Você está na página 1de 10

IDENTIFIKASI IKAN HIU (Class Chondrytcites) DI PELABUHAN PERIKANAN

NUSANTARA PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR

ARTIKEL PRAKTIK KERJA LAPANG


PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh:
AZIZ FAHRIZAL
NIM. 115080601111024

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015
IDENTIFIKASI IKAN HIU (Class Chondrytcites) DI PELABUHAN PERIKANAN
NUSANTARA PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR

ARTIKEL PRAKTIK KERJA LAPANG


PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Kelautan
di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya

Oleh:
AZIZ FAHRIZAL
NIM. 115080601111024

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
IDENTIFIKASI IKAN HIU (Class Chondrytcites) DI PELABUHAN PERIKANAN
NUSANTARA PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR

Aziz Fahrizal1),Guntur2)

Program Studi Ilmu Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya Malang
ABSTRAK

Konservasi sumberdaya ikan merupakan aspek yang sangat penting untuk


melindungi jenis-jenis ikan, menjaga kemurnian genetik, dan keanekaragaman jenis ikan
dalam rangka memelihara keseimbangan dan kelestarian ekosistem serta pemanfataan
sumberdaya yang berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut, mengingat akan kepentingan-
kepentingan dalam pengelolaan sumber daya ikan sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang
31 tahun 2004 tentang Perikanan, maka sudah saatnya ditindaklanjuti dengan menyusun
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang status perlindungan jenis ikan yang
terancam punah, langka, endemik, populasi turun dan/atau reproduksi rendah dengan
memperhatikan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no.03/Tahun/2010 tentang tata
cara penetapan status perlindungan jenis ikan. Keputusan Menteri tersebut untuk selanjutnya
dapat dijadikan landasan dalam pelaksanaan pengelolaan dan perijinan, tujuan dari Praktik
Kerja Lapangan ini adalah Mengidentifikasi jenis ikan dan status konservasi hiu yang
tertangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Hasil
yang didapat menunjukkan bahwa diperoleh data total keseluruhan 304 ekor ikan hiu yang
didaratkan dan terdapat 20 jenis spesies hiu yang teridentifikasi beserta beberapa status
konservasi ikan diantaranya adalah Vurnerable ( rawan), Near Threteaned (hampir terancam),
Net Evaluated ( belum dievaluasi ), Least Concern (belum menghawatirkan).

Kata kunci: Identifikasi, hiu, status konservasi

ABSTRACT

Conservation of fish resources is a very important aspect to protect fish species,


maintain genetic purity and diversity of fish species in order to maintain the balance and
sustainability of ecosystems and sustainable resource pemanfataan. Based on that, given the
interests in the management of fish resources in the implementation of Act 31 of 2004 on
fisheries, then it is time followed up by compiling the Minister of Marine and Fisheries on
the status of the protection of endangered species of fish, rare, endemic, the population
dropped and / or a low reproduction by taking into account the Regulation of the Minister
of Marine and Fishery No.03 / Year / 2010 on procedures for the determination of the
status of fish species protection. The Minister's decision can then be used as a foundation for
the implementation and management of licensing, the purpose of this Field Work Practice is
identifying the type of fish and the conservation status of sharks are caught in the
archipelago Prigi Fishing Port Trenggalek in East Java. The results show that the data
obtained total 304 sharks were landed and there were 20 shark species were identified along
with several fish conservation status of which is Vurnerable (prone), Near Threteaned (near
threatened), Net evaluated (not yet evaluated), Least Concern (not worrying).

