Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Alinemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan tegak lurus bidang horizontal dan terdiri
dari tegak lurus dan garis langsung. Di dalam perencanaan garis langsung perlu diketahui
kecepatan rencana dengan keadaan langsung tikungan tersebut.
Tujuan ditetapkannya alinemen horizontal adalah untuk menjamin keselamatan dan
kenyamanan bagi pemakai jalan.
Untuk mencapai tujuan ini antara lain perlu diperhatikan hal-hal :
1. Sedapat mungkin menghindar brocken back artinya tikungan searah yang hanya
dipisahkan oleh tangen yang pendek.
2. Pada bagian yang relatif lurus dan panjang tiba-tiba ada tikungan yang tajam yang
akan mengejutkan pengemudi.
3. Kalau sangat terpaksa jangan sampai menggunakan radius minimum, sebab jalan
tersebut akan sulit mengikuti perkembangan-perkembangan di masa yang akan
datang.
4. Diantara dua tangen berbentuk S, maka panjang tangen antara kedua tikungan harus
cukup untuk mengikuti (memberikan) radius pada ujung lebar jalan atau 20 sampai 30
meter.
Faktor-faktor Penentu
Faktor-faktor penentu yang berpengaruh pada perencanaan alinemen horizontal :
Dalam hal ini menentukan bentuk-bentuk tikungan terdapat hal-hal tertentu yang perlu
diperhatikan, yaitu :
Lengkung peralihan
Jenis tikungan1. Full Circle (C C)2. Spiral Spiral (S S)3. Spiral Circle Spiral
(S C S)
Tikungan Full Circle (C-C)
1. Jarak Pandangan HentiJarak pandangan henti adalah jarak yang digunakan oleh
pengemudi untuk menghentikan kendaraan pada waktu melihat adanya rintangan pada
jalan yang dilalui.
Alinemen Vertikal
Alinemen vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau proyeksi tegak lurus
terhadap bidang gambar. Profil ini menggambarkan kelandaian jalan yang disesuaikan
dengan kendaraan rencana sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi
pengemudi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan alinemen vertikal adalah kecepatan
rencana harus disesuaikan dengan ketentuan yang dipakai dalam perencanaan alinemen
horizontal, jangan sampai terjadi ketidakseimbangan, misalnya untuk kecepatan tertentu
dipenuhi oleh alinemen vertikal tapi alinemen horizontal tidak, atau sebaliknya. Beberapa
faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
Keadaan topografi
Sangat erat hubungannya dengan pengerjaan tanah, untuk daerah yang berbukit-bukit sering
digunakan landai maksimum guna mengurangi pekerjaan tanah. Penetapan landai jalan harus
sedemikian rupa sehingga perbedaan volume galian dan timbunan masih dalam batas-batas
wajar.
Kemampuan pendakian kendaraan dipengaruhi oleh panjang pendakian (panjang kritis jalan)
dan besarnya landai. Panjang kritis landai yang dimaksud adalah panjang jalan dengan landai
tertentu yang masih dapat diterima dan tidak mengganggu kelancaran lalu lintas keseluruhan.
Bila pertimbangan biaya memaksa, maka panjang kritis dapat dilampaui dengan syarat ada
jalur khusus kendaraan berat.
Lengkung Vertikal
Pada setiap pergantian landai harus diperhatikan lengkung vertikal yang memenuhi syarat
keamanan, kenyamanan, dan drainasi yang baik. Adapun lengkung vertikal yang digunakan
adalah lengkung parabola sederhana. Panjang minimal lengkung vertikal cekung ditentukan
berdasarkan jarak pandangan pada waktu malam hari dan syarat drainasi.
1. Lengkung vertikal cembung
Pada lengkung vertikal cembung, pembatasan berdasarkan jarak pandangan dapat dibedakan
atas dua keadaan yaitu
Jarak pandangan berada seluruhnya dalam daerah lengkung (S<L).
Persyaratan drainase
Kenyamanan pengemudi
Keluwesan bentuk
Pada alinemen vertikal yang relatif datar dan lurus, sebaiknya dihindari hidden dip,
yaitu lengkung-lengkung vertikal cekung yang pendek dan tidak terlihat dari jauh.
Pada landai menurun yang panjang dan tajam sebaiknya diikuti oleh pendakian,
sehingga kecepaan kendaraan yang telah bertambah besar dapat segera dikurangi.