Você está na página 1de 9

BAB I

LATAR BELAKANG

Edward Snowden dulunya bekerja di NSA. Kelahiran Wilmington, North


Carolina Amerika Serikat pada awalnya ia hanyalah orang biasa yang bersekolah di
Croton, Anne Arundel County Public Schools di Grambills. Snowden pernah ikut
pelatihan tentara Amerika Serikat sebagai Special Forces. Ia masuk pelatihan pada
tanggal 7 Mei 20014 dan tidak lama ia dikeluarkan pada tanggal 28 September 2005.
Kegagalan pelatihan ini membuat dia tidak menerima penghargaan apapun.
Kehidupan Snowden mulai berubah saat ia menjadi satpam di Badan Kemanan
Nasional Amerika atau NSA. Ia betugas di sebuah fasilitas rahasia di Universitas
Maryland. Karena ia pernah belajar program komputer, Edward Snowden kemudian
masuk sebagai Dinas Intelijen Amerika atau CIA. Potensi dan bakatnya yang luar
biasa membuat dia menjadi seorang spesialis keamanan Teknologi Informasi di CIA.
Kemudian Snowden keluar dari CIA pada tahun 2009 tetapi tidak lama ia
berhubungan kembali dengan NSA. Snowden menjadi seorang kontraktor swasta
untuk NSA. Tugasnya ini membuat dia harus berpindah dari satu perusahaan ke
perusahaan lain, termasuk fasilitas militer Amerika yang berada di Jepang dan
perusahaan komputer Dell. Edward Snowden menjadi fenomenal pada pertengahan
Juli 2013 ini. Snowden menjadi perbincangan setelah ia mengungkapkan bahwa NSA
mencuri data para pengguna internet dan telepon. Ia pun mengungkapkan bahwa
pemerintah Amerika Serikat memiliki berbagai data pribadi yang diaksesnya
berdasarkan Google, Yahoo. Facebook, PalkTalk, YouTube, Skype, dan AOL.
Program inilah yang kemudian disebut sebagai PRISM. Ia mengungkapkan hal ini di
media terkemuka di Amerika Serikat. Dan berita tentang Snowden ini menimbulkan
efek besar bagi perkembangan dunia teknologi. Peristiwa ini pun dikenal sebagai
Snowden Effect. Setelah pembocoran tentang dokumen PRISM, Edward Snowden
kemudian mengungkapkan bahwa Badan Keamaman Komunikasi Kanada melakukan
hal serupa terhadap para pengguna layanan internet nirkabel atau Wireless
Fidelity/WiFi. Mereka yang menggunakan layanan ini di bandara utama akan mudah
dilacak beberapa hari kemudian.
Apa yang dilakukan oleh Edward Snowden kemudian menyebabkan pro-
kontra, sehingga kelompok kami akan membahasnya di sisi produlent.

Audit Manajemen Snowden 1


BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Definisi Whistleblower


Pelapor pelanggaran (whistleblower) adalah istilah bagi karyawan, mantan
karyawan atau pekerja, anggota dari suatu institusi atau organisasi yang
melaporkan suatu tindakan yang dianggap melanggar ketentuan kepada pihak
yang berwenang.

2.2 Internal vs. External Whistleblower


Di dalam dunia nyata yang mengalami pelanggran dalam hal hukum tidak
hanya terjadi di dalam perusahaan atau institusi pemerintahan yang dapat
menimbulkan ancaman secara substansial bagi masyarakat akibat dari tindakan
WhistleBlowing. Salah satu tipe dari whistle blower yang paling sering
ditemukan adalah tipe internal whistleblower adalah seorang pekerja atau
karyawan di dalam suatu perusahaan atau institusi yang melaporkan suatu
tindakan pelanggaran hukum kepada karyawan lainnya atau atasannya yang juga
ada di dalam perusahaan tersebut.

Selain itu juga ada tipe external whistleblower adalah pihak pekerja atau
karyawan di dalam suatu perusahaan atau organisasi yang melaporkan suatu
pelanggaran hukum kepada pihak di luar institusi, organisasi atau perusahaan
tersebut. Biasanya tipe ini melaporkan segala tindakan melanggar hukum kepada
Media, penegak hukum, ataupun pengacara, bahkan agen - agen pengawas
praktik korupsi ataupun institusi pemerintahan lainnya.

