Você está na página 1de 1

APBN 2017

KE BI J A K A N U M U M
APBN YANG LEBI H KREDI BEL
DAN BERKUALI TAS DI TENGAH
KETI DAKPASTI AN GLOBAL
R E P U B L I K I N D O N E S I A

Pemerintah berkomitmen melakukan


reformasi penganggaran dengan menyusun PENERIMAAN PEMBIAYAAN
APBN yang kredibel dan berkualitas.
Kebijakan APBN 2017 bersifat ambisius dan Melanjutkan dukungan insentif Memperbaiki basis pajak dan Memanfaatkan saldo anggaran
hati-hati dengan mempertimbangkan fiskal. kepatuhan wajib pajak melalui lebih sebagai fiscal buffer.
kondisi ekonomi global yang tidak pasti. penguatan basis data pajak,
Namun tetap memberi stimulus bagi optimalisasi penggunaan IT dan
Mengembangkan dan mengopti-
perekonomian domestik, tanpa Fokus penerimaan terutama sektor konfirmasi status wajib pajak.
malkan pembiayaan yang kreatif
mengorbankan prinsip kredibilitas dan perdagangan dan wajib pajak dan inovatif untuk mengakselerasi
keberlanjutan. pribadi. pembangunan dan meningkatkan
Mengoptimalkan perjanjian pajak
akses pembiayaan bagi UMKM.
ASUMSI MAKRO internasional.
Ekstensifikasi melalui Geo Tagging.
Mengendalikan rasio utang Meningkatkan akses terhadap
Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,1 pendidikan dan penyediaan
Optimalisasi PNBP dengan tetap terhadap PDB.
Cukai dan pajak lainnya untuk memperhatikan pelestarian kebutuhan rumah bagi masyarakat
Inflasi (%, yoy) 4,0 yang berpenghasilan rendah (MBR).
mengurangi konsumsi pada sumber daya alam dan 28,2%
produk tertentu dengan peningkatan kualitas pelayanan Rasio utang Indonesia dalam batas
Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 5,3 Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
eksternalitas negatif. publik. terkendali.
Perumahan diberikan untuk
Nilai tukar Rupiah (Rp/US$) 13.300 membiayai perumahan (KPR) bagi
Memanfaatkan utang untuk MBR:
Harga minyak (US$/barel) 45 kegiatan produktif seperti
infrastruktur, pendidikan, dan 120.000 unit
Lifting minyak (ribu barel/ hari) 815 kesehatan. perumahan

Lifting gas (MPOEPD) 1.150

BELANJA
PENDAPATAN NEGARA
1. FOKUS PADA INFRASTRUKTUR 3. MEMPERTAHANKAN
& BELANJA SOSIAL ANGGARAN KESEHATAN (5%)
& PENDIDIKAN (20%)
Belanja Infrastruktur naik 22,3% Imunisasi dasar lengkap untuk 92% Tunjangan sertifikasi dosen:
dibanding APBNP 2016. Utamanya bayi usia 0-11 bulan.
102,7 ribu dosen
karena peningkatan earmark dana (sesuai gaji pokok/ guru/ tahun)
Total transfer umum untuk infrastruktur:
Prevelensi stunting pada anak usia
Rp1750,3 T di bawah 2 tahun (baduta) menjadi
Kartu Indonesia Pintar:
29,6% baduta*. 19, 7 juta jiwa*
SD: Rp450.000/siswa/tahun
SMP: Rp750.000/siswa/tahun
Biaya Operasional Keluarga
SMA/SMK: Rp1.000.000/siswa/tahun
Berencana:
508 4.586
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Bantuan bidik misi:
Hibah Penerimaan Negara Kabupaten/kota Balai
melalui Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) dan Kartu untuk operasional penyuluhan 362,7 ribu mahasiswa
Rp1,4 T Bukan Pajak
10.198 m 836 km 710 kmsp Indonesia Sehat (KIS): pergerakan kampung (biaya rata-rata

Rp250 T
Rp45 juta)
KB
jembatan jalan jalur K.A 94, 4 juta jiwa* (biaya rata-rata Rp102 juta) Bantuan Operasional Sekolah:
(Rp23.000/orang/bulan)
Kontribusi PNBP dari 61 lokasi 13 3 lokasi
Penerimaan K/L tetap harus
8,5 juta siswa 46,2 juta siswa
pelabuhan bandara terminal Tunjangan profesi guru PNSD: Melalui Melalui transfer
Perpajakan ditingkatkan untuk laut penumpang Biaya Operasional Kesehatan:
pemerintah ke daerah
1,3 juta guru
Rp1.498,9 T mendukung
optimalisasi
9.740 2.548 (sesuai gaji pokok/ guru/ tahun) pusat
Penerimaan Penerimaan Negara
Puskesmas Puskesmas
Peningkatan kualitas dan (biaya rata-rata terakreditasi
perpajakan APBN secara keseluruhan. Rp495,5 juta) Rehabilitasi ruang kelas:
efektivitas program perlindungan (biaya rata-rata Tunjangan khusus guru PNSD di
2017 disusun Optimalisasi PNBP K/L
sosial dengan memperbaiki sistem Rp186,8 juta) daerah khusus: 54.739 ruang 27.140 ruang
berdasarkan kondisi terus dilakukan 104
penyaluran dan akurasi data 41,6 ribu guru Melalui Melalui transfer
ekonomi terkini serta dengan tetap menjaga rumah sakit
penerima. (sesuai gaji pokok/ guru/ tahun) pemerintah pusat ke daerah
basis data perpajakan dan meningkatkan terakreditasi
yang lebih realistis. pelayanan kepada (biaya rata-rata
Rp466,3 juta)
masyarakat. * target RKP 2017

