Você está na página 1de 9

PEMANFAATAN LIMBAH PELEPAH PISANG MENJADI KERTAS

KREASI BAGI SISWA SMA XAVERIUS 2 PALEMBANG

Meylinda Mulyati1, Achmad Alfian2


1
Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
email: herimeylinda@gmail.com
2
Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
email: penulis a_alfian@ukmc.ac.id

Abstraksi
SMA Xaverius 2 Palembang terkenal sebagai green school. Sebagai green school SMA ini
membutuhkan teknologi pengolahan sampah organik agar dapat menghasilkan uang. Selama
ini sampah pelepah pisang hanya dibiarkan jatuh ditanah agar menjadi pupuk organik dengan
proses alami. Jika pohon pisang ditebang, pelepah pisang hanya ditumpuk di satu tempat agar
jadi sampah organik dengan proses alami. Sampah pelepah pisang ini bisa diubah menjadi
bubur kertas yang akan menjadi kertas kreasi yang dapat dijual. Dari permasalahan yang ada,
salah satu usaha yang akan dilaksanakan oleh Prodi Teknik Industri, Unika Musi Charitas
melalui Program Pengabdian Masyarakat adalah memberikan pelatihan tentang pemanfaatkan
pelepah pisang menjadi bubur kertas yang dapat dijadikan kertas kreatif yang bisa dijual. Pada
pelatihan ini siswa SMA Xaverius diajarkan dengan praktik langsung untuk membuat kertas
kreasi dari pelepah pisang. Pada pelatihan ini juga di berikan pengetahuan tentang biaya dan
harga jual kertas kreasi ini. Pelatihan ini diberikan pada siswa SMA Xaverius 2 Palembang
agar menimbulkan niat untuk melakukan program recycle pelepah pisang menjadi kertas
kreasi dan untuk menimbulkan niat berwirausaha. Dari Hasil Pelatihan, siswa SMA Xaverius
2 Palembang sangat antusias mengikuti pelatihan ini dikarenakan manfaatnya besar bagi
mereka. Mereka juga mengharapkan adanya pelatihan lainnya yang melibatkan siswa praktik
langsung dengan topik yang lainnya yang bisa mereka adopsi dilingkungan rumah tempat
mereka tinggal.
Kata Kunci: Sampah Pelepah Pisang, Recycle, Bubur Kertas, Kertas kreasi.

Abstract
SMA Xaverius 2 Palembang is famous as "green school". As a "green school" this SMA
requires organic waste processing technology in order to make money. During this banana stalk
waste only allowed to fall on the ground to become organic fertilizer with natural processes. If
banana trees are felled, banana sticks are only stacked in one place to be organic waste with
natural processes. This banana staple waste can be converted into a pulp that will become a
paper of creations that can be sold. From the existing problems, one of the efforts that will be
implemented by the Prodi Teknik Industri, Unika Musi Charitas through Community Service
Program is to provide training on the utilization of banana bark into pulp that can be used as
creative paper that can be sold. In this training Xaverius high school students are taught by
direct practice to create paper creations from banana stem. In this training also provided
knowledge about the cost and price of this paper creations. The training was given to the
students of SMA Xaverius 2 Palembang in order to create an intention to perform the recycle
program of banana bark into paper creations and to create entrepreneurial intentions. From the
Training Results, Xaverius 2 Palembang High School students are very enthusiastic to
participate in this training because the benefits are great for them. They also expect other
trainings that involve students in direct practice with other topics that they can adopt in their
home environment.
Keywords: Waste paper, Banana Steem, Recycle, Creativity
1. PENDAHULUAN
Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi
penghasil sampah terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran.
Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah warga belajar tidak
menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Di sekolah, sampah
bisa menjadi sesuatu yang memerlukan perhatian serius. Namun juga bisa dipakai
sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswinya. Jenis sampah yang ada di
sekolah yaitu sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang
bisa terurai secara alamiah/ biologis. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri
dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya
membutuhkan penanganan lebih lanjut. Sampah B3 (bahan berbahaya dan
beracun) yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun.
Misalnya adalah bahan kimia beracun.

Salah satu parameter sekolah yang baik adalah berwawasan lingkungan. Di


dalam parameter tersebut tidak bisa dilepaskan dari pola pengelolaan sampahnya.
Sampah basah bisa diolah menjadi kompos. Mereka akan belajar bagaimana
sampah itu bisa bermanfaat bagi manusia bukan hanya sebagai sesuatu yang kotor
dan menjijikkan. Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis
sampah kering. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik
dan sedikit logam. Dengan kenyataan seperti ini berarti dapat disimpulkan bahwa
sekolah menghasilkan sampah yang dapat didaur ulang dengan mudah. Bahkan
sampah yang dihasilkan sekolah termasuk mempunyai nilai yang cukup tinggi.
Kertas bekas yang dihasilkan banyak sekali yang berjenis HVS. Jenis kertas ini di
kalangan pemulung memiliki harga yang paling tinggi.