2.3 Waktu Pelaporan Pelanggaran oleh whistleblower


Waktu yang tepat untuk mengungkapkan kasus yang telah diketahui oleh
Whitstleblower adalah saat Whitstleblower telah memiliki bukti bukti yang
lengkap dan dapat dipercaya, sehingga bukti bukti tersebut dpat digunakan
untuk mengungkapkan kecurangan yang terjadi di perusahaan.

2.4 Dilemma Seorang Whistleblower


Menurut Ridwan Zachrie, seorang whistleblower akan menimbang nimbang
sebelum mengambil sikap, apakah dia akan melaporkan kasus pelanggaran

Audit Manajemen Snowden 2


hukum yang dialaminya/disaksikannya, atau mendiamkan saja. Whistleblower
melaporkannya menggunakan jalur internal atau eksternal serta
mempertimbangkan cost and benefit analysis. Apabila cost lebih banyak daripada
benefit yang diterima, si whistleblower tidak akan mengambil risiko untuk
mengukapkan. Pernyataan kebenaran kepada publik umum justru bisa menjadi
bumerang bagi dirinya sendiri. Karena realita seringkali terjadi sebaliknya, sang
pengungkap justru malah dihukum oleh instansi, ada penurunan pangkat, bahkan
pengucilan dari rekan-rekannya yang tiba-tiba berubah menjadi musuh. Resiko
yang harus ditanggung para peniup peluit amat berat. Dilema selanjutnya adalah
kepada siapa whistleblower akan melaporkannya. Proses yang panjang dan tidak
sistematis serta ketidakpastian risiko menjadi dilemma bagi whistleblower itu
sendiri.
Sementara Michael W. Austin dan Michael A. Harper mengatakan dilema etika
antara loyalitas terhadap organisasi tempat seorang bekerja atau loyalitas terhadap
dirinya sebagai seseorang yang memiliki idealisme kuat yang ingin membongkar
permasalahan yang dirahasiakan.

2.5 Perlindungan Whistleblower di Indonesia


Perlindungan terhadap whistleblower diatur dalam Undang Undang Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi korban; Surat Edaran Makamah
Agung No. 4 Tahun 2011 Tentang Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidanan
(Whistleblower) dan Saksi Pelaku (Justice Collaborator) dan; Peraturan
Pemerintah No.2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan terhadap Korban
dan Saksi dalam Pelanggaran HAM yang Berat.

Karena besarnya risiko yang harus ditanggung oleh seorang whistle blower,
maka, pertama, perlindungan hukum dan keamanan dari aparat hukum perlu
menjadi jaminan. Di Indonesia, jaminan hukum dan keamanan bagi whistle
blower diberikan oleh Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Perlindungan Saksi dan Korban, sebagaimana diatur dalam pasal 8, 31, dan 36.

Perlindungan hukum dapat berupa kekebalan yang diberikan kepada pelapor


dan saksi agar tidak dapat digugat atau dituntut secara perdata. Tentu dengan
catatan, sepanjang yang bersangkutan bukan pelaku tindak pidana itu sendiri.
Ketentuan ini diatur dalam Pasal 10 ayat 1 UU Perlindungan Saksi. Adapun
perlindungan keamanan meliputi perlindungan atas keamanan pribadi seorang
Audit Manajemen Snowden 3
whistleblower dari ancaman fisik maupun mental, yang membahayakan diri,
keluarga, dan harta bendanya. Ketentuan ini diatur dalam Pasal 5 ayat 1 UU
Perlindungan Saksi.

Ketentuan mengenai perlindungan hukum dan keamanan ini diperkuat oleh


UU Nomor 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Peraturan ini
ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2003 tentang Tata
Cara Perlindungan Khusus terhadap Pelapor dan Saksi, dan Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Perlindungan Khusus bagi Pelapor dan Saksi Tindak Pidana Pencucian Uang,
yang berlaku sejak 30 Desember 2005.

