Você está na página 1de 12

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN

HOTEL CIPUTRA SEMARANG

Abdul Aziz ( 137002013)


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Siliwangi
Adula0093@gmail.com

Abstrak- Hotel merupakan salah satu sector yang membutuhkan energi baik listrik
maupun non listrik yang cukup banyak.. Hal ini dapat kita lihat dari penggunaan peralatan
yang tentunya ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan bagi pelanggan hotel
seperti AC, lampu, TV, water heater, laundry,hairdryer, lemari es, genset, sound system,
pompa kolam dan lain sebagainya. Usaha untuk pengoptimalan energi pun telah dilakukan
oleh pihak hotel dengan penjadwalan operasional peralatan, penggantian lampu dengan
lampu hemat energi, penggantian peralatan dengan peralatan yang lebih efisien serta
berbagai cara lainnya. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai audit energi sistem
chiller yang ada di Hotel Ciputra Semarang. Dan dari hasil analisa yang dilakukan,
diperoleh bahwa optimasi penggunaan energi chiller dapat membantu dalam pengehematan
konsumsi energi listrik di Hotel Ciputra Semarang.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hotel Ciputra merupakan suatu instansi yang bergerak dalam sektor bisnis, yaitu dalam
bidang perhotelan. Dalam bidang ini, penggunaan energi, baik energi listrik maupun
nonlistrik sangatlah penting untuk menunjang kenyamanan pelanggannya. Dan pemakaian
energi ini merupakan salah satu hal yang sangat menentukan dalam biaya operasional hotel
tersebut. Semakin besar pemborosan energi yang dilakukan maka semakin kecil keuntungan
yang didapatkan pihak hotel.

Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya - upaya untuk meminimalkan konsumsi energi
guna memaksimalkan profit, misalkan dengan melakukan pengaturan sistem operasi
peralatan yang digunakan. Apalagi penggunaan energi terbesar adalah chiller yang hampir
memakan 7080% penggunaan listrik di Hotel Ciputra Semarang. Jika dapat mengoptimalkan
penggunaan chiller, maka biaya operasional dapat ditekan dan keuntungan hotel akan
diperoleh lebih.

Makalah ini mempresentasikan mengenai audit energi yang ada pada Hotel Ciputra
Semarang. Dengan menemukan potensi-potensi penghematan energi yang terdapat pada audit
energi Hotel Ciputra Semarang ini, diharapkan dapat membantu penggunaan energi yang
lebih efisien lagi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Makalah Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui
potensi penghematan yang ada pada sistem kelistrikan Hotel Ciputra Semarang.

1.3 Batasan Masalah


Dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai sistem audit energi dengan
menggunakan metode survey audit energi yang dilakukan di Hotel Ciputra Semarang dengan
menggunakan perhitungan IKE.

II. Efisiensi Energi


2.1 Efisiensi Energi pada Hotel
Efisiensi energi adalah kemampuan untuk menggunakan lebih sedikit energi untuk
menjalankan fungsi dan kinerja yang sama. Hal tersebut dapat dicapai melalui berbagai cara,
antara lain dengan meningkatkan perawatan dan penggunaan peralatan hemat energi.

Selain menekan biaya penggunaan energi, efisiensi energi juga memberikan solusi
yang sangat menguntungkan untuk upaya peningkatan kenyamanan. Ketika kita menghemat
biaya energi, dalam periode tertentu akan tersedia dana yang cukup untuk melakukan
perbaikan fasilitas hotel. Secara otomatis, upaya efisiensi energi akan mampu meningkatkan
daya saing hotel.
Apakah ada komitmen TIDAK
dari manajemen?

Pendekatan
YA pada pihak
manajemen
Audit energi

Tentukan target
penghematan

Rekomendasi
efisiensi energi

Apakah target TIDAK Evaluasi target


rasional?

YA
Buat rencana
aksi

Rencana aksi dan


implementasi

Apakah sudah TIDAK


Evaluasi
efisienl?
implementasi

YA

Hitung
penghematan

Gambar 1 Diagram Alir Efisiensi Energi

Banyak cara untuk menerapkan tindakantindakan penghematan dengan sukses dalam


sebuah hotel tanpa harus mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan kepada para tamu.
Salah satunya dengan audit energi.

