Você está na página 1de 8

PERHITUNGAN DRAINASE PERMUKAAN JALAN.

DATA : STASIUN CURAH HUJAN SLEMAN

Perencanaan Drainase Jalan


daerah tangkapan airnya.
Bagian I (dari awal sampai ) L = 0.3 km
Bagian II L = 0.3 km
Bagian III L = 0 km

PERHITUNGAN BAGIAN I L = 300 m (SECTION I ).


a. Perhitungan hujan rencana (Xt).
Dalam perhitungan drainase jalan untuk permukaan jalan hujan rencana didapatkan dengan memproses d
harian maksimum dari stasiun-stasiun hujan yang terpilih mewakili daerah tersebut.
Karena keterbatasan waktu dan data-data yang ada di daerah ini, maka untuk mendapatkan hujan rencana
dari Peta Isohiyet yang biasa digunakan untuk perhitungan Banjir dengan Metode FSR Jawa Sumatera.
Untuk daerah ini Hujan rencana diambil sebesar Xt.

Xt = 54.18 mm

b. Perhitungan Intensitas Hujan ( I )


Curah hujan Effektif dianggap mempunyai penyebaran seragam =

90 % x Xt
I = = 12.19 mm/jam
4

c. Waktu konsetrasi ( Tc )

Tc = ( 2/3 . 3,28.Lo. (nd / S^0.5 ) ) ^ 0.167

Kecepatan rencana V= 1.3 m/dt (sal Pas. Batu)


Panjang Saluran drainase L = 300 m
Panjang Permukaan aspal L1= 3 m ---> nd = 0.013
Panjang Bahu jalan L2 = 1 m ---> nd = 0.15
Panjang Bagian luar jalan L3 = 30 m ---> nd = 0.2

t aspal = 0.9189999 menit


t bahu = 1.0861228 menit
t tanah = 2.3562389 menit
t1 = 4.3613616 menit

t2 = L / (60 x V) = 3.846 menit

Tc = t1 + t2 = 8.208 menit

Dari kurva intensitas Didapat I Max = 108 mm/jam

d. Penentuan koefisien limpasan (C) :

Permukaan jalan aspal C1 = 0.70


Bahu jalan tanah berbutir C2 = 0.65
Bagian Luar jalan C3 = 0.40

luas DAS :
Permukaan jalan aspal A1 = 900 m2
Bahu jalan tanah berbutir A2 = 300 m2
Bagian Luar jalan A3 = 9000 m2
A tot = 10200 m2 = 0.01
C1.A1 + C2.A2 + C3.A3
C= = 0.43
A1 + A2 + A3
e. Menghitung besarnya debit (Q) :
A= 0.010 m2
C= 0.434
I = 108.00 mm/jam

Q= 0.278.C.I.A = 0.133 m3/dt

f. Perhitungan dimensi saluran :

Q= AxV

V= 1.3 m/dt (sal Pas. Batu)

A= Q/V = 0.102 m2
b= 0.80
Dimensi saluran :
b= 0.80 m
m = 0.000 m
d = 0.80 m

W = (0.05 x d )^0.5 = 0.20

A.sal = 0.80 m2

g. Kemiringan saluran samping :


permukaan jalan
V= 1/n . (R^2/3) . (i)^ 0.5

O = 2.59
i saluran 0.05
R = A/O= 0.309017
L= 300
n = 0.025 (saluran pasangan batu baik)

i = 0.05

V = 4.088 (Oke, sesuai yang direncanakan).


a didapatkan dengan memproses data hujan

a untuk mendapatkan hujan rencana diambil


an Metode FSR Jawa Sumatera.

4 jam

----> S = 0.02
----> S = 0.04
----> S = 0.006

km2
w

permukaan jalan

w = 0.20 cm
d = 0.80 cm

m
PERHITUNGAN INTENSITAS CURAH HUJAN

DATA : STASIUN CURAH HUJAN SLEMAN

CURAH HUJAN
NO. TAHUN HARIAN MAX X X^2
( mm )
1 2005 48.00 48.00 2,304.00
n =
2 2006 56.00 56.00 3,136.00 X rata-2 =
Sx =
3 2007 46.80 46.80 2,190.24

4 2008 47.00 47.00 2,209.00 Intensitas Curah Hujan (I) = mm/jam


a. Xt = X rata-2 + Sx / Sn x ( Yt-Yn )
5 2009 49.00 49.00 2,401.00 I = 90 % x Xt / 4