Kedua, whistle blower perlu dilindungi hak-haknya sebagai karyawan


perusahaan atau institusi tempat dia bekerja. Mengacu ke Amerika Serikat,
setelah kasus skandal akuntansi keuangan yang menggegerkan bursa saham
akibat manipulasi yang dilakukan dua perusahaan raksasa WorldCom dan Enron,
lahirlah Sarbanes-Oxley Act (SOA) 2002. SOA 2002 kemudian menjadi payung
hukum yang melindungi whistle-blower. Salah satu pasalnya mengatur bahwa
perusahaan tidak akan menurunkan pangkat, melakukan skorsing,
mengintimidasi, atau melakukan diskriminasi terhadap karyawan yang
melakukan pelaporan atas penyimpangan yang terjadi.

Terakhir, yang juga mesti dipertimbangkan adalah pemberian insentif hukum


kepada whistle blower yang menjadi tersangka atau terdakwa, berupa keringanan
hukuman. Perlakuan ini telah diatur dalam Pasal 10 ayat 2 UU Perlindungan
Saksi. Mengenai hal ini, kita mungkin bisa becermin pada Korea Selatan, yang
menjanjikan reward US$ 2 juta bagi whistle blower. Tak hanya itu, whistleblower
juga dijamin tak akan diberhentikan dari pekerjaan dan memperoleh perlindungan
khusus bila ada ancaman.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kronologis Whistle Blower Dalam Mengungkapkan Kasus

Audit Manajemen Snowden 4


Aksi pembocoran dokumen itu bermula pada Mei 2013. Ketika terbang dari
Hawaii menuju Hong Kong pada 20 Mei lalu, Snowden pamit cuti kepada koleganya
di NSA untuk pengobatan epilepsi. Kenyataannya, beberapa hari kemudian ia bertemu
penulis Guardian, Glenn Greenwald, dan pembuat film dokmenter, Laura Poitras
untuk membocorkan dokumen program-program rahasia NSA. Setelah itu, informasi
dari dokumen itu diterbitkan sejumlah media besar. Pertemuan itu sudah disiapkan
sejak lama pada Januari 2013, Snowden mengontak Poitras dan pertengahan Februari
2013 ia mengirim surat elektronik ke Greenwald, yang tinggal di Brazil. Awalnya
Greenwald tak merespons, tetapi Poitras meyakinkannya untuk menerima tawaran
Snowden untuk menerbitkan dokumen rahasia NSA. Greenwald lantas terbang ke
New York pada 31 Mei untuk berbicara dengan editor Guardian disana. Hari
berikutnya, ia dan Poitras terbang ke Hong Kong.
Setelah mendengarkan paparan Snowden, pandangan Greenwald berubah dan ia
pun mulai mempercayai laki-laki yang memiliki nama sandi "Verax", yang berarti
penutur kebenaran dalam bahasa Latin. Sandi itu digunakan saat Snowden
berkomunikasi dengan wartawan Washington Post. Saat berita itu keluar dan
namanya disebut, ia tahu dia dalam bahaya. Tiga hari kemudian, Ia memberikan
wawancara terakhirnya sebelum keluar dari hotel dan menghilang. Ia memilih Hong
Kong karena menghormati kebebasan berbicara dan perbedaan pandangan politik. Ia
juga percaya daerah administratif khusus Cina ini bisa menolak didikte Amerika.
Amerika Serikat bereaksi keras atas aksi Snowden dan meminta Cina
mendeportasinya ke Amerika. Dengan alasan administrasi, Cina menolak permintaan
itu. Di tengah perbedaan pendapat antara Beijing dan Washington soal rencana
deportasi itu, Snowden terbang dari Hongkong ke bandara Sheremetyevo, Moskow,
dan tiba di sana 23 Juni 2013.

