Você está na página 1de 7

Bahaya Plasenta Previa Bagi Ibu dan Janin

By : Klara Zidomi Dan Nur Cahaya Lubis

PERNAH mendengar istilah

plasenta previa? Previa berasal dari kata

"pre" berarti depan atau awal. "Via"

artinya melalui atau jalan. Secara

sederhana artinya ari-ari yang letaknya

menghadang di depan jalan

lahir. (Diananto, 2014)

Ingat, kematian ibu hamil di Indonesia karena tiga hal. Menurut kementrian kesehatan

RI tahun 2010, tiga faktor utama adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%. Pada

sebuah laporan oleh chikaki, dkk disebutkan perdarahan obstetrik yang sampai menyebabkan

kematian ibu terdiri atas solusio plasenta 19%, koagulopati 14%, robekan jalan lahir termasuk

ruptur uteri 16%, plasenta previa 7% dan plasenta akreta atau inkreta dan perkreta 6% dan

atonia uteri. (Prawirohardjo, Sarwono. 2009). Infeksi dan pendarahan akibat plasenta previa

berada di dua urutan teratas. Hampir 50 persen kasus pendarahan di trimester ketiga

disebabkan plasenta previa. (Diananto, 2014)

Pengumpulan data dilakukan di bagian Rekam Medis RSU dr.Soedarso pada tanggal

28 Januari sampai 7 Februari 2013. Data dikumpulkan dari rekam medis, 170 ibu hamil yang

dirawat di RSU dr.Soedarso, Hasil: Tercatat 109 kasus plasenta previa dari 5406 persalinan

(2,02%). Usia ibu 35 tahun, paritas 3, riwayat seksio sesaria dan riwayat abortus

merupakan faktor risiko kejadian plasenta previa.

Peran plasenta sangat penting karena menjadi jalan satu-satunya untuk menyalurkan

segala nutrisi yang dibutuhkan si janin selama dikandungan. Jika ada gangguan, keselamatan
dan kesehatan ibu serta si janin akan terancam. Salah satu gangguan plasenta yang bisa

terjadi adalah placenta previa. (Majalah Nakita, 2015)

Apa bahaya plasenta previa bagi ibu dan janin ?

Plasenta previa saat hamil merupakan sebuah kondisi dimana plasenta menempel

tidak pada posisi normal, melainkan di bagian bawah rahim. Plasenta previa dibagi menjadi 4

jenis, yaitu plasenta previa totalis, plasenta previa sentralis, plasenta previa partialis dan

plasenta previa marginalis. Gejala yang biasa timbul adalah terjadinya pendarahan usai

kehamilan berusia 20 minggu, diikuti rasa sakit dan kram.

Bahaya plasenta previa bagi ibu dan janin di antaranya pada kehamilan trimester 3,

plasenta previa bisa sebabkan terjadinya perdarahan. Perdarahan hebat yang tak tertangani

dapat mengancam jiwa ibu hamil dan janin. Kehamilan juga rawan mengalami komplikasi.

Pada calon bayi, plasenta previa dapat mengakibatkan ia punya berat badan lahir rendah

(BBLR). Bahkan, risiko kematian lebih tinggi ketimbang janin yang lahir dari kehamilan

normal.

Pada kehamilan trimester 1, plasenta previa ditanggani dengan melakukan terapi aktif

dan ekspektif. Tapi terapi ekspektif hanya diperuntukan untuk ibu hamil yang sehat dan

memiliki hB normal. Sedangkan pada kehamilan tua, penangganan plasenta previa dilihat
dari letak plasenta si ibu terlebih dulu. Contoh: pada plasenta previa totalis diperlukan operasi

caesar. (Majalah Nakita, 2015)

Lalu, siapa saja yang berpotensi terkena gangguan plasenta previa ini?

Berikut diantaranya:

Memiliki riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.

Pernah melahirkan bayi kembar.

Punya kebiasaan merokok.

Jika Anda hamil saat usia 35 tahun ke atas.

Memiliki kelainan rahim.

Pernah melakukan operasi caesar. Semakin sering, risiko plasenta previa pun semakin

tinggi. (AA)

Apa tandanya bahwa seorang ibu hamil mengalami Plasenta previa?

Ibu hamil mengalami perdarahan pada usia kehamilan 7 bulan ke atas, perdarahan

pada kehamilan dengan Plasenta previa tidak disertai rasa nyeri pada perut, terjadi sewaktu -

waktu terutama saat melakukan aktifitas. Semakin memasuki usia kehamilan trimester 3

maka bagian bawah rahim semakin peka menerima rangsangan, juga karena bagian segmen

bawah rahim mengalami perubahan menyesuaikan usia kehamilan. Akibatnya plasenta ini

bisa lepas sedikit demi sedikit sebelum waktunya melahirkan. (Bidan Romana, 2015)
Nah karena ada bagian yang terlepas sedikit demi sedikit ini maka timbul perdarahan.

Perdarahan ini dapat mengganggu penyaluran oksigen dan zat makanan ke bayi, juga

menimbulkan kadar hemoglobine ibu menurun (anemia). Pada plasenta previa ini seringkali

terjadi juga kelainan posisi janin dalam rahim, misalnya letak melintang dan sungsang

karena bagian kepala janin terhalang tidak bisa masuk ke pintu panggul. (Bidan Romana,

2015)

Bagaimana dokter menentukan bahwa perdarahan pada kehamilan tersebut adalah

karena plasenta previa?

Caranya dengan cara USG kandungan. Pemeriksaan Ultrasonografi ini tidak

berbahaya untuk janin

Apa yang harus dilakukan bila ibu hamil mengalami plasenta previa?

