Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
King
Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point,Iowa.
Karir keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari St
John's Hospital School of Nursing, St Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf
perawat medis bedah sambil kuliah di Bachelor of Science
dalamKeperawatan di St Louis University pada tahun 1948. Dia
menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan di St Louis University.
Pada tahun1959 Dr. King melanjutkan pendidikan di Columbia University,
New York,Dr. Montag sebagai ketua, dan mendapatkan gelar Doktor
Pendidikan padatahun 1961. Pada tahun 1972 ia kembali ke Loyola
University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan menerbitkan
teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dr. King dikenal
pada tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan teori keperawatan.
Dr. Kingmemiliki artikel berjudul Perawatan Teori: Masalah dan Kemajuan
dalam jurnal diedit oleh Dr. Rogers.
Buku-buku karya King yang diterbitkan sejak tahun 1961 s.d. 1981yaitu :
Toward a theory for nursing: General Concept of Human Behavior (1961-
1966), A Theory for Nursing: System, Concept, Process (1981),Curriculum
and Instruction In Nursing (1986).
Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.Konsep
hubungan manusia menurut King terdiri dari komponen :
Implicit:
F. Penegasan Teoritis
Dalam teori pencapaian tujuannya, King (1981;149) memberikan
Proposisi berikut, yang memperlihatkan dan menggambarkan hubungan
konsep-konsep King.
Proposisi dalam teori pencapaian tujuan oleh King ini dapatdigambarkan dalam
skema dibawah ini :
Add caption
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai
danmembahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses
keperawatan(Perry & Potter, 2005).
H. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik Keperawatan
Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien dengan pendekatan
sistem. Kekuatan pada model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan
tujuan yang akan dicapai, mengambil keputusan, dan interaksi dalam
menerima tujuan dari klien. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara
tenaga kesehatan professional.Teori ini juga dapat digunakan pada individu,
keluarga, atau kelompok dengan penekanan pada psikologi, sosialkultural,
dan konsep interpersonal.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori King dalam praktik klinik
adalah (Meleis, 1997) :
Contoh Kasus :
Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak laki lakinya ke UGD
RS.B, keluhan nyeri pada dada kiri hingga ke punggung, rasanya seperti tertusuk,
sesak nafas, RR : 38 x/mnt, bibir dan kuku (aliran perifer) terlihat sianosis.
Kapleri refill>3 detik. Lama nyeri dada kurang lebih 20 30 menit. Tn. X
mengatakan ia seringmengalami mudah lelah, nyeri pada dada kirinya saat
beraktifitas yang berat sepertimengangkat beras dan barang barang lain ditoko,
dan sesak. Namun ia tidak pernah berobat kedokter, karena beliau sibuk dengan
pekerjaannya sebagai pedagang sembako, selain itu istri dan kedua anak Tn. X
tidak mengetahui bahwa beliau menderita penyakit jantung (nyeri dada kiri),
karena Tn. X tidak pernahterlihat sering mengalami nyeri dada saat di rumah.
Pengkajian :
Persepsi
Peran
Transaksi
Komunikasi
Ruang
1. Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri
dada?
2. Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada ?
3. Apakah anda menginginkan privasi, ketika anda berada di rumah sakit?
4. Apakah anda merasa nyaman dengan ruang rawat anda selama di
rumahsakit ?
Waktu
Interaksi
Diri sendiri
Diagnosis Keperawatan
Perencanaan
Nyeri, cemas, takut adalah pengalaman subyektif yang tampil dalam variasirespon
verbal, non verbal yang bersifat individual sehingga perlu digambarkansecara
rinci untuk mengevaluasi keberhasilan penanganan respon nyeri akut pada pasien
MCI, Intoleransi aktivitas (pembatasan aktivitas) dapat dikaitkan denganteori
King, mewakili keadaan diri klien terhadap stress dan koping pasien, dan
bagaimana kita menyeting ruangan, waktu untuk interaksi, transaksi, peran pasien
dalam menjalani aktivitasnya sehari hari di rumah sakit
Masalah Interaksi klien dapat teratasi dengan informasi yang diberikan kepada
pasien untuk melakukan aktivitas dengan kegiatan interaksi, transaksi, peran
pasien dalam menjalani aktivitasnya sehari hari. Lakukan Pendidikan
Kesehatanterhadap pasien MCI dalam proses interaksi, transaksi, peran pasien
untuk menjalani aktivitasnya sehari hari. Yang mana dalam hal ini dapat
mencegahtimbulnya nyeri dada kembali. Dengan pengembangan pengkajian
danmenerapkannya pada penegakkan diagnosa, pemberian informasi pada
setiapintervensi, implementasi keperawatan dan evaluasi hasil, maka pencapaian
tujuan pasien dapat dicapai.
