
Mulut : Sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi
berdarah (-), kering (-)
Tenggorokan : Hiperemis (+), uvula ditengah, arcus
faring simetris kanan dan kiri, Tonsil
T1-T1
19



Leher : Pembesaran KGB (-), trakea
ditengah (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks :
Pulmo :
Inspeksi :
i. Statis : Normochest, lesi (-), dinding
dada simetris kanan dan kiri
ii. Dinamis : Pergerakan dinding
dada simetris kanan dan kiri, retraksi
sela iga (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama
dengan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh
lapang paru
Auskultasi : Suara dasar
bronkovesikuler -/-, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS
V, thrill (-)
Perkusi :
Batas jantung kanan ICS IV linea
parasternalis dekstra
Batas jantung kiri ICS V linea
midclavikularis sinistra
Pinggang jantung ICS III linea
parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ 1-2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Perut datar, supel
Auskultasi : BU (+)
20



Palpasi : NT (-), Hepar tidak
teraba, Lien tidak teraba, shifting dullness (-
)
Perkusi : Timpani pada
seluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
Atas : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
A:
Diare akut
Vomitus
Dehidrasi ringan-sedang
P:
D5 ns 700cc/24 jam
Injeksi anitid 2 x ampul
Otopan drop 3 x 0.8 ml
Orezinc 1x1 cth
L Bio 2 x 1 sch

21



10 Oktober S : ibu mengatakan pasien sudah tidak ada keluhan
2016
O:
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis E4M6V5 GCS 15
Tanda Vital
- Nadi : 96x/menit, regular, kuat angkat,
pulsus defisit (-)
- RR : 28 x/menit
- T : 36,4C
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-),
anemis (-)
Kepala : Bentuk normocephal, rambut warna
hitam, terdistribusi merata dan tidak
rontok
Wajah : Nyeri ketok sinus (-), edema (-),
wajah kanan dan kiri simetris (+)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera
ikterik -/-, pupil isokor diameter 3
mm / 3 mm, mata cekung -/-
Telinga : Normotia, sekret -/-, gendang teliang
intak +/+
Hidung : Deviasi septum (-), Massa -/-, secret
-/-
Mulut : Sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi
berdarah (-), kering (-)
Tenggorokan : Hiperemis (+), uvula ditengah, arcus
faring simetris kanan dan kiri, Tonsil
T1-T1
Leher : Pembesaran KGB (-), trakea
ditengah (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks :
22



Pulmo :
Inspeksi :
Statis : Normochest, lesi (-), dinding
dada simetris kanan dan kiri
Dinamis : Pergerakan dinding
dada simetris kanan dan kiri, retraksi
sela iga (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama
dengan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh
lapang paru
Auskultasi : Suara dasar
bronkovesikuler -/-, ronkhi +/+, wheezing -/-
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS
V, thrill (-)
Perkusi :
Batas jantung kanan ICS IV linea
parasternalis dekstra
Batas jantung kiri ICS V linea
midclavikularis sinistra
Pinggang jantung ICS III linea
parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ 1-2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Perut datar, supel
Auskultasi : BU (+)
Palpasi : NT (-), Hepar tidak teraba,
Lien tidak teraba, shifting dullness (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang
23



abdomen
Ekstremitas :
Atas : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik
+/+
A:
Diare akut
Vomitus
Dehidrasi ringan-sedang
P:
D5 ns 700cc/24 jam
Injeksi anitid 2 x ampul
Otopan drop 3 x 0.8 ml
Orezinc 1x1 cth
L Bio 2 x 1 sch