Keywords: Identifikasi, hiu, status konservasi


PENDAHULUAN jenis hiu di Indonesia yang telah dikategorikan
Jenis ikan yang terdapat di seluruh dunia sebagai
khususnya diperairan laut lebih beraneka
sangat terancam langka (critically endangered), 5
ragam dibandingkan dengan ikan yang
terdapat di perairan tawar.Secara umum ikan jenis yang termasuk terancam langka
di kelompokan menjadi ikan bertulang rahang (endangered), 23 jenis yang termasuk kategori
dan ikan tidak bertulang rahang.Vertebrata
rawan punah (vulnerable), serta 35 jenis hiu
kelas Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya
disebutikan bertulang rawankarena mereka yang termasuk dalam kategori hampir
memiliki endoskeleton yang relatif lentur yang terancam (near threatened). Hiu umumnya
terbuat dari tulang rawan bukan tulang
menempati posisi puncak di dalam rantai
keras.Rahang dan sirip berpasangan
berkembang dengan baik pada ikan bertulang makanan di laut dan diyakini berperan penting
rawan.Subkelas yang paling besar dan paling di dalam menjaga dan mengatur keseimbangan
beraneka ragam terdiri dari hiu dan ikan
ekosistem, sehingga apabila keberadaannya
pari.Subkelas kedua terdiri atas beberapa lusin
spesies ikan tidak umum yang terancam di alam 13
disebut chimaera atau ratfish. Chondrichthyes mem dikhawatirkan dapat merubah tatanan alamiah
iliki kerangka bertulang rawan dan kerangka
dalam struktur komunitas yang berakibat pada
bertulang rawan yang merupakan karakteristik
kelas itu berkembang setelahnya terganggunya keseimbangan suatu ekosistem.
(Dharmadi,2014). Data FAO melaporkan bahwa total tangkapan
Dikutip melalui buku Tinjauan
ikan hiu dan pari (Elasmobranchii) di dunia pada
status perikanan hiu dan upaya konservasinya
tahun 1994 mencapai 731 ribu ton. Dari
di indonesia perairan Indonesia memiliki
jumlah tersebut, Negara-negara di Asia
keragaman hiu yang cukup tinggi.Setidaknya
menyumbang 60% dari total tangkapan
116 jenis hiu yang termasuk kedalam 25 suku
tersebut. Empat negara di Asia, yaitu
ditemukan diwilayah perairan
Indonesia, India, Jepang, dan Pakistan
Indonesia.Namun kondisi saat ini
berkontribusi sekitar 75% dari total tangkapan
menunjukkan bahwa hampir seluruh jenis ikan
ikan hiu dan pari di wilayah Asia (Bonfil, 2002).
hiu yang bernilai ekonomis telah dihadapkan
Kepedulian terhadap status
kepada ancaman kelangkaan. Tercatat satu
konservasi ikan-ikan hiu yang terancam punah
di Indonesia mulai muncul setelah banyak memiliki jumlah anakan yang sedikit, dengan

tekanan dan permintaan dunia internasional demikian hiu menjadi sangat rentan terhadap

agar Indonesia turut dalam program laju kematian karena penangkapan.

perlindungan hewan-hewan yang terancam METODE PENELITIAN

punah. Banyak lembaga-lembaga Waktu dan Tempat Penelitian


Lokasi pengambilan sampel dilakukan di
internasional pemerhati lingkungan dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi
Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang
konservasi menyoroti usaha perikanan hiu di
ditunjukkan pada Gambar 1. Praktek Kerja
negeri ini, bahkan Indonesia telah mendapat Lapang ini dilaksanakan pada tanggal 29
September -29 Oktober 2014
tekanan untuk dapat mengelola perikanan

hiunya jika tidak ingin produk-produk

perikanannya ditolak (banned) oleh negara-

negara tujuan pasar produk perikanan kita.