Pelepah pisang merupakan salah satu limbah (buangan) dari perkebunan


pisang dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bubur kertas,
karena mengandung selulosa. Hampir semua tumbuhan yang mengandung
selulosa dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp (Fengel.D,1995).
Sampah pelepah pisang ini selama ini kurang bisa dimanfaatkan untuk jadi produk
yang lebih berguna dan menarik. Pelepah pisang diharapkan baik dipergunakan
sebagai bahan baku bubur kertas, karena berkadar lignin rendah (5%), selulosa
(63-64%) dan hemiselulola (20%) tinggi, sedangkan seratnya relatif panjang
sekitar 4,29 mm. Kadar lignin yang rendah dari pelepah merupakan keuntungan
lain karena proses pembuatan pulp relatif membutuhkan bahan pemasak yang
relatif sedikit dan waktu yang relatif singkat sehingga memberikan keuntungan
secara ekonomis (Lisnawati, 2000). Maka dari itu sampah pelepah pisang baik
untuk dijadikan bubur kertas.

Pelepah pohon pisang dapat di manfaatkan sebagai bahan alternatif


pembuat kertas yang ramah lingkungan dan kertas yang dihasilkan dari pelepah
pisang mempunyai keunggulan yang terletak pada corak dan warna yang khas
(Prabawati, 2008). ekstur yang tidak rata menjadikan kertas lebih menarik. Selain
itu, pembuatan kertas seni ditambah dengan pewarna alami yaitu dengan daun
pandan untuk warna hijau dan kunyit untuk warna merah, sehingga hasil kertas
yang dihasilkan akan lebih menarik.

SMA Xaverius 2 Palembang terkenal sebagai green school. Sebagai


green school SMA ini membutuhkan teknologi pengolahan sampah organik
agar dapat menghasilkan uang. Selama ini sampah pelepah pisang hanya dibiarkan
jatuh ditanah agar menjadi pupuk organik dengan proses alami. Jika pohon pisang
ditebang, pelepah pisang hanya ditumpuk di satu tempat agar jadi sampah organik
dengan proses alami. Sampah pelepah pisang ini bisa diubah menjadi bubur kertas
yang akan menjadi kertas kreasi yang dapat dijual. SMA Xaverius 2 Palembang
memiliki siswa yang memiliki kreativitas tinggi yang bisa memanfaatkan sampah
ini menjadi sesuatu yang lebih berguna melalui proses daur ulang. Untuk itu perlu
dilakukan suatu pelatihan bagi siswa SMA Xaverius 2 Palembang untuk mendaur
sampah pelepah pisang agar menumbuhkan jiwa cinta lingkungan dan jiwa
berwirausaha melalui produk yang dihasilan dari daur ulang sampah pelepah
pisang dan dapat membuat produk seperti bingkai foto, dompet dan lainnya.
2. METODE
Metode pendekatan yang ditawarkan oleh tim pengusul pengmas Teknik
Industri Unika Musi Charitas pada program ini dapat dirinci menjadi 4 tahap
yaitu:
a. Tahap 1: Koordinasi dengan pihak dari SMA Xaverius 2 Palembang.
b. Tahap 2: Pelatihan Teknik Pengolahan Limbah Pelepah Pisang dan Pembuatan
produk baru dari kertas daur ulang.
c. Tahap 3: Pelatihan kewirausahaan yang meliputi pengenalan potensi diri,
pengenalan potensi usaha, kreativitas dan inovasi dalam menjalankan usaha,
modal untuk berwirausaha serta tips untuk berwirausahan dari kertas daur
ulang.
Secara ringkas, metode pelaksanaan program yang ditawarkan untuk
menyelesaikan persoalan mitra dapat diringkas dalam gambar 1 berikut:

Tahap 1. Koordinasi Tahap 2. Pelatihan Teknik Pengolahan


dengan Pihak SMA Xaverius 2 Limbah Pelepah Pisang dan Pembuatan
Palembang produk baru dari kertas daur ulang.

