Você está na página 1de 3

RS GRAHA HUSADA ASSESSMENT PASIEN RAWAT INAP

BANDAR LAMPUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS Graha Husada,

dr. H. Is Yulianto, Sp. OG

Tata cara dalam melakukan assessment awal keperawatan


dari seorang pasien rawat inap dengan kepentingan untuk
PENGERTIAN mengidentifikasi kebutuhan pasien dan untuk memulai
asuhan keperawatan pasien dirawat inap yang dilakukan
dalam 24 jam pertama sejak rawat inap lebih cepat sesuai
kondisi pasien.

Memberikan acuan dalam melakukan assessment awal


TUJUAN keperawatan pada pasien di rawat inap agar didapatkan data
yang cukup untuk memulai asuhan keperawatan sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pasien

Setiap dokter dan perawat harus melaksanakan assessment


semua jenis dan tempat pelayanan terhadap semua pasien-
KEBIJAKAN pasiennya berdasarkan kewenangan masing-masing sesuai
kerangka waktu yang benar.(092/RSTAB/PER-DIR/IV/2015)
1. Perawat mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim.
2. Pasien baru telah diantarkan keruang perawatannya.
3. Perawat mempelajari rekam medis pasien baru tersebut
PROSEDUR secara lengkap terutama tentang assessment awal yang
telah dilakukan staf klinis dibagian rawat jalan dan dokter
ruangan yang dilakukan dalam 24 jam pertama sejak
rawat inap lebih cepat sesuai kondisi pasien.
4. Perawat mendatangi pasien diruang perawatannya, pasien
dapat didampingi keluarga jika diperlukan kecuali jika
pasien tidak mengizinkan adanya keluarga saat dilakukan
asesment. Dalam keadaan ini assessment terhadap
keluarga dilakukan terpisah.
5. Perawat melakukan kontak awal secukupnya untuk
memahami masalah keperawatan pasien dan melakukan
identifikasi dengan benar.
6. Perawat melakukan asesmen awal dengan mengevaluasi
masalah keperawatan pasien sesuai prosedur anamnesa
meliputi riwayat penyakit saat ini (RPS), riwayat penyakit
dahulu (riwayat kesehatan/RPD) dan riwayat penyakit
keluarga (RPK) termasuk kemampuan pasien dalam
memenuhi kebutuhan ADLs (activity daily living) dengan
memperhatikan keterangan yang telah diberikan di
UGD/poliklinik dan dokter ruangan.
7. Perawat melakukan asesmen psikologis dan spiritual jika
diindikasi kan oleh hasil temuan dalam anamnesa atau jika
pasien membutuhkan/menginginkannya untuk
menetapkan status emosional pasien (contoh: pasien
depresi, ketakutan atau agresif dan potensial menyakiti
diri sendiri atau orang lain) dengan memperhatikan
keterangan yang telah diberikan di UGD/poliklinik dan
dokter ruangan.
8. Perawat melakukan asesmen social jika diindikasikan oleh
hasil temuan dalam anamnesa atau jika pasien
membutuhkan/menginginkannya. Pengumpulan informasi
social pasien tidak dimaksudkan untuk mengelompokkan
pasien namun karena konteks sosial, budaya, keluarga,
dan ekonomi pasien merupakan factor penting yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap penyakit dan
pengobatan. Dalam hal ini anggota keluarga dapat sangat
menolong untuk memahami keinginan dan preferensi
UNIT TERKAIT pasien dengan memperhatikan keterangan yang telah
diberikan di UGD/poliklinik dan dokter ruangan.
9. Perawat melakukan asesmen factor ekonomi jika
diindikasikan oleh hasil temuan dalam anamnesa atau jika
pasien membutuhkan/menginginkannya. Asesmen factor
ekonomis dinilai sebagai bagian dari asesmen social jika
1. Unit Gawat Darurat
2. Instalasi rawat inap
3. Kamar Operasi
4. Kamar Bersalin
5. HCU

Você também pode gostar