Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Statistika Dasar
Dosen Pengampu: Annisa Swastika
Oleh:
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2016
Analisis Variansi Dua Jalur
= 0
=1
() = 0
=1
= 0
=1
() = 0
=1
Contoh 1 :
Tabel 1.1
Data Populasi Menurut Faktor A dan Faktor B
B
A
B1 B2 B3
A1 8, 9, 10 11, 12, 13 17, 18, 19
A2 7, 9, 10 8, 10, 12 13, 14, 15
Carilah semua , , dan () !
Solusi:
Tabel 1.2
Tabel Kerja untuk Mencari , , dan ()
B
A i .
B1 B2 B3
8, 9, 10 11, 12, 13 17, 18, 19
A1 1. = 13
11 = 9 12 = 12 13 = 18
7, 9, 10 8, 10, 12 13, 14, 15
A2 2. = 11
21= 9 22 = 10 23 = 14
.j .1 = 9 .2 = 11 .3 = 16 = 12
Contoh 2
Tabel 1.4
A B .
B1 B2 B3
A1 8, 9, 10 4, 5, 6 1, 1, 1 1 . = 5
11 = 9 12 = 5 13 = 1
A2 10, 11, 12 6, 7, 8 2, 3, 4 2 . = 7
21 = 11 22 = 7 23 = 3
. .1 = 10 .2 = 6 .3 = 2 =6
Dari tabel 13.4 dapat dilihat bahwa:
1 = 1 . = 5 6 = -1
2 = 2 . = 7 6 = 1
1= .1 = 10 6 = 4
2 = .2 = 6 6 = 0
3= .3 = 2 6 = -4
()11= 11 ( + 1 + 1 ) = 9 ( 6 1 + 4) = 0
()21= 21 ( + 2 + 2 ) = 11 ( 6 + 1 + 4) = 0
()12= 12 ( + 1 + 2 ) = 5 (6 1 0) = 0
()22= 22 ( + 2 + 2 ) = 7 (6 + 1 + 0 ) = 0
()13= 13 ( + 1 + 3 ) = 1 (6 1 4) = 0
()23= 23 ( + 2 + 3 ) = 3 (6 + 1 4) = 0
Perhatikan kembali bahwa contoh 1 dan contoh 2 adalah contoh pada data
populasi. Pada umumnya, pada praktik penelitian, penelitian tidak
mempunyai data populasi, yang dipunyai adalah data sampel.
Tabel 1.5
Tata Letak Data Sampel pada Anava Dua Jalan Sel Sama
Faktor A Faktor B
b1 b2
1 111 121 11
112 122 12
11 12 1
2 211 221 21
212 222 22
21 22
11 21 1
12 22 2
1 2
Selanjutnya, jumlah data pada baris ke-i disebut , jumlah data pada
kolom ke-j disebut , jumlah data pada baris ke-I dan kolom ke-j disebut
, sedangkan jumlah seluruh data amatan disebut G. Jumlah- jumlah
tadi disajikan ke dalam table yang disebut Tabel Jumlah AB, sperti pada
Tabel 1.6
Tabel 1.6
Tabel Jumlah AB
0 : 1 = 2 = =
0 : 1 = 2 = = q
JKA =
JKB =
JKAB =, +
2
2
JKG = ,, ,
2
JKT = ,,
(1) =
;
2
(2) = ,, ;
(3) = ;
(4) = ;
2
(5) = ,
Berdasarkan besaran-besaran tersebut, jumlah-jumlah kuadrat diatas dapat
ditulis sebagai berikut.
JKB JKG
RKB = dkB RKG = dkG
Statistik Uji
Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel sama ialah :
RKA
1. Untuk H0A adalah Fa = yang merupakan nilai dari variabel random
RKG
Tabel 1.8
Solusi:
Dilakukan analisis variansi dulu untuk melihat apakah terdapat efek utama
pada baris dan kolom serta efek interaksi.
