Você está na página 1de 11

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN STATUS SUMBERDAYA IKAN

TERUMBU EKONOMIS PENTING DI PERAIRAN DOBO


KEPULAUAN ARU

ARTIKEL SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN
KELAUTAN

Oleh :
AZIZ FAHRIZAL
NIM. 115080601111024

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
KEANEKARAGAMAN JENIS DAN STATUS SUMBERDAYA IKAN
TERUMBU EKONOMIS PENTING DI PERAIRAN DOBO KEPULAUAN
ARU

ARTIKEL SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN
KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan


di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya

Oleh :
Aziz Fahrizal
115080601111024

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
KEANEKARAGAMAN JENIS DAN STATUS SUMBERDAYA IKAN TERUMBU
EKONOMIS PENTING DI PERAIRAN DOBO KEPULAUAN ARU
PROVINSI MALUKU
Aziz Fahrizal1), Guntur2), Citra Satrya Utama D 2)
ABSTRAK
Perairan Dobo Kepulauan Aru merupakan daerah yang memiliki potensi sumberdaya ikan
ekonomis. Informasi mengenai keanekaragaman jenis ikan terumbu ekonomis dan status perikanan
sumberdaya ikan terumbu dapat memberikan gambaran secara kualitatif tentang ikan ekonomis yang
ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji struktur komunitas ikan terumbu ekonomis penting
dan status perikanan sumberdaya ikan terumbu ekonomis penting dengan indikator CPUE, tren
ukuran ikan, proporsi ikan juvenile, komposisi spesies, range collapse, dan endanggered species. Metode
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian terhadap struktur
komunitas ikan menunjukkan bahwa nilai indeks keanekaragaman jenis ikan terumbu ekonomis
penting sebesar 1.07 dengan dikategorikan rendah. Indeks keseragaman jenis ikan terumbu ekonomis
penting sebesar 0.60 dengan dikategorikan komunitas labil. Indeks dominansi jenis ikan terumbu
ekonomis penting sebesar 0.00089 dengan dikategorikan rendah. Dan untuk hasil penelitian terhadap
satus sumberdaya ikan terumbu ekonomis penting menunjukan bahwa niilai CPUE dalam 4 tahun
terakhir menunjukan penurunan sebesar kurang dari 25% per tahun. Nilai tren ukuran ikan
menunjukan secara keseluruhan melalui indikator Lm dan Lc didapat nilai Lm<Lc , dengan
dikategorikan ukuran rata-rata ikan yang ditangkap tergolong besar. Proporsi ikan yuwana (juvenile)
terumbu ekonomis penting sbesar 11 % tergolong TKG 1 dan 50 % tergolong TKG 2 yang artinya
proporsi ikan yuwana (juvenile) adalah banyak (30-60 %). Komposisi ikan terumbu ekonomis penting
hasil tangkapan nelayan 79.01% target dan 20.98% non target, yang artinya komposisi spesies ikan
terumbu ekonomis penting/target lebih banyak (>31% dari total volume). Endangeres spesies ikan
terumbu ekonomis penting menunjukan bahwa dari hasil tangkapan nelayan tidak ada spesies ikan
terumbu yang dikatakan krtitis,terancam, atau dilindungi. Range Collapse dari hasil analisis responden
menunjukan bahwa 70.83% menyatakan lokasi penangkapan semakin sulit dan 29.16% lokasi
penagkapan sama saja, yang artinya lokasi penangkapan ikan yang didapat oleh responden semakin
sulit
Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu dilakukan perencanaan pengelolaan
ikan terumbu ekonomis penting di Perairan Dobo Kepulauan Aru , terutama pada indikator proporsi
ikan yuwana (juvenile) dan indikator range collapse.

Kata kunci : struktur komunitas, status sumberdaya ikan, ikan ekonomis, Perairan Dobo Kepulauan
Aru
ABSTRACT