Siswa SMA Xaverius 2 Palembang


d. Tahap 3. Pelatihan kewirausahaan
siap untuk melakukan Pelatihan di
e. dan strategi mengembangkan
SMA Xaverius 2 Palembang
usaha daur ulang kertas

Gambar 1. Metode Pelaksanaan Program Pengmas Prodi Teknik Industri UKMC

Kegiatan ini diadakan di lapangan SMA Xaverius 2 Palembang pada hari Kamis
tanggal 4 Mei 2017, pukul 14.00-17.00 WIB.
Adapun rincian aspek, program, target luaran dan indikator capaian dari
program ini dapat dilihat dari tabel 1 berikut:
Tabel 1 Aspek, Program, Target Luaran Dan Indikator Capaian
No Aspek Permasalahan Nama Program Target Luaran Indikator
Capaian
1 Produksi Belum memiliki Pelatihan Meningkatnya Skor rerata 3,5
pengetahuan tentang pengolahan sampah pengetahuan siswa pada skala Likert
cara mengolah sampah pelepah pisang SMA Xaverius 2 1-5
pelepah pisang Palembang dalam
mendaurulang sampah
pelepah pisang
Alat produksi untuk Peningkatan Tersedianya peralatan tersedia peralatan
mengolah sampah kuantitas peralatan pengolah sampah standar
pelepah pisang belum pengolahan sampah pelepah pisang pengolahan
ada pelepah pisang sampah pelepah
pisang
2 Manajemen Keterampilan Pelatihan Meningkatnya Skor rerata 3,5
Usaha mengelola pulp pengelolaan pulp keterampilan siswa pada skala Likert
pelepah pisang pelepah pisang SMA Xaverius 2 1-5
menjadi kertas kreasi Palembang dalam
yang bernilai mengelola pulp pelepah
ekonomis pisang
Kreativitas dan inovasi Pelatihan Terciptanya jiwa untuk Skor rerata 3,5
dalam pengembangan kewirausahaan daur berwirausaha siswa pada skala Likert
usaha daur ulang ulang sampah Xaverius 2 Palembang 1-5
sampah pelepah pisang pelepah pisang bagi
belum ada siswa Xaverius 2
Palembang

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pengabdian masyarakat: Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang
di SMA Xaverius 2 Palembang diselenggarakan pada tanggal 4 Mei 2017. Acara
dimulai dengan pembukaan dan pengarahan dari Kepala Sekolah SMA Xaverius 2
Palembang pada pukul 14.00 WIB di lapangan SMA Xaverius 2 Palembang .
Setelah pembukaan dari Kepala Sekolah acara selanjutnya adalah kata sambutan
dari salah satu anggota tim sekaligus memperkenalan tim pengabdian masyarakat
yang berasal dari Universitas Katolik Musi Charitas. Anggota tim pengabdian ini
terdiri dari 2 dosen Teknik Industri, 8 orang mahasiswa prodi Teknik Industri.
Tim juga menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat
yaitu untuk mengajari siswa-siswi kelas X, dan kelas XI tentang pemanfaatan
limbah pelepah pisang untuk menjadi bahan baku kertas kreasi.

Sesi selanjutnya yaitu pemberian materi mengenai edukasi pengolahan


limbah pelepah pisang oleh dosen pemateri. Materi ini disampaikan dengan
praktek langsung proses pembuatannya dengan melibatkan langsung 12 orang
siswa SMA Xaverius 2 Palembang yang bertujuan untuk melatih mereka secara
langsung (praktik) dan tidak hanya teori. Dengan praktik langsung diharapkan
meningkatnya pengetahuan siswa SMA Xaverius 2 Palembang dalam
mendaurulang sampah pelepah pisang lebih baik.

Pada sesi ini siswa yang melakukan praktek langsung juga dibantu oleh
mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan ini. Selagi praktik langsung juga
dipaparkan teori-teori yang berkenaan dengan daur ulang sampah pelepah pisang,
juga sampah lainnya yang bisa dimanfaatkan jadi kertas kreasi. Pada kesempatan
ini juga diajarkan tentang membuat lem sagu sendiri yang diperlukan untuk proses
ini. Tujuannya agar biaya produksi pembuatan kertas dari limbah ini menjadi
lebih murah. Setelah proses selesai, dosen pemateri juga menunjukan hasil dari
kertas kreasi yang telah dibuat menjadi beberapa bentuk, seperti pembatas buku,
frame foto, dompet, lukisan dinding dan lainnya. Sekaligus memaparkan bahwa
nilai jual kertas yang berasal dari limbah menjadi naik. Selanjutnya di buka sesi
tanya jawab yang berhubungkan dengan topik pengabdian masyarakat maupun
yang berhubungan dengan promosi Unika Musi Charitas. Dan bagian akhir acara
ini, tim membagikan souvenir bagi siswa siswi yang bisa menjawab pertanyaan
kami.

