Você está na página 1de 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN WG DENGAN VERTIGO

DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN


TANGGAL 4 - 6 NOVEMBER 2014

OLEH

NI DWI ANGGRAENI WULANDARI

P07120012022

3.1 REGULER

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN WG DENGAN VERTIGO
DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN
TANGGAL 4 - 6 NOVEMBER 2014

I. PENGKAJIAN
Pengkajian atau pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4 November 2014 pukul 09.00
WITA dikamar XI Ruang Dahlia Garing Transparan BRSU Tabanan. Pasien masuk
Rumah Sakit pada tanggal 3 November pada pukul 17.30 WITA. Pengkajian dilakukan
dengan metode wawancara pasien dan keluarga pasien, observasi, pemeriksaan fisik, dan
catatan medic pasien No.RM 214857.
Identitas Pasien Penanggung Jawab

Nama : WG : WS
Umur : 66 Tahun : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah : Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja : Wiraswasta
Alamat : Br. Bantas Bale Agung
Agama : Hindu : Hindu
Pendidikan : SD : SMA
Suku Bangsa : Indonesia : Indonesia
Diagnosa Medis : Vertigo
Hubungan dengan pasien : : Anak Pasien
Sumber Biaya : JKBM
A. Alasan Masuk RS
a) Keluhan Utama
Pasien mengatakan merasa nyeri pada kepala terasa seperti tertusuk-tusuk dan
berputar-putar.
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IRD BRSU Tabanan rujukan dari Rumah Sakit Dharma Kerti
pada tanggal 3 November 2014 pada pukul 17.30 WITA dengan diantar
keluarganya pasien, pasien mengeluh pusing berputar dan nyeri kepala seperti
tertusuk-tusuk sejak tanggal 2 November 2014. Nyeri dan pusing terasa berat saat
pasien menggerakkan badan, bangun dan duduk. Selain itu, pasien juga mengeluh
lemah, mual dan sempat muntah 1x mengeluarkan air berisi sisa makanan.
Kemudian pasien ditempatkan di Ruang Dahlia Garing Transparan dengan
terapi:
a. IVFD RL 20 tpm
b. Angioten 0-0-50
c. Betahistin mesilat 3x1gr
d. Unalium 1x5mg
e. Pirabrain 4x1gr
f. Ranitidine 2x1amp

B. Riwayat Kesehatan
a) Kesehatan Sebelumnya
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengelami keluhan seperti ini
namun tidak terlalu mengganggu sehingga tidak dibawa ke RS. Pasien memiliki
riwayat Hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan
dan minuman. Pasien dulu sempat mengalami patah pada kaki sekitar 3 tahun
yang lalu namun tidak dirawat di RS dan hanya di pijat saja. Hingga sekarang
pasien menggunakan bantuan tongkat berjalan.
b) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit yang
sama dengan pasien. Riwayat hipertensi juga dimiliki oleh keluarga pasien yaitu
anak pasien pertama dan terakhir.

Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan
: Meninggal

: Pasien
: Tinggal bersama

C. Data Bio-Psiko-Sosial-Spritual
a) Bernapas
Sebelum Masuk Rumah Sakit pasien mengatakan ia bernafas seperti biasa. Pasien
mengatakan tidak memiliki masalah dalam bernafas. Saat pengkajian pasien
mengatakan tidak mengalami sesak nafas dan juga tidak sedang mengalami
batuk.
b) Makan dan Minum
Makan
Sebelum sakit pasien makan dengan frekuensi 3x sehari dengan jenis makanan
nasi putih, sayur, gorengan, daging babi, dan air putih. Sebelum sakit pasien
mengatakan dapat menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan. Sebelum
sakit pasien tidak memiliki keluhan. Saat pengkajian, pasien mengatakan
frekuensi makan tetap 3x sehari dengan menu diet sesuai yang disedikan RS yaitu
bubur,kuah, sayur, kuah dan air putih. Pasien hanya mampu menghabiskan
porsi. Saat pengkajian, pasien mengeluh muntah dan tidak nafsu makan.
Minum
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasanya minum 7-8 gelas sehari
(1800ml). Saat masuk rumah sakit pasien mengatakan hanya mampu
menghabiskan 1 botol Aqua tanggung + 1000ml.
c) Eliminasi
BAB
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan
BAB, pasien biasanya BAB 1x/sehari dengan konsistensi lembek, berwarna
kekuningan, bau khas. Saat pengkajian pasien mengatakan belum BAB semenjak
masuk rumah sakit.
BAK
Sebelum sakit pasien mengatakan frekuensi BAKnya 4-6x/hari dengan pancaran
kuat jumlah 200 cc sekali BAK dengan bau khas urine, warna kuning jernih dan
tidak ada keluhan. Saat sakit, pasien mengatakan frekuensi BAKnya 3-5x dengan
pancaran lemah dengan jumlah sama 200 cc sekali BAK dengan bau khas urine,
warna kuning jernih dan tidak ada keluhan.
d) Gerak Aktivitas
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan dapat melakukan aktivitasnya
seperti biasanya. Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berbaring ditempat
tidur karena saat badannya digerakkan, pasien merasa pusing dan berputar-putar.
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4 Keterangan:

0: Mandiri

Makan/ Minum 1: Dibantu alat


Mandi 2: Dibantu orang

lain

Torleting
Dibantu orang lain
Berpakaian 3:
dan alat
Mobilitas di tempat tidur

Berpindah 4: Tergantung

Ambulasi Total

e) Istirahat Tidur
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan ia biasanya tidur pukul 22.00
wita dan bangun pukul 06.00 WITA sehingga jumlah tidur malam adalah 8 jam.
Sebelum sakit pasien tidak biasa tidur siang. Saat di rumah sakit pasien
mengatakan jumlah jam tidurnya berkurang 3-5 jam dan sering terbangun
karena ingin BAK.
f) Pengaturan suhu
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengeluarkan keringat dingin dan tidak
merasa panas pada tubuhnya.

g) Kebersihan Diri
Sebelum sakit pasien biasanya mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun.
Saat pengkajian, pasien mengatakan hanya dilap dengan air hangat 1 x sehari dan
jarang mandi dan gosok gigi, kadang pasien hanya di lap saja 1x/sehari ditempat
tidur.
h) Rasa Nyaman
Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang
dialaminya. Pasien mengatakan nyeri pada kepala seperti ditusuk-tusuk dan
berputar akibat vertigo, nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher,
skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan badan, bangun
dan duduk.
i) Rasa Aman
Pasien mengatakan merasa aman karena selalu ditemani keluarga dan percaya
pada perawatan dan pengobatan yang dilakukan kepadanya.
j) Sosial dan Komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik kepada keluarga maupun perawat yang
merawat. Pasien dapat mengerti apa yang dibicarakan tentang penyakitnya.
k) Bekerja
Pasien berusia 66 tahun. Saat pengkajian pasien mengatakan belum dapat
melakukan pekerjaan apapun karena badannya masih terasa lemas dan pusing
seperti berputar-putar.
l) Rekreasi
Sebelum masuk rumah sakit, pasien biasanya berkunjung kerumah saudaranya
bersama keluarganya. Saat masuk rumah sakit, pasien mengatakan pengisian
waktu luang dilakukan dengan tidur untuk mengurangi rasa nyeri.
m) Belajar
Pasien mengatakan ia tidak memahami penyakit yang ia alami sekarang. Pasien
tidak mengerti kenapa ia merasa pusing dan beputar-putar.
n) Spiritual
Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berdoa dari tempat tidur.

D. Data Pemeriksaan Fisik


a) Keadaan Umum
Kesan Umum : Lemah
Kesadaran Umum : Compos mentis (E4V5M6)
Warna Kulit : Sawo Matang
Postur Tubuh : Sedang
Kebersihan Diri : Cukup
Turgor Kulit : Menurun
b) Gejala Kardinal
Suhu : 36 C
TD : 150/90 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 88x/menit
c) Antropometri
BB sebelum masuk: 70 kg
BB saat sakit : 66 kg
d) Keadaan Fisik (Head to Toe)
Kepala
Inspeksi : Kulit kepala bersih, rambut beruban, penyebaran rambut merata,
terdapat ketombe.
Palpasi : Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi : Palpebra tidak edema dan tidak petosis, Cojungtiva merah muda,
sclera putih, pupil isokor, reflek terhadap cahaya (+), tidak menggunakan alat
bantu penglihatan.
Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris, terdapat sekret pada lubang hidung,
penciuman baik, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip, kebersihan cukup.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis.
Telinga
Inspeksi : Telinga luar bersih, tidak ada lesi dan kedua telinga simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan masa
Mulut dan Gigi
Inspeksi : Membran mukosa bibir kering, pucat, gusi tidak ada lesi, kebersihan
gigi kurang.
Leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakkan
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan
Thorax
Inspeksi : Simetris, lesi (-), massa (-), benjolan (-)
Palpasi : Nyeri (-), ekspansi paru menurun, tactile premitus melemah
Perkusi : Sonor pada daerah paru-paru
Auskultasi : ves +/+, wh -/-, rh +/+
Cor : s1 s2 tunggal reguler, mur-mur (-)
Abdomen
Inspeksi : Warna kulit merata, tidak ada lesi, distensi (+)
Auskultasi : Terdengar bising usus 8x/menit
Palpasi : Tidak teraba masa, turgor kulit menurun, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Bunyi abdomen timpani
Ekstermitas
Atas :
Kekuatan otot kanan dan kiri :4 4
ROM kanan dan kiri : Aktif
Perubahan bentuk tulang : Tidak ada perubahan bentuk tulang
Perabaan Akral : Hangat
Pitting edema : tidak ada
Terpasang infuse di tangan kanan pasien.
Analisa : tidak ada kelainan pada ekstremitas.
Bawah :
Kekuatan otot kanan dan kiri :
4 4
ROM kanan dan kiri : Aktif
Perubahan bentuk tulang : Tidak ada perubahan bentuk tulang
Perabaan Akral : Hangat
Pitting edema : tidak ada
Analisa : tidak ada kelainan pada ekstremitas bawah.
Genetalia : Tidak terobservasi

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemerikasaan Laboratorium pada tanggal 3 November 2014
Jenis Nilai Normal dan Hasil Keterangan
Pemeriksaan satuan
Hb 14-18 g/dL 12.8 g/dL Turun
HCT 35,0-50,0 % 37,6% Normal
WBC 3,5-10,0 103/mm3 5,6 Normal
RBC 3,80-5,80 103/mm3 4,01 Normal
PLT 150-440 103/mm3 150 Normal