2. EFISIENSI BELANJA BARANG 4. FLEKSIBILITAS DALAM


BELANJA NEGARA MERESPON KONDISI
Rp143,1 T PEREKONOMIAN
Pendidikan
Rp121,6 T
Ketertiban & Keamanan 5. MITIGASI BENCANA ALAM
Rp108,3 T DAN DUKUNGAN ENERGI
Total Rp157,7 T Pertahanan TERBARUKAN
Rp11,9 T
Rp2.080,5 T Perlindungan
Perlindungan
Sosial
Rp29,7 T lingkungan hidup
Rp61,7 T
Rp310,6 T Perumahan &
Kesehatan
Ekonomi Rp9,7 T Fasum
Belanja non Agama
Rp5,4 T
Kementerian/
Pariwisata
Lembaga Transfer ke Rp355,8 T

Rp552,0 T Daerah &


Dana Desa
Pelayanan Umum

Belanja Rp764,9 T SUBSIDI DESENTRALISASI


Memperbaiki
Kementerian/ Subsidi Non Energi: Reformulasi perhitungan alokasi Memperbaiki pengalokasian,
mekanisme
Lembaga penyaluran DAU: penyaluran dan arah penggunaan
Rp31,2 T Rp19,7 T Rp10,3 T Rp4,3 T
Rp763,6 T anggaran TKDD DBH:
Subsidi Subsidi Subsidi Subsidi
berdasarkan pada pupuk pangan pajak PSO Rp401,1 T
Rp410,8 T
kinerja
Rp1,3 T Rp15,8 T DAU 2017 DAU murni Rp92,8 T
pelaksanaan di
DBH 2017
Rp82,0 T
daerah yang lebih Subsidi Subsidi bunga DBH Pajak
realistis. benih kredit program* & SDA
Rp9,7 T
* Pemerintah konsisten dalam pengembangan Kurang bayar atas Rp10,9 T
UMKM dan koperasi, penciptaan lapangan kerja, sisa penundaan DAU Kurang bayar
Subsidi Energi: dan penanggulangan kemiskinan melalui
TA 2016 DBH pajak &
pemberian imbal jasa penjaminan dan subsidi
Pemerintah menerapkan kebijakan fiskal
Rp32,3 T bunga KUR.
SDA
Subsidi BBM dan
ekspansif dengan besaran defisit Rp330,2 T
LPG Tabung 3 kg Sektor usaha produktif yang dibiayai KUR Memperbaiki pengalokasian Dana
atau
2,41% terhadap PDB. Diberikan kepada 26 juta Rumah Tangga Miskin
(RTM) dan 2,3 juta usaha mikro dan dilakukan
meliputi pertanian, industri pengolahan,
perdagangan, perikanan, dan jasa-jasa.
Meningkatkan alokasi Dana Desa Transfer Khusus untuk
mempercepat pembangunan
dengan tetap memperhatikan
dengan pola distribusi tertutup/targeted (by
kemampuan keuangan negara: infrastruktur dasar:
name and by address) dilakukan secara
INDIKATOR KESEJAHTERAAN &
bertahap. 74.954 desa Rp58,3 T Rp115,1 T
TARGET PEMBANGUNAN
Penerima Dana Desa dengan rata-rata alokasi DAK fisik DAK nonfisik
Rp45,0 T sebesar Rp800,5 juta/desa.
Tingkat kemiskinan (%) 10,5 Subsidi listrik
Diberikan kepada 19,1 juta dengan daya R-1/450
VA dan 4,05 juta dengan daya R-1/900 VA.
Tingkat pengangguran (%) 5,6 Untuk pelanggan rumah tangga mampu dengan
daya 900 VA, tarif akan disesuaikan secara
Indeks pembangunan manusia 70,1 bertahap 3 kali per 2 bulan.

Gini ratio 0,39


Informasi lebih lanjut: Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan RI.
Menteri Keuangan Republik Indonesia www.kemenkeu.go.id/apbn2017 Gedung Sutikno Slamet Lantai 18. Jl. Wahidin Raya No 1, Jakarta Pusat - 10710. Telp. 021-3505663 | Fax. 021-3505659.
email: infoAPBN@kemenkeu.go.id

Você também pode gostar