Você está na página 1de 3

ASKARIASIS

No. Kode : SPO/UKP/RJ/ Ditetapkan Oleh Kepala


Terbitan : 01 Puskesmas
No. Revisi : 00 KOTA SIGLI
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 09 /01/2017
Halaman : 1/2 dr. ELLYA NOER
Nip:196811061999032008

1. Pengertian Askariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit
Ascaris lumbricoides

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan bagi pasien dengan Askariasis di


Puskesmas Kota Sigli
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Kota Sigli
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di FKTP
5. Alat dan
bahan

6. Langkah-langkah:
a.Anamnesis (Subjective)

Keluhan

Nafsu makan menurun, perut membuncit, lemah, pucat, berat badan menurun, mual, muntah.

Gejala Klinis

Gangguan karena larva: timbul gangguan pada paru yang disertai dengan batuk, demam,
dan eosinofilia.
Gangguan yang disebabkan cacing dewasa biasanya ringan, Kadang-kadang penderita
mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare, atau
konstipasi.
Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorpsi sehingga memperberat
keadaan malnutrisi.

b.Hasil Pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan tanda vital


2. Pemeriksaan generalis tubuh: konjungtiva anemis, terdapat tanda-tanda malnutrisi, nyeri
abdomen jika terjadi obstruksi.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dengan melakukan pemeriksaan tinja secara langsung. Adanya telur
dalam tinja memastikan diagnosis Ascarisis.

c.Penegakan Diagnosa

Penegakan diagnosis dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan ditemukannya larva
atau cacing dalam tinja.

d.Rencana Penatalaksanaan (Plan)

Penatalaksanaan

a. Memberi pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan,
antara lain:
1. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
2. Menutup makanan.
3. Masing-masing keluarga memiliki jamban keluarga.
4. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk.
5. Kondisi rumah dan lingkungan dijaga agar tetap bersih dan tidak lembab.
b. Farmakologis
1. Pirantel pamoat 10 mg /kg BB, dosis tunggal, atau
2. Mebendazol, 500 mg, dosis tunggal, atau
3. Albendazol, 400 mg, dosis tunggal. Tidak boleh diberikan pada ibu hamill.

7. Unit terkait 1. Poli Umum


2. Poli MTBS
3. Apotik

8. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait 2. Catatan tindakan

Você também pode gostar