Você está na página 1de 7

Nama : Ario Erdi Tiofany

NIM : C41131487

Golongan :B

LAPORAN SANITASI

KANDANG UNGGAS AIR

1. Alat dan Bahan Sanitasi


a. Alat
- Pompa Air
- Selang
- Palu
- Tang
- Tong
- Sapu
- Sapu lidi
- Tangga
- Timba
b. Bahan
- Kapur 5 kg
- Detergen
- Air
2. Prosedur Kerja
a. Bongkar dan pindahkan peralatan di dalam ruangan kandang ke luar
b. Bersihkan bagian dalam kandang menggunakan sapu terutama bekas kotoran
hewan ternak
c. Siapkan pompa air (isi timba dengan air, siapkan detergen, cek bensin di dalam
tangki dan siapkan selang semprot)
d. Bersihkan atap dan rapikan genteng agar air hujan tidak mudah masuk ke dalam
kandang
e. Seleksi peralatan kandang yang masih dapat digunakan dan yang sudah tidak bisa
digunakan kembali
f. Bakar peralatan kandang yang sudah tidak bisa digunakan kembali atau beresiko
terinfeksi penyakit
g. Bersihkan peralatan kandang yang masih bisa digunakan dengan di semprot air
menggunakan pompa air
h. Bilas ulang peralatan kandang dengan menggunakan air detergen
i. Apabila proses bersih kandang awal telah dilakukan, semprot bagian dalam
kandang dengan air detergen. Mulai dari atap,alas sampai tembok serta celah-
celah kecil yang beresiko sebagai sarang penyakit
j. Semprot pula bagian luar kandang menggunakan air detergen (tembok luar, atap
luar dan tanah sekitar kandang)
k. Siapkan kapur 5 kg di dalam tong dan campur dengan air
l. Aduk merata campuran kapur
m. Siram alas ruangan kandang, alas pagar, tembok, serta tanah di sekitar area
kandang dengan air kapur
n. Tutup pintu kandang
o. Istirahat kandang
3. Pembahasan
Standar sanitasi kandang dilakukan sesuai prosedur kerja praktikum diatas.
Pembersihan bagian dalam kandang bekas pemeliharaan sebelumnya merupakan tahap
awal untuk mengurangi resiko adanya bibit penyakit yang mampu menulari atau
menginfeksi hewan peliharaan berikutnya. Bekas kotoran, debu, sarang laba-laba
ataupun kotoran tikus merupakan beberapa media yang beresiko mengundang ataupun
menjadi sarang penyakit. Sebagai contoh ialah penyakit Gumboro dan ND yang mampu
hidup di dalam bekas kotoran selama beberapa bulan. Tahap selanjutnya dalam sanitasi
kandang ialah penyiraman air menggunakan semprotan pompa air bertekanan tinggi.
Fungsi penyemprotan air dengan tekanan tinggi ialah agar media-media yang menjadi
sarang penyakit lebih mudah luntur dan dibersihkan. Tahap terpenting dari sanitasi
kandang ialah penyemprotan menggunakan air dan campuran detergen. Perbandingan
detergennya relatif jumlahnya, karena konsentrasi detergen berbeda-beda. Yang
terpenting dari pencampuran ini cukup untuk membuat air berbuih. Fungsi detergen pada
sanitasi kandang ialah sebagai antiseptik. Setelah penyemprotan dilakukan di seluruh
area dalam kandang, lakukan penyemprotan juga pada area luar kandang untuk
mencegah penyakit masuk kembali ke dalam kandang.
Peralatan kandang juga harus dibersihkan menggunakan air dan detergen. Peralatan
kandang merupakan media utama yang paling dekat untuk berkontak langsung dengan
hewan ternak. Jemur peralatan kandang di sinar terik matahari untuk membunuh sisa
kuman yang ada.
Tahap paling akhir dari sanitasi kandang ialah pemberian campuran kapur dan air ke
lantai kandang, tembok, tanah disekitar area luar kandang dan tembok kandang.
Pemberian kapur bertujuan untuk membunuh penyakit yang ada di sela-sela alas kandang
dan area luar kandang. Kapur juga membantu mensterilkan kandang selama masa
istirahat.
Semua tahap sanitasi telah dilakukan. Tutup pintu kandang dan istirahatkan selama 1
minggu. Istirahat kandang bertujuan untuk memutus siklus hidup mikroba yang ada di
dalam kandang.
LAPORAN FUMIGASI

