Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
INES JIANA
P278340110055
DOSEN PEMBIMBING :
SURABAYA
ANALISA PEMANIS SAKARIN DAN SIKLAMAT
Tinjauan Pustaka
Bahan tambahan pangan adalah suatu bahan yang keberadaannya sudah meluas di
masyarakat. Keberadaan bahan tambahan pangan yang sudah meluas tidak membuat masyarakat
memahami betul penggunaan dan pemanfaatan bahan tambahan pangan. Bahan tambahan
pangan merupakan bahan yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam pangan. Pangan
sendiri tidak terbatas pada makanan tetapi juga bisa berupa minuman.
Pengetian Pemanis
Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk
keperluan produk olahan pangan, industri, serta minuman dan makanan kesehatan. Pemanis
adalah bahan tambahan makanan yang ditambahkan dalam makanan atau minuman untuk
menciptakan rasa manis. Lidah adalah organ tubuh yang dapat membedakan rasa. Rasa manis
dapat dirasakan pada ujung sebelah luar lidah. Rasa manis dihasilkan oleh berbagai senyawa
organik, termasuk alkohol, glikol, gula dan turunan gula. Sukrosa adalah bahan pemanis pertama
yang digunakan secara komersial karena pengusahaannya paling ekonomis. Sekarang telah
banyak diketahui bahwa bahan alami maupun sintetis bisa menghasilkan rasa manis. Bahan
pemanis tersebut adalah karbohidrat, protein, maupun senyawa sintetis yang bermolekul
Jenis-Jenis Pemanis
Pemanis (gula) terbagi menjadi 2 berdasarkan proses pembuatannya, yaitu gula alami dan
adalah tebu (Saccharum officanarum L) dan bit (Beta vulgaris L). Kedua jenis tanaman ini sering
disebut gula alam atau sukrosa. Selain sukrosa ada jenis pemanis alami lain yang sering
Gliserol, Glisina.
Gula alami ini tidak mengandung vitamin, tidak ada serat kasar, hanya sejumlah kecil
mineral, akan tetapi tetap mengandung kalori 394 kkal dalam setiap 100 gram bahan. Gula alami
merupakan sumber kalori, semua bahan- bahan yang bernilai seperti vitamin dan mineral akan
Gula sintetis adalah bahan tambahan yang dapat memberikan rasa manis dalam makanan
tetapi tidak memiliki nilai gizi. Gula sintetis adalah gula yang dibuat dengan bahan-bahan kimia
di laboratorium atau dalam suatu industri dengan tujuan memenuhi produksi gula yang belum
cukup dipenuhi oleh gula alami khususnya gula tebu. Contohnya: sakarin, siklamat, aspartam,
semua pemanis buatan hanya beberapa yang diizinkan penggunaannya. Pemanis buatan yang
dimaksud adalah sakarin, siklamat dan aspartam dengan jumlah yang dibatasi dengan dosis
tertentu.
Meskipun sakarin dan siklamat tergolong dalam bahan tambahan pangan yang diizinkan
oleh pemerintah, namun kewaspadaan terhadap penggunaan jenis pemanis buatan tersebut perlu
dilakukan. Mengingat tidak semua paham betul tentang bahan tambahan pangan,
penggunaannya, dan pengolahan. Berbagai efek negatif akan muncul jika penggunaan sakarin
Sakarin (C7H5NO3S) merupakan pemanis buatan yang mempunyai rasa manis 200-700 kali
sukrosa (yang biasa disebut gula). Sakarin ditemukan dengan tidak sengaja oleh Fahbelrg dan
Remsen pada tahun 1897. Ketika pertama kali ditemukan sakarin digunakan sebagai antiseptik
dan pengawet, tetapi sejak tahun 1900 sakarin digunakan sebagai pemanis. Nama lain dari
memiliki nama dagang antara lain: glucida, garantose, saccarinol, saccarinose, sakarol, saxin,
Karakteristik sakarin:
Sakarin berupa serbuk hablur, tidak berwarna atau berwarna putih, tidak berbau atau tidak
Sakarin larut dalam air mendidih , larutan etanol, larutan encer, ammonia, dan dalam larutan
alkali.2
Pada konsentrasi tinggi, sakarin akan menimbulkan rasa pahit-getir. Sakarin secara luas
digunakan sebagai pengganti gula karena mempunyai sifat stabil, nilai kalori rendah dan
harganya relatif murah. Selain itu, sakarin juga banyak digunakan untuk mengganti sukrosa
untuk bagi penderita diabetes melitus atau untuk bahan pangan yang berkalori rendah.