3.2 Dilema Sang Whistle Blower


Dilema yang dialami Snowden adalah Menurut Snowden, menjadi pahlawan
bukan berarti memberikan prioritas layanan kepada pemerintah di atas segalanya. Hal
ini menunjukkan bahwa walaupun ia mencintai negaranya, namun bukan berarti ia
terus melayani pemerintah dengan menyembunyikan kebusukan dari NSA. Karena
secara langsung ia telah menantang Negaranya sendiri, membongkar ketidakadilan
yang dilakukan.Dengan secara tidak langsung pula, keselamatan keluarganya dan
dirinya akan terancam, ia akan hidup sebagai buronan, serta ketidak pastian hidup
Audit Manajemen Snowden 5
akan menantinya. Namun apabila ia tidak melakukannya, ia akan mengalami gelisah
seumur hidupnya. Selain ia sendiri merasa terancam, ia juga merasa bahwa setiap
orang layak untuk mengetahui adanya ancaman atas privasi yang direbut. Snowden
merasa bahwa kejahatan ini harus diungkapkan karena menyangkut kepentingan
orang banyak di dunia. Situasi yang ada memaksa bahwa dokumen tersebut harus
diberitahukan ke publik, kata Snowden. Sebelumnya Snowden sudah berusaha untuk
menempuh jalur resmi, namun tidak mendapat tanggapan. Sehingga ia memustuskan
untuk mengungkapkan perbuatan NSA kepada publik.

3.3 Konsekuensi Pembalasan Yang Diterima Oleh Sang Whistle Blower

Snowden sebagai seorang whistle blower akan menerima berbagai macam


ancaman, terutama berasal dari pemerintah Amerika Serikat khususnya dari berbagai
macam organisasi seperti CIA dan NSA dimana Snowden mengambil dokumen-
dokumen rahasia mereka. Saat The Guardian meluncurkan berita mengenai
penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat, saat itu juga Snowden
menjadi buronan. Pemerintah Amerika telah meminta Snowden untuk kembali ke
Amerika untuk menghadapi tuduhan kejahatan di bawah Undang-Undang Spionase.
Jika terbukti bersalah, ia bisa dikenakan hukuman penjara hingga 30 tahun lamanya.
Namun, Snowden telah menolak karena pengadilan di bawah Undang-Undang
Spionase tidak mengizinkan terdakwa untuk menggunakan alasan kepentingan
umum atau pertahanan para pelapor (whistleblower) dalam pengadilan tersebut.
Setiap dan semua alasan yang berkaitan dengan mengapa Snowden membocorkan
rincian tentang pengawasan tersebut akan tidak diterima di pengadilan, dan
pemerintah akan hanya perlu membuktikan bahwa Snowden telah memobcorkan
informasi rahasia kepada publik. Selama lima tahun, Snowden dan pengacaranya
mengatakan bahwa ia akan bersedia untuk kembali ke Amerika Serikat jika ia diberi
kesempatan untuk menerima pengadilan yang adil.

3.4 Perlindungan Hukum Sang Whistle Blower


Snowden tidak memiliki perlindungan hukum dari negara manapun pada saat
awal ia menyebarkan berita mengenai penyadapan yang dilakukan oleh Amerika.
Snowden hanya mengandalkan perlindungan yang ditawarkan oleh media. Jika media

Audit Manajemen Snowden 6


tidak melindunginya pada saat awal ia menyebarkan berita tersebut, tentu saat itu juga
Snowden akan dengan mudah ditangkap oleh pemerintah Amerika, mengingat betapa
kuat jaringan yang dimiliki oleh pemerintah Amerika sehingga tidaklah sulit untuk
menemukan satu orang saja. Pada saat di Hong Kong pun sebenarnya nyawa
Snowden sudah dalam bahaya, hal ini dikarenakan Hong Kong memiliki perjanjian
ekstradisi dengan Amerika Serikat sehingga Amerika Serikat dapat mengatur Hong
Kong untuk dapat menangkap Snowden, akan tetapi Snowden dapat lepas dari Hong
Kong.
Snowden melarikan diri ke Rusia lebih tepatnya di Moskow. Snowden memilih
Rusia dikarenakan Rusia tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan pemerintah
Amerika Serikat dan presiden Rusia pada saat itu yaitu Vladimir Putin tidak bisa
diatur oleh Amerika Serikat, oleh karena itu Amerika Serikat tidak dapat menangkap
Snowden. Pada 16 Juni 2013, Snowden meminta suaka kepada Departemen Migrasi
Federasi Rusia. Ia kemudian mengajukan permintaan suakanya ke Kementerian Luar
Negeri Rusia pada 30 Juni 2013. Dalam pertemuannya dengan aktivis perlindungan
HAM pada 12 Juli 2013, Snowden secara resmi menyatakan keinginannya untuk
meminta suaka politik dari Rusia. Lalu sejak 1 Agustus 2013, Snowden mendapat
perlindungan suaka politik di Rusia untuk tiga tahun. Hingga hari ini Rusia
memberikan penawaran perpanjangan masa suaka, dengan artian, setelah 5 tahun
menjadi pihak bersuaka, Snowden dapat mendaftarkan diri untuk menjadi warga
negara Rusia, karena telah berdomisili selama 5 tahun.