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data

Hari/ Data Fokus Masalah


No Interpretasi
Tgl/Pukul Data Subjektif Data Objektif Keperawtan

1 Selasa, 4 Saat pengkajian, 1. Pasien tampak Sistem keseimbangan Nyeri Akut


November pasien mengatakan meringis saat tubuh (vestibuler)
terganggu
2014 merasa tidak nyaman menggerakkan
Pukul
dengan nyeri yang tubuhnya.
09.00 2. TTV : Sensasi seperti brgerak,
dialaminya. Pasien
Nadi : 88 berputar
WITA
mengatakan nyeri
x/menit
pada kepala seperti TD: Gg. di SSP atau SST
150/90mmhg
ditusuk-tusuk dan
Spasme saraf /
berputar akibat peningkatan
vertigo, nyeri intrakranial
dirasakan disekitar Nyeri, sakit kepala
kepala sampai sekitar
leher, skala nyeri 6
dan nyeri dirasakan
berat saat pasien
menggerakkan badan,
bangun dan duduk.

2 Selasa, 4 Saat pengkajian, A: Pusing, sakit kepala Ketidakseimbangan


November pasien mengatakan BB saat ini : 66kg nutrisi kurang dari
Peristaltik meningkat
2014 frekuensi makan BB sebelumnya : kebutuhan tubuh
Pukul
tetap 3x sehari 70kg Mual, muntah
09.00
dengan menu diet B:
WITA Anoreksia
sesuai yang disedikan Hct : 37,6%
RS yaitu bubur,kuah, Hb : 12.8 g/dL Ketidakseimbangan
sayur, kuah dan air nutrisi kurang dari
C: kebutuhan tubuh
putih. Pasien hanya
1. Pasien tampak
mampu mual muntah
2. Turgor kurang
menghabiskan
elastis
porsi. Saat
3. Pasien tampak
pengkajian, pasien
lemas
mengeluh muntah 4. Konjungtiva tidak
dan tidak nafsu anemis
makan. D : Menghabiskan
porsi makan

3 Selasa, 4 Saat pengkajian 1. Pasien hanya Sensasi seperti brgerak, Intoleransi aktivitas
November pasien mengatakan berbaring berputar akibat Sistem
keseimbangan tubuh
2014 hanya berbaring ditempat tidur
(vestibuler) terganggu
Pukul
ditempat tidur karena dengan kondisi
09.00 Ketidakcocokan
saat badannya lemah
informasi yg di
WITA 2. Kekuatan otot :
digerakkan, pasien sampaikan ke otak oleh
Ekstermintas
merasa pusing dan saraf aferen
atas kanan
berputar-putar. Proses pengolahan
kiri : 4
Pasien mengetakan informasi terganggu
Ekstermitas
untuk memenuhi
bawah kanan Transmisi persepsi ke
kebutuhan perawatan reseptor proprioception
kiri : 4
dirinya seperti 3. TD: 150/90 terganggu
makan/minum,mandi, mmHg Kegagalan koordinasi
4. Nadi : otot
berpakaian,
88x/menit
mobilisasi di TT, Ketidak teraturan kerja
berpindah dan otot
Intoleransi aktivitas
ambulasi di bantu
oleh orang lain,
sedangkan kebutuhan
toileting dibantu oleh
orang lain dan alat.
4 Selasa, 4 Pasien mengatakan ia Pasien nampak Sistem keseimbangan Disfungsi
November tidak memahami bingung bila tubuh (vestibuler) pengetahuan
terganggu
2014 penyakit yang ia ditanyakan
Pukul
alami sekarang. tentang penyakit
09.00 Sensasi seperti brgerak,
WITA Pasien tidak mengerti dan penyebabnya. berputar
kenapa ia merasa
pusing dan beputar- keterbatasan kognitif,
tidak mengenal
putar. Pasien
informasi
mengatakan bahwa
sebelumnya ia pernah Gelisah, ansietas

mengelami keluhan
Disfungsi pengetahuan
seperti ini namun
tidak terlalu
mengganggu
sehingga tidak
dibawa ke RS.
.

B. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/ tekanan
syaraf, vasospressor, peningkatan intracranial ditandai dengan saat pengkajian,
pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang dialaminya. Pasien
mengatakan nyeri pada kepala seperti ditusuk-tusuk dan berputar akibat vertigo,
nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher, skala nyeri 6 dan nyeri
dirasakan berat saat pasien menggerakkan badan, bangun dan duduk. Pasien
tampak meringis saat menggerakkan tubuhnya. TTV : Nadi : 88 x/menit TD:
150/90mmhg.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual dan muntah yang ditandai dengan saat pengkajian, pasien mengatakan
frekuensi makan tetap 3x sehari dengan menu diet sesuai yang disedikan RS yaitu
bubur,kuah, sayur, kuah dan air putih. Pasien hanya mampu menghabiskan
porsi. Saat pengkajian, pasien mengeluh muntah dan tidak nafsu makan. BB saat
ini : 66 kg BB sebelumnya : 70 kg (mengalami penurunan berat badan). Hct:
37,6%. Hb : 12.8 g/dL, pasien tampak mual muntah, turgor kurang elastis, pasien
tampak lemas, konjungtiva tidak anemis dan hanya mampu menghabiskan porsi
makan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan saat
pengkajian pasien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur karena saat
badannya digerakkan, pasien merasa pusing dan berputar-putar. Pasien
mengetakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya seperti
makan/minum,mandi, berpakaian, mobilisasi di TT, berpindah dan ambulasi di
bantu oleh orang lain, sedangkan kebutuhan toileting dibantu oleh orang lain dan
alat. Pasien hanya berbaring ditempat tidur dengan kondisi lemah. Kekuatan otot :
Ekstermintas atas kanan kiri : 4, Ekstermitas bawah kanan kiri :4. TD: 150/90
mmHg. Nadi : 88x/menit.
4. Disfungsi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak mengenal
informasi mengenai proses penyakit ditandai dengan pasien mengatakan ia tidak
memahami penyakit yang ia alami sekarang. Pasien tidak mengerti kenapa ia
merasa pusing dan beputar-putar. Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah
mengelami keluhan seperti ini namun tidak terlalu mengganggu sehingga tidak
dibawa ke RS. Pasien Nampak bingung bila ditanyakan tentang penyakit dan
penyebabnya.

