Você está na página 1de 7

PERMASALAHAN DAN ANALISIS AKAR PENYEBAB MASALAH

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT (PWS)

BULAN S/D BULAN MARET 2017

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

UPT PUSKESMAS PASUNDAN

TAHUN 2017
Permasalahan

Permasalahan yang ada dalam pemantauan wilayah setempat sampai

dengan bulan Maret tahun 2017 adalah Kematian Bayi dengan jumlah 14 orang

dengan kematian bayi 7 orang IUFD (Intra Uterine Fetal Death) 7 orang, bumil

resiko tinggi, persalinan oleh tenaga kesehatan non fasilitas kesehatan, kunjungan

pertama ibu hamil (K1) di Kelurahan Kota Kulon menurun di bulan Maret.

3.2 Penyebab Masalah

Penyebab masalah yang terjadi pada kasus kematian di wilayah kerja UPT

Puskesmas Pasundan yaitu dari 7 kematian bayi kejadian terbanyak dikarenakan

oleh BBLR dan Kelainan Kongenital dan 7 lainnya dikarenakan IUFD. Penyebab

14 orang kematian bayi dilatarbelakangi oleh ibu dengan penderita PEB dengan

jumlah ibu 8 orang dan KEK 2 orang. Rata rata pendidikan ibu SD dan SMP

dan dari ke 14 ibu hanya 2 orang yang kurang rutin memeriksakan

kehamilnannya. Kasus yang terbanyak BBLR berada di Kelurahan Kota Kulon,

kejadian IUFD terbanyak berada di Kelurahan Sukanegla.

Ibu hamil dengan resiko tinggi paling banyak berada di wilayah kelurahan

Sukanegla dengan jumlah 16 orang (8,79%) dari target maksimal 4,8%. Ini

dikarenakan banyaknya ibu hamil yang terjaring dan diberikan pelayanan sesuai

standar sehingga pendeteksian dini dapat berjalan dengan optimal. Masalah

lainnya yang muncul adalah dikarenakan banyak pernikahan muda dibawah 20

tahun sehingga ibu hamil KEK meningkat.

Persalinan ditolong nakes non fasilitas kesehatan terbanyak berada di

Kelurahan Cimuncang dari jumlah persalinan 47 orang 35 diantaranya


pertolongan persalinan dilakukan di rumah pasien. Fasilitas kesehatan yang

tersedia di Kelurahan Cimuncang yaitu Puskesmas Pembantu (PUSTU) dan 1

Bidan Praktek Mandiri (BPM) sehingga masyarakat bisa dengan mudah

menjangkau fasilitas kesehatan tersebut.

Kunjungan pertama ibu hamil usia s/d 12 minggu (K1) diKelurahan Kota

Kulon disebabkan karena daerah Kota Kulon merupakan perkotaan sehingga

penjaringan terhadap ibu hamil yang memeriksakan diri kepada dokter dan bidan

swasta tidak terjaring. Sehingga menurunkan pencapaian target K1.

Analisis Akar Penyebab Masalah

Pohon Masalah

Dalam proses perencanaan dan evaluasi suatu program, langkah yang

dilakukan setelah menetapkan masalah utama adalah melakukan penentuan

penyebab masalah. Pada proses ini dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu

Pohon Masalah (Problem Tree), Diagram Flow Chart, Diagram Fish Bone, unsur

organisasi, dan lainnya. Pohon masalah membantu untuk mencari solusi dengan

cara memetakan anatomi sebab dan akibat di sekitar masalah dengan cara yang

mirip dengan Mind Map, tetapi dengan lebih terstruktur.

Sebuah pohon masalah memberikan gambaran dari semua penyebab yang

diketahui dan efek masalah menjadi masalah. Hal ini penting dalam perencanaan

proyek penggabungan atau perubahan perilaku masyarakat karena menetapkan

konteks dimana sebuah proyek itu terjadi. Memahami konteks membantu


mengungkapkan kompleksitas kehidupan dan ini sangat penting dalam

perencanaan proyek perubahan yang berhasil.