II.5 Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam

24



BAB III
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

III.1 Hasil Kunjungan Ke Rumah Pasien


Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 8 Oktober 2016
1. Keluhan Utama : Tidak ada
2. Keluhan Tambahan : Tidak ada
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Ayah pasien memiliki riwayat asma saat kecil
Kakak pasien memiliki riwayat kejang demam dan thypoid
5. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
a. Tekanan Darah : (Tidak diukur)
b. Suhu : 36.80C
c. Respiratory Rate : 30x/menit
d. Heart Rate : 110x/menit
6. Pembinaan :
o Menjelaskan penyakit Diare (Definisi, gejala dan tanda,
tindakan pencegaha penyakit Diare, Gejala yang harus
diwaspadai oleh orang tua, serta kebersihan lingkungan)
7. Faktor Pendukung :
a. Orang tua pasien memahami dengan baik apa yang dijelaskan
mengenai penyakit Diare
b. Orang tua mempunyai keinginan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan
8. Faktor Penghambat :
o Usia pasien yang masih 11 bulan yang belum mengerti tentang
pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri
25



9. Indikator Keberhasilan :
o Pasien dan orang tua pasien dapat mengerti tentang penyakit Diare
dan dapat menerapkan tindakan-tindakan preventif Diare (seperti
menjaga kebersihan lingkungan setempat) dan mengerti gejala-gejala
Diare yang harus diwaspadai.

III.2 IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA

III.2.1 Fungsi Biologis

Tidak ada di keluarga pasien yang saat ini menderita penyakit menular dan
genetik. Tetapi dari hasil wawancara ibu pasien mengatakan bahwa kakak pasien
pernah menderia kejang demam dan Thypoid saat kecil, tetapi sudah mendapatkan
pengobatan dan dinyatakan sembuh.

III.2.2 Fungsi Psikologis

Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan kakaknya, hidup secara rukun.
Komunikasi antar anggota keluarga pun terjalin baik. Apabila ada masalah,
dibicarakan secara musyawarah.

III.2.3 Fungsi Ekonomi

Ayah bekerja sebagai seorang TNI. Ibu sebagai ibu rumah tangga. Dilihat
dari segi ekonomi, keluarga ini tergolong memiliki penghasilan cukup cenderung
menengah keatas.

III.2.4 Fungsi Pendidikan

Pendidikan terakhir bapak pasien adalah Akmil dan Ibu pasien ialah SMA.
Pasien saat ini belum bersekolah. Dilihat dari pendidikan keluarga pasien, keluarga
pasien dapat mengerti dan memahami dengan baik tentang edukasi Diare yang
dijelaskan.

26



III.2.5 Fungsi Religius

Pasien dan seluruh anggota keluarga memeluk agama Islam, keluarga


menjalankan ibadah agama secara rutin. Ibu pasien mengaku sering mengikuti
pengajian yang diadakan setiap seminggu sekali dan anak anaknya rutin belajar
mengaji di masjid setiap malam.

III.2.6 Fungsi Sosial Budaya

Hubungan tiap anggota keluarga sangat baik. Pasangan ini memang terlihat
sangan kompak dalam mengurus keluarga. Tetapi karena Kepala keluarga harus
bekerja dari mulai pagi hingga malam maka keempat anak mereka lebih banyak
meluangkan waktu dengan ibunya. Meskipun demikian mereka tetap memiliki
waktu untuk berkumpul bersama saat kepala keluarga telah pulang dari tempat
kerjanya. Komukasi dalam keluarga sangat baik sehingga hubungan tiap-tiap
individu didalam keluargapun terjalin sangat baik. Tidak ada konflik yang serius
dalam keluarga dan orang tua sangat dekat dengan semua anak-anaknya begitu juga
hubungan tiap anak-anaknya terjalin baik. Hubungan pasien dan keluarganya sangat
baik di lingkungan dan dikenal baik oleh masyarakat sekitar rumahnnya. Aktif
dalam berbagai kegiatan sosial yang diselenggarakan di lingkungan rumahnya.
Pasien dan keluarganya juga saling membantu dengan tetangga sekitar.

III.3 POLA KONSUMSI PASIEN

Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya lebih menyukai untuk menkonsumsi


ASI dibandingkan dengan mengkonsumi makanan lembek seperti bubur atau nasi
tim. Selain itu, anak nya juga memiliki nafsu makan yang kurang sejak kecil.
Dalam sehari, anak juga tidak tentu mengkonsumsi nasi, karena anak lebih
menyukai mengkonsumsi ASI.

