Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam makalah ini, saya membahas tentang amperemeter, voltmeter, dan
ohmmeter, alat ukur ini, sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada
kelistrikan.
Seorang teknisi biasanya memiliki alat ukur wajib yang mereka gunakan
untuk keperluanteknis yaitu Amperemeter, voltmeter, ohmmeter. Untuk
melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji
rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur dapat
diketahui :
1. Besaran Arus listrik dalam satuan Ampere (A)
2. Besaran Tegangan listrik dalam satuan Volt (V)
3.Besaran Resistansi dalam satuan Ohm (a)
2. Rumusan Masalah
Avometer merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligusoleh
karena itu kita harusmengetahui bagaimana cara penggunaan alattersebut .Dalam
makalah ini akan membahas permasalahan tentang:
1.Apa itu avometer
2. Fungsi avometer
3. Jenis avometer
4.Bagian dari avometer
5.Cara mengukur menggunakan avometer
3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.Merupakan tugas dari guru pengajar pengukuran listrik
2.Mengetahui apa itu avometer.
3.Mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar listrik yaitu avometer
4.Mengetahui cara mengukur menggunakan alat avometer
4. Manfaat
Manfaat dari tugas makalah yang saya buat adalah untuk
memberipangetahuan kepada para pembaca agar mengetahui alat ukur secara
mendalam.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penemu amperemeter
Teknik pengukuran empat terminaldisebut pengindreraan kelvin,setelah
William Thomson, LordKelvin, yang menemukan jembatanKelvin pada tahun
1861 untukmengukur daya tahan yang sangat rendah
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus
listrik.Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester
listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan
ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang
berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan
untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus
yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan
gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus
yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
Dalam fisika, ampere dilambangkan dengan A, adalah satuan SI untuk
arus listrik yang sering dipendekkan menjadi amp. Satu ampere adalah suatu arus
listrik yang mengalir dari kutup positif ke kutup negatif, sedemikian sehingga di
antara dua penghantar lurus dengan panjang tak terhingga, dengan penampang
yang dapat diabaikan, dan ditempatkan terpisah dengan jarak satu meter dalam
vakum, menghasilkan gaya sebesar 2 10-7 newton per meter.
Pengukuran daya ac
Pengukuran Daya Rangkaian AC dapat dilakukan menggunakan
kombinasi volt meter dan amper meter yang dikombinasikan. Secara teori daya
rangkaian AC merupakan daya rata-rata pada rangkaian listrik tersebut.Dalam
arus bolak-balik daya yang ada setiap saat berubah sesuai dengan waktu.Daya
dalam arus bolak-balik merupakan daya rata-ratanya. Jika sedang dalam kondisi
steady state, daya yang ada pada saat itu dirumuskan :
Dimana :
P = merupakan harga daya saat itu,
V = tegangan
I = arus
Dimana V dan I merupakan harga rms dari tegangan dan arus.Cos ?
merupakan faktor daya dari beban. Dari hasil yang diperoleh didapatkan bahwa
faktor daya (cos f ) berpengaruh dalam penentuan besarnya daya dalam sirkit AC,
ini berarti bahwa wattmeter harus digunakan dalam pengukuran daya dalam
sirkuit AC sebagai pengganti Ampermeter dan Voltmeter
3. Cara Pengukuran
Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang
bisa kita manfaatkan :
1. Auto Ranging :
keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat
ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang
benar.
2. Auto Polarity :
keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada
display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu
khawatir ujung colok terbalik.
3. HOLD :
yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari
memori meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila
mengukur ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil
pengukurannya.
4. Dioda Test :
Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan
semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter
akan menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan
pada bias mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan jika dihubung singkat, alat
ukur akan menunjuk angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.
5. MAX/MIN :
digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat
ukur di colok.
6. Response Time :
waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan
rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.
1. Jenis-Jenis Voltmeter
Ada 2 jenis voltmeter, yaitu :
1. Voltmeter analog
2. Voltmeter digital
Kedua jenis voltmeter tersebut mempunyai fungsi sama, yang
membedakan adalah tampilannya, jika voltmeter analog menggunakan jarum
penunjuk sedangkan voltmeter digital menggunakan LCD ( liquid crystal
display ).
2. Pemasangan Voltmeter
Pemasangan Volt meter yaitu secara paralel dengan bebannya, seperti gambar
dibawah :
3. Bagian-Bagian Voltmeter
1. Terminal positif (+) dan negatif (-)
2. Skala tinggi dan rendah
3. Batas ukur
4. Cara Pengukuran
Untuk pengukuran tingkat tinggi tipe meteran yang ada di atas sangat tidak
memadai.Ini karena pembacaan meteran adalah jumlah dari hambatan pengukuran
timah, hambatan kontak dan hambatannya diukur.Untuk mengurangi efek ini,
ohmmeter yang teliti untuk mengukur voltase melalui resistor.Dengan tipe dari
meteran ini, setiap arus voltase turun dikarenakan hambatan dari gulungan
pertama dari timah dan hubungan hambatan mereka diabaikan oleh meteran.
Teknik pengukuran empat terminal ini dinamakan pengukuran Kelvin, setelah
metode William Thomson, yang menemukan Jembatan Kelvin pada tahun 1861
untuk mengukur hambatan yang sangat rendah. Metode empat terminal ini dapat
juga digunakan untuk melakukan pengukuran akurat dari hambatan tingkat
rendah.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan-peenjelasan yang ada pada makalah ini maka simpulan
yang dapat diambil adalah sebagi berikut :
1. Arus listrik adalah gerakan atau muatan arus listrik. Arus listrik merupakan
banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Besar kuat arus adalah
I=Q
T
Dimana I adalah kuat arus, Q adalah muatan listrik, dan T adalah waktu.
Satuan kuat arus adalah ampere.
2. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besar
tegangan suatu listrik :
V= I .R
Di mana : V = tegangan listrik (volt)
I = kuat arus (ampere)
R = hambatan (ohm)
3. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R=V
I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
4. Bunyi Hukum Ohm :
Kuat arus yang melalui suatu penghantar adalah sebanding dengan beda
potensial antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap.
5. Untuk mengukur kuat arus kita dapat menggunakan ammeter yang
dihubungkan secara seri pada rangkaian. Untuk mengukur tegangan/beda
potensial kita dapat menngunakan voltmeter yang duhubungkan secara parallel
pada rangkaian. Dan untuk mengukur hambata kita dapat menggunakan ohmmeter
serta rangkaian tertututup yang terdiri dari voltmeter dan ammeter.
B. Saran
Avometer merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan maka dari
itu saya menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan menggunakan
alat itu dengan sembarangan, gunakanlah dengan benar dansesuai dengan
fungsinya
Kepada semua pihak yang terutama pada guru pembimbing mata pelajaran alat
ukur yang telah memberikan kritik dan saran keritik konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini terutama kami ucapkan Terima Kasih.
DISUSUN OLEH :
1. ASEP SAEPUDIN
2. SOLAHUDIN BAHTIAR
KELAS : XII TP 2