Sebuah program efisiensi energi harus dimulai oleh manajemen puncak. Artinya
manajemen puncak harus memahami dengan jelas konsep analisa cost-benefit dari sebuah
program efisiensi energi. Komitmen dari manahemen ouncak harus direalisasikan dari
langkah awal yaitu adalah dengan melakukan audit energi. Langkah ini penting guna mencari
tahu potensi penghematan sebagai dasar penyusunan target penghematan. Target tersebut
akan dituangkan dalam suatu rencana aksi yang harus disusun bersama. Dalam menerapkan
rencana aksi tersebut, proses monitoring yang rutin harus dilakukan. Setelah masa
implementasi sekesau, lakuakan evaluasi untuk melihat apakah target penghematan sudah
tercapai.

2.2 Sistem Audit Energi


Untuk menghasilkan program efisiensi energi yang sukses, audit energi haruslah
dilaksanakan. Proses audit energi juga merupakan langkah awal dalam mengidentifikasi
potensipotensi penghematan energi. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam melakukan
audit energi.

1. Pengumpulan data
Langkah awal dalam audit energi adalah mengumpulkan data penggunaan energi
beserta biaya dalam jangka waktu paling sedikit satu tahun terakhir.

Data yang dikumpulkan antara lain sebagai berikut:


A. Data pengeluaran energi
B. Konsumsi energi per tipe ruangan
C. Data alat dengan konsumsi yang tinggi
D. Data hunian
2. Pengukuran dan Observasi
Pengumpulan data akan memberikan gambaran penggunaan energi pada hotel. Namun
untuk mendapatkan data yang lebih akurat diperlukan adanya pengukuran dan observasi
secara mendalam.

3. Analisa
Dua cara paling mudah melakukan analisa adalah dengan (i) menghitung konsumsi
intensitas enerfi dan (ii) membuat neraca konsumsi energi(listrik, gas, solar, dll)

A. Intensitas Konsumsi Energi(IKE)


Nilai intensitas konsumsi energi penting untuk dijadikan sebagai tolak ukur seberapa
besar potensi efisiensi energi yang mungkin diterapkan di tiap ruangan atas seluruh
area hotel. Kita bisa mengetahui apakah sebuah ruangan atau keseluruhan hotel sudah
efisien.

Berikut adalah standart intensitas konsumsi energi di Indonesia(IKE)


Tabel 1 Standart intensitas konsumsi energi Indonesia

Ruangan dengan AC (kWh/m2/bulan) Ruangan tanpa AC (kWh/m2/bulan)


Sangat efisien 4.17 - 7.92 cukup efisien 0.84 - 1.67
Efisien 7.92 - 12.08 cenderung tidak efisien 1.67 - 2.50
cukup efisien 12.08 - 14.58 tidak efisien 2.50 - 3.34
cenderung tidak efisien 14.58 - 19.17 sangat tidak efisien 3.34 - 4.17
tidak efisien 19.17 - 23.75

sangat tidak efisien 23.75 - 37.50

B. Neraca Energi
Bila diketahui bahwa penggunaan energi tidak efisien dengna memperhatikan neraca
energi, kita dapat menentukan peralatan mana yang harus diprioritaskan untuk
memperoleh penghematan terbesar. Untuk dapat hasil yang efisien dan tercepat, kita
fokuskan pada peralatan yang memiliki konsumsi energi terbesar.

.Satuan (kWh/bulan)
4. Potensi Penghematan
Hasil dari proses audit energi adalah target program efisiensi energi. Untuk menghitung
potensi penghematan energi, kita menggunakan persamaan sebagai berikut:

5. Menyusun Rencana Aksi


Rencana aksi adalah inti dari sebuah program efisiensi energi. Dimana rencana tersebut
akan mencakup rincian langkah-langkah untuk mencapai target efisiensi.
Dan ada 3 kategori utama rencana aksi diklasifikasikan yaitu:

a. Rencana aksi jangka pendek


b. Rencana aksi jangka menengah
c. Rencana aksi jangka panjang

2.3 Pengukuran dan perhitungan data


Berikut adalah penjelasan data-data yang telah diperoleh:

a. Penggunaan lampu sehari-hari


Dengan perkiraan penggunaan lampu sekitar 4 jam dan occupasi 78,64% maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 2 Data penggunaan lampu hotel Ciputra Semarang

Total Pemakaian Daya per hari


Total Lampu (W) (kWh)
Waktu
Room Type
(H) tanpa dengan
room
Pijar TL HE Hlgen occupation occupation
Superior 10 130 20 4 6.00 4.72

