Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perhatian terhadap janin yang mengalami ganguan janin sangat
meningkat, hal ini disebabkan masih tingginya angka kematian perinatal,
neonatal yang dilahirkan BBLR. Kalaupun ia menjadi dewasa ia akan
mengalami gangguan pertumbuhan baik fisik maupun mental. Frekwensi BBLR
di negara maju berkisar antara 10-34% rasio antara negara maju atau
berkembang adalah 1 : 4. (1)
a. Lebih separuh dari kematian perinatal adalah bayi lahir mati (still
birt ).
b. Angka kematian perinatal bayi BBLR ( Low Birth Weight ) lebih dari
pada dua kali angka kematian bayi cukup bulan .
c. Angka kematian dalam 24 jam pertama kira-kira 73% dari anggota
kematian neonatus ini (early neonatal death ) (3)
Salah satu sasaran yang ditetapkan pada tahun 2010 adalah menurunkan
angka kematian neonatal menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup . untuk mencapai
sasaran tersebut di tetapkan 4 strategi utama dan azas-azas pedoman
operasionalisasi strategi. Antara strategi tersebut antara lain bahwa MPS
memusatkan perhatiannya pada pelayanan neonatal yang baku ,cos effective, dan
berdasarkan bukti pada semua tingkat pelayanan dan rujukan kesehatan, baik di
sector pemerintah maupun swasta.keluaran yang di harapkan dari strategi ini
adalah terselenggarakannya pelayanan kesehatan dan neonatal emergenci dasar
di rumah sakit kabupaten /Kota dan Rumah Sakit Profinsi,sehingga penurunan
angka kematian neonatal yang menjadi sasaran tahun 2010 dapat terwujud.(5)
Angka kejadian BBL di Rumah sakit Dr. M. Ashari - Pemalang Tahun 2008
terdapat 2.117 bayi dengan BBL normal 1782 bayi dan BBLR terdapat 165 bayi
dan sisanya dengan asfiksia. Maka penulis tertarik dan menjadikan kasus BBLR
sebagai pembahasan laporan klinik kebidanan dengan judul Asuhan Kebidanan
Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. T Dengan Berat Badan Lahir Rendah yang
dilakukan pada tanggal 23 Maret 30 Mei 2009.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi
Ny. K dengan BBLR di RS Santa Maria Pemalang Tahun 2010 dengan
menggunakan pola pikir varney dan mendokumentasikannya secara SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data pada bayi Ny.
K dengan bayi berat badan lahir redah di RS Santa Maria Pemalang
Tahun 2010.
b. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data untuk
menentukan diagnosa masalah serta kebutuhan pada bayi Ny. K dengan
bayi berat badan lahir redah di RS Santa Maria Pemalang Tahun 2010.
c. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial
pada bayi Ny. K dengan bayi berat badan lahir redah di RS Santa Maria
Pemalang Tahun 2010.
d. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi tindakan segera atau
kolaborasi pada bayi Ny. K dengan bayi berat badan lahir redah di RS
Santa Maria Pemalang Tahun 2010.
e. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh pada
bayi Ny. K dengan bayi berat badan lahir redah di RS Santa Maria
Pemalang Tahun 2010.
f. Mahasiswa mampu melakukan pelaksanaan / implementasi dari
perencanaan asuhan pada bayi Ny. K dengan bayi berat badan lahir redah
di RS Santa Maria Pemalang Tahun 2010.
g. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah
dilakukan pada bayi Ny. K dengan bayi berat badan lahir redah di RS
Santa Maria Pemalang Tahun 2010.
C. METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan studi kasus menggunakan tehnik:
1. Wawancara
Yaitu dengan cara mempelajari buku-buku dan materi dari berbagai sumber
untuk mendapatkan dasar-dasar ilmiah yang berhubungan dengan penulisan
studi kasus ini.
3. Observasi
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang dipakai dalam penyusunan makalah studi kasus
ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN : Meliputi latar belakang, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA : Meliputi konsep medis dan konsep
asuhan kebidanan.
