Você está na página 1de 1

APLIKASI ILMU STATISTIK PERATAAN HARMONIK DALAM KEGIATAN HIDROGRAFI

Arizal Achmad Fauzi


Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Bandung,
Indonesia
arizal.achmad@students.itb.ac.id

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi dan mempresentasikan data (Wikipedia, 2017). Menurut Prof. Dr. Sudjana, M.A., M.Sc.,
statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan
penganalisisannya serta penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

Dalam ilmu statistika, data yang diperoleh dari pengamatan perlu dihitung dan diinterpretasikan terhadap suatu
ukuran tertentu seperti perhitungan akan ukuran pemusatan dan penyebaran data tersebut. Ukuran pemusatan ini
berguna untuk melihat bagaimana data tersebut mengumpul, sedangkan ukuran penyebaran digunakan untuk
melihat bagaimana data tersebut menyebar. Pada dasarnya ukuran pemusatan dibagi menjadi 3 macam yang
salah satunya adalah rata-rata.

Rata-rata atau yang biasa disebut dengan mean adalah merupakan rasion dari total nilai pengamatan dengan
banyaknya pengamatan. Satuan unit yang digunakan sama dengan satuan unit dari data aslinya. Aktualnya, data
yang didapatkan dari hasil pengamatan dapat berupa data yang acak atau data yang telah dikelompokkan. Untuk
masing-masing kasus, penggunaan hitung perataan akan berbeda metode. Selain ukuran pemusatan dan
penyebaran data, terdapat beberapa ukuran lain yang masih berhubungan dengan data itu sendiri seperti rata-rata
terboboti, rata-rata geometrik, rata-rata harmonik, dsb. Dalam essay ini akan lebih dibahas tentang rata-rata
harmonik.

Rata-rata harmonik adalah rata-rata yang dihitung dengan cara mengubah semua data menjadi pecahan, dimana
nilai data dijadikan sebagai penyebut dan pembilangnya adalah satu, kemudian semua pecahan tersebut
dijumlahkan dan selanjutnya dijadikan sebagai pembagi jumlah data. Rata-rata harmonik sering digunakan
apabila rata-rata biasa kurang cocok diaplikasikan. Umumnya digunakan untuk data yang semua nilainya positif.
Secara umum, salah satu kelemahan penggunaan dari rata-rata harmonik adalah data yang digunakan dalam
perhitungan tidak boleh nol. Oleh karena itu, biasanya rata-rata harmonik ini digunakan untuk data-data yang
bernilai positif. Rata-rata harmonik ini sering disebut juga dengan kebalikan dari rata-rata aritmatik. Formulasi
dari rata-rata harmonik dapat dituliskan sebagai berikut :

= 1 = 1 1 1 ..................... (1)

=1 + ++
1 2

Dalam survey hidrografi, salah satu penggunaan ilmu hitung rata-rata harmonik digunakan dalam penentuan
nilai suhu (temperature) di dalam air. Dalam survey batimetri, dibutuhkan nilai suhu yang tetap (konstan) untuk
menetapkan nilai kecepatan suara yang akan digunakan untuk mengukur kedalaman nantinya. Namun secara
teoritik, nilai suhu akan selalu berubah-ubah di setiap kolom air bahkan pada daerah thermocline akan terjadi
perubahan suhu yang ekstrim dengan bertambahnya nilai kedalaman suatu perairan. Jika digunakan ilmu hitung
rata-rata yang biasa untuk menetapakan nilai suhu yang tetap maka akan dihasilkan suatu nilai yang tidak
mewakili nilai dari data keseluruhan karena terpengaruh dari nilai suhu di daerah thermocline. Oleh sebab itu
dibutuhkan suatu ilmu hitung rata-rata yang dapat menghasilkan nilai suhu tetap yang mewakili populasinya
yaitu ilmu hitung rata-rata harmonik. Nilai dari suhu tetap yang dihasilkan melalui hitung rata-rata harmonik
dan rata-rata biasa dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 1. Perbandingan Penentuan Suhu Tetap dengan


Metode Rata-Rata Harmonik dan Rata-Rata Aritmatika

References :
Nugroho, Sigit (2007). Dasar-Dasar Metode Statistika. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Hutabarat S dan Evans S. M. (1986). Pengantar Oseanografi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-
Press)

Você também pode gostar