Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SYOK HIPOVOLEMIK
A. Definisi
Syok hipovolemik didefinisikan sebagai penurunan perfusi dan oksigenasi jaringan
disertai kolaps sirkulasi yang disebabkan oleh hilangnya volume intravaskular akut akibat
berbagai keadaan bedah atau medis (Greenberg, 2005).
Tahap Syok Hipovolemik :
Tahap I :
- Terjadi bila kehilangan darah 0-10%
- Terjadi kompensasi dimana cardiak output dan tekanan darah masih dapat
dipertahankan
Tahap II :
- Terjadi apabila kehilangan darah 15-20%
- Tekanan darah turun, PO2 turun, takikardi, takipneu, diaforetik, gelisah, pucat.
Tahap III
- Terjadi kehilangan darah lebih dari 25%
- Terjadi penurunan : tekanan darah, Cardiak output,PO2, perfusi jaringan secara cepat
- Terjadi iskemik pada organ
- Terjadi ekstravasasi cairan
Klasifikasi
Penurunan tekanan darah sistolik lebih lambat terjadi karena adanya mekanisme
kompensasi tubuh terhadap terjadinya hipovolemia. Pada awal terjadinya kehilangan
darah, terjadi respon sistem saraf simpatis yang mengakibatkan peningkatan
kontraktilitas dan frekuensi jantung. Dengan demikian, pada tahap awal tekanan darah
sistolik dapat dipertahankan. Namun kompensasi yang terjadi tidak banyak pada
pembuluh perifer sehingga terjadi penurunan diastolik dan penurunan tekanan nadi.
(Sudoyo, 2009)
B. Pathway
Sumber :
Guyton, 2006.
Hardisman, 2013.
Kolecki, 2014.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan menurunnya volume intravascular
2. Gangguan curah jantung berhubungan dengan menurunnya volume intravascular
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan hiperventilasi
D. Intervensi Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan menurunnya volume intravascular
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kekurangan volume cairan klien
dapat teratasi, dengan kriteria hasil :
- Tanda tanda vital dalam batas normal
- Tidak terdapat tanda dehidrasi, turgor kulit baik, membrane mukosa lembab
- Elektrolit, Hb, Hmt, pH urine dalam batas normal
- Intake oral dan intravena adekuat
a. Monitoring intake dan output cairan
b. Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik)
c. Monitoring hasil lab darah
d. Monitoring vital sign setiap 1 jam
e. Kolaborasi pemberian cairan intravena
f. Persiapan transfusi darah
American College of Surgeons Committee on Trauma. 2008. Shock. In: Advanced Trauma
Life Support for Doctors (Student Course Manual). 8th Edition. USA: American
College of Surgeons.
Greenberg, M. I. 2005. Hypovolemic Shock. In: Greenberg's Text Atlas of Emergency
Medicine. Philadelphia: Lippicott Williams & Willkins.
Guyton,C Arthur, Hall, E John. Syok sirkulasi dan Fisiologi Pengobatannya. Dalam ;
Fisiologi Kedokteran ,textbook of medical physiology. Edisi 11. EGC. Jakarta. 2006.
Hal:359-371.
Hardisman. 2013. Memahami Patofisiologi dan Aspek Klinis Syok Hipovolemik. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2(3): 178-182.
Kolecki, P. and Menckhoff, C. R. 2014. Hypovolemic Shock. Medscape Reference.
http://emedicine.medscape.com/article/760145-overview. Diakses pada tanggal 18
Januari 2017.
Nanda Internasional.2012.Diagnosis Keperawatan 2012-2014. EGC : Jakarta.
Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M. dan Setiati, S. 2009. Syok
Hipovolemik. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.