Sebelum acara ditutup, peserta diminta untuk mengisi lembar isian


kuesioner dan memberikan kesan dan pesan (masukan) terkait dengan kegiatan
pengabdian. Kuesioner berisikan pernyataan yang mengukur: (1) kemenarikan
topik kegiatan, (2) kemenarikan bahan/materi pengabdian, (3) kejelasan dalam
penyampaian materi, (4) kemenarikan bentuk kegiatan pengabdian, dan (5)
kebermanfaatan kegiatan pengabdian. Adapun berdasarkan hasil pengolahan data
kuesioner peserta terlihat bahwa sebagian besar peserta (dari 50 peserta) menilai
bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan pemanfaatan dan teknik pengolahan limbah
pelepah pisang ini telah berjalan dengan baik. Secara umum peserta pelatihan
memberikan skor 4 (kategori baik) pada 5 item pernyataan yang diajukan dalam
kuesioner. Berikut ini tabel 2 terkait dengan rerata skor yang diberikan oleh
peserta atas 5 pernyataan yang diajukan dalam kuesioner:

Tabel 2 Hasil Pengolahan Kuesioner Peserta Edukasi Pemanfaatan Dan


Teknik Pengolahan Limbah Kertas Dan Pelepah Pisang Dengan Sistem
Cetakan Screen di SMA Xaverius 2 Palembang
No. Pernyataan Rerata Skor
1 Topik kegiatan menarik 4,90
2 Bahan/materi kegiatan menarik 4,85
3 Penyampaian materi/bahan jelas 4,64
4 Bentuk kegiatan ini secara umum menarik 4,89
5 Kegiatan ini sangat bermanfaat 4,95

Sebagian besar peserta juga menyampaikan kesan bahwa kegiatan pngabdian ini
sudah cukup baik. Komentar dari para peserta antara lain: Saya berharap kegitan
ini sering dilakukan agar kami (siswa-siswi SMA Xaverius 2 Palembang) dapat
pengetahuan tentang daur ulang sampah. Kegiatan yang disampaikan dengan
topik ini sangat menarik dan bermanfaat dan ilmu yang disampaikan sangat
berguna. Berikut Foto-foto kegiatan pengabdian masyarakat di SMA Xaverius 2
Palembang.

Gambar 2 Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat di SMA Xaverius 2 Palembang


4. KESIMPULAN

Secara umum, kegiatan pengabdian masyarakat: Pemanfaatan Limbah


Pelepah Pisang di SMA Xaverius 2 Palembang telah berjalan dengan baik. Hal
ini dapat dilihat dari beberapa indikator seperti:
1. Sasaran (target luaran) dalam kegiatan ini juga cukup tercapai yaitu
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan siswa SMA Xaverius 2
Palembang dalam mendaurulang sampah kertas dan sampah pelepah
pisang melalui praktik langsung pada kegiatan ini.
2. Sasaran yang lainnya juga tercapai yaitu terciptanya jiwa untuk
berwirausaha siswa SMA Xaverius 2 Palembang.
3. Kegiatan promosi Prodi Teknik Industri melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat juga sangat baik, karena kita tidak hanya memberikan cerita
tentang kegiatan yang ada di prodi Teknik Industri tapi juga langsung
memperlihatkan kegiatan tersebut pada siswa SMA Xaverius 2
Palembang.
4. Peserta juga cukup aktif mengikuti kegiatan di mana terlihat dari sesi tanya
jawab dengan tim pengabdian yang berjalan cukup baik.
5. Selain itu, indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini juga terlihat
dari hasil penilaian kuesioner yang diberikan oleh peserta pelatihan.
Sebagian besar (dari 50 orang) peserta memberikan rerata skor 4 (kategori
baik) pada lima pernyataan kuesioner mencakup: (1) kemenarikan topik
kegiatan, (2) kemenarikan bahan/materi pengabdian, (3) kejelasan dalam
penyampaian materi, (4) kemenarikan bentuk kegiatan pengabdian, dan (5)
kebermanfaatan kegiatan pengabdian.

5. Ucapan Terima Kasih


Tim Pengabdian Teknik Industri Universitas Katolik Musi Charitas mengucapkan
terima kasih kepada pihak SMA Xaverius 2 Palembang yang telah bersedia
menerima tim untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat.
6. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Fengel, D. dan Wegener, G. 1995. Kayu: Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-Reaksi.
Terjemahan Hardjono Sastrohamidjojo. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press

Lisnawati. 2000. Biologi Serat Abaka dan Musa sp Lain Berdasarkan Sifat Fisis
Kimia dan Kelayakan untuk Bahan Baku Pulp dan Paper. Skripsi. FMIPA.
IPB. Bogor.

Prabawati, S., Suyanti dan Setyabudi, D. A. 2008. Teknologi Pascapanen dan


Teknik Pengolahan Buah Pisang. Penyunting: Wisnu Broto. Balai Besar
Penerbitan dan Pengembangan Pertanian.

Você também pode gostar