BAB III TINJAUAN KASUS : Meliputi pendokumentasian dengan
menggunakan SOAP.
BAB IV PEMBAHASAN : Meliputi pendekatan manajemen Varney
BAB V PENUTUP : Meliputi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis
1. Definisi
a. Bayi baru lahir Bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. (5)
b. Bayi baru lahir Bayi dengan kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan
berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (4)
c. Bayi baru lahir Bayi baru lahir dari rahim seorang ibu dengan kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu melalui persalinan normal dengan berat badan
2500 4000 gram tanpa cacat bawaan. (1)
d. Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat
badannya saat kelahiran kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram).
(7)
e. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah suatu istilah yang dipakai
bagi bayi premature, atau low birth weight, atau sering disebut bayi dengan
berat badan lahir rendah. Hal ini dikarenakan tidak semua bayi lahir dengan
berat badan kurang dari 2.500 gram bukan bayi premature. (3)
f. Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang
dari 2.500 gram dan umur kehamilan kurang dari 37 minggu, berat badan
lahir rendah dari semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keduanya. (4)
2. Klasifikasi BBLR(7)
Berat badan lahir rendah (BBLR) dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Berat badan lahir rendah (BBLR) murni disebut juga prematuritas murni
adalah masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai
dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang
bulan.
b. Berat badan lahir rendah (BBLR) disebut juga dismatur yaitu bayi lahir
yang berat badannya kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
kehamilan. Dismaturitas dapat terjadi dalam preterm, dan pots term. Dismatur
ini disebut juga neonatus kurang bulan, kecil untuk masa kehamilan.
3. Etiologi (5)
Menurut penyebab kelahiran bayi premature dapat dibagi :
a. Faktor ibu
2) Usia
b. Faktor janin
Faktor-faktor Predisposisi
BBLR
BBLR
Keterangan patofisiologi :
Faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR adalah sebagai berikut :
a. Faktor Ibu
1) Usia
Jika usia ibu terlalu muda ataupun terlalu tua hal ini akan
mempengaruhi sistem reproduksi seseorang dan akibatnya akan
terjadi keadaan dimana bayi lahir dengan berat badan rendah.
2) Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi sekarang sangat mempengaruhi tingkat
pengetahuan, jika seorang ibu hamil tingkat pengetahuannya
kurang, maka untuk melakukan ANC pun akan kurang, sehingga
mengakibatkan kekurangan gizi yang akhirnya mempengaruhi
pertumbuhan janin.
3) Gaya hidup
Seorang ibu hamil yang mempengaruhi kebiasaan merokok
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin,
karena di dalam rokok mengandung nikotin yang dapat
mengganggu aliran darah sehingga kadar karbonmonoksida
dalam darah meningkat, infertilitaspun berkurang dan akan
terjadi BBLR.
b. Faktor Kehamilan
1) Hidramnion
Dimana air ketuban jumlahnya lebih banyak dari ukuran normal
sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin berkurang dan
menyebabkan BBLR.
2) Kehamilan ganda
Dimana pembagian suplai makanan lebih dari satu sehingga
terjadi ketidaksamaan pembagian sirkulasi darah dan
kemungkinan pertumbuhan janin berkurang dan bisa
mengakibatkan berat badan lahir rendah.
3) Preeklampsia
Mengecilnya aliran darah menuju retroplesenter sirkulasi
sehingga terjadi gangguan suplai nutrisi dan akan terjadi BBLR.
4) KPD
Berkurangnya cadangan nutrisi dan air ketuban dapat
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi sehingga menyebabkan
pertumbuhan janin terhambat.
c. Faktor Janin
1) Cacat bawaan
Terjadi kelainan pada kromosom (sindrom downs turner)
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dapat
mengakibatkan BBLR.
2) Infeksi dalam rahim
Dimana virus TORCH masuk kedalam rahim sehingga terjadinya
gangguan imunologi pada janin dapat menyebabkan
pertumbuhan janin terhambat dan mengakibatkan BBLR.