II. PERENCANAAN (INTERVENSI)


TABEL RENPRA PADA PASIEN WG DENGAN VERTIGO
DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN
TANGGAL 4 - 6 NOVEMBER 2014

Hari/Tgl/ Diagnosa Kep Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional


Waktu
Selasa, 28 Nyeri (akut/kronis) Setelah diberikan asuhan 1. Monitor tanda-tanda 1. Peningkatan
Oktober berhubungan dengan keperawatan selama 2 x vital dan KU pasien tekanan darah
2014 stress dan 24 jam diharapakan (tekanan darah dan dan nadi
Pukul 09.00
ketegangan, iritasi/ masalah gangguan rasa nadi) meningkat
WITA 2. Kaji tingkat,
tekanan syaraf, nyaman (nyeri) teratasi sebagai akibat
frekuensi, dan reaksi
vasospressor, dengan kriteria hasil : nyeri dan
1. Mampu mengontrol nyeri yang dialami
peningkatan berhubungan
nyeri (tahu penyebab klien setiap hari.
intracranial ditandai dengan cemas
3. Ciptakan suasana
nyeri, mampu 2. Untuk
dengan saat
lingkungan yang
menggunakan tehnik mengetahui
pengkajian, pasien
tenang dan nyaman
nonfarmakologi untuk berapa berat nyeri
mengatakan merasa 4. Ajarkan dan
mengurangi nyeri, yang dialami
tidak nyaman dengan anjurkan pada
mencari bantuan) klien dan
nyeri yang pasien untuk
2. Mampu mengenai
dialaminya. Pasien nyeri (skala, melakukan tehnik mengetahui
mengatakan nyeri intensitas, frekuensi relaksasi atau tingkat penurunan
pada kepala seperti dan tanda nyeri) alihkan perhatian nyeri untuk
3. Menyatakan rasa
ditusuk-tusuk dan pasien seperti sembuh
nyaman setelah nyeri 3. Menurunkan
berputar akibat mengajak
berkurang dengan rangsangan
vertigo, nyeri mengobrol
skala 0 (0-10) 5. Delegatif pemberian eksternal dimana
dirasakan disekitar
4. Tidak ada keringat
obat yang dapat ansietas dan
kepala sampai
dingin, tanda vital
mengurangi nyeri regangan jantung
sekitar leher, skala
dalam batas normal.
sesuai indikasi. serta terbatasanya
nyeri 6 dan nyeri 0
(S: 36-37,5 C, N: 60
kemampuan
dirasakan berat saat
80 x/menit, T: 100
koping dan
pasien
130 mmHg, RR: 18
keputusan
menggerakkan
20 x/menit).
terhadap situasi
badan, bangun dan
saat ini
duduk. Pasien
4. Membantu dalam
tampak meringis saat
penurunan
menggerakkan
persepsi/respon
tubuhnya. TTV :
nyeri
Nadi : 88 x/menit 5. Obatobat
TD: 150/90mmhg. analgesik dapat
membantu
mengurangi nyeri
klien

Selasa, 4 Ketidakseimbangan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji KU dan TTV 1. Mengetahui