6 2010 53.00 53.00 2,809.00 b. Untuk n =


Periode ulang =
7 2011 46.80 46.80 2,190.24
c. Tabel 5 Yt =
8 2012 48.00 48.00 2,304.00 Tabel 6 Yn =
Tabel 7 Sn =
9 2013 58.00 58.00 3,364.00
d. Intensitas curah hujan (I)
10 2014 48.00 48.00 2,304.00
Xt =
JUMLAH 500.60 25,211.48 I =

KETERANGAN :

n = jumlah data
x Rata-2 = (X1, + X2 + .+ Xn) / n
Sigma n = @SQR(((X1^2+ XN^2) - ((X1+X2 .+Xn)^2/n))/n)
Sigma n-1 = @SQR(((X1^2+ XN^2) - ((X1+X2 .+Xn)^2/n))/n-1))
UNGAN INTENSITAS CURAH HUJAN

TA : STASIUN CURAH HUJAN SLEMAN

10
50.06 mm
3.89 mm

Intensitas Curah Hujan (I) = mm/jam


Xt = X rata-2 + Sx / Sn x ( Yt-Yn )

10.00 tahun
5.00 tahun

1.4999
0.4952
0.9496

54.18 mm
12.19 mm/jam
PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN SAMPING

DATA : STASIUN CURAH HUJAN SLEMAN

URAIAN HASIL PERHITUNGAN

1. Intensitas Curah Hujan (I) = mm / jam 12.19

2. Waktu Konsentrasi (Tc) = menit


a. TC = t1 + t2
t1 = (2/3 x 3.28 x Lo nd / s )^0.167
t2 = L / (60 x V )

b. Aspal
- Lebar L Aspal = m 7.00
- Lapis Permukaan Aspal, nd = 0.009 nd = tabel 0.009
- Kemiringan daerah pengaliran s=% 0.020
t aspal = m 0.996
c. Bahu
- Lebar L Bahu. = m 2.00
- Lapis Permukaan nd = tabel 0.150
- Kemiringan daerah pengaliran s=% 0.040
t Bahu = m 1.219
d. Tanah
- Lebar L Tanah = m 40.00
- Lapis Permukaan nd = tabel 0.20
- Kemiringan daerah pengaliran s=% 0.05
t Tanah = m 2.07
e Waktu Inlet (mnt) t1 = t asp + t bh + t tnh t1 = menit 4.29

f. Waktu aliran (mnt)


- Panjang Saluran L sal = m 500.00
- Kec. Aliran m/dt Lempung, tabel 0.75
t2 = menit 11.11
g. Waktu Konsentrasi (Tc) = mnt TC = menit 15.40

3. Intensitas Curah Hujan Maksimum ( t maks )


a. Dari Kurva Basis
b. Nilai TC tarik garisvertikal memotong kurva basis I maks = mm/jam 164.00

4. Koefisien Pengaliran ( C )
a. C = (C1 x A1 + C2 x A2 + .) / (A1+A2)
b. Aspal
- Kofisien C1 = 0.70
- Luas A1 = m2 3500.00
c. Bahu
- Kofisien C2 = 0.65
- Luas A1 = m2 1000.00
d. Tanah
- Kofisien C3 = 0.40
- Luas A1 = m2 20000.00
e. Koefisien Pengaliran ( C ) 0.45

5. Debit (Q) m3/detik


a. Luas permukaan (dalam km2) A = km2 0.02
b. Q = C x I x A /3,6 Q = m3/dtk 0.038

6. Perencanaan Dimensi Saluran Samping


a. Bentuk Saluran PERSEGI
Material Saluran NETON
Kecepatan Aliran (m/dtk) V = tabel = 0.75 A=Luas
Q penampang basah
b. Luas Penampang Basah (m2) A = Q/V = 0.050 A
c. Ketentuan Dimensi v berdasarkan debit
R=A/P = 0.029 aliran (m2)
V = 0.002

Talud 4:1 (v:h)

Tinggi air (d) = 0.224


Lebar Bawah (b) = 0.224
d. Tinggi Jagaan (m)
Tinggi Jagaan (w) = 0.335 w 0,5.d
Tinggi Sal (h) = 0.558
Lebar Atas = a = 0.540
e. Dimensi Minimal (meter) h = 0.57
b = 0.30 Syarat: b = 2d
a = 0.55
f. Dimensi Terpilih (meter) h = 1.00
b = 0.80
a = 0.80

Você também pode gostar