Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB III
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan
Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek
perlu.
digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek
yang penulis gunakan dalam penelitian adalah pengendalian intern dan efektivitas
menggunakan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara
primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu
dana zakat sangat signifikan, dimana pengendalian ini sangat berperan penting
independen).
1. Sumber masalah.
menetapkan judul yang diteliti, sehingga dapat diketahui apa yang akan
2. Perumusan masalah.
penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab
baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau
melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara menguji hipotesis.
peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan
46
berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat
menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau
4. Pengajuan hipotesis.
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat
5. Metode penelitian.
yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat
lain. Pada penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun
data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan
sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana
hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini
7. Kesimpulan.
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai
Intern.
2.Variabel dependen (Y) merupakan variabel tidak bebas, artinya keberadaan ini
Tabel 3.1
Operasional Variabel
a.Adanya Ordinal
2. Penaksiran
pemahaman tujuan
Risiko yang ingin dicapai.
b.Adanya
Identifikasi Ordinal
terhadap risiko.
c.Adanya
pengawasan
Ordinal
terhadap risiko.
d.Risiko
diprioritaskan
Ordinal
berdasarkan
signifikannya.
4. Informasi a.Transaksi-transaksi
yang dicatat sah
dan Ordinal
dan valid.
50
Komunikasi b.Transaksi
diotorisasi dengan
semestinya. Ordinal
c.Transaksi yang ada
telah dicatat. Ordinal
d.Transaksi dinilai
dengan
semestinya. Ordinal
e.Transaksi dicatat
tepat waktu Ordinal
f.Transaski
dibukukan ke Ordinal
mesin file dan
diklasifikasikan Ordinal
dengan baik.
- Adanya penilaian
5. Pemantauan
terhadap kualitas Ordinal
dan
efektivitas sistem
p pengendalian
intern.
(Sumber Alvins Arens.J.K.Loebeck:2005)
2.Prosedur a.Pendayagunaan
untuk usaha
Pendayagunaan
produktif:
Dana Zakat -Melakukan
studi Ordinal
kelayakan
-Menetapkan
jenis usaha
produktif Ordinal
-Melakukan
bimbingan dan
penyeluhan.
-Melakukan Ordinal
pemantauan,
pengendalian, Ordinal
dan
pengawasan.
-Mengadakan
Evaluasi. Ordinal
-Membuat
laporan. Ordinal
oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi
skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan
informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang.
Sumber data ada dua macam yaitu data primer dan sekunder. Menurut
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil
pengisian kkuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Sedangkan data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain
misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.
bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah
dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian.
intern terhadap pendayagunaan dana zakat, maka yang menjadi populasi sasaran
penelitian ini adalah bagian-bagian yang terkait dengan pengendalian intern dan
3.2.3.2.2 Sampel
tersebut.
data primer (data yang diambil langsung dari instansi). Data primer ini
b.Wawancara (Interview)
c. Kuesioner
peneliti.
d. Dokumen
zakat.
serta literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka
alat ukur (instrumen) dalam menilai suatu objek penelitian. Instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan diinginkan dengan
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang
masing pertanyaan dengan skor total. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
pernyataan mana yang valid dengan mengacu pada tingkat signifikan sebesar 0,3
(rskritis). Jika r korelasi < 0,3 maka pernyataan tidak valid, sedangkan jika r s
korelasi > 0,3 maka pernyataan valid (Sugiyono:2009). Dalam penelitian ini
metode yang digunakan dalam uji validitas adalah korelasi Rank Spearman.
pengaruh antara dua variabel berskala ordinal, yaitu variabel bebas dan
variabel tergantung.
Software SPSS 14.0 for Windows dengan metode korelasi Rank Spearman. Hasil
dari uji validitas data tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini :
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas
Pengendalian Intern (Variabel X)
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
Efektivitas Pendayagunaan Dana Zakat (Variabel Y)
pengukuran relatif konsisten, apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Jadi
dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah
split half method (Spearman Brown Correlation) teknik belah dua. Metode ini
menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan
kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar
(berdasarkan pemilihan ganjil atau genap). Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
a.Item dibagi menjadi dua secara acak (misalnya item ganjil dan genap).