G2 108
(1) = N
= 18
= 648
2
(2) = ,, = 42 + 72 + 52 + + 102 + 82 + 72 = 744
2 382 702
(3) = = (3)(3) + (3)(3) = 704.889
dkA = p 1 = 2 1 = 1
dkB = q 1 = 3 1 = 2
dkT = N 1 = 18 1 = 17
JKA 56.889
RKA = dkA = = 56.889
1
JKB 20.333
RKB = dkB = = 10.167
2
JKAB 1.445
RKAB = dkAB = = 0.723
2
JKG 17.333
RKG = dkG = = 1.444
12
RKA 56.889
Fa = RKG = = 39.40
1.444
RKB 10.167
Fb = RKG = = 7.04
1.444
RKAB 0.723
Fab = = 1.444 = 0.50
RKG
Tabel 1.10
Sumber JK dk RK Fobs F p
Jen. Kelamin (A) 56.889 1 56.889 39.40 4.75 < 0.05
Str. Mengajar (B) 20.333 2 10.167 7.04 3.89 < 0.05
Interaksi (AB) 1.445 2 0.723 0.50 3.89 > 0.05
Galat 17.333 12 1.444 - -
Total 96.000 17 - - -
4. Keputusan Uji:
H0A ditolak; H0B ditolak; H0AB diterima.
5. Kesimpulan:
a. Siswa-siswa pria dan sisiwa-siswa wanita mempunyai prestasi belajar
yang berbeda
b. Tidak benar ketiga strategi mengajar memberikan efek yang sama
terhadap prestasi belajar
c. Tidak ada interaksi antara jenis kelamin dan strategi mengajar
terhadap prestasi belajar
dengan :
Fi.-j. = nilai Fobs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j
. = rerata pada baris ke-i
. = rerata pada baris ke-j
RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis
variansi
. = ukuran sampel baris ke-i
. = ukuran bampel baris ke-j
Daerah kritis untuk uji itu adalah :
DK = {FF > (p 1) F;p-1,N-pq}
2. Komparasi Rerata Antar Kolom
Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar kolom adalah:
H0 : .i = .j
Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar kolom adalah:
2
( . . )
F.i-.j = 1 1
( + )
. .
dengan:
Fij-kj = nilai Fobs pada pembadingan rerata pada sel ij dan rerata pada
sel kj
= rerata pada sel ij
= rerata pada sel kj
RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis
variansi
= ukuran sel ij
= ukuran sel kj
Daerah kritis uji itu adalah:
DK = {FF > (pq 1) F;pq-1,N-pq}
Contoh 4
Seorang peneliti ingin melihat mana yang lebih baik, metode ceramah atau
metode antar kerja kelompok dalam menyampaikan pokok bahasan
persamaan kuadrat. Dia juga ingin melihat apakah siswa pria dan wanita
sama kemampuannya dalam hal menangkap pokok bahasan tersebut dan
juga ingin melihat apakah terjadi perbedaan prestasi belajar antara siswa
pria dan wanita pada setiap metode pembelajaran. Setelah pokok bahasan
persamaan kuadrat diberikan dan diberi tes yang sama, nilai-nilai yang
diperoleh tampak pada tabel 1.11
Tabel 1.11
Solusi:
Tabel 1.12
Sumber JK dk RK Fobs F p
Jenis Kelamin (A) .90 1 .90 0.23 4.12* >0.05
Met. Mengajar (B) 2.50 1 2.50 0.64 4.12* > 0.05
Interaksi (AB) 4.90 1 4.90 1.25 4.12* > 0.05
Galat 140.80 36 3.91 - - -
Total 149.10 39 - - - -
Keterangan: nilai F dicari dengan interpolasi
Tabel 1.13
Profil Interaksi
Jika dilihat dari gambar diatas, profil untuk metode ceramah berpotongan
dengan profil untuk metode mengajar kerja kelompokj. Namun, adanya
perpotongan ini tidak berarti adanya interaksi yang signifikan antara
variabel jenis kelamin dan metode mengajar, karena hipotesis nol antar
baris dan hipotesis nol antar kolom diterima. Antara rerata se Pria Kerja
Kelompok dan rerata sel Wanita Kerja Kelompok, yang kalau dilihat
sepintas berbeda, sebenarnya tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan. Hal ini juga dapat ditunjukkan dengan uji Scheffe berikut ini
(6.40 5.40)2 1
1222 = = = 1.28
1 1
(3.91)(10 + 10) 0.782
Dengan
DK = {F F > (3)F0.05;3,36}
Kesimpulan Penelitian
= + + + () +
3. Hipotesis
Misalnya baris menyatakan variabel (faktor A) yang mempunyai
nilai a1,a2,....,ap dan kolom menyatakan variabel (faktor B) yang
mempunyai nilai b1,b2,....,bq.