November nutrisi kurang dari keperawatan selama pasien tanda-tanda
2. Kaji input dan
2014 kebutuhan tubuh 3x24 jam diharapakan perubahan atau
Pukul 09.00 output
berhubungan dengan masalah nutrisi kurang perkembangan
3. Berikan HE kepada
WITA
mual dan muntah dari kebutuhan tubuh kesehatan
pasien tetang
yang ditandai dengan teratasi dengan kriteria : sehingga mudah
pentingnya nutrisi
1. Adanya peningkatan
saat pengkajian, melakukan
untuk penyembuhan
berat badan sesuai
pasien mengatakan intervensi.
pasien terutama
dengan tinggi badan 2. Mengetahui
frekuensi makan
2. Mampu menganjurkan
keseimbangan
tetap 3x sehari
mengidentifikasikan pasien menuruti diet
dengan menu diet kebutuhan nutrisi yang telah diberikan nutrisi pada
3. Tidak ada tanda-tanda
sesuai yang serta mengurai tubuh pasien
malnutrisi 3. Makanan tinggi
disedikan RS yaitu makanan yang tinggi
4. Menunjukkan
lemak dan
bubur,kuah, sayur, lemak dan
peningkatan fungsi
kolesterol
kuah dan air putih. kolesterol.
pengecapan dari
4. Monitor adanya merupakan
Pasien hanya mampu
menelan
penurunan berat faktor resiko
menghabiskan 5. Tidak terjadi
badan penyebab
porsi. Saat penurunan berat
5. Monitor perubahan
terjadinya
pengkajian, pasien badan yang berarti
membran mukosa
penyakit
mengeluh muntah 6. Delegatif pemberian
jantung
dan tidak nafsu obat antiemetic
4. Mengevaluasi
makan. BB saat ini : ( ranitin)
berat badan
66 kg BB
yang menurun
sebelumnya : 70kg
atau meningkat
(mengalami
sebagai alat
penurunan berat
pengkajian
badan). Hct: 37,6%.
nutrisi
Hb : 12.8 g/dL, 5. Membran
pasien tampak mual mukosa basah
muntah, turgor dan tekanan
kurang elastis, pasien turgor kembali
tampak lemas, seperti semula
konjungtiva tidak indikasi tidak
anemis dan hanya terjadi dehidrasi
6. Pemberian obat
mampu
antiemetic
menghabiskan
untuk
porsi makan.
mengurangi rasa
mual

Selasa, 4 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda 1. Peningkatan


November berhubungan dengan tindakan keperawatan vital dan KU pasien tekanan darah
2014 kelemahan umum dalam waktu 2 x 24 jam, (tekanan darah dan dan nadi
Pukul 09.00 ditandai dengan saat diharapkan pasien nadi) meningkat
2. Observasi kondisi
WITA pengkajian pasien menunjukkan sebagai akibat
fisik dan atur posisi
mengatakan hanya peningkatan kemampuan nyeri dan
senyaman mungkin
berbaring ditempat melakukan aktivitas berhubungan
3. Ajari pasien ROM
tidur karena saat dengan kriteria hasil : dengan cemas
pasif dan aktif
1. Berpartisipasi dalam 2. Inspeksi kondisi
badannya 4. Membiarkan pasien
aktivitas fisik tanpa awal pasien dan
digerakkan, pasien mempraktikan
disertai peningkatan memberikan
merasa pusing dan kembali yang sudah
tekanan darah, nadi kenyamanan
berputar-putar. diajarkan tapi
3. Melakukan
dan RR.
Pasien mengetakan dengan pengawasan
2. Mampu melakukan tindakan
untuk memenuhi perawat
aktivitas sehari hari keperawatan
5. Observasi kembali
kebutuhan perawatan 4. Monitoring
(ADLs) secara
peningkatan gerak
dirinya seperti tindakan yang
mandiri.
fisik
makan/minum,mandi sudah dilakukan
6. Ajurkan mobilisasi
5. Mengetahui
,berpakaian,
secara bertahap
perkembangan
mobilisasi di TT,
mulai dari duduk
latihan
berpindah dan
sampai berjalan 6. Mobilisasi secara
ambulasi di bantu
dengan dibantu bertahap
oleh orang lain,
keluarga membantu
sedangkan
memandirikan
kebutuhan toileting
pasien
dibantu oleh orang
lain dan alat. Pasien
hanya berbaring
ditempat tidur
dengan kondisi
lemah. Kekuatan otot
: Ekstermintas atas
kanan kiri : 4,
Ekstermitas bawah
kanan kiri : . TD:
150/90 mmHg.
Nadi : 88x/menit.
Selasa, 4 Disfungsi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda- 1. Peningkatan
November pengetahuan tindakan keperawatan tanda vital dan tekanan darah
2014 berhubungan dengan dalam waktu 2 x 24 jam, KU pasien dan nadi
Pukul 09.00
keterbatasan diharapkan pasien dan (tekanan darah meningkat
WITA
kognitif, tidak keluarga menunjukkan dan nadi) sebagai akibat
2. Kaji tingkat
mengenal informasi peningkatan pengetahuan nyeri dan
pengetahuan klien
mengenai proses dengan kriteria hasil : berhubungan
1. Pasien dan keluarga dan keluarga
penyakit ditandai dengan cemas
menyatakan tentang 2. Megetahui
dengan pasien
pemahaman tentang penyakitnya. seberapa jauh
mengatakan ia tidak
3. Berikan penjelasan
penyakit, kondisi, pengalaman dan
memahami penyakit
pada klien tentang
prognosis dan program pengetahuan
yang ia alami
penyakitnya dan
pengobatan klien dan
sekarang. Pasien
2. Pasien dan keluarga kondisinya
keluarga tentang
tidak mengerti
mampu melaksanakan sekarang.
penyakitnya.
kenapa ia merasa 4. Minta klien dan
prosedur yang 3. Dengan
pusing dan beputar- keluarga
dijelaskan secara mengetahui
putar. Pasien mengulangi
benar penyakit dan
mengatakan bahwa 3. Pasien dan keluarga kembali tentang
kondisinya
sebelumnya ia mampu menjelaskan materi yang telah
sekarang, klien
pernah mengelami kembali apa yang diberikan.
dan keluarganya
keluhan seperti ini dijelaskan perawat/tim
akan merasa
namun tidak terlalu kesehatan lainnya
tenang dan
mengganggu
mengurangi rasa
sehingga tidak
cemas.
dibawa ke RS. 4. Mengetahui
Pasien Nampak seberapa jauh
bingung bila pemahaman
ditanyakan tentang klien dan
penyakit dan keluarga serta
penyebabnya. menilai
keberhasilan
dari tindakan
yang dilakukan.
III. PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI)