Analisis kelompok terhadap teori Imogene King mengacu pada tujuhkategori atau
prosedur yaitu sumber teori, makna teori, kecukupan logika dariteori, manfaat
teori, derajat kemampuan menggeneralisasi, parsimony teoridan kemampuan
untuk diujikan dari teori. Berikut ini kami akan menguraikananalisis teori tersebut
yaitu:
Sumber Teori
Dalam menemukan teori, King secara bertahap mengeluarkan pernyataan-
pernyataan yang dimulai pada periode 1961-1966, yaitu tentang Konsep Umum
dari Perilaku Manusia ( General Concepts of Human Behavior). Ini merupakan
konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan literatur. Pada tahun 1966- 1968,
ia mengeluarkan artikel yang berjudul Kerangka Kerja Konseptual
Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing ) yang berorientasi pada
pencapaian tujuan (Goal Attainment).Konsep utama dari teori Goal Attainment
meliputi: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh
kembang, waktu dan ruang (Marriner,A. 1986).
Teori King memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, diskusi,
penelitian dan lain-lain.Teori King sangat ideal untuk dikembangkan pada saat
sekarang dimana informasi dan komunikasi yang berkembang begitu cepat. Teori
ini berkembang secara deduktif yaitu diidentifikasi masalah, lalu mengidentifikasi
teori terkait, kemudian dibuat pertanyaan penelitian yaitu bagaimana komunikasi
bisa terjadi bila menggunakan bahasa yang universal, memilih dan mendefinisikan
konsep/variabel dari pertanyaan penelitian.
Makna Teori
Kelompok menganalisis bahwa teori keperawatan Imogene King sangat
mudah untuk dipahami dan diaplikasikan dalam praktik keperawatan. Teori ini
membangun tubuh ilmu pengetahuan keperawatan(Body of Knowledge).
Manfaat dari teori ini adalah:
Manfaat Teori
Teori ini dapat digunakan pada praktek keperawatan baik pada lingkup
klinik maupun pada lingkup komunitas. Banyak riset dan studiyang mendukung
teori ini berpusat pada aspek teknis perawatan klien dan system pelayanan
keperawatan. Dalam praktek baik di lahan klinik maupun lahan komunitas
interaksi yang terjadi sangat penting bagi klien dan perawat. Jadi untuk aplikasi di
klinik maupun di komunitas teori dari King ini sangat relevan karena kesembuhan
klien sangat dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dan klien.
Kemampuan menggeneralisasi
Teori King menurut kelompok memiliki cakupan isi teori yang sangat luas
dan cukup dan komplek untuk diaplikasikan pada tatanan praktek keperawatan.
Teori ini cocok diterapkan pada keperawatan klinik maupun komunitas karena
berfokus pada interaksi antara manusia dan lingungannya. Manusia sebagai
individu dapat melakukan penyesuaian terhadap stressor internal maupun
eksternal dalam rentang sehat sakit dengan menggunakan sumber-sumber yang
dimiliki seseorang untuk mencapai kesehatan optimal.
Parsimony
Teori King menurut kelompok, sudah ada gambaran yang jelas dan sangat
sesuai dengan kondisi teknologi dan informasi pada saat sekarang. Teori ini dapat
memprediksi suatu kejadian/phenomena dalam keperawatan melalui penetapan
hypothesis dalam penelitian.
Kekurangan
Kesimpulan
Saran