Aquatic Dobo Aru Islands is an area that has the potential of fish resources economically. Information on
the diversity of species of economical reef fish and the status of reef fish resource fisheries can provide a qualitative picture
of the existing economical fish. The purpose of this research is to assess community reefs structure fish economically
important and the status of fishery resources reef fish economically important with an indicator cpue , the size of fish , the
proportion of juvenile , composition species , range collapse , and endanggered species. Methods of this research are
observation, interview, and documentation. The result of research on fish community structure shows that the index value
of diversity of coral reef fish species is important is 1.07 with low categorized. Uniformity index of economical coral fish
species is important as 0.60 with categorized as labile communities. The dominant index of economically important coral
fish species is 0.00089 with low categorization. And for the results of research on the resource resources of the important
coral reef fish shows that the value of CPUE in the last 4 years shows a decrease of less than 25% per year. Trend value
of fish size indicated overall through indicator Lm and Lc obtained value Lm <Lc, with categorized average size of
catching fish pertained big. The proportion of yuwana fish (juvenile) of important economic reefs is 11% belonging to
TKG 1 and 50% are classified as TKG 2 which means that the proportion of juvenile fish is 30-60%. The composition
of economically important reef fish is fisherman catch 79.01% target and 20.98% non target, which means the
composition of economically important coral fish species / target more (> 31% of total volume). Endangeres of
economically important reef fish species indicate that from fishing catches no reef fish species are said to be criticized,
threatened or protected. Range Collapse from respondents analysis shows that 70.83% stated that fishing location is
more difficult and 29.16% of catchment location is the same, which means that fishing location obtained by respondents
more difficult.
Based on the result of research, it is suggested to do the planning of fish management of important economical
reef in Dobo Aru Islands waters, especially on yuwana fish proportion indicator (juvenile) and range collapse indicator.

Keywords: community structure, fish resource status, economical fish, Dobo waters of Aru Islands

1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya
2) Dosen Program Studi Ilmu Kelauta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
1. PENDAHULUAN Berdasarkan penjelasan di atas, Aktifitas
eksploitas sumberdaya ikan terutama terumbu
1.1 Latar belakang
Kepulauan Aru Tenggara merupakan ekonomis penting dikhawatirkan akan

salah satu kawasan konservasi yang ditetapkan menurunkan populasi ikan yang ada di

oleh pemerintah pusat dengan Surat Perairan Dobo. Hal ini mendorong upaya

Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor untuk mempertahankan status, menjaga

27/Kpts-II/1991.Status penetapan wilayah kawasan konservasi atau kondisi ikan terumbu

tersebut adalah sebagai Cagar Alam Laut Aru maka perlu dilakukan riset dasar dalam

Tenggara (BPS Kepulauan Aru, 2014). mengetahuidata dasar pengelolaan untuk

Kabupaten Kepulauan Aru perikanan berkelanjutan.

didominasi oleh perairan laut yang 1.2 Tujuan


menyimpan banyak keanekaragaman Tujuan dari penelitian ini antara lain:
sumberdaya kelautan.Sub sektor perikanan 1. Mengkaji struktur komunitas ikan
sangat mendominasi pendapatan regional di terumbu ekonomis penting di Perairan
Kabupaten Kepulauan Aru, karena Dobo Kepulauan Aru.
perekonomian rakyat yang masih sangat 2. Mengkaji status perikanan sumberdaya
tergantung pada penyediaan hasil alam. ikan terumbu ekonomis penting di
Produkproduk bahari baik ikan maupun non Perairan Dobo Kepulauan Aru dengan
ikan menghasilkan nilai tambah yang cukup indikator CPUE, tren ukuran ikan,
tinggi.Pada tahun 2012 produkproduk bahari proporsi ikan juvenile, komposisi spesies
baik ikan maupun non ikan mencapai hasil hasil tangkapan, range collapse sumberdaya
sebesar 189.632.77 ton, sedangkan pada tahun ikan, endanggered species.
2013 produkproduk bahari baik ikan
maupun non ikan mencapai hasil 2. METODOLOGI
sebesar86.118.21 ton, dari hasil produksi
bahariikan maupun non ikan tahun 2012 2. 1 Materi Penelitian
sampai 2013 mengalami penurunan (BPS Materi penelitian ini terdiri dari:
Kepulauan Aru , 2015). 1. Hasil ikan terumbu ekonomis penting
Ancaman yang serius terhadap sektor tangkapan nelayan Di Perairan Dobo
perikanan dan kelautan, yang terkait dengan 2. Indeks keanekaragaman jenis, indeks
kelestarian sumber daya hayati laut serta keseragaman jenis, indeks dominansi
pengelolaan dan pengembangan konservasi jenis, CPUE, tren ukuran ikan, proporsi
perairan adalah pemanfaatan berlebih (over ikan yuwana (juvenile), komposisi spesies,
exploitation). Perairan Dobo masih tergolong endangered spesies, range collapse.
sangat minim data dan riset 3. Keadaan umum lokasi, yang meliputi:
perikanan,sedangkan potensi perikananrelatif letak geografis
tinggi dengan komoditi unggulanya yaitu
produksi ikan dan non ikan.
2.2 Tahapan Penelitian
Prosedur penelitian ini dijelaskan 2.2.3 Analisa Data

dalam beberapa sub bab, antara lain: survei Data yang sudah diperoleh

lapangan, penentuan lokasi penelitian, berdasarkan struktur komunitas ikan akan

pengambilan data pengukuran data, dan dianalisa mengunakan perhitungan shanon

analisis data. wanner ;