Namun demikian, perlu disadari juga bahwa

pihak Indonesia bukan tidak ingin berbuat


a. Observasi (Kuswanto, 2011) :
untuk meningkatkan upaya konservasi ikan
Observasi adalah metode pengumpulan data
hiu, tetapi karena masih kurangnya informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan
secara cermat dan langsung dilapangan atau
mengenai data tangkapan, potensi, keragaman lokasi penelitian.dalam halini, peneliti dengan
berpedoman kepada desain penelitiannya
jenis, biologi dan tingkat eksploitasi ikan hiu di perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk
mengamati langsung berbagai hal atau kondisi
Indonesia sehingga menjadi kendala besar
yang ada dilapangan.
dalam menentukan dasar rasional bagi
b.Wawancara (Nagabiru, 2009) :
penerapan pengelolaan perikanan hiu yang
Wawancara merupakan teknik pengumpulan
berkelanjutan, (KKP,2013).
data dalam metode survey yang menggunakan
Bahkan Indonesia dikenal sebagai
pertanyaan secara lisan kepada responden atau
negara dengan produksi perikanan untuk ikan
subjek penelitian.Teknik wawancara dapat
hiu dan pari terbesar di dunia, dengan kisaran
dilakukan dengan melalui tatapmuka dan
tangkapan di atas 100 ribu ton tiap
melalui telepon, Wawancarapada PKL ini
tahunnya.Padahal berdasarkan sifat biologinya,
dilakukan untuk mendapatkan informasi
hiu pada umumnya memiliki laju
secara langsung dari instansi dan pihak-pihak
pertumbuhan yang lambat, berumur panjang,
yang terkait dengan memberikan pertanyaan
lambat dalam mencapai matang seksual dan
khususnya mengenai kegiatan nelayan dalam
Penangkapan Ikan Hiu Di Pelabuhan sebesar 6 ton 39 kg dengan bobot terberat
pertama dipegang oleh Isurus Paucus berat 132
Perikanan Nusantara Prigi Kabupaten
Kg dan terberat kedua Carcharhinus Obscurus
Trenggalek Jawa Timur.
berat 115 Kg.
c.Partisipasi Aktif (Patilima, 2005) : Pada kegiatan survey pada Pelabuhan
Partisipasi aktif adalah teknik pengumpulan
Perikanan Nusantara Prigi Kabupaten
data yang mengharuskan peneliti melibatkan
Trenggalek didapat analisa data bulanan
diri dalam kehidupan dari masyarakat yang
diteliti untuk dapat melihat dan memahami diantaranya sebagai berikut :
gejala-gejala yang ada sesuai maknanya, dalam
PKL ini untuk memperoleh data yang Tabel.Analisa Bulan Ke 1
diperlukan yaitu dengan ikut serta petugas
Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi BULAN KE 1
Kabupaten Trenggalek kelapangan atau Spesies Hiu Jumlah/ekor
kenelayan untuk mendapatkan informasi yang Alopias Pelagicus 9
ingin diperoleh. Data inimeliputi data fasilitas Carcharhinus Falciformis 16
Carcharhinus Leucas 1
pokok, fasilitas fungsional, fasilitas penunjang
Carcharhinus Melanopterus 1
d.Dokumentasi (Huda, 2011) :
Carcharhinus Obscurus 13
Dokumentasi adalah mengumpulkan data
Carcharhinus Sorrah 4
dengan cara mengalir atau mengambil data-
data dari catatan, dokumentasi, administrasi Heptranchias Perlo 1
yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Isurus Paucus 3
Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui Rhizoprionodon Acutus 1
dokumen-dokumen atau arsip-arsip, Squalus Hemipinnis 8
dokumentasi yang dilakukan dalam praktek
Squatina Legnota 1
kerja lapang ini meliputi pengumpulan data-
data kualitatif yang berasal dari rekaman, Ket.total jenis kelamin, Male=26 Female=32
pengamatan langsung, atau bahan tertulis dan
data-data kuantitatif yang berasal dari kegiatan
Pada tabel diatas dapat dilihat spesies
nelayan dalam Penangkapan Ikan Hiu Di
Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi hiu yang didaratkan di kawasan PPN prigi
Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. pada bulan pertama yang paling dominan

HASIL DAN PEMBAHASAN spesies Carcharhinus Falciformis 16 ekor dan

IDENTIFIKASI IKAN HIU (Class Carcharhinus Obscurus 13 ekor, untuk rata-rata

Chondrytcites) jenis kelamin hiu yang tertangkap lebih banyak

Survey hiu yang dilakukan betina.

selama 3 bulan di kawasan Pelabuhan


Perikanan Nusantara Prigi (PPN Prigi)
Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur diperoleh
data total keseluruhan 304 ekor ikan hiu yang
didaratkan, terdapat 20 jenis spesies hiu yang
teridentifikasi dan berat total keseluruhan ikan
Tabel.Analisa Bulan Ke 2 pada bulan pertama dan kedua yang lebih

Pada tabel diatas dapat dilihat spesies BULAN KE 2


hiu yang didaratkan di kawasan PPN prigi Jumlah/eko
Spesies Hiu
r
pada bulan kedua secara berturut-turut yang Alopias Pelagicus 15
Alopias Superciliosus 3
paling dominan spesies Heptranchias Perlo 46
Carcharhinus Amblyrhynchos 1
ekorSqualus Edmundsi 33 ekor Squalus Carcharhinus Falciformis 2
Carcharhinus Obscurus 3
Hemipinnis 19 ekor, untuk rata-rata jenis
Carcharhinus Sorrah 2
kelamin hiu yang tertangkap lebih banyak Cephaloscyllium Pictum 9