6. Tanda-tanda BBLR(5)
Gambaran bayi berat badan lahir rendah terantung dari umur
kehamilan sehingga dapat dikatakan bahwa makin kecil bayi atau
makin muda kehamilan makin nyata. sehingga gambaran umum dapat
dikemukakan bahwa BBLR membpunyai karakteristik :
a. BB < dari 2500 gr, PB < dari 45 cm, LK kurang dari 33cm,
LD < dari 30 cm
b. Masa gestasi, kuang dari 37 minggu.
c. Kepala lebih besar dari pada badan
d. Kulit tipis transparan
e. Lanugo (bulu-bulu halus) banyak terutama pada dahi,
pelipis, telinga, dan lengan.
f. Lemak subcutan kurang
g. Ubun-ubun dan sutura kurang
h. Genetalia belum sempurna, labia minor belum tertutup oleh
labia mayor (pada wanita). Pada laki-laki testis belum turun.
i. Pembulu darah kulit banyak terlihat, peristaltic usus dapat
terlihat.
j. Rambut tipis halus teranyam
k. Tulang rawan dan daun telinga imatur (elastic daun telinga
masaih kurang sempurna).
l. Putting susu belum terbentuk dengan baik.
m. Bayi kecil, posisi masih posisi fetal.
n. Pergerakan kurang dan lemah
o. Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan
sering mengalami serangan Apnea.
p. Otot masih hipotonik.
q. Reflek tonus lemah, reflek menghisap dan menelan serta
reflek batuk belum sempurna.
r. Kulit Nampak mengkilat dan licin.
7. Pencegahan (2)
Upaya pencegahan terjadinya persalinan prematuritas atau BBLR
lebih penting dari menghadapi kelahiran dengan berat yang rendah
yaitu :
a. Upayakan agar melakukan antenatal care yang baik, segera
melakukan konsultasi, merujuk penderita bila dapat kelainan.
b. Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah
terjadinya persalinan dengan BBLR.
c. Tingkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana.
d. Anjurkan lebih banyak istirahat.
e. Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih
mendapat kepercayaan masyarakat.
2) Anamnesa
Untuk mendeteksi komponen yang terjadi pada bayi, untuk
mempelajari kebiasaan kehamian sekarang, persalinan dan nifas
yang lalu, kesehatan umum dan kondisi sosial ekonomi.
a) Riwayat penyakit kehamilan
Untuk mengetahui apakah ada penyakit yang sedang diderita
ibu sewaktu hamil yang mungkin mempengaruhi janinnya,
seperti toxemia gravidarum, perdarahan antepartum dan
diabetes melitus.
b) Kebiasaan waktu hamil
(1) Makanan : Kebiasaan yang sering dilakukan
pasien dari segi kualitas dan kuantitas, misalnya makanan
dengan prinsip 4 sehat 5 sempurna.
(2) Obat-obatan : kebiasaan yang selalu dilakukan
yang bisa berdampak buruk bagi diri dan janin, misalnya
mengkonsumsi obat tidur atau jamu.
c) Riwayat persalinan sekarang
(1) Jenis persalinan : untuk mengetahui riwayat
persalinan ibu
(2) Ditolong oleh : persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan atau tidak
(3) Lama persalinan : untuk mengetahui lama ibu
dalam proses persalinan yang dapat menimbulkan
kegawatan pada janin.
Kala I : pada primipara 12 jam dan pada multipara 8 jam
Kala II: pada primipara 2 jam dan multipara 1 jam
(4) Ketuban pecah : untuk mengetahui kapan
pecahnya ketuban dan sudah berapa lama, jika ketuban
bercampur mekoneum dan berbau maka dapat
menyebabkan terjadi asfiksia pada bayi.
(5) Komplikasi dalam persalinan : untuk mengetahui
komplikasi apa yang bisa menyebabkan kegawatdaruratan.
(6) Penilaian : penilaian janin untuk
mendetaksi dini terhadap suatu hal yang mungkin akan
terjadi, BBL tidak bernapas atau megap-megap, kulit
berwarna merah atau biru, tonus otot lemah, penilaian ini
dilihat sejak inpartu dilihat dari ketuban.
b. Data Objektif
Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum
bayi saat
dilakukan observasi apakah bayi dalam
keadaan baik atau buruk.