Seperti pada analisis variansi dua jalan dengan sel sama, ada tiga
pasang hipotesis yang dapat diuji dengan analisis variansi dua jalan
ini, yaitu:
a) H0A: = 0 untuk setiap i=1,2,3,...,p
H1A: paling sedikit ada satu i yang tidak nol
b) H0B: j=0 untuk setiap j=1,2,3,...,q
H1B: paling sedikit ada satu j yang tidak nol
c) H0AB: ()ij=0 untuk setiap i=1,2,...p dan j=1,2,3,...,q
H1AB: paling sedikit ada satu ()ij yang tidak nol
4. Komputasi
Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama ini didefinisikan
notasi-notasi sebagai berikut.
nij = ukuran seel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)
= frekuensi sel ij
h = rerata harmonik frekuensi seluruh sel = 1
,
nij
N = 1 = banyaknya seluruh data amatan
,
nij
2 ( )2
SSij = -
= rerata pada sel ij
Ai =
= jumlah rerata pada baris ke-i
Bi =
= jumlah rerata pada baris ke-j
G = ,
= jumlah rerata semua sel
Seperti pada analisis variansi dua jalan dengan sel sama, untuk
memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), (3),
(4), dan (5) sebagai berikut:
2
(1) =
(2) = ,
2
(3) =
2
(4) =
(5) = ,
2
Seperti pada analisis variansi dua jalan dengan sel sama, terdapat lima
jumlah kuadrat pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu
jumlah kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom (JKB), jumlah kuadrat
interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG), dan jumlah kuadrat total
(JKT). Berdasarkan sifat-sifat matematis tertentu dapat diturunkan
formula-formula untuk JKA, JKB, JKAB, JKG, dan JKT sebagai berikut:
JKA = {(3) (1)}
JKB = {(4) (1)}
JKAB = {(1) + (5) (3) (4)}
JKG = (2)
JKT = JKA + JKB +JKAB + JKG
Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah :
dkA = p 1
dkAB = (p 1)(q 1)
dkT = N 1
dkB = q 1
dkG = N pq
Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing
diperoleh rerata kuadrat berikut:
RKA = RKB =
RKAB = RKG =
5. Statistik Uji
Seperti pada sel sama, statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel
tak sama ini ialah:
1. Untuk HOA adalah Fa = yang merupakan nilai dari variabel random
Tabel 1.14
Waktu Mengajar
Pagi Siang Sore
Besar 10 5 6 7 5 3 4 6 6 5 7 6 5 6 6 6
Kecil 9 8 10 8 7 7 8 7 8 8 7 10 8
Solusi:
Dilakukan analisis variansi dulu untuk melihat apakah terdapat efek utama
pada baris dan kolom serta efek interaksi.
( X)2
C= ; SS = X 2 C
n
Tabel 1.16
(2)(3) 6
= = = 4.557
1 1 1 1 1 1 1.317
4+6+5+5+4+4
2 41.982
(1) = = = 293.72
(2)(3)
= (4.557)(300.377-293.72) = 30.335
JKB = {(4) (1)}
dkA = p 1 = 2 1 = 1
dkB = q 1 = 3 1 = 2
dkG = N-pq = 28 - 6 = 22
dkT = N 1 = 28 1 = 27
JKA 30.335
RKA = dkA = = 30.335
1
JKB 10.964
RKB = dkB = 2
= 5.482
JKAB 1.905
RKAB = dkAB = = 0.953
2
JKG 33.780
RKG = dkG = = 1.535
22
RKA 30.335
Fa = RKG = = 19.76
1.535
RKB 5.482
Fb = RKG = 1.535 = 3.57
RKAB 0.953
Fab = = 1.535 = 0.62
RKG
Tabel 1.17
Sumber JK dk RK Fobs F p
Ukuran Kelas (A) 30.335 1 30.335 19.76 7.95 < 0.01
Wkt. Mengajar (B) 10.964 2 5.482 3.57 5.72 > 0.01
Interaksi (AB) 1.905 2 0.953 0.62 5.72 > 0.01
Galat 33.780 22 1.535 - - -
Total 76.984 27 - - - -
4. Keputusan Uji:
H0A ditolak; H0B diterima; H0AB diterima.
5. Kesimpulan:
a. Ukuran kelas berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
b. Waktu mengajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
c. Tidak ada interaksi antara ukuran kelas dan waktu mengajar terhadap
prestasi belajar
Karena tidak ada interaksi antara ukuran kelas dan waktu mengajar, maka
perbandinga antara kelas besar dan kelas kecil untuk setiap waktu
mengajar mengikuti perbandingan marginalnya. Dengan memperhatikan
rerata masing-masing sel dan rerata marginalnya dapat disimpulkan bahwa
ukuran kelas kecil lebih efektif dibandingkan dengan ukuran kelas besar,
baik secara umum maupun untuk setiap kategori waktu mengajar.