Audit Manajemen Snowden 7


BAB IV
KESIMPULAN

Kategori etika pada buku Media Ethics, menurut Patrick Lee Plaisence
(2014) tindakan Snowden dan rekannya dapat dibenarkan. Dapat dilihat dari analis
tiga kategori yang terdapat didalam buku tersebut. Pertama Virtue Ethics, dilihat
dari perspektif ini, tindakan wartawan Greenwald dan rekannya tak dapat dibenarkan.
Hal ini disebabkan karena data yang didapatkan merupakan data yang dianggap ilegal
oleh Pemerintah Amerika Serikat. Meskipun mendapatkan info-info tersebut dari
seorang whistleblower, namun data-data tersebut didapatkan oleh Snowden dengan
cara meng-hack dari Hong Kong. Kedua Duty Ethics, Dalam buku Media Ethics,
Patrick mengatakan bahwa, In that it forcefully argues since these moral duties
define what action is right, our moral judgement cannot rest on the outcomes, or
consequences, of those acts. Berdasarkan pernyataan tersebut, tindakan yang
dilakukan oleh Greenwald dan rekannya dapat dinilai benar atau salah. Pasalnya,
Greenwald dan rekannya memberitakan hal tersebut demi kepentingan orang banyak,
namun caranya menyakiti Pemerintah Amerika Serikat, sehingga secara moral
sebagai warga negara Amerika Serikat kala itu tindakan Greenwald dan rekannya
dapat dinilai salah. Namun, sebagai warga dunia tindakan Greendwald dan
rekannya dapat dianggap benar. Ketiga Consequentialist Ethics, sebuah aksi itu
setara secara moral tergantung hanya dari hasil aksi itu. Menurut pemikiran
konsekuensialis, manfaat bagi banyak orang menjadi hal yang diutamakan. Hal ini
menunjukkan bahwa menurut etika konsekuensialis tindakan yang dilakukan oleh
Greenwald dan rekannya dianggap benar, karena mereka memberitakan hal tersebut
demi kebaikan banyak orang.
Kami setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh Edward Snowden karena
hal yang dilakukan oleh pemerintah AS sudah melanggar privasi dari warganya .
Edward Snowden menyebarkan rahisa dari NSA adalah semata-mata untuk informasi
kepada masyarakat tentang apa yang dilakukan oleh amerika sebenarnya, dan
memberikan pelajaran kepada negara-negara lain agar meningkatkan kemanannya di
bidang teknologi informasi dan komunikasinya agar tidak terulangnya penyadapan
sepeti ini. Snowden adalah seorang whistleblower tapi bukan penghianat atau
pembelot.

Audit Manajemen Snowden 8


DAFTAR PUSTAKA

Zachrie, Ridwan. Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab. Akibat, dan Prospek


Pemberantasan. 2009. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Plaisance, Patrick Lee. Media Ethics. USA: Colorado State University, 2014

Snowden Movie (http://lk21.me)

https://indonesia.rbth.com/politics/2014/07/01/satu_tahun_edward_snowden_
di_rusia_24243

http://www.zejournal.mobi/id/index.php/news/show_detail/7408

http://tekno.liputan6.com/read/2185425/10-dosa-besar-nsa-yang-dibocorkan-
edward-snowden

http://internasional.kompas.com/read/2014/05/30/1213567/10.Pelajaran.dar
i.Snowden.Snowden.

