Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sejak tanggal 5 September 2000 telah diadakan kampanye gerakan nasional yang mempromosikan
dengan gencar bahwa Thailand telah memutuskan untuk kembali ke khitah asli sebagai negara agro
industri. Arah semula yang berupaya menjadi negara industri manufaktur dianggap gagal karena
tetap tidak beranjak dari status ketergantungan impor bahan baku industri bahkan jatuh kedalam
krisis yang berkepanjangan. Produk pertanian seperti beras, karet, cassava, buah, sayuran, produk
perikanan dan bahan pangan olahan, kembali ditetapkan sebagai produk unggulan nasional. Produk
industri seperti automotive, elektronika, produk tekstil, komputer, kimia, dan sejenisnya, tidak lagi
diprioritaskan dan dibiarkan sesuai mekanisme pasar. Kegiatan ini merupakan evaluasi terakhir dari
kampanye Safety standard from Farm to Table.
Kampanye ini merupakan strategi membangun untaian rantai produk pangan bermutu tinggi yang
merupakan rangkaian kegiatan dari proses produksi produk pertanian, panen, distribusi pasca
panen, proses manufakturing makanan olahan, makanan siap saji, restaurant dan katering.
Target untaian rantai pangan (food chain network) saat ini tinggal satu langkah terakhir mengingat
keunggulan yang sudah diraih Thailand saat ini meliputi dari titik budidaya tani (farm) sampai titik
pedagang pengecer (retailer) mancanegara. Satu langkah terakhir yang ingin dikuasainya, bisnis dari
pengecer ke meja makan. Thailand saat ini sudah unggul dalam produk pertanian dengan status
eksportir atau produsen terbesar dunia untuk beras, gula, karet, bunga potong, bibit tanaman,
palmoil, tapioka, daging unggas, buah-buahan, makanan kaleng, dan sejenisnya. Thailand juga
memiliki popularitas dan volume usaha substansial untuk Thai-restaurant-chain dan Thai-aircatering
(anak perusahaan Thai Airways) yang melayani 100 ribu penumpang pesawat terbang mancanegara
setiap harinya. Sasaran yang dituju adalah agar meja makan setiap rumah tangga penduduk dunia
memiliki kandungan Thai product dengan standard mutu yang tinggi.
Target pasar utama yang dituju terlebih dahulu adalah pasar Asia dengan penduduk 3 milyar orang
dengan pendapatan per kapita yang semakin meningkat dan selera Asia yang serupa dengan
Thailand, sehingga tidak perlu repot-repot melakukan modifikasi.
Pelajaran menarik dari kegiatan kampanye safety standard from Farm to Table ini diantaranya
meliputi sejumlah program berikut. Program standarisasi yang terintegrasi, komprehensif yang
merangkai produk dari yang paling hulu sampai produk paling hilir secara berkesinambungan dan
terkoordinasi sampai detail sehingga membentuk total food chain network.
Pelaksanaan program yang tertata, sistematis dan tepat seperti yang direncanakan. Realisasi
backward linkage dan forward linkage yang rumit dan kompleks telah berhasil dimaterialisasikan.
Pemilihan program yang tepat guna (from farm to table), dengan sasaran terfokus (pasar Asia), dan
sumberdaya unggulan yang dimiliki negeri ini (produk pertanian). Koordinasi antar lembaga
pemerintah, antar swasta dan antara pemerintah dengan swasta dari hulu ke hilir.
Saat ini produk beras, cassava, dan perikanan Thailand dikenal dengan mutu unggul yang mampu
bersaing dengan keunggulan standard kesegaran Jepang yang sudah melampaui standard negara-
negara barat. Thailand akan menjaga reputasi ini dan sedang berupaya agar mutu unggulan ini dapat
dipertahankan tidak saja sampai di pasar mancanegara tetapi sampai di meja makan penduduk
global, dalam bentuk nasi, penganan, makanan siap saji dan siap makan dan juga di meja makan
restauran mancanegara maupun meja makan di pesawat komersial mancanegara. Karena
keunggulan utama agro bisnis dan agro industry Thailand diantaranya adalah tiga produk ini maka
industry makanan olahan yang dijadikan sasaran meliputi produk makanan yang berbasis tiga produk
ini dan praktis tanpa adanya saingan langsung yang cukup signifikan.