2.2.1 Survei Lapangan 1. Indeks Keanekaragaman Jenis

Survei lapang berada Di Perairan H = - pi ln pi

Dobo, yang terletak di Kabupaten Kepulauan Dimana :


Aru Provinsi Maluku. Tujuan survei adalah H= Indeks keanekaragaman
menentukan lokasi stasiun berdasarkan daerah pi = Proporsi kelimpahan dari spesies ke-i
penangkapan ikan (fishing ground) dan (ni/N)
mendapat informasi mengenai ikan apa saja
yang menjadi hasil ikan oleh nelayan pada Menurut Chuo, 1984 kategori

penelitian. penilaian hasil indeks keanekaragaman

2.2.2 Penentuan Lokasi Penelitian sumberdaya ikan terumbu ekonomis penting

Pengambilan sampel di lapang adalah sebagai berikut :

terbagi menjadi 1 stasiun. Pembagian stasiun Tabel 1.Indek Keanekragaman Jenis Ikan
terdiri dari daerah penangkapan ikan (fishing Keanekaragaman
NO Kategori
(H)
ground) oleh nelayan.
1 H < 2,0 Rendah
2 2,0 < H < 3,0 Sedang
3 H > 3,0 Tinggi

2. Indeks Keseragaman Jenis

E= =

Gambar 1. Lokasi Penelitian Keterangan:


E = Indeks keseragaman
2.2.2 Pengambilan Data
H = Indeks keanekaragaman
Pengambilan data pada Perairan Dobo
S = Jumlah jenis
dilakukan di 1 stasiun. Pengambilan sampel
H maks = Indeks keanekaragaman
ikan dilakukan dengan cara mengambil ikan
maksimum = ln s
hasil tangkapan, ikan yang telah terkumpul
Menurut Odum (1971) kategori
didata. Untuk mendukung data dilakukan juga
penilaian hasil indeks keseragaman
pengukuran ukuran dan berat tubuh ikan ,
sumberdaya ikan terumbu ekonomis penting
tingkat kematangan gonad ikan dan
terdapat pada Tabel 2.
identifikasi nama spesies ikan
Tabel 2. Indek Keseragaman Jenis Ikan
Keseragaman 2. Tren Ukuran Ikan
NO Kategori
(E)
Udupa (1986) :
0,00 < E < Komunitas
1
0,50 Tertekan
Log m =xk+ ( )
0,50 < E < Komunitas
2
0,75 Labil Dengan selang kepercayaan 95%, maka:

0,75 < E < Komunitas Log m =


3
1,00 Stabil
Dimana:
3. Indeks Dominansi Jenis m = logaritma panjang ikan pada saat pertama
kali matanggonad;
D= xk = logaritma nilai tengah pada saat pertama
Keterangan : kali matang gonad 100%;
D = Indeks dominansi Simpson X = selisih logaritma nilai tengah;
ni = Jumlah individu setiap spesies Xi = logaritma nilai tengah;
N = Jumlah individu seluruh spesies pi =ri/ni; ri = jumlah ikan matang gonad pada
Menurut Odum (1971) kategori kelas ke-i;
penilaian hasil indeks dominansi sumberdaya ni = jumlah ikan yang matang gonad pada
ikan terumbu ekonomis penting terdapat kelas ke-i; qi = 1-pi.
Tabel 3. Sedangkan perhitungan ukuran
Tabel 3. Indek Dominasi Jenis Ikan panjang ikan pada saat tertangkap (Lc) yaitu :
NO Dominansi (D) Kategori Hoydal et al., (1982) :

1 0,00 < D < 0,50 Rendah Ln(1/SL-1) = S1-S2*L


2 0,50 < D < 0,75 Sedang
SL estimasi =
3 0,75 < D < 1,00 Tinggi
SL observasi = X,y

Data yang sudah diperoleh berdasarkan Dimana :

status sumberdaya ikan terumbu akan SL estimasi: Straight line kurva maksimum

dianalisa : SL observasi: Straight line x,y


S1 : Intercept
1. CPUE
S2 : Slope
CPUE = L = L50% = Lc = S1/S2

dimana :

