a. Alat - Pompa Air - Selang - Palu - Tang - Tong - Sapu - Sapu lidi - Tangga - Timba b. Bahan - Kapur 5 kg - Detergen - Air 2. Prosedur Kerja a. Bongkar dan pindahkan peralatan di dalam ruangan kandang ke luar b. Bersihkan bagian dalam kandang menggunakan sapu terutama bekas kotoran hewan ternak c. Siapkan pompa air (isi timba dengan air, siapkan detergen, cek bensin di dalam tangki dan siapkan selang semprot) d. Bersihkan atap dan rapikan genteng agar air hujan tidak mudah masuk ke dalam kandang e. Seleksi peralatan kandang yang masih dapat digunakan dan yang sudah tidak bisa digunakan kembali f. Bakar peralatan kandang yang sudah tidak bisa digunakan kembali atau beresiko terinfeksi penyakit g. Bersihkan peralatan kandang yang masih bisa digunakan dengan di semprot air menggunakan pompa air h. Bilas ulang peralatan kandang dengan menggunakan air detergen i. Apabila proses bersih kandang awal telah dilakukan, semprot bagian dalam kandang dengan air detergen. Mulai dari atap,alas sampai tembok serta celah- celah kecil yang beresiko sebagai sarang penyakit j. Semprot pula bagian luar kandang menggunakan air detergen (tembok luar, atap luar dan tanah sekitar kandang) k. Siapkan kapur 5 kg di dalam tong dan campur dengan air l. Aduk merata campuran kapur m. Siram alas ruangan kandang, alas pagar, tembok, serta tanah di sekitar area kandang dengan air kapur n. Tutup pintu kandang o. Istirahat kandang 3. Pembahasan Standar sanitasi kandang dilakukan sesuai prosedur kerja praktikum diatas. Pembersihan bagian dalam kandang bekas pemeliharaan sebelumnya merupakan tahap awal untuk mengurangi resiko adanya bibit penyakit yang mampu menulari atau menginfeksi hewan peliharaan berikutnya. Bekas kotoran, debu, sarang laba-laba ataupun kotoran tikus merupakan beberapa media yang beresiko mengundang ataupun menjadi sarang penyakit. Sebagai contoh ialah penyakit Gumboro dan ND yang mampu hidup di dalam bekas kotoran selama beberapa bulan. Tahap selanjutnya dalam sanitasi kandang ialah penyiraman air menggunakan semprotan pompa air bertekanan tinggi. Fungsi penyemprotan air dengan tekanan tinggi ialah agar media-media yang menjadi sarang penyakit lebih mudah luntur dan dibersihkan. Tahap terpenting dari sanitasi kandang ialah penyemprotan menggunakan air dan campuran detergen. Perbandingan detergennya relatif jumlahnya, karena konsentrasi detergen berbeda-beda. Yang terpenting dari pencampuran ini cukup untuk membuat air berbuih. Fungsi detergen pada sanitasi kandang ialah sebagai antiseptik. Setelah penyemprotan dilakukan di seluruh area dalam kandang, lakukan penyemprotan juga pada area luar kandang untuk mencegah penyakit masuk kembali ke dalam kandang. Peralatan kandang juga harus dibersihkan menggunakan air dan detergen. Peralatan kandang merupakan media utama yang paling dekat untuk berkontak langsung dengan hewan ternak. Jemur peralatan kandang di sinar terik matahari untuk membunuh sisa kuman yang ada. Tahap paling akhir dari sanitasi kandang ialah pemberian campuran kapur dan air ke lantai kandang, tembok, tanah disekitar area luar kandang dan tembok kandang. Pemberian kapur bertujuan untuk membunuh penyakit yang ada di sela-sela alas kandang dan area luar kandang. Kapur juga membantu mensterilkan kandang selama masa istirahat. Semua tahap sanitasi telah dilakukan. Tutup pintu kandang dan istirahatkan selama 1 minggu. Istirahat kandang bertujuan untuk memutus siklus hidup mikroba yang ada di dalam kandang. LAPORAN FUMIGASI
KANDANG UNGGAS AIR
1. Alat dan Bahan