27



III.4 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN

1. Faktor Perilaku
Anak umur 11 bulan selalu memasukkan apapun kedalam mulutnya.
Selain itu, pola makan yang tidak teratur dan nafsu makan kurang, anak
lebih menyukai ASI.
2. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan yang cukup dekat, jarak dari rumah ke
pelayanan kesehatan yaitu Klinik Pratama sekitar 500 meter. Sedangkan
jarak dari rumah ke RST dr. Soedjono cukup jauh.

III.5 IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

Pasien tinggal di daerah pedesaan bersama keluarganya. Kawasan tempat


tinggal pasien merupakan kawasan cukup layak untuk ditempati. Rumah terdiri atas
2 kamar tidur, terdapat 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi.
Lantai rumah berupa lantai yang disemen dan dipasang keramik, dinding berupa
tembok dan atap rumah ditutupi dengan genting. Ventilasi rumah baik, setiap kamar
memiliki jendela yang cukup besar sehingga memungkinkan pertukaran oksigen
dengan baik. Kebersihan dan kerapihan rumah cukup terjaga dengan baik. Sumber
air minum, mandi dan mencuci dari air PAM. Disamping rumah pasien terdapat
tumpukan barang barang yang sudah tidak terpakai dan tersusun tidak rapi. Selain
itu dibelakang rumah terdapat kandang bebek yang selalu dibersihkan tiap hari.
Keluarga pasien ini memiliki alat elektonik seperti ; televisi, kulkas, dan kompor.

28



Denah Rumah
Kandang
bebek
Dapur Pintu
belakang
mandi

Ruang Kamar
makan
Kamar
mandi

Ruang
Tamu dan Kamar
keluarga

Teras

III.6 PERMASALAHAN PADA PASIEN DAN KELUARGANYA

DIAGRAM REALITA PADA KELUARGA


Diagram 1. Diagram realita yang ada pada keluarga
Genetik

Status
Yankes Kesehatan perilaku

Anak yang berumur 11


bulan suka memasukkan
- 1 praktek apapun ke dalam mulutnya

dokter umum
lingkungan
- RST
Magelang
Kebersihan
- Klinik sekitar
Pratama lingkungan
rumah yang
terjaga
29



III.7 PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tangga Kegiatan yang Dilakukan Keluarga Yang Hasil Kegiatan


l Terlibat

11 1. Menjelaskan dan a. Ayah, 1. Memahami


Oktobe memberikan informasi ibu tentang seputar
r 2016 seputar penyakit diare Diare terutama
2. Menjelaskan mengenai mengenai
gejala emergensi yang orang gejala
tua harus ketahui sehingga emergensi pada
orang tua dapat segera anak yang
membawa anaknya ke terkena Diare
Rumah Sakit. sehingga orang
3. Memberikan Edukasi tua dapat
kepada orang tua pasien mengaplikasika
tentang bagaimana nnya dengan
melakukan pencegahan membawa anak
terhadap penyakit Diare ke petugas
yaitu dengan cara : kesehatan
a. Mencuci tangan. ketika gejala
Anak harus emergensi
diajarkan untuk muncul
mencuci tangannya, 2. Memahami
sedangkan pada tentang
bayi sering dilap bagaimana
tangannya. Bunda melakukan
pun juga harus pencegahan
sering mencuci terhadap
tangan, terutama penyakit Diare
saat memberi dan dapat
makan pada anak menerapkanny
dan setelah a dalam
memegang sesuatu kehidupan
yang kotor seperti sehari-hari

30



setelah
membersihkan
kotoran bayi atau
anak.
b. Tutup makanan
dengan tudung saji.
c. Masak air minum
dan makanan
hingga matang.
d. Jaga kebersihan
makanan dan
minuman, berikan
ASI eksklusif
minimal 6 bulan
karena ASI
mengandung
immunoglobulin.
Untuk bayi yang
"terpaksa" menggu
nakan susu formula,
maka dotnya harus
dicuci bersih dan
disterilkan dengan
baik.