126.10

99.16504
Deluxe 165 123 20 4 94.38 74.22

24 145 20 4 15.84 12.46


Executive
3 157 40 4 2.36 1.86
Junior Suite
1 1400 89 290 100 4 7.52 5.91
President

Jadi pemakaian energi listrik untuk lampu hotel Ciputra Semarang dalam satu bulan
adalah 99.16504 kwh *30 hari = 2974.9512 kwh/bulan

b. Penggunaan Televisi 32 LCD LG


Dengan perkiraan penggunaan televisi sekitar 3 jam dan occupasi 78,64% maka
diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3 Data penggunaan televisi hotel Ciputra


Total Pemakaian Daya
Televisi
Total per hari (kWh)
Room Waktu
Tanpa dengan
Type room Daya(W) n (H) occupati occupation
on
Superior 10 109 13 3.27 2.57

67.69

53.2306296
Deluxe 165 109 13 53.96 42.43
24 109 13 7.85 6.17
Executive
3 109 23 1.96 1.54
Junior 1 109 23 0.65 0.51
Suite
President

Jadi pemakaian energi listrik untuk televisi hotel Ciputra Semarang dalam satu bulan
adalah 55.2306296 kwh*30 hari = 1596.918888 kwh/bulan

c. Penggunaan Hair Dryer Dengan perkiraan penggunaan hair dryer sekitar 0,5 jam dan
occupasi 78,64% maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4 Data penggunaan hair dryer hotel Ciputra Semarang
Total Pemakaian Daya
Total Dryer
Room Waktu per hari (kWh)
Type room Daya(W) n (H) tanpa dengan
occupation occupation
Superior 10 1200 1 0.5 6.00 4.72
121.80

95.78352

Deluxe 165 1200 1 0.5 99.00 77.85


Executive 24 1200 1 0.5 14.40 11.32
Junior 3 1200 1 0.5 1.80 1.42
Suite
1 1200 1 0.5 0.60 0.47
President

Jadi pemakaian energi listrik untuk hairdryer hotel Ciputra Semarang dalam satu bulan
adalah
95.78352 kwh *30 hari = 2873.5056 kwh/bulan
d. Penggunaan water heater Dengan perkiraan penggunaan water heater sekitar 0,5 jam
dan occupasi 78,64% maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 5 Data penggunaan water heater hotel Ciputra Semarang


Total Pemakaian Daya
Total Heater
Room Waktu per hari (kWh)
Type room Daya(W) n (H) tanpa dengan
occupation occupation
Superior 10 1250 1 0.5 6.25 4.92

99.774
126.8
Deluxe 165 1250 1 0.5 103.13

8
81.10

5
Executive 24 1250 1 0.5 15.00 11.80
Junior 3 1250 1 0.5 1.88 1.47
Suite 1 1250 1 0.5 0.63 0.49
President

Jadi pemakaian energi listrik untuk water heater hotel Ciputra Semarang dalam satu bulan
adalah
99.7745 kwh *30 hari = 2993.235 kwh/bulan
e. Penggunaan chiller
Berikut adalah jadwal penggunaan chiller hotel Ciputra Semarang

Tabel 6 Data penggunaan chiller hotel Ciputra Semarang

Waktu penggunaan chiller seharinya adalah:

Chiller Utama

Chiller Tambahan
Berdasarkan data occupasi hotel dimana jika jumlah pengunjung melebihi 70%, maka
digunakanlah chiller tambahan maka indeks perkalian penggunaan chiller tambahan
dalam satu bulan adalah 0.53. Jadi dengan
Setelah perhitungan maka total energi yang dikonsumsi chiller adalah:

f. Penggunaan AHU(Air Handling Unit) Dengan penggunaan daya total adalah 17,2
kW, maka total konsumsi perbulan adalah sebagai berikut:

g. Penggunaan pompa chiller Dengan penggunaan daya total adalah 0,75 kW, dan total
jumlah pompa adalah 7, maka total konsumsi perbulan adalah sebagai berikut:

Maka konsumsi energi listrik Hotel Ciputra Semarang untuk kamar tamu adalah sebagai
berikut:

Tabel 6 Data penggunaan energi listrik hotel Ciputra Semarang setiap bulan untuk kamar
tamu
Data Penggunaan energi perbulan(kWh/bulan)
Lampu 2,975
LCD 1,597
Dryer 2,874
Heater 2,993
Chiller 50,616
AHU 12,384
Chiller Pump 3,780
Total 77,219