a. Alat - 2 Sprayer 14 Liter - Kawat - Palu - Tang - Paku b. Bahan - Neo Antiseptic 3 tutup botol - Air - Formalin 1 liter - Sekam 2. Prosedur Kerja a. Isi tabung sprayer 14 L dengan air b. Campurkan 1 liter formalin ke dalam air di salah satu tabung sprayer c. Untuk tabung sprayer lainnya di campur dengan campuran air dan 3 tutup botol Neo Antiseptic d. Semprot bagian dalam kandang menggunakan sprayer berisi campuran air dan formalin. Formalin memiliki spectrum area lebih luas untuk membunuh bakteri, virus, hama ataupu kuman yang ada di sela-sela terkecil sekalipun e. Semprot bagian luar kandang dan sekitarnya juga menggunakan sprayer berisi campuran air dan formalin f. Sedangkan untuk kandang sebelah, semprot menggunakan sprayer berisi campuran air dan Neo Antiseptic g. Semprot juga hewan ternak disekitar kandang yang akan di fumigasi h. Apabila penyemprotan selesai, taburkan sekam secara merata ke dalam area kandang 3. Pembahasan Proses Fumigasi merupakan tahap lanjutan dari sanitasi kandang. Kandang yang telah di istirahatkan selama 1 minggu disemprot menggunakan sprayer berisi campuran air dan 1 liter formalin. Petugas yang menyemprot harus menggunakan masker untuk mencegah racun yang ada pada formalin masuk ke dalam organ pernafasan. Semprot area dalam kandang dari alas, tembok dan atap-atap kandang. Penyemprotan menggunakan sprayer yang berisi campuran air dan formalin ini bertujuan membunuh penyakit yang ada di dalam kandang. Spectrum jangkauan penyemprotan ini sangat luas karena formalin yang disemprotkan berpartikel kecil dan ringan sehingga mudah terbang di udara dan menembus sela terkecil di dalam area kandang. Tumpuk sekam ke alas kandang setelah semua sektor kandang telah disemprot. Ratakan sekam ke semua bagian lantai kandang. Cairan formalin yang ada pada lantai kandang akan naik ke atas dan membersihkan sekam-sekam tersebut. Untuk menjamin kebersihan kandang, semprot pula bagian atas sekam. Sprayer yang lain diisi dengan campuran air dan 3 tutup botol Neo Antiseptik. Campuran ini untuk membersihkan bagian luar sekitar kandang. Semprot tembok- tembok bagian luar kandang, tanah dan rumput di luar kandang, atap luar kandang serta hewan-hewan ternak di luar kandang. Neo Antiseptik tidak mengandung bahan beracun berbahaya seperti insektisida sehingga aman apabila disemprotkan kepada hewan ternak disekitar area luar kandang. Tahap akhir dari fumigasi kandang ialah penyemprotan ulang bagian luar kandang dengan menggunakan campuran air dan formalin. Penyemprotan ini bertujuan untuk membunuh penyakit yang ada di sela-sela terkecil bagian luar kandang karena jangkauan penyemprotan formalin sangat luas seperti penjelasan di paragraf pertama. Semua bagian kandang telah dibersihkan dengan menggunakan standar prosedur kerja sanitasi dan fumigasi. Istirahatkan kandang kembali selama 2 minggu dan kandang siap diisi kembali oleh hewan ternak. 4. Kesimpulan Proses sanitasi dan fumigasi merupakan perlakuan standar terhadap kandang sebelum melakukan pemeliharaan. Perlakuan ini dapat memberikan dampak langsung terhadap mortalitas hewan peliharaan, produktivitas serta lingkungan sekitar kandang. Pemberian perlakuan ini juga perlu menggunakan standar K3 bagi petugas untuk menjamin keselamatan kerja seperti penggunaan masker, sepatu boot dan baju kandang. Perlakuan yang mudah dan murah dapat memberikan dampak keuntungan yang menyeluruh bagi peternak selama proses pemeliharaan dan produksi. Proses Kerja Fumigasi Kandang
(Persiapan Bahan Fumigasi)
(Formalin) (Neo Antisep) (Sekam)
(Prosedur Fumigasi)
(Persiapan Tirai) (Persiapan bagian dalam) (Persiapan Sprayer)