https://m.tempo.co/read/news/2014/01/19/116546238/edward-snowden-
sang-pembocor-rahasia-intel-as

http://www.theguardian.com/world/series/the-snowden-files

http://www.kompasiana.com/puri_areta/citizenfour-keberanian-snowden-
laura-dan-glenn-ungkap-nsa-files_54f89601a33311b80b8b4613

Audit Manajemen Snowden 9

Você também pode gostar

  • Chapter 7 - Audit
    Chapter 7 - Audit
    Documento4 páginas
    Chapter 7 - Audit
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Alk Week 6
    Alk Week 6
    Documento2 páginas
    Alk Week 6
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Chapter 10 - Korporat (Irma)
    Chapter 10 - Korporat (Irma)
    Documento6 páginas
    Chapter 10 - Korporat (Irma)
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Chapter 8 - Felix I Lessambo
    Chapter 8 - Felix I Lessambo
    Documento8 páginas
    Chapter 8 - Felix I Lessambo
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • ALK - Week 3
    ALK - Week 3
    Documento2 páginas
    ALK - Week 3
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • NEGOSIASI BISNIS
    NEGOSIASI BISNIS
    Documento24 páginas
    NEGOSIASI BISNIS
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Analisis Laporan Keuangan - UAS
    Analisis Laporan Keuangan - UAS
    Documento46 páginas
    Analisis Laporan Keuangan - UAS
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Budaya Organisasi Fakultas Bisnis Dan Ekonomika Universitas Surabaya
    Budaya Organisasi Fakultas Bisnis Dan Ekonomika Universitas Surabaya
    Documento3 páginas
    Budaya Organisasi Fakultas Bisnis Dan Ekonomika Universitas Surabaya
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • JAWABAN UAS EKONOMI PRODUKSI
    JAWABAN UAS EKONOMI PRODUKSI
    Documento3 páginas
    JAWABAN UAS EKONOMI PRODUKSI
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
    ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
    Documento3 páginas
    ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Phar Mor
    Phar Mor
    Documento10 páginas
    Phar Mor
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • ALK Week2 Irma
    ALK Week2 Irma
    Documento2 páginas
    ALK Week2 Irma
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Sak
    Sak
    Documento2 páginas
    Sak
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • TA-Week 10
    TA-Week 10
    Documento10 páginas
    TA-Week 10
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
    ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
    Documento3 páginas
    ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Alk Week 6
    Alk Week 6
    Documento2 páginas
    Alk Week 6
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • LC 2
    LC 2
    Documento3 páginas
    LC 2
    irma cahyani kawi
    100% (1)
  • Phar Mor
    Phar Mor
    Documento10 páginas
    Phar Mor
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • 11 - Berbagai Dokumen Impor Ketentuan Mengisi Pib
    11 - Berbagai Dokumen Impor Ketentuan Mengisi Pib
    Documento66 páginas
    11 - Berbagai Dokumen Impor Ketentuan Mengisi Pib
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • LC 3
    LC 3
    Documento13 páginas
    LC 3
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Alk Week 4
    Alk Week 4
    Documento2 páginas
    Alk Week 4
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • ALK Tips
    ALK Tips
    Documento2 páginas
    ALK Tips
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Kerjaan ALK
    Kerjaan ALK
    Documento7 páginas
    Kerjaan ALK
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • OPTIMASI PRODUKSI
    OPTIMASI PRODUKSI
    Documento48 páginas
    OPTIMASI PRODUKSI
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Pos Ndonesia - Fix
    Pos Ndonesia - Fix
    Documento61 páginas
    Pos Ndonesia - Fix
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Siap Print Auman
    Siap Print Auman
    Documento40 páginas
    Siap Print Auman
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • GRC BUMN Audit
    GRC BUMN Audit
    Documento11 páginas
    GRC BUMN Audit
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • Uas - Information System Audit
    Uas - Information System Audit
    Documento4 páginas
    Uas - Information System Audit
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações
  • WP - Irma
    WP - Irma
    Documento4 páginas
    WP - Irma
    irma cahyani kawi
    Ainda não há avaliações