Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tuntutan lain yang membuat anak-anak usia dini belajar calistung dikarenakan kurikulum SD tidak lagi
mengajarkan dasar-dasar calistung. Saat masih kelas 1 SD anak-anak sudah diberikan buku-buku
pelajaran yang mensyaratkan bahwa seorang anak sudah memiliki kemampuan membaca.
Berkaitan dengan tuntutan orangtua dan juga tuntutan kemampuan yang diminta oleh SD inilah yang
membuat beberapa TK atau PAUD mengajarkan calistung. Lalu pertanyaan yang sampai sekarang
selalu menjadi pro dan kontra adalah Bolehkan anak usia dini (PAUD dan TK) diajari membaca?.
Pihak yang pro dan yang kontra tentang pelajaran calistung pada pendidikan anak usia dini memiliki
pendapat masing-masing. Para pendukung Jean Piaget mengatakan bahwa anak-anak pada usia awal
belum memiliki kemampuan untuk berpikir operasional konkret yang memampukan seorang anak
untuk berpikir logis. Kemampuan berpikir operasional konkret baru akan muncul saat anak berusia
enam tahu ke atas. Kelompok ini khawatir bahwa anak-anak usia dini yang belajar untuk calistung
justru akan terbebani, karena kegiatan calistung memerlukan cara berpikir terstruktur sehingga tidak
sesuai bila diajarkan pada anak usia dini.
Pemaksaan ini dikhawatirkan akan membebani
otak anak dan tujuan awal untuk mencerdaskan
anak malah berakibat menjadikan anak tidak
bahagia dan tidak bisa menikmati kehidupan
mereka
Dalam pendidikan metode pembelajaran memiliki peran yang sangat besar. Para tokoh menyebut
bahwa The Method of Learning is More Important than The Lesson (Metode Belajar adalah lebih
penting daripada pelajaran). Berkaitan dengan
hal itu maka mengajarkan calisting di pada anak
usia dini baik TK maupun PAUD harus dilihat dari
bagaimana metode yang diberikan. Hal yang
perlu diingat bahwa TK (Taman Kanak-Kanak);
tekanan utamanya adalah taman dan bukan
institusi pendidikan seperti di SD. Taman
merujuk pada tempat yang aman dan nyaman
(safe and comfortable) untuk bermain sehingga
pelaksanaan pendidikan di TK harus mampu
menciptakan lingkungan bermain yang aman
dan nyaman sebagai wahana tumbuh kembang anak.
Pendidikan di TK menganut prinsip: Bermain sambil Belajar dan Belajar seraya Bermain. Bermain
merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi anak didik. Sebelum bersekolah, bermain
merupakan cara alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain dan dirinya sendiri. Semua materi
berkaitan dengan calistung bisa diintegrasikan dengan bermain.
Jadi permasalahan yang utama ialah cara atau metode yang tepat dan efektif untuk memperkenalkan
atau mengajarkan calistung pada anak usia dini. Setiap metode yang digunakan harus mengikuti
dunianya anak-anak, yaitu bermain. Jadi pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan, tidak
membebani anak sehingga mereka tidak merasa terpaksa. Selain itu pelajaran menulis huruf atau
angka bukan semata-mata untuk melatih kemampuan kognitif anak untuk mengenal angka dan huruf
tapi juga untuk melatih motorik halus anak.
Guru-guru di TK atau Paud perlu menyadari bahwa tidak mungkin bila harus mengatur anak usia dini
untuk duduk diam dengan manis, belajar serius dan kaku. Beda halnya bila pembelajaran dilakukan
sambil bermain, maka anak akan lebih mudah paham dan dapat mengingat untuk memory jangka
panjang. Anak-anak usia dini berada pada masa Golden Age dimana mereka akan memiliki
kemampuan belajar dengan sangat cepat. Pada masa ini, anak perlu mendapat stimulus yang tepat
agar mereka benar-benar mampu tumbuh menjadi generasi emas yang dapat memajukan bangsa dan
negara. Kuncinya hanya terletak pada metode yang digunakan untuk mengajarkan. The Method of
Learning is More Important than The Lesson