2 rb
ri
1 rb
Keterangan:
dibandingkan dengan tabel pada = 0,05 atau 0,01 dari perbandingan tersebut
selanjutnya diuji signifikasinya. Jika nilai rhitung > rtabel hasil pengujian reliabilitas
Tabel 3.4
Skor Kelompok Ganjil dan Kelompok Genap
Variabel X
Responden Skor Kelompok Ganjil Skor Kelompok Genap
1 29 32
2 42 40
3 48 46
4 50 49
5 46 49
6 31 27
7 28 31
8 46 49
9 46 49
10 44 44
11 37 44
12 33 38
13 44 28
14 49 49
15 51 47
16 47 45
17 43 42
18 43 44
19 47 50
20 46 44
Jumlah 850 842
(Sumber : Data primer yang telah diolah 2010)
60
Tabel 3.5
Hasil Uji Korelasi Reliabilitas
(Variabel X)
Correlations
Instrument Instrument
Ganjil Genap
Spearman's rho Instrument Ganjil Correlation Coefficient 1.000 .887(**)
Sig. (2-tailed) . .000
N 20 20
Instrument Genap Correlation Coefficient .887(**) 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 20 20
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(ganjil) dan kedua (genap) sebesar 0,887. Hasil korelasi tersebut kemudian
ri = 2.rb
1+rb
2 (0,887)
ri =
1+ 0,887
1,774
ri = = 0,940
1,887
sudah reliabel karena besarnya tingkat reliabilitasnya sudah tinggi yaitu sebesar
0,940. Oleh karena instrumen variabel X yaitu pengendalian intern sudah valid
dan reliabel, maka semua instrumen dalam variabel X dapat dijadikan sebagai
dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrument genap,
selanjutnya skor data tiap kelompok instrumen itu disusun sendiri dan
Tabel 3.6
Skor Kelompok Ganjil dan Kelompok Genap
Variabel Y
Responden Skor Kelompok Ganjil Skor Kelompok Genap
1 26 21
2 31 23
3 34 26
4 36 29
5 35 25
6 31 22
7 26 24
8 35 25
9 35 27
10 70 24
11 37 30
12 27 23
13 33 24
14 37 29
15 37 26
16 34 25
17 29 22
18 33 24
19 34 28
20 31 26
Jumlah 691 503
Tabel 3.7
62
Instrumen Y Instrumen Y
Ganjil Genap
Spearman's rho Instrumen Y Ganjil Correlation Coefficient 1.000 .717(**)
Sig. (2-tailed) . .000
N 20 20
Instrumen Y Genap Correlation Coefficient .717(**) 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 20 20
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(ganjil) dan kedua (genap) sebesar 0,717. Hasil korelasi tersebut kemudian
ri = 2.rb
1+rb
2 (0,717)
ri =
1+ 0,717
1,434
ri = = 0,835
1,717
sementara dari tabel dapat dilihat bahwa untuk n = 20, pada taraf signifikan 0,01
diperoleh rtabel =2,086. Hasil rhitung > rtabel dengan nilai 0,835 > 2,086. Maka dapat
untuk penelitian.
63
berikut:
adalah metode deskriptif dengan analisis kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dan
menghasilkan hasil yang dapat dipercaya. Data yang dihimpun dari hasil
untuk memperoleh data dari elemen yang akan diteliti, alat yang
(kuesioner/ angket) yang terdiri dari 37 (empat puluh) pertanyaan. Variabel (X)
Dana Zakat sebanyak 15 pertanyaan. Setiap item dari kuesioner tersebut memiliki
pernyataan (item negatif). Pemberian skor atas pilihan jawaban dari pertanyaan
yang bermakna positif untuk kuesioner yang diajukan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Skor Kuesioner Untuk Pertanyaan Positif
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: (Sugiyono, 2009:184)
Tabel 3.9
Skor Kuesioner Untuk Pertanyaan Negatif
1. Sangat Setuju 1
2. Setuju 2
3. Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 4
5. Sangat Tidak Setuju 5
(Sumber: (Sugiyono, 2009:184)
1. Analisis Kualitatif
skala likert. Pengertian skala likert yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:132)
adalah:
Pemberian skor atas pilihan jawaban untuk kuisioner yang diajukan adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.10
Skala Likert
(Sumber :
Jawaban Responden Skor Positif Skor Negatif
Sangat Setuju 5 1 Sugiyono,
Setuju 4 2
2008:133)
Ragu-Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4 Untuk
Sangat Tidak Setuju 1 5
menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat dari
perbandingan antara skor aktual dan ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil
Skor aktual
% skor aktual =
Skor ideal
(Sugiyono, 2006)
Keterangan :
a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah
diajukan.
b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
Tabel 3.11
Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap
Skor Ideal
No. % Jumlah Skor Kriteria
1. 20.00 36.00 Tidak Baik
2. 36.01 52.00 Kurang Baik
3. 52.01 68.00 Cukup
4. 68.01 84.00 Baik
5. 84.01 100 Sangat Baik
(Sumber: Umi Narimawati, 2007:84-85)
dengan:
6 bi
2
1
n(n 2 1)
(Sugiyono, 2006)
Keterangan:
2
bi = selisih antara X dan Y
Tabel 3.12
Tabel Kriteria Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 0,019 Sangat rendah
0,20 0,399 Rendah
0.40 0,599 Sedang
0.60 0,799 Kuat
0,80 1,000 Sangat kuat
(Sumber: Sugiyono, 2009: 184)
2. Koefisien Determinasi
Pengertian koefisien determinasi menurut Andi Supangat (2008:350) yaitu:
merupakan bagian dari keragaman total dari variabel tak bebas yang dapat
69
determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain di luar variabel dianggap tetap
atau konstan. Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi, maka dapat dihitung
KD = r2 100%
(Sugiyono, 2006)
Dimana :
KD = Koefisien Determinasi
Keterangan :
berikut:
Tabel 3.13
Kriteria Koefisien Determinasi
Interval Tingkat Pengaruh
0% - 19,9% Sangat rendah
20% - 39,9% Rendah
70
kedua variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah korelasi antara pengendalian
hipotesis nol dan hipotesis alternatif, pemilihan test statistik dan perhitungan nilai
Gambar: 3.1
Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
1. Penarikan Kesimpulan
hasil kriteria tingkat signifikansi yang telah dijelaskan di atas, juga dari
kedua variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah korelasi antara pengendalian