Konsumsi Energi Listrik Hotel Ciputra


untukKamar Tamu

AHU
16%
Chiller
Chiller Pump
65% 5%
Lampu
4%
Heater Dryer LCD
4% 4% 2%

Gambar 2 Diagram konsumsi energi listrik Hotel Ciputra Semarang untuk kamar tamu

Dan jika dianalisa lebih jauh, penggunaan energi listrik total Hotel Ciputra Semarang
adalah sebagai berikut dibawah ini:
Tabel 7 Data penggunaan total energi listrik hotel Ciputra Semarang setiap bulan
Data Penggunaan energi
perbulan(kWh/bulan)
Lampu 2,975
LCD 1,597
Dryer 2,874
Heater 2,993
Chiller 50,616
AHU 12,384
Chiller Pump 3,780
Other 83,609
Total 160,828

Distribusi Listrik Hotel

other Guestro
52% om
48%

Gambar 3 Distribusi listrik Hotel Ciputra Semarang


Dan berikut adalah gambar diagram total penggunaan energi listrik pada Hotel Ciputra
Semarang:

Distribusi Energi Listrik Hotel Ciputra


LCD Dryer
Lampu 1% 2%
2% Heater
- Laundry
2%
- Exhaust Chiller
- Kitchen 31%
- Sound
Other - Swimming
52% pool pump
- dll

Chiller
AHU
Pump
8%
2%

Gambar 2 Diagram Distribusi energi listrik Hotel Ciputra Semarang secara keseluruhan
2.4 Analisa

1. Perhitungan IKE

Dengan menggunakan rumus yang telah dibahas di atas, maka nilai IKE adalah:
Dan menurut data standart intensitas konsumsi energi di Indonesia, penggunaan energi listrik
untuk ruang tamu Hotel Ciputra Semarang adalah terdapat pada tingkat yang efisien yaitu
dengan 11,7 kWh/m2/bulan.
2. Perhitungan Potensi Penghematan

Dengan menggunakan rumus dibawah ini:

Maka potensi penghematan yang didapat adalah sebagai berikut:

Atau sekitar Rp. 67.092,00 untuk tiap ruangan hotel.

3. Pembuatan Rencana Aksi


Potensi penghematan dalam jangka pendek yang dapat dilakukan adalah seperti
membersihkan peralatan secara berkala, pengaturan jadwal penggunaan peralatan
listrik, dan lain sebagainya
Potensi penghematan dalam jangka menengah yang dapat dilakukan adalah dengan
mengganti lampu-lampu pijar dengan lampu hemat energi
Potensi penghematan dalam jangka panjang yang dapat dilakukan adalah penggantian

IV. Kesimpulan
1. Sistem Kelistrikan Hotel Ciputra Semarang memiliki Intensitas Konsumsi Energi
Listrik yang efisien dengan nilai IKE sebesar 11,7 kWh/m2.
2. Berdasarkan hasil audit, potensi penghematan yang dapat dilakukan dengan
mengabaikan besarnya occupancy adalah sebesar Rp 13.619.655,00 atau sekitar
Rp.67.092,00 untuk setiap kamarnya.
3. Peralatan listrik yang terdapat pada Hotel Ciputra Semarang yang mengkonsumsi
energi listrik terbesar adalah chiller beserta perangkatnya baik berupa AHU maupun
blower FCU yang mencapai lebih dari 40% konsumsi listrik secara keseluruhan.
4. Potensi penghematan terbagi dalam 3 level yaitu penghematan jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tripadvisor.com/ Kamis, April 28, 2011, 4:49:44 PM

http://rc5a.ciputra.com/index.php/ Kamis, April 28, 2011, 4:49:44 PM http://www.swiss-


belhotel.com/ Kamis, April 28, 2011, 4:49:44 PM

, Analisis Terhadap Aspek-Aspek Pengembangan Strategi Hotel Ciputra


Semarang, Laporan Tugas Akhir Moch. Arief Setiawan, 2000.

, Buku Panduan Efisiensi Energi di Hotel, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi


Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2005.

, Walkthrough Energi Audit Report, Adelphi Consult, 2009.

, Audit Energi dan Analisis Peluang Penghematan Konsumsi Energi Pada Sistem
pengkondisian Udara di Hotel Santika Premiere Semarang, Laporan Tugas Akhir Agus
Rianto, 2007

Você também pode gostar