CATATAN KEPERAWATAN PADA PASIEN WG DENGAN VERTIGO


DI RUANG DAHLIA GARING TRANSPARAN BRSU TABANAN
TANGGAL 4 - 6 NOVEMBER 2014

Hari/Tgl/Jam No. Dx Intervensi Evaluasi Formatif Paraf


Selasa, 4 1,2,3,4 Memonitor tanda-tanda vital dan Pasien kooperatif. Hasil TTV :
TD : 150/90mmHg
November KU pasien (tekanan darah dan
Nadi : 88x/menit
2014 nadi), BB pasien, memonitor Suhu : 36 C
BB pasien : 66kg
membrane mukosa dan input
Pukul 09.00 Membran mukosa : kering
WITA makanan. Pasien mengatakan mual (+),
pasien hanya mampu
1,2
menghabiskan porsi makanan
RS dengan menu bubur, kuah,
1 sayur dan air putih.
Delegatif pemberian obat melalui Pasien kooperatif. Obat sudah
IV perset : masuk dan reaksi alergi (-).
Pirabrain 4x1gr
Pukul 10.00 Ranitidin 2x1amp
WITA Mengkaji tigkat, frekuensi dan Pasien mengatakan pusing
reaksi nyeri yang dialami pasien. seperti berputar-putar (+), nyeri
1
kepala (+). Pasien mengatakan
nyeri dirasakan disekitar kepala
Pukul 10.10
WITA sampai sekitar leher, skala nyeri
2
6 dan nyeri dirasakan berat saat
Mengajarkan pasien relaksasi
pasien menggerakkan badan,
(nafas dalam) untuk mengurangi
bangun dan duduk.
nyeri kepala dan pusing seperti
Pasien mau melakukan teknik
berputar-putar.
3 relaksasi nafas dalam.
Memberikan HE kepada pasien

Pukul 10.15 pentingnya nutrisi untuk


Pasien mengerti dan mau
WITA penyembuhan terutama
menerapkan informasi yang
3 menganjurkan menuruti diet di RS
diberikan perawat. Pasien dapat
dan mengurangi makananyang
menyebutkan informasi yang
tinggi kolesterol dan lemak.
Mengobservasi kondisi fisik dan diberikan oleh perawat.
Pukul 10.29 atur posisi senyaman mungkin.
3 Pasien mengatakan badanya
WITA
lemas. Setiap menggerakan
badan nyeri kapala dan rasa
3
Mengajari pasien ROM pasif dan berputar-putar bertamabah.
aktif dan membiarkan pasien Pasien hanya bisa mika/miki
mempraktikkan kembali. dibantu keluarga.
Pukul 11.00 Pasien kooperatif, mau
1
WITA menggerakkan tangan dan kaki
Mengobservasi kembali sesuai instruksi perawat. Pasien
2 peningkatan gerak fisik pasien. dapat mengulangi kembali
gerakkan ROM yang dianjarkan
Menganjurkan pasien dan perawat.
4 Pasien nampak mampu
Pukul 11.10 keluarga pasien untuk melakukan
WITA melakukan mika/miki tanpa
mobilisasi dini secara bertahap
bantuan keluarga.
mulai duduk sampai berjalan
dengan bantuan keluarga. Pasien dan keluarga pasien
Kolaborasi pemberian obat oral :
mengerti tentang informasi yang
4 Betahistin 3x1
Unalium 1x5mg diberikan perawat.
Pukul 11.35
WITA Mengobservasi intake makanan
Pasien kooperatif. Obat sudah
masuk dan rekasi alergi (-).
1,2,3,4
Pukul 11.40 Mengkaji tingkat pengetahuan
WITA Pasien mengatakan mual (+)
klien dan keluarga tentang
nafsu makan (-), hanya mampu
1 penyakit.
memakan makan siangnya 4
sendok saja.
Keluarga dan pasien mengatakan
1
Pukul 12.00 Memberikan penjelasan pada klien tidak mengerti tentang penyakit
WITA dan keluarga tentang penyakit dan yang ia derita. Dulu ia sempat
2
meminta keluarga untuk mengalami hal yang sama
mengulangi informasi yang namun dirasa tidak terlalu
Pukul 12.05 1 diberikan petugas. mengganggu sehingga tidak
WITA
diperiksakan ke RS.
Memonitor tanda-tanda vital dan
Pasien dan keluarga mengerti
KU pasien (tekanan darah dan nadi)
mengenai penjelasan yang
diberikan perawat tentang
2
Pukul 12.10 Kolaborasi pemberian obat IV
penyakitnya dan mampu
WITA perset :
memngulang informasi yang
Pirabrain 4x1gr
diberikan.
Kolaborasi pemberian obat oral : Pasien kooperatif. Hasil TTV :
Betahistin 3x1 TD : 150/100mmHg
Nadi : 86x/menit
Mengobservasi intake makanan Suhu : 36,3 C
Pasien kooperatif. Obat sudah
masuk, reaksi alergi (-)
Pukul 12.15
WITA Kolaborasi pemberian obat IV
perset : Pasien kooperatif. Obat sudah
Pirabrain 4 x 1 gr
masuk, reaksi alergi (-)
Kolaborasi pemberian obat oral :
Angioten 0-0-50
Pasien mengatakan mual (+)
Kolaborasi pemberian obat IV nafsu makan (-), hanya mampu
Pukul 15.00 perset : memakan makan siangnya
WITA Ranitidin 2 x 1 amp
porsi saja.
Pasien kooperatif. Obat sudah
masuk, reaksi alergi (-)