Effort = waktu melaut (Trip)

Catch = hasil tangkapan (Kg)


3 HASIL DAN PEMBAHASAN %, dan pada Tahun 2013-2014 hasil nilai
3.1 Indeks Keanekaragaman Jenis CPUE menurun 11,53 %.
Hasil pengamatan di TPI (tempat 3.5 Tren Ukuran Ikan.
pelelangan ikan) aru terhadap hasil tangkapan Dari keenam sampel ikan terumbu
ikan dari Perairan Dobo diketahui memiliki ekonomis penting di Perairan Dobo
nilai keanekaragaman jenis ikan sebesar 1.07 berdasarkan perhitungan nilai ukuran panjang
dan diategorikan rendah. Nilai tersebut ikan pertama kali tertangkap (Lc) dan nilai
diperoleh dari total 6 spesies ikan dan 184 ukuran panjang ikan pertama kali matang
jumlah individu seluruh spesies ikan. gonad (Lm) memiliki nilai yang berbeda-beda
3.2 Indeks Keseragaman Jenis baik jantan maupun betina. Untuk ikan jenis
Hasil pengamatan di TPI (tempat kelamin jantan nilai perbandingan Lc dan Lm
pelelangan ikan) aru terhadap hasil tangkapan tertinggi pada ikan kuwe yaitu sebesar 33.20
ikan dari Perairan Dobo diketahui memiliki cm (Lc) dan 26.57 cm (Lm) dan untuk ikan
nilai keseragaman jenis ikan sebesar 0.60 dan jenis kelamin betina nilai perbandingan Lc dan
dikategorikan komunitas labil. Nilai tersebut Lm tertinggi pada ikan kakap putih yaitu
diperoleh dari total 6 spesies ikan dan 184 sebesar 33.50 (Lc) dan 29.60 cm (Lm).
jumlah individu seluruh spesies ikan.
3.6 Proporsi Ikan yuwana (juvenile).
3.3 Indeks Dominansi Jenis
Dari keenam sampel spesies dengan
Hasil pengamatan di TPI (tempat
total 184 individu ekor ikan terumbu
pelelangan ikan) aru terhadap hasil tangkapan
ekonomis penting yang diamati memiliki
ikan terumbu ekonomis penting dari Perairan
proporsi ikan yuwana (juvenile) sebesar 61%
Dobo diketahui memiliki nilai dominansi jenis
yang diantaranya pada TKG 1 sebesar 11%,
ikan sebesar 0,00089 dan dikategorikan
TKG 2 sebesar 50%, TKG 3 sebesar 28% da
rendah. Nilai tersebut diperoleh dari total 6
TKG 4 sebesar 11%. Untuk TKG 1 dan 2
spesies ikan dan 184 jumlah individu seluruh
artinya ikan masih tahap belum matang atau
spesies ikan.
tahap perkembangan sedangkan TKG 3 dan 4
3.4 CPUE
artinya ikan sudah tahap pematangan atau
Hasil penelitian menunjukan bahwa
matang.
CPUE yang didapatkan selama empat tahun
3.7 Komposisi Spesies
terakhir terjadi perbedaan hasil
Komposisi total hasil tangkapan
tangkapan.Tahun 2011 didapatkan nilai CPUE
selama penelitian berjumlah 201 ekor yang
sebanyak 134,297 kg/trip, Tahun 2012
terdiri dari ikan terumbu ekonomis penting
didapatkan nilai CPUE sebanyak 113,259
(target) ataupun ikan terumbu non ekonomis
kg/trip,Tahun 2013 didapatkan nilai CPUE
penting (Non target). Untuk komposisi ikan
sebanyak 95,653 kg/trip, dan Tahun 2014
terumbu ekonomis penting (target) terdiri dari
sebanyak 84,602 kg/trip. Pada Tahun 2011-
184 ekor atas 6 spesies yang diantaranya ikan
2012 nilai CPUE menurun 15,66 %, pada
kuwe berjumlah 35 ekor, ikan kerapu sunu 26
Tahun 2012-2013 nilai CPUE menurun 15,56
ekor, ikan kakap merah 33 ekor, ikan kakap
putih 31 ekor, ikan baronang 28 ekor, ikan skor 3, range collapse dengan skor 1 dan
lencam 31 ekor dengan total persentase endangered spesies dengan skor 3.
sebesar 79.01%. Sedangkan ikan terumbu non Tabel 4. Kategori Penilaian Status Sumberdaya
ekonomis penting (non target) terdiri dari 17 Ikan.
ekor atas 4 spesies yang diantaranya ikan
jenaha berjumlah 3 ekor, ikan amplas 7 ekor, Rentang nilai
ikan pang-pang 4 ekor, ikan kaci 3 ekor
dengan total persentase sebesar 20.98%. Sangat Sangat Model
Deskripsi
terendah tertinggi Bendera
3.8 Endangered Spesies
1.00 1.25 Buruk
Dari total hasil tangkapan ikan oleh
1.26 1.50 Kurang
nelayan selama penelitian berjumlah 201 ekor
1.51 2.00 Sedang
yang terdiri dari ikan terumbu ekonomis
2.01 2.50 Baik
penting (target) ataupun ikan terumbu non
Baik
ekonomis penting (Non target) seperti ikan 2.51 3.00
sekali
kerapu sunu, ikan baronang, ikan kuwe, ikan
kakap merah, ikan kakap putih, ikan lencam, 4 KESIMPULAN DAN SARAN
ikan jenaha, ikan pang-pang, ikan kaci, ikan
amplas,keseluruhan tidak ada yang termasuk 4.1 Kesimpulan
hewan dilindingi atau tergolong kedalam Kesimpulan yang dapat diambil dari
daftar IUCN. penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.9 Range Collapse Struktur komunitas ikan terumbu
Dari hasil wawancara terhadap 24
ekonomis penting pada Indeks
responden nelayan Di Perairan Dobo, 17
responden nelayan menyatakan semakin sulit keanekaragaman didapatkan nilai sebesar