31



BAB IV
PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

Hasil pembinaan keluarga dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2016.


Dari
pembinaan keluarga tersebut didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Tingkat pemahaman
Pasien dan orangtuanya dapat memahami penjelasan yang diberikan tentang
penyakit Diare, meliputi gejala, etiologi dan penatalaksanaannya dirumah.
b. Faktor pendukung
Orangtua pasien dapat memahami dan menangkap penjelasan yang
diberikan. Sikap orangtua pasien yang kooperatif dan menangkap
penjelasan yang diberikan.
c. Faktor penghambat
Usia pasien masih 11 bulan, dan belum mengerti tentang pentingnya
kesehatan dan kebersihan makanan.
d. Indikator keberhasilan
Pasien sudah tidak menunjukan gejala dan keadaan pasien secara umum
membaik
Keluarga pasien mengerti tentang edukasi yang diberikan dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terutama mengenai
pencegahan dari penyakit Diare

Kesimpulan dari hasil binaan keluarga ini adalah pemahaman terhadap


pembinaan yang dilakukan cukup baik, serta sikap seluruh anggota keluarga yang
kooperatif sehingga mempunyai keinginan untuk mengubah perilaku yang tidak
baik bagi kesehatan ditemukannya faktor penyulit yang dapat menghambat binaan
yang diberikan.

32



IV.2 SARAN

1. Diharapkan pasien dapat mengatur pola makannya dan tidak jajan sembarangan
di sekitar lingkungannya.

2. Diharapkan orangtua pasien dapat menjaga kebersihan makanan sehari-hari


dan kebersihan sekitar lingkungan rumah.

3. Selalu membersihkan pakaian, kuku, mainan dan tangan anak setelah bermain
karena anak umur 11 bulan rentan memasukkan apapun kedalam mulutnya

4. Melaporkan kedokter terdekat apabila anak terlihat mengalami dehidrasi dan


keadaan emergensi lain dalam penyakit diare

33



DAFTAR PUSTAKA


1. Subagyo B. Nurtjahjo NB. Diare Akut, Dalam: Juffrie M, Soenarto SSY,
Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS, penyunting. Buku ajar
Gastroentero-hepatologi:jilid 1. Jakarta : UKK Gastroenterohepatologi
IDAI 2011; 87-120
2. Behrman., Kliegman. & Arvin. 2012. Nelson Ilmu Kesehatan Anak( edisi:
15, vol Jakarta : EGC. Hlm.280
3. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Mentri Kesehatan Republik
Indonesia. Available from :
http://www.depkes.go.id/downloads/SK1216-01.pdf
4. Manatsathit S, Dupont HL, Farthing MJG, et al. Guideline for the
Management of acute diarrhea in adults. Journal of Gastroenterology
and Hepatology 2002;17: S54-S71.
5. Manatsathit S, Dupont HL, Farthing MJG, et al. Guideline for the
Management of acute diarrhea in adults. Journal of Gastroenterology
and Hepatology 2002;17: S54-S71.
6. Soewondo ES. Penatalaksanaan diare akut akibat infeksi (Infectious
Diarrhoea). Dalam: Suharto, Hadi U, Nasronudin, editor. Seri Penyakit
Tropik Infeksi Perkembangan Terkini Dalam Pengelolaan Beberapa
penyakit Tropik Infeksi. Surabaya : Airlangga University Press, 2002. 34
40
7. Kliegman, RM., Greenbaum, LA., Lye, PS (eds). 2004. Practical Strategies
in Pediatric Diagnosis and Therapy, 2nd ed. Philadelphia, Elsevier, p 274.

34



LAMPIRAN FOTO

35



36

Você também pode gostar