Pukul 16.00
WITA

Pasien kooperatif. Obat sudah


masuk, reaksi alergi (-)
Pukul 18.00
WITA

Pukul 18.01
WITA

Pukul 22.00
WITA

Pukul 24.00
WITA
Rabu, 5 1 Kolaborasi pemberian obat IV Pasien kooperatif. Obat sudah
November perset : masuk, reaksi alergi (-)
Pirabrain 4 x1 amp
2014
Pukul 04.00
WITA
1,2,3,4
Memonitor tanda-tanda vital dan KU lemah, pasien kooperatif.
Pukul 05.00
KU pasien Hasil TTV :
WITA TD : 160/90mmHg
Nadi : 76x/menit
2 Suhu : 36,7 C
Memonitor BB, membrane BB pasien : 66 kg, membrane
Pukul 07.00
mukosa dan intake makanan. mukosa kering, pasien tidak
WITA
nafsu makan, mual (+), pasien
hanya mampu menghabiskan
1,2
porsi dengan lauk bubur, kuah,
Delegatif pemberian obat melalui
Pukul 10.05 sayur, daging dan air putih.
IV perset :
Pasien kooperatif. Obat sudah
WITA Pirabrain 4x1gr
1 Ranitidin 2x1amp masuk, reaksi alergi (-)

Kolaborasi pemberian obat oral :


Pukul 12.00 Betahistin 3x1
2 Unalium 1x5mg Pasien kooperatif. Obat sudah
WITA
masuk, reaksi alergi (-)
Memonitor intake makanan
Pukul 12.10
Pasien mengatakan tidak nafsu
WITA
1
makan, mual (+), pasien hanya
Mengkaji tigkat, frekuensi dan mampu menghabiskan porsi
Pukul 13.45 reaksi nyeri yang dialami pasien. dengan lauk bubur, kuah, sayur,
WITA daging dan air putih.
Pasien mengatakan pusing
seperti berputar-putar (+), nyeri
1 kepala (+) namun sudah
berkurang. Pasien mengatakan
Mengajarkan pasien relaksasi
nyeri dirasakan disekitar kepala
Pukul 13.55 (nafas dalam) untuk mengurangi
sampai sekitar leher, skala nyeri
3
WITA nyeri kepala dan pusing seperti
berkurang menjadi 4 dan nyeri
berputar-putar.
dirasakan berat saat pasien
Mengobservasi kondisi fisik dan menggerakkan kepala.
Pukul 14.15
Pasien mengerti dan mau
atur posisi senyaman mungkin.
WITA
melakukan instruksi yang
3
diberikan oleh perawat.

3
Pasien mengatakan badannya
Membiarkan pasien
Pukul 14.20
masih lemas. Nyeri kepala dan
3 mempraktikkan ROM kembali.
WITA
pusing berputar-putar masih
Mengobservasi kembali
Pukul 14.40 namun sudah sedikit berkurang.
peningkatan gerak fisik pasien.
WITA Pasien sudah dapat duduk di
Menganjurkan pasien dan tempat tidur dengan bantuan
Pukul 14.44 4
keluarga pasien untuk melakukan keluarga.
WITA
Pasien kooperatif, mau
mobilisasi dini secara bertahap
menggerakkan tangan dan kaki
mulai duduk sampai berjalan
1,2,3,4 sesuai instruksi perawat.
dengan bantuan keluarga.
Pasien 20tampak mampu
Pukul 14.50
Mengkaji ulang pemahaman klien dudukdi tempat tidur dengan di
WITA
1 keluarga tentang penyakit dan bantu oleh keluarga.
Pasien dan keluarga pasien
meminta keluarga untuk
mengerti tentang informasi yang
Pukul 15.00 mengulangi informasi yang
WITA 1 diberikan petugas. diberikan perawat.
Memonitor tanda-tanda vital dan
KU pasien (tekanan darah dan nadi)
Pukul 16.00 2
Klien dan keluarga pasien masih
WITA
Kolaborasi pemberian obat IV mengingat informasi yang
perset : diberikan perawat dan dapat
Pukul 18.10 1 Pirabrain 4x1gr
mengulangi informasi tersebut.
WITA
Kolaborasi pemberian obat oral :
Pasien kooperatif. Hasil TTV :
Betahistin 3x1
TD : 150/80mmHg
Pukul 18.20 Nadi : 88x/menit
2 Mengobservasi intake makanan
WITA Suhu : 36,5 C
Pasien kooperatif. Obat sudah
masuk, reaksi alergi (-)