mencari daerah fishimg ground ikan dengan 1.07 dan dikategorikan rendah. Indeks
total persentase 70.83% sedangkan 7
keseragaman jenis nilai sebesar 0.60 dan
responden menyatakan relative tetap mencari
daerah fishing ground ikan dengan total dikategorikan komunitas labil. Dan

persentase 29.16%. indeks dominansi jenis didapatkan nilai


3.9 Analisis Komposit
sebesar 0.00089 dengan dikategorikan
Total rata-rata nilai keseluruhan
dalam status sumber daya ikan yang ada di rendah.

Perairan Dobo Kepulauan Aru yaitu sebesar Status sumberdaya ikan terumbu
2.17, hal ini menunjukan tergolong kriteria ekonomis penting Di Perairan Dobo
baik yang ditandai dengan warna hijau cerah dikategorikan tergolong baik yang
(ruchimat, 2013). Nilai tersebut diperoleh dari ditandai warna hijau cerah dengan hasil
indikitor CPUE dengan skor 2, tren ukuran nilai analisis komposit sebesar 2.17.
ikan dengan skor 3, proporsi ikan yuwana 4.2 Saran
(juvenile) skor 2, komposisi spesies dengan
Saran yang dapat diambil dari Odum, K. S. 1971. Statistical method of estimating
penelitian ini adalah sebagai berikut: the uniformity fishes. Fishbyte,
perlu dilakukan perencanaan
Ruchimat. 2013. National Working Group on
pengelolaan ikan terumbu ekonomis penting
Ecosystem Approach to Fisheries
di Perairan Dobo Kepulauan Aru , terutama
Management. Direktorat
pada indikator proporsi ikan yuwana (juvenile) Sumberdaya Ikan,Kementrian
Kelautan dan Perikanan Republik
dan indikator range collapse.
Indonesia.

5 Ucapan Terimakasih Udupa, K. S. 1986. Statistical method of estimating


the size at first matury in fishes. Fishbyte,
Ucapan terimakasih penulis 4(2): 8-10.
sampaikan kepada dosen pembimbing, yaitu
Bapak Dr. Ir. Guntur, MS dan Ibuk Citra
Satrya Utama D., S.Pi, M.Si. yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan dalam
penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan


Aru. 2014. Kab.Kepulauan Aru
dalam Angka. Katalog BPS.
Kab.Kepulauan Aru

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan


Aru. 2015. Kab.Kepulauan Aru
dalam Angka. Katalog BPS.
Kab.Kepulauan Aru
Chuo, T. E. and S. K. Teng, 1984. Effects of
feeding frequency on the growth of young
estuary grouper, Epinephelus tauvina
Forskal, culture in floating net cages,
Aquaculture (14) p.31 47
Hoydal.M (1985).Age, Growth,Maturity and
mortality estimates of horse mackerel
(Tranchurus) from the waters west of
GreatBritain and Ireland in 1984. Arch.
fischWiss 36(1/2) : 115-154

Você também pode gostar