Você está na página 1de 6

ALAT UKUR

Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan


suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain
yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standar.
Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan
pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat
ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri.
Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak
faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan. Yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah :
1. Standar yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart yang
telah ditentukan.
2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan.
Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana menetukan besaran
yang akan diukur, bagaimana mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran
tersebut harus diukur. Ketiga hal tersebut harus mutlak dimiliki oleh orang yang
akan melakukan pengukuran.

Besaran terdiri dari dua jenis:


o Besaran Pokok, yaitu besaran yang sesuai dengan standar
internasional, berdiri sendiri, dan dapat dijadikan acuan.
o Besaran Turunan, yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel
dalam bentuk persamaan.
o Syarat-syarat besaran adalah:

o Dapat didefinisikan secara fisik.

o Dapat digunakan dimana saja.

o Tidak berubah terhadap waktu.


Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai karakteristik
geometrikantara lain:
o Dimensi

o Posisi

o Bentuk

o Kualitas permukaan

Sebuah alat ukur mempunyai 3 komponen utama yaitu: Sensor, Pengubah,


Penunjuk
1. Sensor
Sensor yaitu bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan
objek ukur.
Terdiri dari
o Sensor mekanik

o Sensor optik

o Sensor pneumatik

2. Pengubah
Pengubah yaitu bagian alat ukur yang berfungsi mengubah sinyal yang
dirasakan oleh sensor menjadi besaran ynag terukur.
Terdiri dari:
o Pengubah mekanik

o Pengubah optomekanik

o Pengubah elektrik

o Pengubah opto elektrik

o Pengubah pneumatik

o Pengubah optik

3. Penunjuk
Penunjuk yaitu bagian alat ukur yang berfungsi menunjukkan harga
pengukuran.
Terdiri dari:
o Penunjuk beskala

o Skala linear
o Skala melingkar
o Penunjuk digital

o Digital mekanik
o Digital elektrik (LED)

Jenis-jenis alat ukur:


Berdasarkan sifat aslinya, dapat dibedakan atas:
1. Alat Ukur Langsung
Alat Ukur Langsung yaitu alat ukur yang dilengkapi dengan skala ukur
yang lengkap, sehingga hasil pengukuran dapat langsung diperoleh.
Contohnya : Jangka Sorong, Mikrometer.

Gambar 1 Jangka Sorong

Gambar 2 Micrometer
2. Alat Ukur Pembanding
Alat Ukur Pembanding yaitu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur
beda ukuran suatu produk dengan ukuran dasar produk yang telah diperkirakan
terlebih dahulu dengan blok ukur.
Contohnya : Dial Indicator.

Gambar 3 Dial Indicator


3. Alat Ukur Standar
Alat Ukur Standar yaitu alat ukur yang hanya dilengkapi dengan satu skala
nominal, tidak dapat memberikan hasil pengukuran secara langsung, dan
digunakan untuk alat kalibrasi dari alat ukur lainnya.
Contohnya : Blok Ukur.

Gambar 4 Blok Ukur


4. Alat Ukur Kaliber Batas
Alat Ukur Kaliber Batas yaitu alat ukur yang berfungsi untuk
menunjukkan apakah dimensi suatu produk berada di dalam atau diluar dari
daerah toleransi produk tersebut.
Contohnya : Kaliber Lubang Dan Kaliber Poros.
5. Alat Ukur Bantu
Alat Ukur Bantu yaitu alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam
proses pengukuran. Sebenarnya alat ini tidak bisa mengukur objek, namun karena
peranannya yang sangat penting dalam pengukuran maka alat ini dinamakan juga
dengan alat ukur.
Contohnya : Meja Rata, Stand Magnetic, Batang Lurus.

Gambar 5 Meja Rata

Gambar 6 Stand Magnetic


Jenis-Jenis Pengukuran Dalam Metrologi Industri:
1. Pengukuran Linear
2. Pengukuran Sudut
3. Pengukuran Kerataan dan Kedataran
4. Pengukuran Profil
5. Pengukuran Ulir
6. Pengukuran Roda Gigi
7. Pengukuran Posisi
8. Pengukuran Kekasaran Permukaan

Você também pode gostar