betina eperti pada bulan pertama Heptranchias Perlo 46


Isurus Paucus 4
Mustelus Manazo 16
Tabel.Analisa Bulan Ke 3 Paragaleus Tengi 1
Prionace Glauca 1
BULAN KE 3 Squalus Edmundsi 33
Spesies Hiu Jumlah/ekor Squalus Hemipinnis 19
Alopias Pelagicus 14 Squatina Legnota 1
Alopias Superciliosus 3 Ket.total jenis kelamin, Male =
Carcharhinus 39,Female=117
Amblyrhynchos 6 dominan betina.
Carcharhinus Brevipinna 1 KESIMPULAN
Carcharhinus Falciformis 8
Carcharhinus Limbatus 9 Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang yang
Carcharhinus Sorrah 29 dilakukan di Unit Pelabuhan Perikanan
Chiloscyllium Punctatum 6
Nusantara Prigi dapat disimpulkan sebagai
Heptranchias Perlo 7
Squalus Edmundsi 1 berikut:
Squalus Hemipinnis 6
Ket.total jenis kelamin, Male = 49, Female 1. Jenis spesies ikan hiu yang teridentifikasi
= 41
diantaranya adalah, Alopias Pelagicus,

Pada tabel diatas dapat dilihat spesies Carcharhinus Falciformis, Carcharhinus Leucas,

hiu yang didaratkan di kawasan PPN prigi Carcharhinus Melanopterus, Carcharhinus

pada bulan ketiga yang paling dominan spesies Obscurus, Carcharhinus Sorrah, Heptranchias

Carcharhinus Sorrah 29 ekor, Alopias Pelagicus 14 Perlo, Isurus Paucus, Rhizoprionodon Acutus,

ekor, untuk rata-rata jenis kelamin hiu yang Squalus Hemipinnis, Squatina Legnota, Alopias

tertangkap lebih banyak jantan tidak seperti Superciliosus, Carcharhinus Amblyrhynchos,

Cephaloscyllium Pictum, Paragaleus Tengi,


Prionace Glauca, Squalus Edmundsi, Squatina Isurus Paucus,= Vurnerable ( rawan)

Legnota, Alopias Pelagicus, Carcharhinus Paragaleus Tengi, = Data Dedficient (


Brevipinna, Carcharhinus Limbatus, Chiloscyllium kekurangan data )
Punctatum, Squalus Edmundsi Prionace Glauca,= Near Threteaned (hampir
2. Status konservasi spesies ikan hiu ( Dharmadi, terancam)
2014) :
Rhizoprionodon Acutus,= Least Concern (belum
Alopias Pelagicus, = Vurnerable ( rawan) menghawatirkan)
Alopias Superciliosus, = Vurnerable ( rawan) Squalus Edmundsi, Near Threteaned (hampir
Carcharhinus Amblyrhynchos, = Near Threteaned terancam)
(hampir terancam) Squalus Hemipinnis, Near Threteaned (hampir
Carcharhinus Brevipinna,= Near Threteaned terancam)
(hampir terancam) Squatina Legnota, = Data Dedficient (
Carcharhinus Falciformis, = Near Threteaned kekurangan data
(hampir terancam)

Carcharhinus Leucas, = Near Threteaned (hampir


DAFTAR PUSTAKA
terancam)
Bonfil,2002. Tinjauan Status Perikanan Hiu
Carcharhinus Limbatus,= Near Threteaned
Dan Upaya Konservasinya di
Indonesia.Jakarta
(hampir terancam)
Dinas Kelautan Perikanan Prigi, 2013. Profil
Carcharhinus Melanopterus, = Near Threteaned Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi.
Trenggalek
(hampir terancam)
Dharmadi,2014. Pengenalan jenis-jenis hiu di
Carcharhinus Obscurus,= Vurnerable ( rawan) Indonesia.Dirjen Konservasi
kawasan dan jenis ikan.dicetak
Carcharhinus Sorrah,= Near Threteaned (hampir ulang oleh BPSPL Denpasar 2014

terancam) Huda,Niamul.2011.Artike Pengertian


Dokumentasi. Jakarta
Cephaloscyllium Pictum,=Net Evaluated ( belum

dievaluasi ) Kuswanto. 2011. Artikel Observasi


(Pengamatan Langsung di
Chiloscyllium Punctatum= Near Threteaned Lapangan). Jakarta

(hampir terancam)
Nagabiru. 2009. Data Sekunderdan Data
Heptranchias Perlo, Near Threteaned (hampir Primer. Jakarta

terancam)
Patiliman. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatifdan R&
D.Alfabeta. Jakarta

Zipcodezoo.2015. Animal Classification


.www.zipcodezoo.com. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2015 pukul
19.00 wib

Você também pode gostar