Kolaborasi pemberian obat IV


Pasien kooperatif. Obat sudah
Pukul 22.10 perset :
WITA Pirabrain 4 x 1 gr masuk, reaksi alergi (-)
Kolaborasi pemberian obat oral :
Angioten 0-0-50 Pasien mengatakan mual (+)
Kolaborasi pemberian obat IV
namun berkurang, nafsu makan
perset :
(+), pasien mampu
Pukul 24.05 Ranitidin 2 x 1 amp
menghabiskan 1 porsi makanan
WITA
namun bukan makanan dari RS
Pasien kooperatif. Obat sudah
masuk, reaksi alergi (-)

Pasien kooperatif. Obat sudah


masuk, reaksi alergi (-)

Kamis, 6 1 Kolaborasi pemberian obat IV Pasien kooperatif. Obat sudah


November perset : masuk, reaksi alergi (-)
Pirabrain 4 x1 amp
2014 Pukul
04.10WITA
1,2,3,4
Memonitor tanda-tanda vital dan KU lemah, pasien kooperatif.
Pukul 04.45
KU pasien Hasil TTV :
WITA TD : 150/90mmHg
Nadi : 76x/menit
2 RR : 36,4 C
Memonitor BB, membrane BB pasien : 66 kg, membrane
Pukul 07.15
mukosa dan intake makanan. mukosa lembab, nafsu makan
WITA
(+), mual (-), pasien mampu
menghabiskan 1 porsi dengan
1
lauk bubur, kuah, sayur, daging
Mengkaji tingkat, frekuensi dan
Pukul 07.30 dan air putih.
reaksi nyeri yang dialami pasien.
Pasien mengatakan pusing
WITA
seperti berputar-putar (+) namun
berkurang, nyeri kepala (+)
namun sudah berkurang. Pasien
mengatakan nyeri dirasakan
3
disekitar kepala sampai sekitar
Mengobservasi kembali
leher, skala nyeri berkurang
Pukul 07.45
peningkatan gerak fisik pasien.
menjadi 3 dan nyeri dirasakan
WITA
1,2,3,4
berat saat pasien menggerakkan
kepala.
EVALUASI
Pasien mengatakan sudah
Pukul 09.00
mampu duduk walau masih
WITA
merasa pusing, pasien juga
mengatakan sudah dapat ke WC
dengan bantuan keluarga.

IV. EVALUASI
Hari/tgl/waktu No. Evaluasi Sumatif Paraf
Dx
Kamis, 6 1 S : Pasien mengatakan pusing seperti berputar-putar
November 2014 (+) namun berkurang, nyeri kepala (+) namun
Pukul 09.00 WITA sudah berkurang. Pasien mengatakan nyeri
dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher,
skala nyeri berkurang menjadi 3 dan nyeri
dirasakan berat saat pasien menggerakkan kepala.
O : Pasien masih meringis saat menggerakkan
badannya. Hasil TTV : Nadi : 76 x/menit TD:
150/90mmhg
A : Nyeri akut
P : Pertahankan kondisi pasien. Lanjutkan Intervensi:
1. Monitor tanda-tanda vital dan KU pasien
(tekanan darah dan nadi)
2. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang
dialami klien setiap hari.
3. Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan
nyaman
4. Ajarkan dan anjurkan pada pasien untuk
melakukan tehnik relaksasi atau alihkan
perhatian pasien seperti mengajak mengobrol
5. Delegatif pemberian obat yang dapat
mengurangi nyeri dan pusing sesuai indikasi.

Kamis, 6 2 S : Pasien mengatakan nafsu makan (+), mual (-),


November 2014 pasien mampu menghabiskan 1 porsi dengan lauk
Pukul 09.00 WITA bubur, kuah, sayur, daging dan air putih.
O : BB pasien : 66 kg, membrane mukosa lembab,
turgor kulit kurang elastic, konjungtiva tidak
anemis.
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
P : Pertahankan kondisi pasien. Lanjutkan Intervensi:
1. Kaji KU dan TTV pasien
2. Kaji input makanan
3. Monitor adanya penurunan berat badan
4. Monitor perubahan membran mukosa
5. Delegatif pemberian obat antiemetic ( ranitidin)

Kamis, 6 3 S : Pasien mengatakan sudah mampu duduk walau


November 2014 masih merasa pusing, pasien juga mengatakan
Pukul 09.00 WITA sudah dapat ke WC dengan bantuan keluarga.
O: Pasien nampak duduk di tempat tidur. Kekuatan
otot : Ekstermintas atas kanan kiri : 4. Ekstermitas
bawah kanan kiri : 4. TD: 150/90 mmHg. Nadi :
88x/menit
A : Intoleransi aktivitas
P : Pertahankan kondisi pasien. Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital dan KU pasien
(tekanan darah dan nadi)
2. Observasi kondisi fisik dan atur posisi senyaman
mungkin
3. Observasi kembali peningkatan gerak fisik
4. Ajurkan mobilisasi secara bertahap mulai dari
duduk sampai berjalan dengan dibantu keluarga

Kamis, 6 4 S : Klien dan keluarga pasien mengatakan masih


November 2014 mengingat informasi tentang penyakit yang
Pukul 09.00 WITA diberikan perawat dan dapat mengulangi
informasi tersebut.
O : Pasien dan keluarga dapat mengulang informasi
tetang penyakit yang diberikan oleh perawat.
A : Disfungsi pengetahuan
P : Pertahankan kondisi pasien.

Você também pode gostar