KANDANG UNGGAS AIR

1. Alat dan Bahan


a. Alat
- 2 Sprayer 14 Liter
- Kawat
- Palu
- Tang
- Paku
b. Bahan
- Neo Antiseptic 3 tutup botol
- Air
- Formalin 1 liter
- Sekam
2. Prosedur Kerja
a. Isi tabung sprayer 14 L dengan air
b. Campurkan 1 liter formalin ke dalam air di salah satu tabung sprayer
c. Untuk tabung sprayer lainnya di campur dengan campuran air dan 3 tutup botol
Neo Antiseptic
d. Semprot bagian dalam kandang menggunakan sprayer berisi campuran air dan
formalin. Formalin memiliki spectrum area lebih luas untuk membunuh bakteri,
virus, hama ataupu kuman yang ada di sela-sela terkecil sekalipun
e. Semprot bagian luar kandang dan sekitarnya juga menggunakan sprayer berisi
campuran air dan formalin
f. Sedangkan untuk kandang sebelah, semprot menggunakan sprayer berisi
campuran air dan Neo Antiseptic
g. Semprot juga hewan ternak disekitar kandang yang akan di fumigasi
h. Apabila penyemprotan selesai, taburkan sekam secara merata ke dalam area
kandang
3. Pembahasan
Proses Fumigasi merupakan tahap lanjutan dari sanitasi kandang. Kandang yang telah
di istirahatkan selama 1 minggu disemprot menggunakan sprayer berisi campuran air dan
1 liter formalin. Petugas yang menyemprot harus menggunakan masker untuk mencegah
racun yang ada pada formalin masuk ke dalam organ pernafasan. Semprot area dalam
kandang dari alas, tembok dan atap-atap kandang. Penyemprotan menggunakan sprayer
yang berisi campuran air dan formalin ini bertujuan membunuh penyakit yang ada di
dalam kandang. Spectrum jangkauan penyemprotan ini sangat luas karena formalin yang
disemprotkan berpartikel kecil dan ringan sehingga mudah terbang di udara dan
menembus sela terkecil di dalam area kandang. Tumpuk sekam ke alas kandang setelah
semua sektor kandang telah disemprot. Ratakan sekam ke semua bagian lantai kandang.
Cairan formalin yang ada pada lantai kandang akan naik ke atas dan membersihkan
sekam-sekam tersebut. Untuk menjamin kebersihan kandang, semprot pula bagian atas
sekam.
Sprayer yang lain diisi dengan campuran air dan 3 tutup botol Neo Antiseptik.
Campuran ini untuk membersihkan bagian luar sekitar kandang. Semprot tembok-
tembok bagian luar kandang, tanah dan rumput di luar kandang, atap luar kandang serta
hewan-hewan ternak di luar kandang. Neo Antiseptik tidak mengandung bahan beracun
berbahaya seperti insektisida sehingga aman apabila disemprotkan kepada hewan ternak
disekitar area luar kandang.
Tahap akhir dari fumigasi kandang ialah penyemprotan ulang bagian luar kandang
dengan menggunakan campuran air dan formalin. Penyemprotan ini bertujuan untuk
membunuh penyakit yang ada di sela-sela terkecil bagian luar kandang karena jangkauan
penyemprotan formalin sangat luas seperti penjelasan di paragraf pertama. Semua bagian
kandang telah dibersihkan dengan menggunakan standar prosedur kerja sanitasi dan
fumigasi. Istirahatkan kandang kembali selama 2 minggu dan kandang siap diisi kembali
oleh hewan ternak.
4. Kesimpulan
Proses sanitasi dan fumigasi merupakan perlakuan standar terhadap kandang sebelum
melakukan pemeliharaan. Perlakuan ini dapat memberikan dampak langsung terhadap
mortalitas hewan peliharaan, produktivitas serta lingkungan sekitar kandang. Pemberian
perlakuan ini juga perlu menggunakan standar K3 bagi petugas untuk menjamin
keselamatan kerja seperti penggunaan masker, sepatu boot dan baju kandang. Perlakuan
yang mudah dan murah dapat memberikan dampak keuntungan yang menyeluruh bagi
peternak selama proses pemeliharaan dan produksi.
Proses Kerja Fumigasi Kandang

(Persiapan Bahan Fumigasi)

(Formalin) (Neo Antisep) (Sekam)

(Prosedur Fumigasi)

(Persiapan Tirai) (Persiapan bagian dalam) (Persiapan Sprayer)


(Penyemprotan Neo Antisep) (Penyemprotan Formalin) (Penaburan Sekam)

(Bagian Luar Kandang)

(Penyemprotan Neo Antisep) (Penyemprotan Formalin)


(Tahap Akhir Fumigasi)

(Istirahat Kandang)

Você também pode gostar