2) Kesadaran : Untuk mengetahui kesadaran bayi
apakah
sadar penuh (Compos mentis), somnolen,
apatis, semikoma atau koma.
3) Tanda-tanda vital
2. Interpretasi Data
7. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama bayi : Bayi Ny. K
Tgl / jam lahir : 4 Februari 2010 Pukul 15.04 WIB
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan : 2400 gram
Panjang badan : 45 cm
Nama Ibu : Ny. K Nama Ayah : Tn. J
Umur : 31 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : penggarit 3/1-PML Alamat : penggarit 3/1-PML
3.1.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang
a. Riwayat kehamilan
1. Riwayat kehamilan
HPHT : 17 04- 2009, HPL : 24 01 -2010. Selama hamil ibu rutin
memeriksakan kehamilannya di bidan atau jika ada posyandu, dan jika
ibu merasa ada keluhan yang diderita.
2. Imunisasi
Mendapat imunisasi TT 2 kali selama kehamilan, TT1 usia kehamilan 5
bulan, TT2 usia kehamilan 6 bulan di Puskesmas.
3. Penyakit yang diderita selama kehamilan
Selama kehamilan ibu tidak pernah menderita penyakit berat dan tidak
pernah dirawat di RS.
b. Riwayat persalinan
Ibu mengatakan ini merupakan proses persalinannya yang pertama dengan
umur kehamilan 28 minggu.
Bayi lahir spontan dan langsung menangis pukul 09.50 WIB dengan apgar
score 7/8/9, berat badan 2000 gram, panjang badan 41 cm dengan jenis
kelamin perempuan dan ditolong boleh bidan di Ruang IPKR RSUD Dr. M.
Ashari Pemalang. Tidak ada komplikasi dalam kehamilan dan persalinan.
3.3 Assesment
Diagnosa : NKB KMK usia 1 jam dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Potensial : Hipotermi, dehidrasi, penyakit infeksi, hipoglikemia.
3.4 Planning
3.4.1 Mengobservasi tanda-tanda vital K/U baik, nadi : 134 x/menit, suhu : 360C,
pernafasan : 32 x/menit.
3.4.2 Mengeringkan, membersihkan badan dari darah, lendir dan mengikat tali
pusat Badan bayi sudah dibersihkan, tali pusat diikat dan bayi badan dibungkus
dengan kain.
3.4.3 Menimbang dan mengukur BB BB 2000 gram, PB 41 cm.
3.4.4 Menghangatkan bayi dalam inkubator Bayi dihangatkan dalam
inkubator dengan suhu 330C.
3.4.5 Memasang selang oksigen untuk membantu pernafasan bayi bayi sudah
dipasang selang oksigen
3.4.6 Memberikan salep mata Salep mata gentamisin sudah diberikan pada
mata kanan dan kiri
3.4.7 Melakukan perawatan tali pusat tali pusat bersih, tidak ada infeksi
3.4.8 Memberikan bayi ASI, bila tidak bias menelan cukup tetesi saja bayi
sudah ditetesi ASI
3.4.9 Membatasi kunjungan terhadap bayi untuk mencegah terjadinya
penularan infeksi Penularan infeksi dapat dicegah dengan terbatasnya
pengunjung.
3.4.10 Melakukan kolaborasi dengan dokter SPA Kolaborasi sudah
dilakukan
3.2.3 Tali pusat : Masih basah, terikat, bersih, tidak ada perdarahan.
3.3 Assesment
NKB KMK 1 hari dengan BBLR.
3.4 Planning
3.4.1 Mengobservasi tanda-tanda vital Suhu 36,10 C, ND : 135 x/menit BB :
2000 gram Pernafasan : 68 x/menit.
3.4.2 Mengobservasi keadaan umum Keadaan umum sedang, reflek hisap dan
menelan masih lemah.
3.4.3 Memperhatikan kehangatan bayi Bayi ditempatkan dalam inkubator dan
dalam keadaan hangat.
