Você está na página 1de 4

Analisa Kadar Karbohidrat

a. Tujuan :

Menganalisa kandungan karbohidrat dalam biskut

b. Prinsip :

Pada metode ini, sampel dihidrolisis menjadi gula yang lebih sedrhana yang dapat mereduksi
Cu menjadi Cu . Ion Cu yang dihasilkan dititrasi dengan natrium tiosulfat.

c. Prosedur kerja

Menggiling sampel sampai halus

Menimang 5 gram

Memasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml

Menambahkan 200 ml larutan HCl 3%

Mendidihkanselama 3 jam dengan pedingin tegak

Mendinginkan dan menetralkan dengan NaOH 10%

Mengecek larutan sudah netral atau belum dengan krtas ndikator pH

Mengecek warna kertas indikatr pH

Memasukkan larutan yang sudah netral kedalam labu takar 500ml

Mengencerkan dengan aquadest hingga tanda batas

Menyaring larutan

Megambil 10 ml filtrat dan emaskkan ke dalam erlenmeyer 50 ml


Menambahkan 25 ml reagen Luff Schoorl, menambahkan 15 ml aquadest an 3 batu didh

Memanaskan kembali, megusahakan larutan mendidih dalam kurun waktu 3 menit dan mendidih
selama 10 menit

Mendinginkan segera dengan air es

Menambahkan 15 m KI 20% pada larutan yang dingin

Menambahka 25 ml HSO 25% perlahan-lahan

Mentitrasi secara langsung dengan NaSO 0,1 N hingga berwarna kuning

Menambahkan indiator amilum 2 ml

Mentirasi lagi dengan NaSO 0,1 N hingga TAT tercapai (warna biru hilang hingga terapai warna
ptih gading)

Titrasi Blanko

Mengambil 10 ml aquadest dan memasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml

Menambahkan 25 ml reagen Luff Schoorl, menambahkan 15 ml aquadest dan 3 batu didih

Memanaskan kembali, mengusahakan larutan mendidih dalam kurun waktu 3 menit dan
mendidih selama 10 menit

Mendinginka segera dengan air es

Memberikan erlakua yang sama denga sampel sampai selesai titrasi


d. Pembahasan

Pada praktikum ini, kami melakukan analisa kadar karbohidrat pada sampel biskuit.
Praktikum ini menggunakan metode Luff Schoorl sebagai uji kuantitatif yang bertujuan
menguji adanya karbohidrat dalam biskuit. Komponen utama reagen Luff Schoorl adalah
CuO. Hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat mereaksikan atau
merduksikan Cu2+ menjadi Cu+. Sampel yang di analisa adalah biskuit keapa kokola.
Cuplikan yang ditimbang akan diidentifikasi kadar karbohidratnya. Massa sampel yang
diperoleh dari penimbangan adalah 4,9964 gram.

Hidrolisis karbohidrat digunakan untuk memotong karbohidrat (amilum) dari


polisakarida menjadi monosakarida dan disakarida. Hidrolisis ini dinamakan hidrolisis
dengan asam, karena menggunakan HCl. Penambahan NaOH 10% dimaksudkan untuk
menetralkan sisa HCl , karena pH larutan yang asam. pH netral yaitu antara 6-7. Jika pH
terlalu asam , maka akan mengubah larutan menjadi merah ketika reaksi redoks.

Metode Luff Schoorl menggunakan reagen Luff Schoorl yang komponen utamanya
adalah CuO. Untuk mereduksi CuO (dari larutan Luff Schorl) menjadi CuO karena adanya
gula reduksi (monosakarida). Larutan Luff Schoorl hanya akan bereaksi dengan sampel yang
mengandung gula pereduksi.

CHO + 2CuO CHO + CuO

Jika terbentuk endapan merah bata dari CuO, ini berarti reaksi redoks gagal. Kegagalan ini
bisa disebabkan sampel terlalu pekat atau reagen Luff Schoorl yang ditambahkan terlalu
sedikit. Redoks I berhasil jika larutan biru kehijau-hujauan. Penambahan batu didih adalah
untuk meratakan panas dan mencegah letupan. Larutan diusahakan mendidih dalam waktu
3 menit agar tidak terjadi pengendapan seluruh Cu yang tereduksi menjadi Cu sehingga
tidak ada kelebihan Cu.

Titrasi dilakukan dengan larutan NaSO 0,1 N. Penamahan larutan KI dan HSO
akan menimbulkan reaksi antara sisa CuO dengan HSO dan KI

CuO(sisa) + HSO CuSO + HO

CuSO + 2KI CuI + KSO

2CuI2CuI + I

Reaksi ditandai dengan tmulnya buih dan warna larutan menjadi coklat. Larutan harus
dititrasi segera dengan NaSO 0,1N untuk megindai penguapan KI. Zat oksidator kuat
(HSO) ditambah ion iodida berlebih (KI) membuat oksidator tereduksi dan membebaskan
I. I bebas kemudian dititrasi. Penambaan indikator amilum dilakukan saat sudah akan
mendekati TAT, karena jika indikator ditambahkan diawal maka akan membungkus Iod.

Titrasi Blanko dilakukan untuk membuat perbandingan antara sampel dengan


larutan kosong. Maka berdasarkan praktikum dan perhitungan, kadar karohidrat dalam
sampel biskuit kelapa kokola adalah 58, 3620%.

Você também pode gostar