1. Bed rest atau tirah baring total

Saat mengalami perdarahan aktif. Tujuannya agar membantu menghentikan proses

pelepasan plasenta yang terjadi sedikit demi sedikit sebelum waktunya. Dengan istirahat total

baring diatas tempat tidur maka keadaan otot rahim dalam kondisi istirahat (relaksasi). Tak

jarang pasien hamil dengan plasenta previa terpaksa keluar masuk rumah sakit beberapa kali

karena setelah pulang dirumah tidak bisa istirahat, sering jalan dan mengerjakan pekerjaan

rumah sendirian, akhirnya masuk rumah sakit lagi. Sebenarnya dengan banyak istirahat saja

di rumah bila patuh sudah cukup membantu relaksasi otot rahim.

2. Mencegah bayi terlahir prematur

Rangsangan kontraksi atau his adalah rasa seperti kram pada perut ibu hamil. Bila

terdapat kontraksi atau his disertai perdarahan, maka ibu hamil dengan plasenta previa harus
segera mencari bantuan tenaga kesehatan. Selanjutnya kehamilan akan dipantau secara ketat,

baik kondisi janin, perdarahan dan keadaan kesehatan ibu. Pada kasus plasenta previa yang

belum cukup bulan tetapi mengalami perdarahan terus menerus, terpaksa bayi dilahirkan

sebelum waktunya. Hal ini sedikit banyak beresiko untuk kematangan fungsi paru -paru bayi

saat pertama kali bernafas. Bila masih paru - paru belum bisa mengembang sempurna, dapat

terjadi kegagalan untuk bernafas awal kelahiran. Ibu tidak perlu cemas dengan keadaan masa

transisi bayi. Dokter kandungan akan mengupayakan antisipasi sejak sebelum bayi lahir dan

tindakan pertolongan segera setelah lahir pada bayi prematur.

3. Memperhatikan Kebutuhan Gisi Ibu hamil

Ibu hamil dengan plasenta previa ini mudah sekali mengalami penurunan kadar

Hemoglobine dalam darah akibat perdarahan tersebut. Perbanyak makanan dari sayuran

berwarna hijau tua seperti bayam, kangkung, daun singkong, sawi . Lauk pauk telur, ikan,

tahu, tempe dan daging. Minum susu untuk menambah daya tahan tubuh. Buah - buahan

segar juga air putih yang cukup selama kehamilan.

4. Persiapan mental.

Bagi ibu hamil dengan plasenta previa tak jarang harus mengalami istirahat total di

rumah sakit. Jalanilah semua proses kehamilan dengan pasrah dan doa. Apapun yang terjadi

tetap harus bersyukur. Mengisi waktu selama bedrest di rumah sakit dengan hal yang
menghibur, misalnya membaca tentang kesehatan,menyulam, mendengar musik dan

membaca buku- buku perawatan bayi dan sebagaimya. Kegelisahan seorang ibu selama masa

perawatan dapat berpengaruh terhadap kehamilan. Terlalu stress dan tegang akan merangsang

kontraksi rahim atau kram pada perut. Suami juga memberi dukungan mental pada istri

selama masa perawatan.

5. Persiapan biaya

Pada kehamilan yang sudah didiagnosa Plasenta previa totalis maka jelas cara satu -

satunya untuk melahirkan hanya bisa melalui opeasi Sectio Casarea. Persiapkan biaya

sebaiknya sudah dimulai sejak hamil muda walaupun tidak terdiagnosa plasenta previa, juga

perkiraan bila bayi terlahir prematur. Persiapan ini bisa dengan menabung, mengikuti

Jampersal, Asuransi kesehatan dan Jaminan kesehatan dari Kantor.

Bila ibu hamil dengan plasenta previa dirawat di rumah sakit, apa saja yang

dilakukan?

Ibu hamil dengan plasenta previa dengan perdarahan yang sedikit demi sedikit dan

kondisi jantung janin masih baik, ibu akan dirawat untuk bedrest atau tirah baring total.

Semua kebutuhan mandi dan kebersihan diri akan dibantu oleh bidan dan perawat. Ibu hamil

tidak boleh turun dari tempat tidur sementara waktu hingga diijinkan oleh dokter.

Pemasangan infus adakalanya dibutuhkan untuk memasukkan obat - obat menghentikan


perdarahan maupun kontraksi. Pemberian obat bisa melalui obat minum berupa injeksi (

suntikan ), seperti obat penguat kandungan, obat untuk mematangkan paru - paru janin,

maupun obat tablet berupa vitamin tambah darah dan obat anti perdarahan. Pemeriksaan

USG dan pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai prosedur setiap rumah sakit tempat

dirawat. (Bidan Romana, 2015)

Bila ibu hamil dengan plasenta previa perdarahan banyak di rumah apa yang harus

dilakukan?

Persiapan transportasi yang segera ke rumah sakit

Persiapan siapa donor darah yang akan membantu bila sewaktu waktu darurat

dibutuhkan

Mengupayakan ibu tetap tenang, baring tanpa bantal, posisi kaki ditinggikan ganjal

dengan bantal

Bila perdarahan banyak jangan mencari rumah sakit yang jauh, segera menuju tempat

pelayanan kesehatan terdekat untuk bantuan pertama lalu bisa dirujuk jika keadaan

ibu dan bayi memungkinkan

Daftar Pustaka

Http://Www.Kompasiana.Com/Bidancare/Plasenta-Previa-Apa-Harus-Ibu-Hamil-

Lakukan_550dd91ea33311b52dba7d45

Http://Nakita.Grid.Id/Kehamilan/Bahaya-Plasenta-Previa-Bagi-Ibu-Dan-Janin

Http://Rs-Jih.Co.Id/Tips-Kesehatan/View/Plasenta-Previa-Apakah-Bahayanya

download.portalgaruda.org/article.php?article=111626&val=2307

Você também pode gostar