Prosedur assessment pasien rawat inap di RS Graha Husada meliputi tahapan identifikasi data pasien, anamnesa, penilaian kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan ekonomi pasien untuk merencanakan perawatan sesuai kondisi pasien dalam 24 jam pertama rawat inap.
Prosedur assessment pasien rawat inap di RS Graha Husada meliputi tahapan identifikasi data pasien, anamnesa, penilaian kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan ekonomi pasien untuk merencanakan perawatan sesuai kondisi pasien dalam 24 jam pertama rawat inap.
Prosedur assessment pasien rawat inap di RS Graha Husada meliputi tahapan identifikasi data pasien, anamnesa, penilaian kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan ekonomi pasien untuk merencanakan perawatan sesuai kondisi pasien dalam 24 jam pertama rawat inap.
Tata cara dalam melakukan assessment awal keperawatan
dari seorang pasien rawat inap dengan kepentingan untuk PENGERTIAN mengidentifikasi kebutuhan pasien dan untuk memulai asuhan keperawatan pasien dirawat inap yang dilakukan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap lebih cepat sesuai kondisi pasien.
Memberikan acuan dalam melakukan assessment awal
TUJUAN keperawatan pada pasien di rawat inap agar didapatkan data yang cukup untuk memulai asuhan keperawatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien
Setiap dokter dan perawat harus melaksanakan assessment
semua jenis dan tempat pelayanan terhadap semua pasien- KEBIJAKAN pasiennya berdasarkan kewenangan masing-masing sesuai kerangka waktu yang benar.(092/RSTAB/PER-DIR/IV/2015) 1. Perawat mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim. 2. Pasien baru telah diantarkan keruang perawatannya. 3. Perawat mempelajari rekam medis pasien baru tersebut PROSEDUR secara lengkap terutama tentang assessment awal yang telah dilakukan staf klinis dibagian rawat jalan dan dokter ruangan yang dilakukan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap lebih cepat sesuai kondisi pasien. 4. Perawat mendatangi pasien diruang perawatannya, pasien dapat didampingi keluarga jika diperlukan kecuali jika pasien tidak mengizinkan adanya keluarga saat dilakukan asesment. Dalam keadaan ini assessment terhadap keluarga dilakukan terpisah. 5. Perawat melakukan kontak awal secukupnya untuk memahami masalah keperawatan pasien dan melakukan identifikasi dengan benar. 6. Perawat melakukan asesmen awal dengan mengevaluasi masalah keperawatan pasien sesuai prosedur anamnesa meliputi riwayat penyakit saat ini (RPS), riwayat penyakit dahulu (riwayat kesehatan/RPD) dan riwayat penyakit keluarga (RPK) termasuk kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan ADLs (activity daily living) dengan memperhatikan keterangan yang telah diberikan di UGD/poliklinik dan dokter ruangan. 7. Perawat melakukan asesmen psikologis dan spiritual jika diindikasi kan oleh hasil temuan dalam anamnesa atau jika pasien membutuhkan/menginginkannya untuk menetapkan status emosional pasien (contoh: pasien depresi, ketakutan atau agresif dan potensial menyakiti diri sendiri atau orang lain) dengan memperhatikan keterangan yang telah diberikan di UGD/poliklinik dan dokter ruangan. 8. Perawat melakukan asesmen social jika diindikasikan oleh hasil temuan dalam anamnesa atau jika pasien membutuhkan/menginginkannya. Pengumpulan informasi social pasien tidak dimaksudkan untuk mengelompokkan pasien namun karena konteks sosial, budaya, keluarga, dan ekonomi pasien merupakan factor penting yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap penyakit dan pengobatan. Dalam hal ini anggota keluarga dapat sangat menolong untuk memahami keinginan dan preferensi UNIT TERKAIT pasien dengan memperhatikan keterangan yang telah diberikan di UGD/poliklinik dan dokter ruangan. 9. Perawat melakukan asesmen factor ekonomi jika diindikasikan oleh hasil temuan dalam anamnesa atau jika pasien membutuhkan/menginginkannya. Asesmen factor ekonomis dinilai sebagai bagian dari asesmen social jika 1. Unit Gawat Darurat 2. Instalasi rawat inap 3. Kamar Operasi 4. Kamar Bersalin 5. HCU