3.4.4 Menimbang bayi Berat bayi 2000 gram
3.4.5 Memasang selang oksigen untuk membantu pernafasan bayi selang
oksigen masih terpasang
3.4.6 Memasang sonde untuk memenuhi kebutuhan nutrisi diberikan PASI 3
cc/ jam Bayi sudah diberikan PASI 3 cc/jam
3.4.7 Melakukan perawatan tali pusat tali pusat bersih, dan tidak ada infeksi
3.4.8 Melakukan kolaborasi dengan dokter SPA hasil kolaborasi
memberikan terapi sesuai dengan advis dokter (pemberian supramox 3 x 0,25
ml).
3.3 Assesment
Dasar : NKB KMK 2 hari dengan BBLR.
Potensial : Hipotermi, infeksi.
3.4 Planning
3.4.1 Mengobservasi tanda-tanda vital Suhu 36 0C, ND : 140 x/menit BB :
2000 gram
3.4.2 Menjaga bayi tetap hangat Bayi terbungkus kain bersih.
3.4.3 Memperhatikan kehangatan bayi Bayi ditempatkan dalam inkubator dan
dalam keadaan hangat.
3.4.4 Menimbang bayi Berat bayi 2000 gram
3.4.5 Memasang selang oksigen untuk membantu pernafasan bayi selang
oksigen masih terpasang
3.4.6 Memasang sonde untuk memenuhi kebutuhan nutrisi diberikan PASI 3
cc/ jam Sonde masih terpasang dan bayi sudah diberikan PASI 3 cc/jam
3.4.7 Melakukan perawatan tali pusat tali pusat bersih, dan tidak ada infeksi
3.4.8 Segera mengganti popok bayi jika sudah basah agar tidak kedinginan
popok basah sudah diganti dengan yg bersih dan kering
3.4.9 Melakukan kolaborasi dengan dokter SPA hasil kolaborasi
memberikan terapi sesuai dengan advis dokter (pemberian supramox 3 x 0,25
ml).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. T dengan BBLR penulis
menarik kesimpulan :
Pada bayi baru lahir Ny. T dikatakan BBLR karena pada saat lahir berat badan
2000 gram dan umur kehamilan 28 minggu.
Pada asuhan yang dilakukan telah berkolaborasi dengan SPA, dan tindakan yang
dilakukan sesuai konsep, tidak terjadi komplikasi seperti hipoglikemia, penyakit
infeksi, dehidrasi, apneu, dan asfiksia. Setiap jam perkembangan bayi terus
dipantau, ND 135 x/menit, Pernafasan 65 x/menit, Suhu 36 C, reflek menelan dan
menghisap lemah. Asuhan yamg dilakukan selama dilapangan sudah sesuai konsep
yang ada di asuhan bayi dengan BBLR. Tetapi ada sebagian yang tidak sesuai
dengan konsep.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil belajar
lapangan yang berjudul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. T
Dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSUD DR. M. ASHARI Pemalang tahun
2009.
Dalam menyusun makalah ini penulis memperoleh bimbingan, arahan dan
dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Drs. H. E. Djumhana Cholil, MM, selaku Ketua YASRI Cirebon.
2. M. Sadli, SKM, selaku Ketua STIKes Cirebon.
3. Bd. Rahayu Widiarti, SKM, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKes
Cirebon sekaligus pembimbing akademik.
4. Dr. Humartono, selaku Direktur RSUD Dr. M. Ashari Pemalang
5. Sri Ati, Amk, selaku kepala ruangan Kasuari
6. Solati, Amd.keb, selaku pembimbing lapangan
7. Seluruh CI dan staf RSUD Dr. M. Ashari Pemalang
8. Bayi Ny. T selaku pasien BBLR
9. Orang tua yang selalu memberikan dukungan materil dan spirituil
10. Reka-rekan yang telah memberikan masukan dan bantuan dalam
menyelesaikan makalah ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang telah dibuat oleh penulis ini bermanfaat bagi kita semua
khususnya mahasiswa kebidanan.
Penulis