Dalam pohon masalah dengan pernyataan negative dijelaskan bagaimana

penyebab masalah dan akar penyebab masalah terjadinya kasus kematian bayi

yang terjadi di Wilayah kerja UPT Puskesmas Pasundan s/d Bulan Maret adalah

sebab ibu hamil yang menderita KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan PEB

(Preeklamsia Berat) mengakibatkan terjadinya kematian bayi dan IUFD dan

penyebab masalah terjadinya kematian ibu karena pendidikan dan pengetahuan

yang kurang tentang proses kehamilan dan komplikasinya.

Akar penyebab masalah yang terjadi terutama untuk penyebab tidak

mengetahuinya tanda bahaya kehamilan bisa disebabkan karena informasi yang

terbatas, tidak adanya keinginan mencari informasi tentang gizi / nutrisi yang baik

selama kehamilan. Akar penyebab yang terakhir akan di intervensi adalah tidak

adanya keinginan mencari informasi tentang gizi / nutrisi yang baik selama

kehamilan.
POHON MASALAH
(Pernyataan Negatif)

Terjadinya Kasus Kematian bayi 4


AKIBAT

1
IUFD dan Kelainan Kongenital SEBAB

2a 2b
Ibu dengan Ibu dengan
Preeklamsia Berat Kekurangan
Energi Kronik

3a 3b 3

Informasi terbatas tidak adanya keinginan


mencari informasi
tentang gizi / nutrisi
yang baik selama
kehamilan.

Dalam pohon sasaran dengan pernyataan positif dijelaskan bagaimana

harapan agar tidak terjadinya kasus kematian bayi. Pemeriksaan kehamilan oleh

tenaga kesehatan ini ditunjukan dengan tanggapnya ibu, suami dan keluarga

terhadap informasi dari tenaga kesehatan, mengetahuinya tanda bahaya kehamilan

dan rutinnya ibu hamil pergi ke posyandu untuk diperiksakan kehamilannya

kepada petugas kesehatan yang ada di posyandu. Di harapkan jika adanya

keinginan mencari informasi yang maksimal tentang kehamilan terutama

kebutuhan gizi / nutrisi selama kehamilan, persalinan dan nifas yang bersih dan
aman. maka ibu, suami dan keluarga dapat mengetahui tanda tanda bahaya yang

sangat penting untuk diketahui. Sehingga jika ibu, suami dan kelurga sering tatap

muka atau bertemu rutin dengan petugas kesehatan banyak informasi didapatkan

dan keterlambatan tidak akan menjadi hambatan berkomunikasi tentang

kehamilan dan persalinan.

Gambar 3.3.2
POHON SASARAN
(Pernyataan Positif)

Tidak terjadi kasus kematian bayi


4

AKIBAT

Pemeriksaan kehamilan rutin oleh nakes 1

SEBAB

2a 2b 2c 2
tanggap terhadap rutin pergi ke
informasi dari nakes Ibu hamil, suami dan
keluarga mengetahui tanda posyandu
bahaya kehamilan,
persalinan dan nifas

3
3a 3b 3c
banyaknya informasi
yang tersedia
Adanya keinginan Keterlambatan tidak menjadi
mencari informasi hambatan berkomunikasi
yang maksimal tentang
gizi / nutrisi selama
tentang kehamilan persalinan
kehamilan, persalinan dan nifas
dan nifas
Prioritas Penyebab Masalah

Berdasarkan skala prioritas penyebab masalah yang terdapat pada

pemantauan wilayah setempat (PWS) adalah tidak mengetahui tanda bahaya

kehamilan dan pengetahuan tentang kebutuhan gizi / nutrisi selama kehamilan

masih kurang sehingga sangat berpengaruh kepada kejadian kasus kematian

bayi terutama yang disebabkan oleh IUFD dan Kelainan Kongenital dimana

Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia, sementara orang

lain dapat menerimanya. Melainkan adalah sebagai suatu pembentukan yang

terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami perubahan

(reorganisasi) karena adanya pemahaman pemahaman baru.

Você também pode gostar