Penggunaan sakarin biasanya dicampur dengan bahan pemanis yang lain seperti siklamat,
dengan maksud untuk menutupi rasa tidak enak (pahit- getir) dari sakarin dan bertujuan untuk
lebih memperkuat rasa manis. Keuntungan yang sangat utama yang dimanfaatkan oleh
masyarakat terutama industri-industri makanan besar dari penggunaan sakarin yaitu didapatkan
kemanisan yang sangat tinggi hanya dengan penggunaan sakarin dalam jumlah yang sedikit.
Sehingga ini akan sangat menguntungkan bagi industri tersebut dalam bidang perekonomian
Penggunaan Pengguuuuuuunaaan
Siklamat merupakan jenis pemanis buatan yang memiliki kemanisan 30 kali lebih manis
daripada sukrosa. Siklamat pertama kali ditemukan dengan tidak sengaja oleh Michael Sveda
dari University of Illinois saat berusaha mensintesis obat antipiretik pada tahun 1937.
Penggunaan siklamat pada awalnya hanya ditujukan untuk industri obat, yaitu untuk menutupi
rasa pahit dari zat aktif obat seperti antibiotik dan pentobarbital. Sejak tahun 1950 siklamat
dikenal secara luas sebagai pemanis buatan dan ditambahkan ke dalam pangan dan
minuman. Siklamat biasanya tersedia dalam bentuk garam Natrium dari asam siklamat dengan
Nama lain dari siklamat adalah Natrium Sikloheksilsulfamat atau Natrium Siklamat
dengan nama dagang antara lain: assugrin, suracyl, atau sucrose. Siklamat bersifat mudah larut
manis tanpa adanya rasa pahit. Siklamat memiliki sifat yang tahan terhadap panas serta mudah
Siklamat yang berbentuk garam Natrium siklamat merupakan serbuk kristalin putih dan tidak
berbau.
Natrium siklamat tidak larut dalam alkohol, benzena, kloroform maupun ether tetapi larut
Berbeda dengan sakarin yang dalam penggunaanya akan memberikan efek rasa pahit, pada
penggunaan siklamat dalam makanan atau minuman tidak akan memberikan efek rasa pahit.
Rasa manis yang dihasilkan dari penggunaan siklamat tanpa adanya rasa ikutan pahit inilah yang
Prinsip :
Sampel : C-Nom
Alat :
6. pH universal
Reagent :
Prosedur Praktikum :
Uji Sakarin:
2. Memipet sampel sebanyak 100 ml ke dalam beaker glass kemudian diasamkan dengan
asam klorida, lalu memasukkan ke dalam labu pisah dan diekstraksi dua kali dengan eter
3. Setelah larutan terpisah, hasil ektraksi dibagi dalam empat tabung untuk empat cara
analisa sakarin
SNI 01-2893-1992:
Menambahkan H2SO4 encer ke dalam tabung reaksi yang berisi residu dan 40 mg
recorsinol
Memanaskan perlahan-lahan dengan api kecil sampai berubah warna menjadi hijau
kotor
sakarin.
Uji FeCl3 :
hingga kering
Menambahkan FeCl3 0,5% tetes demi tetes sampai terjadi perubahan warna ungu
Jika terbentuk warna magenta atau ungu kemerahan maka sampel mengandung
sakarin.
Uji Siklamat :
Erlenmeyer
Uji Sakarin:
Uji FeCl3 :
Uji Siklamat:
Pembahasan :
Daftar Pustaka